Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V25E04P05

gambar

4. Patung Yang Ingin Ditinggalkan Zahab (5)




Patung kedua dari Zahab yang berjalan-jalan di hutan telah selesai.

"Ada saat-saat aku menikmati penjelajahan. Pergi ke wilayah-wilayah yang belum dipetakan, apa kamu pernah datang ke tempat, di mana belum ada seorangpun yang pernah menginjakkan kaki?"
Dia memahat Zahab yang menjelajahi sebuah dungeon.
"Ketika kamu menikmati gaya hidup sendirian, kamu menjadi terpikat untuk menciptakan sesuatu, tanpa akhir."
Sebuah patung dari Zahab yang tengah berpikir secara mendalam telah selesai.
"Pertempuran melawan monster, itu telah menjadi bagian dari kehidupanku."
Zahab adalah seorang senior berambut putih. Tapi, dia dipenuhi dengan semangat dan skill bertarungnya juga luar biasa. Weed mengukir Zahab bertarung melawan monster. Dia sudah memahat 5 karya dan hanya tinggal 2 yang tersisa.
"Selanjutnya, aku ingin setidaknya, satu patung dari saat-saat yang sudah lama berlalu. Bahkan bagimu, itu tak akan mudah untuk dibuat. Itu pasti telah ditakdirkan jika kamu, yang mengetahui tentang insiden saat itu, datang untuk mencariku."
Patung yang Zahab inginkan adalah adegan dari dirinya yang memukul mundur para Assassin yang berusaha membunuh Ratu Evane. Bagi Zahab, itu pasti merupakan sebuah kenangan yang tak terlupakan. Ketika Ratu Evane tersentuh oleh janjinya, untuk membuat patung yang paling indah di dunia untuk dirinya.
"Aku akan mencoba."
Weed memiliki kesempatan untuk memasuki istana Kerajaan Rosenheim. Jadi, yang pertama kali dia pahat adalah istana dalam skala kecil. Itu bukanlah sebuah pekerjaan yang membutuhkan pekerjaan tangan yang telaten, tapi dia mengerahkan upaya terbaiknya kedalam karya tersebut. Sebuah quest yang diberikan oleh Zahab, bukan sesuatu yang bisa ia kerjakan dengan setengah hati.
"Membuat Assassin tampak bengis. Aku mungkin bisa memilih beberapa sahyung untuk ini. Ekspresi yang ditampilkan para sahyung saat mereka melihat seorang pria berpegangan tangan dengan pacarnya yang cantik."
*Sak Sak*
"Kekejaman dari para Assassin benar-benar ditampilkan dengan baik. Ini adalah ekspresi sejati dari penjahat yang kejam."
Para Knight di istana tidaklah penting. Sehingga, dia mengukir mereka tergeletak.
Weed telah melihat Ratu Evane dalam sebuah video yang menunjukkan kilas balik masa lalu. Tapi dia juga membutuhkan waktu untuk mengamati potret dari sang ratu di istana Kerajaan Rosenheim. Berjalan di lorong, itu adalah potret lain yang bisa ia abaikan. Tapi karena itu berkaitan dengan Zahab, dia menyadarinya. Dan itu menjadi bantuan yang besar sekarang.
'Elegan dan mulia. Tapi, dengan sisi mempesona. Tak yakin apakah itu sesuai dengan seorang ratu, tapi itu memberikan kesan yang bagus.'
Lalu, saatnya untuk mengukir Zahab.
"Moonlight Sculpting!"
Menggunakan teknik Moonlight Sculpting, Weed mengukir Zahab muda. Mengenakan pakaian yang tak memberi kesan keluarga kerajaan, Zahab mengalahkan para Assassin dan mengukir cahaya bulan menggunakan pedangnya.
Tak diragukan lagi, itu adalah salah satu dari setting terbaik!
'Suasana Romantis juga.'
Weed melihat Seoyoon secara sembunyi-sembunyi. Karena dia bukanlah keluarga, jika Seoyoon terancam oleh para Assassin, dia tak akan melakukan apapun.
'Aku tak akan menyia-nyiakan waktu, untuk membunuh mereka semua!'
Ketika patung tersebut hendak selesai, Zahab yang mengamatinya, dan mulai bernyanyi.
[Aku di sini
Tapi kemanapun aku pergi
Hatiku akan selalu bersamamu
Aku akan membuatkan sebuah patung yang indah
Seperti yang aku janjikan di masa mudaku
Tapi bagaimana aku bisa melakukannya?
Karena kamu jauh lebih cantik daripada patung manapun, yang bisa aku buat
Aku tak bisa melupakan waktu, yang telah aku habiskan bersamamu
Aku ingin meninggalkan hatiku di sini, seperti patungku
Jadi, aku akan memasukkan hatiku ke dalam cahaya bulan ini, dan mengukir]
Karena lagu tersebut bisa memberikan gema yang membuat merinding, patung-patung itu mulai bergerak.
Patung Zahab, Ratu Evane, para Royal Knight, dan para Assassin bergerak dan bertarung seolah-olah mereka hidup. Saat Zahab muda menebaskan pedangnya, cahaya bulan turun, terpecah belah, dan berkumpul dalam sebuah tarian yang megah.
[Sebuah patung Fine Piece telah selesai.
Level up: Skill Moonlight Sculpting tahap Intermediate level 3.
Patung-patung dibuat dari cahaya akan memiliki efek yang lebih besar.
-Skill Moonlight Sculpting Blade naik satu level
-Skill Moonlight Sculpting Blade naik satu level
-Sword Mastery meningkat
Anda mendapatkan informasi yang diperlukan untuk quest Continue Zahab's Legacy]
Lagu milik Zahab, selain mengharukan, juga murahan. Tapi akhirnya, quest berantai yang menyertainya sejak masa permulaan bermain Royal Road, akan segera terbayar.
'Hanya perlu pergi ke maid itu, dan menyanyikan lagu tersebut.'
Dan membuat patung terakhir yang Zahab inginkan.
Zahab diam, seolah-olah dia sedang mengenang masa lalu. Weed tak tahu apakah itu tentang Ratu Evane, atau apakah dia merindukan masa mudanya yang telah hilang.
"Kalau begitu, patung terakhir yang tersisa."
Weed memperkirakan jika patung terakhir tersebut bukanlah sesuatu yang sederhana.
'Meski begitu, aku bisa membuat patung apapun.'
Dia hanya perlu membuat patung seperti yang dideskripsikan Zahab.
"Keahlianku adalah pada memahat dan pedang."
Sebagai seorang Sculptor, Zahab memang aneh, karena dia juga ahli dalam ilmu pedang.
"Setelah meninggalkan Evane dan menetap di sini, aku harus menggunakan pedangku, sebanyak aku menggunakan skill memahatku. Pedang menjadi sama pentingnya dengan memahat bagiku."
Zahab pasti harus sering bertarung, untuk melindungi hidupnya dari para monster.
"Ilmu pedangmu tampaknya masih belum terlalu kuat."
"Banyak aspek yang masih kurang dariku."
Sword Mastery milik Weed saat ini adalah Level 9 tahap Intermediate.
Skill serangan tak memungkinkan untuk meningkatkan Sword Mastery dalam jumlah yang banyak. Karena skill serangan membuang banyak Mana, saat Weed pergi berburu sendirian, dia berusaha meminimalisir penggunaan skill. Tapi meski begitu, Sword Mastery miliknya meningkat lebih lambat, daripada seorang Swordsman atau Knight.
Perubahan kelas pertama dan kedua dari Swordsman, mereka bisa membangkitkan potensi di dalam pedang. Kekuatan serangan pedang mereka digandakan. Sehingga, mereka bisa meningkatkan Sword Mastery mereka dengan mudah.
Melalui statistik dalam jumlah besar yang dia kumpulkan, dia melengkapi kekuatan serangannya. Tapi, dibandingkan dengan kelas-kelas yang menggunakan pedang secara profesional, penguasaan skillnya tak meningkat dengan cepat.
Dia terus menerus memoles Sword Mastery miliknya. Tapi kenyataannya adalah jika skill tersebut terhenti pada level 9 tahap Intermediate.
"Kalau kamu mengukir postur-posturku, kamu mungkin saja menyadari sesuatu."



< Prev  I  Index  I  Next >