Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V26E01P03

gambar


1. Lorong Bawah Tanah (3)



Para NPC dan player terus berkerumun melalui celah yang telah dibuka oleh Weed.
Meskipun Weed berwujud Ice Troll, setelah mengalami pertempuran yang berkepanjangan, HP dan Vitality-nya turun ke titik rendah. Untungnya, ada banyak Priest di antara para player. Mereka terus merapal mantra untuk memulihkan HP dan Vitality-nya. Sehingga, Weed bisa fokus sepenuhnya untuk menebas para monster.
"Ini semua berkat Weed-nim, sehingga kita akan segera keluar dari sini."
"Aku sangat tersentuh, aku tak pernah tahu jika dia akan berusaha sejauh ini untuk kita."
"Aku sangat bangga jika Weed-nim berasal dari Kerajaan Rosenheim."
Kekaguman para player pada Weed tumbuh dengan begitu pesat. Tapi Weed memiliki pemikiran lain.
"Ini masih tak begitu sulit. Tak perlu memaksakan diri secara berlebihan, untuk menyelamatkan semua orang asing ini."
Weed sudah siap untuk menyelinap pergi, dan tentu saja dia akan meninggalkan player lain, jika situasinya berubah sampai terlalu sulit untuk ia atur.
* * *

Profesor Yoo Byung Jun, duduk dan menonton televisi dengan penuh perhatian.
"Pasukan Embinyu telah mengepung dinding Benteng Serabourg. Sekarang, hanya masalah waktu sampai dinding itu jatuh kepada mereka."
"Gerbang Timur akhirnya telah diterobos. Pasukan Embinyu sekarang masuk lebih dalam ke Benteng."
"Toko-toko dan warung telah dibakar. Tampaknya Order of Embinyu berencana untuk membakar seluruh Benteng Serabourg."
Para presenter panik saat melihat situasi saat ini yang tengah berlangsung.
Semua istana yang dikuasai oleh Order of Embinyu dihanguskan sampai rata, dan setiap player diburu. Daerah ini menjadi hampa, dan hanya terdapat rumput liar di atas sisa-sisa dinding batu, yang telah runtuh. Takdir Benteng Serabourg tidaklah berbeda.
"Order of Embinyu berkembang cukup cepat."
Menonton Royal Road saja sudah memberi Yoo Byung Jun kegembiraan yang besar. Dari bayang-bayang dan monster, keserakahan manusia, pertumbuhan, dan kemakmuran, Order of Embinyu mengambil setiap kesempatan untuk memperluas daerah kekuasaannya.
Monster atau orang-orang yang mengikuti dewa jahat, Royal Road tak melarang mereka, dan memberikan kebebasan memilih.
Tak ada batasan untuk kekuatan monster, sehingga mereka menjadi kuat dengan berkembang biak, atau saling bertarung untuk kelangsungan hidup. Mereka tak terikat pada daerah yang ditunjuk, monster di dungeon bisa dengan bebas berkeliaran di luar, untuk mencari mangsa. Kadang-kadang, monster boss bahkan memindahkan kawanan mereka ke daerah yang lebih subur.
Manusia bisa mengambil alih desa dan istana, dan mereka bahkan bisa mengumpulkan skill dan pengetahuan.
Dengan kekuasaannya, Yoo Byung Jun bisa menonton apapun yang sedang terjadi pada Royal Road, sesuai dengan keinginannya.
"Tuan Oh Joo Wan. Dengan kecepatan perluasan seperti ini. Menurut Anda, seberapa jauh Order of Embinyu sanggup mengembangkan daerahnya?"
"Seperti yang kamu tahu, karena ulah Order of Embinyu, Benua Tengah sedang dalam kekacauan. Masih belum ada pernyataan dari Unicorn Corps tentang masalah ini."
Karyawan Unicorn Corps sangatlah khawatir. Mereka khawatir akan adanya kehancuran total dari kota dan kerajaan yang terlalu berlebihan. Tapi, meski kerajaan dan kota terus berubah menjadi puing-puing, para player masih berusaha untuk menciptakan masa depan.
Mereka bisa membersihkan hutan dan mendirikan tempat tinggal di sepanjang tepi sungai, untuk membuat kota. Tapi selalu ada hambatan, jika pertahanan mereka tak disiapkan dengan baik, monster bisa dengan mudah merusak usaha mereka.
Yoo Byung Jun bergumam sendiri, sambil terus menonton.
"Dengan begini, semakin tinggi kemungkinan Order of Embinyu untuk membawa kehancuran pada seluruh benua."
Pada saat ini, tak ada kemungkinan yang begitu jelas. Tik ada hal yang pasti di Benua Versailles. Masih terdapat monster yang tak terhitung jumlahnya, dan kekuatan kegelapan yang bisa menjerumuskan benua ke dalam kehancuran. Rencana jahat menetas dan berkembang di mana-mana.
Jika pertumbuhan player melambat, atau mereka memulai perseteruan di antara kelompok mereka sendiri, maka Benua Versailles akan selamanya tersapu kekuatan kegelapan. Mungkin saja, para player terhubung pada Royal Road setelah peristiwa ini. Tapi, mereka akan dihadapkan pada dua pilihan, entah itu hidup dalam perbudakan atau membuat kota baru. Kemudian, bertarung di sana untuk masa depan yang cerah.
Andaikan saja Royal Road adalah game sederhana, Unicorn Corps pasti akan menghentikan Order of Embinyu untuk mempertahankan minat para player. Tapi bagi Unicorn Corps, mereka selalu terobsesi untuk menimbun uang dari sudut manapun di dunia ini.
Nasib Benua Versailles diputuskan oleh para player itu sendiri.
"Dengan Bardray yang sedang dipersiapkan sebagai kaisar berikutnya, kemungkinan besar dia akan bersaing dengan Order of Embinyu, ketika wilayah dan pengaruhnya semakin berkembang. Akan tapi...."
Untuk saat ini, ada suatu nama yang bisa mendorong Yoo Byung Jun ke arah yang salah.
Weed!
Gelar Weed sebagai God of War hanyalah hiasan semata. Dan melalui pengamatannya, dia menyimpulkan jika citra Weed hanyalah sesuatu yang dibesar-besarkan. Tapi ketika dia memutar kembali adegan tentang pertama kalinya Weed memulai Royal Road, dia terus bingung dan terkejut.
"Jika ada seorang manusia yang tak mempunyai kemampuan memadai dan ingin lari dari kenyataan, apakah dia akan bertindak seperti itu? Bukankah biasanya manusia akan berputus asa dan mengurungkan niat saat berada di situasi seperti itu?"
Tapi, Weed menunjukkan penderitaan dramatis sambil terus berjuang mengatasi kesulitannya. Dia menemukan teknik rahasia Sculpting satu per satu. Kemudian entah bagaimana caranya, Weed bertemu dengan Zahab.
Di Benua Versailles yang luas, Weed dengan mengagumkan mencari tujuannya, dan menginjakkan kaki pada salah satu tempat yang paling sulit.
"Dan Morata..."
Weed bahkan memiliki suatu kota. Itu bukanlah suatu rezeki yang jatuh dari langit, sebagai hadiah ilahi. Itu adalah tempat yang ia diperoleh dan dikembangkan sendirian. Weed tak mengkomando pasukan di bawah ikatan guild seperti Bardray. Tapi entah kenapa, dia begitu populer di seluruh benua.
Yoo Byung Jun sekarang cukup waspada terhadap Weed.
"Dia cukup cerdik. Aku yakin itu akan menjadi event khusus, saat dia berhasil menyelamatkan semua player dan NPC di Benteng Serabourg."
Pasukan Embinyu yang mengelilingi Benteng Serabourg tidaklah normal. Hampir mustahil untuk mengevakuasi para player pemula dan para pengungsi dari benteng. Bahkan jika Weed gagal, tindakan heroik ini akan memenangkan hati dan perhatian semua orang.
"Order of Embinyu pasti sudah memblokir jalan itu. Jika dia melarikan diri sendirian, aku penasaran seberapa jauh dia bisa pergi."
* * *

Ketua Jeong Deuk Soo menghabiskan akhir pekan untuk membaca buku di rumahnya.
"Mereka mengatakan jika akan hujan sepanjang hari."
Hujan turun di luar jendela sejak pagi.
"Aku pikir dengan cuaca seperti ini, akan menjadi kesempatan yang baik untuk login ke Royal Road."
Pembicaraannya dengan Park Jin Suk menghidupkan kembali minatnya pada Royal Road. Itu adalah alat yang berguna untuknya, dan dia menggunakannya untuk bersantai, guna menenangkan keadaan hati selama kepergiannya.
"Aku harus login, sebelum aku berubah pikiran."
Ketua Jeong Deuk Soo masuk ke ruangan kapsul. Karakter yang digunakan oleh Ketua Jeong Deuk Soo adalah Bart. Dia hanya memiliki equipment pemula. Dan karena hobinya adalah mendaki gunung, titik terakhir sebelum dia logout adalah suatu lembah, di mana para Ranger menetap.
"Wow, airnya benar-benar jernih."
"Cobalah meminumnya. Itu sangat menyegarkan."
Lembah tersebut adalah surganya para pasangan!
Karena ini adalah suatu lembah terkenal di Benua Versailles, ada banyak pasangan di sana.
"Aku harus pergi ke tempat lain."
Bart berjalan dengan gagah sembari menuruni gunung.
"Ini sangat menyenangkan. Dengan terhubung ke Royal Road, aku jadi merasa lebih muda beberapa tahun."
Tapi setelah beberapa langkah, dia mengalami pertemuan yang malang dengan seekor kelinci bermata merah dan lucu.
"Eek, seekor kelinci."
Bart meringkuk, dia sebisa mungkin menahan suaranya, sambil menunggu kelinci itu lewat. Karena dia hanyalah pemula berlevel 3, bahkan seekor kelinci yang lucu seperti itu sangatlah menakutkan bagi dirinya. Bart tak memiliki pengalaman bertempur, dan 3 level yang dia dapatkan berasal dari quest sederhana, yang bisa berakhir hanya dengan percakapan saja.
"Aku harus kembali ke desa terlebih dahulu."



< Prev  I  Index  I  Next >