Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V25E04P04

gambar

4. Patung Yang Ingin Ditinggalkan Zahab (4)




Paduan warna dikerjakan pada wajah Zahab, untuk membuatnya tampak seperti memiliki sentuhan make up. Sejumlah kerutan disesuaikan, gaya rambut acak-acakan disesuaikan untuk memberi perasaan alami.

"Skill milikmu benar-benar tak buruk."
"Aku hanya perlu menghasilkan model bagus, yang ada dihadapanku."
"Kalau begitu, aku akan menantikan karya terbaikmu, untuk patung-patung yang lainnya juga."
Selanjutnya, dia harus mengukir Zahab yang berjalan-jalan di hutan. Tak ada yang sulit tentang hal itu, tapi ketika dia mengerjakan detail yang terperinci. Dia membutuhkan waktu minimal 2-3 hari.
Di siang hari, Zahab biasanya berburu di dalam dungeon di area sekitar.
"Nanti, salah satu dari patung-patung itu, kamu harus membuat diriku yang sedang bertarung. Jadi kuharap kau mengamatiku dengan seksama."
"Aku mengerti."
Karena itu mustahil, untuk membuat Zahab menahan kuda-kuda selama pertempuran, Weed harus mengikuti dan mengamatinya. Banyak yang bisa dipelajari dengan menonton pertempuran. Weed bisa sepenuhnya memahami kekuatan yang tak terjangkau, yang dimiliki Zahab dengan pedangnya.
"Moonlight Sculpting Blade!"
Weed menggunakan taktiknya, hanya berburu saat para monster tak punya semangat. Menempatkan kepercayaan jika Zahab akan menghabisi semua monster yang mengepung mereka. Dia menjelajahi dungeon bersama Zahab.
* * *

'Mungkin lewat sini.'
Seoyoon mencari Weed di Grapass. Dia berkeliaran sendirian, membunuh monster manapun yang menyerangnya.
'Akhirnya, aku akan bisa bertemu dirinya di sini.'
Bahkan, di dalam salah satu dari 10 wilayah terlarang, Seoyoon hanya mengalami sedikit masalah. Karena, dia biasanya melawan monster-monster berlevel tinggi. Dia hanya bersembunyi dari monster yang berkelompok besar. Tapi kebanyakan, dia terus bergerak untuk menemukan Weed.
Dia memasuki hutan utama di Grapass dan terus berjalan sambil bertarung. Harapannya untuk bertemu Weed memungkinkannya melupakan semua kesulitan dan terus maju!
Di bawah malam terang bulan, raungan dari monster terbang yang besar bisa terdengar dari kejauhan.
"Rooooooaaaaar."
Dragon Fear!
Siluet besar yang berkilauan di bawah cahaya bulan yang terang, adalah Bingryong!
Dia sedang berburu bersama para patung hidup lain yang bisa terbang.
"Bingryong."
Seoyoon memanggil, tapi karena Bingryong terbang tinggi di atas, Bingryong melewatinya. Pepohonan menyembunyikannya dari Bingryong.
Sebuah peluang yang sia-sia!
Dia mengambil sebuah batu dan melemparkannya.
"Kek! Siapa yang berani melakukannya!"
Segera, setelah batu itu meninggalkan tangan Seoyoon, batu tersebut melesat dengan kecepatan penuh dan menghantam kepala Bingryong. Bereaksi pada tindakan permusuhan tersebut, Bingryong berbalik dan mengamati tanah. Dan kemudian dia menemukan Seoyoon.
"Itu temannya master."
Dia ingat, saat-saat dia bepergian bersama Seoyoon.
"Apa kamu datang ke sini untuk bertemu master?"
Seoyoon mengangguk.
"Kalau begitu naiklah. Aku akan membawamu ke tempat master."
Bingryong memulai pendaratannya. Dengan tubuhnya yang besar, dia menghancurkan dan menumbangkan banyak pohon, saat dia turun. Saat dia merendahkan kepalanya dan membuat semudah mungkin bagi Seoyoon untuk menaikinya, Seoyoon berbicara dengan suara pelan.
"Bisakah kamu memanggil Wah3?"
* * *

"Caw Caak!"
Menunggangi Wah3 yang suka membangkang, Seoyoon tiba di rumah Zahab.
"Apa yang membawamu ke sini?"
Untuk bertemunya seperti ini di Grapass, Weed benar-benar terkejut.
Wajah Seoyoon memerah, karena dia tak bisa membuat dirinya mengatakan jika dirinya ingin menemui atau berada di samping Weed. Untuk pertama kalinya, sejak dia bisa berbicara, dia tak berbicara dan menghindari semua kontak mata.
Weed hanya mengangguk.
"Yah, itu bagus jika kamu datang. Senang bisa melihatmu seperti ini."
Menyapa dengan jelas, tapi menyembunyikan kecurigaannya!
'Untuk datang jauh-jauh ke sini, harta apa yang ingin dia ambil di Grapass? Setidaknya, dia punya rasa malu, dengan wajahnya memerah.'
Seoyoon datang saat Weed sedang bersenang-senang dengan Zahab. Tapi kehadirannya tak banyak mengganggu.
"Seorang wanita yang memiliki penampilan yang mirip dengan dewi kecantikan."
Zahab sudah mendapatkan kesan pertama yang terbaik pada Seoyoon. Para Sculptor, Painter, secara mendasar semua seniman adalah orang-orang yang menghargai wanita cantik. Jadi, Seoyoon menerima kedekatan dengan Zahab dengan mudah.
"Sebelum aku mati, tolong izinkan aku mengukir dirimu. Akankah kamu mengizinkanku?"
Zahab meminta Seoyoon untuk menjadi model dari patung miliknya.
Sebuah quest!
Hadiahnya tak diketahui, tapi karena itu adalah sebuah permintaan dari seorang Master Sculptor, hadiahnya pasti sesuatu yang bagus. Tapi Seoyoon menggeleng, dan menunjukkan penolakan yang jelas.
"Aku tak bisa melakukannya."
"Aku akan memberi permata atau patung apapun yang kamu minta."
"Aku tak menginginkannya."
Seoyoon terus menolak quest itu. Bagi Seoyoon, itu adalah masalah yang rumit, karena Weed sering mengukir dirinya.
"Sejujurnya, aku membuat sebuah patung dirimu di sini."
Weed mangatakan jika dia membuat sebuah patung menggunakan dirinya sebagai model. Patung itu disimpan di tempat kerja Zahab. Jadi nantinya, kalau dia menemukan patung itu, akan lebih mudah untuk mengatakan kebenarannya sekarang, daripada membuat alasan nanti.
"Terima kasih."
"Huh?"
"Karena mengukir diriku."
"..."
Weed berpikir jika wanita adalah eksistensi yang tak akan pernah bisa dipahami. Neneknya berkata, dia tak mau makan potongan daging atau daging asam manis. Karena itu adalah makanan berminyak. Lalu, saat Weed mendapatkan banyak uang, dan membelikan neneknya makan malam favoritnya, dia mengeluh. Karena dia tak memesan potongan daging dan menunjukkan kekecewaan!
Adiknya, ketika dia merasakan ketidak-puasan yang mendalam, pada bagaimana penata rambut miliknya. Weed mencoba untuk menghiburnya dengan menunjukkan seberapa buruk mereka menata rambutnya. Setelah itu, dia mengurung dirinya di dalam kamarnya, dan bahkan tak keluar untuk makan malam.
"Seseorang, jangan pernah mempercayai atau percaya pada kata-kata seorang wanita."
Perjalanan perburuan Zahab sekarang termasuk Seoyoon juga. Setelah kembali dari Las Phalanx, Weed leveling dan menjadi kuat. Dia mengalami banyak pertempuran, tapi Seoyoon jauh lebih kuat daripada saat dirinya berada di Las Phalanx. Itu masih tak bisa dibandingkan dengan Zahab, tapi para Karajak yang membuat Weed kerepotan, Seoyoon bisa memburu mereka dengan mudah.
* * *



< Prev  I  Index  I  Next >