LMS_V26E07P03
7. Sejarah Empat Ras (3)
"Skill-ku benar-benar bermanfaat di mana-mana. Yah, itu
sudah pasti, jadi aku tak perlu terlalu bergembira."
Tak ada yang bisa menghambat kemajuan Petrov di Benteng
Vargo.
Para Fairy menanggapi lukisannya dengan positif. Dengan
kemampuan mereka untuk memanipulasi ruang, para Fairy mengejutkannya dengan
memasuki lukisannya dan bermain petak-umpet. Para player berlevel tinggi,
bahkan antri untuk mendapatkan jasa lukisnya.
Ketika dia mengungkapkan lokasi berikutnya yang akan
dilukisnya, ribuan orang datang untuk menonton. dia memerintah sebagai Painter,
dan mengendalikan kerumunan orang.
Tepat pada saat Petrov gembira dengan keberhasilannya,
beberapa orang mendekatinya, dan meminta lukisan. Orang-orang yang mendekatinya
adalah tiga pria yang tampak sangar.
"Aku mendengar jika kamu bisa menggambar dengan baik. Aku
akan memberikan 20 Gold, bisakah kamu melukis kami bertiga?"
Petrov hendak mengejek mereka.
'Siapa sih yang begitu
lancang mendekatiku untuk minta dilukis?'
Dan mereka menawarkan 20 Gold dengan remeh!
Mereka bertiga pasti telah mendengar rumor yang salah. Bagi
Painter pemula, itu adalah komisi yang besar. Tapi bagi Petrov, beberapa ratus
Gold sekalipun adalah jumlah yang terlalu murah. Sesaat sebelum Petrov hendak
menegur mereka, karena telah berbicara omong kosong, dan menyuruh mereka pergi.
"Geomchi3 hyung-nim, apakah kamu mendengar jika salah
satu adik seperguruan kita menangkap seorang pria?"
"Tentu saja. Bukankah 3 tulang rusuk anak baru itu
patah, dan 2 giginya copot dalam pertarungan itu?"
Dengan segera, Petrov menghentikan apa yang hendak ia
katakan, dan menganalisa ulang situasi ini. Suatu pemikiran muncul di
kepalanya, yang mengatakan jika dia sedang mendengarkan suatu percakapan antara
gangster.
"Anak itu tak bisa mengatasi amarahnya."
"Aku tak mendengarnya secara detail. Tapi ketika
seorang pria mulai mengangkat tangannya, dia harus menuntaskannya sampai akhir!
Kamu harus pastikan jika kamu telah menghabisinya dengan benar."
"Aku mengerti apa yang kamu katakan. Aku dengan tulus
meminta maaf karena kurangnya didikan pada anak itu. Kita harus benar-benar
menghancurkan kedua kakinya, dan membuat pria itu merangkak kesakitan."
Para Geomchi berbicara tentang murid baru di dojo mereka. Murid
itu telah menemukan seorang pemerkosa, sebelum hal buruk terjadi, dia melawan
pemerkosa bersenjata itu, dan mencegah terjadinya insiden.
"Setidaknya dia harus mematahkan kedua lengan bajingan
itu. Tapi nyatanya, dia bahkan tak lecet sama sekali!"
"Ya, dia harusnya menghancurkan dagu bajingan itu, agar
dia tak bisa menelan sup."
"Ajari anak itu dengan benar. Ajari agar dia
menyelesaikan segala sesuatu dengan tuntas."
"Aku janji."
"Bila kamu terlibat pada masalah seperti itu, kamu tak
harus memikirkan lawan sebagai manusia. Anggap saja kamu sedang melawan seekor
hewan. Jangan pedulikan ocehannya, kamu harus mengalahkannya sampai dia
berlutut, dan memohon agar kamu menghabisi nyawanya."
"Aku akan memastikan kesalahan ini tak terjadi
lagi."
Karena ini bukanlah percakapan sosial yang sopan, Geomchi3,
Geomchi4, dan Geomchi5 berbicara dengan nada rendah. Tapi Petrov, yang ingin tahu
tentang apa yang mereka gumamkan, menguping seluruh percakapan sampai habis.
"Ah! Painter! Apakah kamu sedang sibuk sekarang?"
"Tidak, tidak sama sekali. Aku nganggur sekarang."
"Jika 20 Gold terlalu sedikit, kami bisa memberimu
lebih banyak."
"Tidak, tidak. Itu cukup. Aku akan mulai melukismu
dengan segera."
Tadinya Petrov hendak menyelesaikan lukisan dindingnya, tapi
dia segera meninggalkannya, dan bekerja untuk para Geomchi itu.
* * *
Weed dan Yurin muncul bersama di atas Menara Pusat.
Pemandangan Benteng Vargo bisa dilihat dari atas. Di bawah, terlihat para
pekerja sedang memperbaiki bangunan yang hancur akibat pertempuran. Dinding
dibangun lebih tebal dan lebih tinggi. Tak berlebihan, untuk mengatakan jika
seluruh benteng adalah salah satu lokasi proyek terbesar di benua ini.
"Uang yang berhargaku..."
Ketika Weed melihat Benteng Vargo yang mulai memenuhi semua
pemandangan dengan tanah yang didatarkan, suatu perasaan mulai muncul di
benaknya, yang mengatakan jika pajaknya yang berharga mulai lenyap. Ada banyak
tragedi di film, novel, puisi, dan drama, tapi tragedi terbesar adalah
mengeluarkan uang dengan sia-sia.
Hanya memikirkan tentang uang yang diinvestasikan pada
perbaikan Benteng Vargo saja sudah membuatnya menangis seperti bayi!
Tapi tetap saja, melihat Benteng Vargo mengikuti
perkembangan yang sama seperti Morata, tidaklah begitu buruk. Saat ini,
bangunan itu membentuk menjadi sebuah kota benteng yang romantis, dan player
berbondong-bondong pergi ke wilayah yang diharapkan, menjadi tempat yang akan
segera selesai.
Di gerbang, derapan langkah kaki bisa terdengar, mereka
adalah para anggota Party yang berkumpul dan pergi untuk mencari perkampungan
yang tak diketahui.
- Lord telah kembali, 'Gyaruu'.
- Apa yang sedang dia lakukan?
- Troll, Troll! Aku bersama dengannya di Kerajaan Rosenheim.
Para Fairy yang bersembunyi di dalam kerah Weed, keluar
sesekali. Para Fairy mengelilinginya dan terus-menerus mengoceh. Ketika Yurin
mengangkat jarinya, beberapa Fairy datang untuk duduk, dan melekat di atasnya
sambil bermain.
"Pertama, ayo kita cari para sahyung."
Weed dan Yurin pergi ke tempat para Geomchi yang sedang
makan. Para Geomchi berada di bawah bangunan yang belum diperbaiki, sambil
menyiapkan makanan mereka.
"Aku akan mendapatkan makan yang layak, ini semua
berkat manusia."
"Terima kasih atas makanannya. Tapi akan menyenangkan,
jika ada bir yang membasuh makanan di lambungku."
Ada para Dwarf dan Barbarian bersama dengan para Geomchi.
Dwarf dan Barbarian dari Benteng Vargo menemukan semangat yang sama dalam diri
para Geomchi.
Para Geomchi dan Barbarian berhenti membanding-bandingkan
kekuatan mereka, lantas mereka berburu bersama-sama. Maka, mereka pun cepat
akrab satu sama lain.
"Ada monster yang benar-benar sulit dibunuh."
"Biarkan aku menemuinya, dan memotongnya menjadi
kecil-kecil."
"Para prajurit yang mampu menyelesaikan dungeon itu
akan menerima pengakuan dan penghormatan dari penduduk desa kami! Ini akan
menjadi nilai Fame yang besar bagi bangsa manusia."
"Dungeon bukanlah apa-apa. Ayo pergi!"
Para Geomchi dan para Barbarian sangatlah rukun.
Setelah minum bir dengan para Dwarf, para Geomchi menjadi
ramah dengan mereka. Geomchi mampu memperoleh senjata dan armor, serta
meningkatkan persahabatan dengan mereka. Bahkan, mereka menjadi teman
minum-minum.
Sejak permulaan ada Dwarf dan Barbarian di Benteng Vargo,
jumlah mereka kini telah meningkat drastis. Kemudian, makanan disiapkan dalam
suasana muram, karena tak termasuk Surka, Irene, Romuna, Maylon, dan Hwaryeong.
Porsi makanan mereka setara dengan 800 pria. Pada saat itulah Weed dan Yurin
datang.
"Apa! para sayhung sekalian! Bagaimana bisa kalian
makan pada suasana yang mirip dengan di pemakaman?"
"Weed!"
"Aku akan mempersiapkan pesta makanan mewah untuk
kalian."
Masternya Weed ada di sana, dan untuk membayar kerja keras
yang telah mereka lakukan saat berhadapan dengan Immortal Legion, dia
memutuskan untuk mengambil alih seluruh persiapan makanan.
"Aku tak akan menyisakan apapun, karena ini adalah
makanan untuk para sahyung."
Makanan pokok di Benteng Vargo tidaklah berlimpah, karena
semua bahan makanan diimpor dari Morata. Tapi pada saat ini, sekelompok
Barbarian telah membawa lebih 4.000 kilogram daging dari berbagai perburuan
yang telah mereka selesaikan.
"Paling tidak, dengan jumlah ini, setiap orang bisa makan
5 kilogram daging. Kita tak akan kehabisan daging, selama pesta makan."
Ketika orang biasa puas setelah makan 1 kg daging, para
Geomchi yang rakus akan makan sampai mereka hampir berada di ambang pintu
kematian. Mereka tak pernah mengukur makanan yang mereka makan, begitupun
dengan pertarungan, itulah para sahyung. Lagipula, makan daging dengan angin
sejuk yang bertiup lembut, malah membuat mereka lebih lapar dari biasanya.
"Aku perlu menggunakan otoritasku sebagai Lord."