LMS_V26E08P01 Lokasi Ratzeburg
8. Lokasi
Ratzeburg (1)
Di tengah-tengah melukis, Petrov tahu jika Weed telah
kembali.
"Akhirnya, orang yang ditakdirkan untuk menjadi musuhku
telah kembali."
Setelah menghabiskan beberapa waktu untuk melukis di Benteng
Vargo, Petrov mulai menyukai tempat ini. Dibandingkan dengan wilayah lain,
Benteng Vargo memiliki banyak player berlevel tinggi, dan dia bisa melihat
pemandangan padang rumput yang lapang, saat melihat keluar gerbang.
Jumlah player dan warga tumbuh pesat seiring waktu berlalu,
dan sensasi retro mulai terasa di tempat ini. Petrov berpikir, dia tak
keberatan kalau diangkat menjadi Lord sekaligus Painter di tempat ini.
"Aku baru saja mendengar jika Lord mengadakan pesta
daging!"
"Sungguh?"
"Dia membuka gudang penyimpanan untuk semua orang, agar
mengambil daging secara gratis. Kamu bisa makan sebanyak yang kamu inginkan!
Dan jika kamu pergi ke tempat Lord sekarang, mereka mengatakan jika Lord akan
memasakan daging untukmu!"
"Lalu, apa lagi yang kamu tunggu?!?"
Kedatangan sederhana Weed saja sudah menyebabkan keributan
besar, dan ini lebih heboh daripada saat kerumunan monster menyerang Benteng
Vargo. Para player bersuka cita sembari menjarah daging di gudang penyimpanan.
Meskipun para player tak mengambil daging begitu banyak, karena akan menjadi
beban, mereka juga tak bisa menolak apa yang telah diberikan oleh Lord Weed.
"Khya! Pengalaman memakan daging babi ini sungguh
menakjubkan!"
"Ya! Aku rasa kualitas dagingnya lebih tinggi, karena
hewan buruannya begitu sehat, dan berlarian di pegunungan."
Glek.
Petrov, yang sedang melukis langit-langit, tanpa sadar
menelan ludah.
"Aku tak tahan lagi. Haruskah aku makan terlebih
dahulu, kemudian melanjutkan pekerjaan nanti?"
Dia tak ingin berhutang pada Weed. Tapi dia akan segera
menantang Weed. bukankah mencaritahu informasi tentang lawan adalah hal yang
penting dalam suatu kompetisi?
'Biar aku cicipi
saja.'
Petrov berjalan ke tempat yang orang-orang katakan, yaitu
tempat di mana Weed sedang memanggang daging. Di tempat itu, sudah berbaris
antri para player dan warga yang menunggu dengan penuh semangat untuk memakan
sepotong daging.
"Apakah kamu pikir. kita akan memiliki kesempatan untuk
makan hari ini?"
"Antriannya memendek dengan cepat... Aku pikir dalam
waktu satu jam, kita akan mendapatkan kesempatan untuk makan."
Petrov mendesah berat dan antri di belakang. Dia harus
menunggu dalam waktu yang lama. Tapi, ketika melihat begitu banyak orang yang
antri, dia pun penasaran bagaimana rasa daging yang dinanti-nantikan banyak
orang itu.
Petrov tak memperhatikan kedatangan mereka, tapi para patung
hidup juga ikut antre. Nampan dibawa keluar Benteng untuk para patung hidup itu
sangat besar. Tapi, di tempat ini terdapat Cerberus bersama Knight Serbil
Prestin yang sudah menerima daging dari Weed.
"Guuk! Guuk!"
Tampaknya, dia terbuai-buai oleh aroma daging yang nikmat,
Cerberus pun menggoyangkan ekornya. Dan ketika dia tahu jika trik itu tidak
berhasil, dia berguling-guling di tanah sambil mengemis untuk mendapatkan porsi
ekstra. Itu adalah keakraban yang belum pernah Cerberus perlihatkan pada Petrov
sebelumnya.
"Rasa dagingnya sangat fenomenal. Aku berpikir jika
skill memasak Weed-nim lebih baik daripada skill berpedangku."
Bahkan, Knight Serbil Prestin tampaknya memiliki rasa hormat
yang tinggi pada Weed. Dengan teknik kontrol yang luar biasa di atas api,
daging panggang buatan Weed masih kaya rasa dan segar. Dengan hanya sejumput
garam dan bawang putih, masakannya sudah sempurna.
Semua upaya yang Petrov berikan, untuk memikat hati para
patung hidup kini sudah sirna, bagaikan tersapu air hujan.
'Tidak, tidak.
Semuanya masih baik-baik saja. kalau aku meluangkan lebih banyak waktu untuk
mereka, aku pasti akan mendapatkan kesempatan lain.'
Saat dia sedang menunggu antrian dengan tanda tanya besar di
kepalanya, dia mendengarkan celoteh orang-orang di sekelilingnya.
"Lord Weed tampaknya populer dengan para gadis."
"Ya, mereka juga benar-benar cantik."
Antrian semakin menyusut, sehingga Petrov bisa melihat Weed.
Weed memanggil Elemental Api, Fiery Pebble, untuk memanggang daging secara
massal. Pergerakannya saat menaburkan garam dan merica begitu cepat dan alami.
"Uhuk! Tidakkah dia... sungguh.... cantik?"
Pada saat ini, Petrov menangkap bayangan Hwaryeong. Dia
adalah kecantikan yang jarang terlihat, dan dia sedang menempel tepat di
sebelah Weed, untuk membantu memasak. Wajahnya tampak bersinar dari kobaran
api.
'Bagaimana bisa
kecantikan seperti itu berada begitu dekat dengan orang semacam dia?'
Bara api kebencian Petrov terhadap Weed semakin berkobar
layaknya disiram minyak. Dan tepat pada saat itu!
Petrov melihat Weed mengambil sesuap daging dan
menyuapkannya ke dalam mulut seorang gadis. Dia adalah seorang gadis yang tak
akan pernah Petrov lupakan. Dia adalah Yurin, yaitu gadis yang ditemuinya di
Kastil St. George, dan kini dia sedang makan daging yang dimasak oleh Weed.
Pertemuan Petrov dan Yurin cukup singkat, tapi itu sudah
cukup untuk memberikan kesan di lubuk hatinya.
'Itu adalah Yurin.'
Ketika melihat Yurin memberikan senyum penuh kasih sayang
pada Weed, hati Petrov pun tercabik-cabik. Petrov sangat ingin bertemu
dengannya lagi, tapi tak seperti ini caranya. Yaitu, ketika dia sedang menunggu
dalam antrian untuk mendapatkan daging.
'Aku harus tabah,
berbalik, dan meninggalkan Benteng Vargo saat ini juga.'
Petrov ingin mengubur segala kenangan tentangnya, dan pergi
begitu saja. Tapi entah kenapa kakinya terpaku di tanah dan melarangnya untuk pergi.
Bayangan Yurin yang terus menempel di sebelah Weed akan selamanya tertanam di
dalam benaknya. Dengan pikirannya yang kacau-balau, celotehan orang di sekitar
masuk ke telinganya.
"Siapa gadis itu?"
"Aku pernah dengar jika dia seorang Painter... "
"Apa kamu tak tahu? Dia adalah adik perempuan Weed. Dia
bersama dengan Weed ketika bertualang di Kerajaan Vampire."
"Dia benar-benar manis. Aku tak akan keberata,n jika
saja dia mau menjadi pacarku."
"Jika Weed menjadi saudara iparmu, aku yakin peluangmu
untuk jadi player hebat semakin terbuka."
Petrov menghentikan gerakannya yang hendak meninggalkan
tempat itu, dan kembali berdiri di antrian.
"Jadi dia adalah adiknya."
Dia akhirnya memahami grafiti yang Yurin gambar di Kastil St
George.
* * *