Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V26E11P02

gambar


11. Sejarah Orc (2)



Berita ini layaknya sebuah berkah, bagi semua player Orc!

Orc berkembang-biak dengan kecepatan yang menakutkan. Pada akhir festival, sepertinya ada seribu Orc baru yang lahir.
Player yang memilih profesi sebagai Orc Warrior biasanya menangani tugas-tugas berat, terutama ketika mereka berada dalam suatu party berburu. Tapi di kalangan para player, beberapa orang biasanya mengumpulkan para Orc muda di kota, ketika hendak berburu, dan mereka diberi beban pekerjaan yang berat.
Sekarang, Orc muda tumbuh lebih cepat karena patung Orc tersebut, itu membuat para player lain benar-benar senang.
Benua Versailles adalah tempat yang luas, dan masih terlalu banyak batas. Kecuali pada bagian paling utara, ada beberapa tempat di sekitar Morata, di mana terdapat berbagai tempat berburu. Jika budaya ini sampai pada para Orc kuat, yang ada di bagian timur dan selatan. Maka suatu hari nanti, kerajaan Orc mungkin saja terbentuk.
'Lihatlah perkembang-biakan Orc yang begitu cepat ini, mereka tak membutuhkan waktu terlalu lama untuk menyelesaikannya.'
Sampai sekarang, imbalan besar telah dituai Weed dari Sculpting Master Quest. Weed menunggu Bulchwi kembali.
"Karichwi, aku pikir kamu hanya Orc normal, chwik. Tapi sepertinya aku salah. Chwiik."
"Aku hanya sedikit memiliki keunggulan, chwii. Tapi, kalian tak perlu menjadi minder seperti itu."
"Terima kasih. Aku akan memberikan sekelompok Orc padamu, jumlahnya sekitar 250.000 Orc chwichik!"
Weed benar-benar tak ingin kompensasi ini.
"Chwik. Tak perlu repot-repot."
"Ambil saja, chwichwi chwiik! Dan ketika aku melihat patung Parachwi, aku mendengar Orc muda menyanyikan lagu yang benar-benar asing di telingaku."
"Lagu apa, chwik?"
"Aku benar-benar tak tahu tentang lagu itu, sampai akhirnya aku dengarkan baru-baru ini, chwiik."
Bulchwi membenturkan Glaive miliknya yang ada di kedua tangannya. Sehingga, itu menyebabkan percikan api beterbangan, sembari dia bernyanyi.
Di luar gua yang nyaman, *Klang!*
Terlalu keras dan susah untuk diserang, *Klang!*
Dengan celah batu yang terhadang, *Klang!*
Aku berjalan melawan angin, *Klang!*
Diiringi hawa musim dingin yang berlalu, *Klang!*
Aku berjalan melewati kelopak bunga, *Klang!*
Tempat di mana kita hidup, *Klang!*
Untuk mendapatkan air yang berharga, *Klang!*
Kamu dapat menabur benih, *Klang!*
Kamu dapat menabur benih, *Klang!*
Tapi monster sangat menakutkan, *Klang!*
Kita akan bertarung sampai akhir, *Klang!*
Demi para Orc, *Klang!*
Orc tak tahu bagaimana cara menyerang ke arah musuh, *Klang!*
Hanya membabi-buta bersama-sama, *Klang!*
Ketika di pertengahan lagu, pengucapannya bukan hanya tak akurat, tapi juga terdengar suara *Klang!* pada bagian lirik-lirik yang penting. Setiap benturan Glaive diluapi dengan ekspresi mereka yang begitu gembira, seakan-akan mereka menggunakan senjatanya bagaikan alat drummer.
Meskipun memiliki banyak kesulitan untuk mendengar lagu tersebut, Weed masih saja bertepuk tangan. Sejatinya, Orc adalah makhluk yang tuli terhadap nada.
"Lagu yang hebat! chwiik!"
"Setiap Orc mengetahuinya, chwichwichik. Meskipun aku menyanyi dengan lebih baik, Chwiiig! Tapi tetap saja tak sebaik dirimu, Karichwi."
[Anda telah mengumpulkan informasi mengenai empat ras yang tinggal di dalam gua]
Bulchwi kemudian melanjutkan perkataannya.
"Karichwi, tak peduli apa yang kamu lakukan, chwiiik! Kami selalu ada di sini untukmu. Mengenai lagu yang para pemuda nyanyikan, chwiik. Bisakah kamu pergi dan menemukannya?"
Semua orang tahu tentang lagu Orc tersebut!
Sejak para player mampu memilih ras Orc, para Orc telah menyanyikan beberapa lagu. Tapi pertanyaannya adalah, apakah lagu ini benar-benar menunjuk ke suatu quest atau harta? Tapi, jika kamu benar-benar tak tahu lokasi Kota Ratzeburg dengan pasti, itu benar-benar suatu lagu yang tak berguna.
Para Orc tak meninggalkan tulisan apapun sebagai catatan sejarah. Dan dengan pertempuran yang sering mereka lakukan, jumlah mereka akan segera berkurang karena kematian.
Satu-satunya cara mereka menyampaikan informasi penting untuk mempengaruhi ras adalah melalui nyanyian.
*Ding!*
[Tempat Perlindungan Empat Ras
Manusia, Dwarf, Elf, dan Orc tinggal bersama di suatu gua!
Empat ras tersebut saling membantu dan mampu bertahan hidup bersama-sama.
Laporkan bagaimana mereka hidup bersama di dalam gua tersebut.
Tingkat Kesulitan:
Sculpting Master Quest
Persyaratan Quest:
Sculpture Mastery level 8 tahap Advanced atau lebih tinggi]
"Chwiik. Tentu saja, aku akan mencari tahu."
[Anda telah menerima quest]
* * *

"Ugh."
Rambut Lee Hyun berantakan, dan tubuhnya terasa sakit parah. Dia tangguh bagaikan baja, tapi baru-baru ini, dia sibuk karena harus menjalani kuliahnya, sekaligus bermain Royal Road. Sehingga, kelelahan pun terakumulasi.
"Mungkin aku harus istirahat selama satu hari."
Dia baru saja mengalami peristiwa besar di Kerajaan Rosenheim. Setelah itu, dia terjebak pada quest-quest berantai.
Kepalanya sangat sakit, karena mencari informasi tentang Ratzeburg, selama beberapa hari terakhir. Hal ini tampaknya telah menguras kekuatan mentalnya. Tubuh adalah aset berharga, dan harus dijaga layaknya harta karun. Ketika dia masih muda, dia tak tahu apa-apa tentang betapa berharganya kesehatan tubuh. Tapi ketika usia semakin menua, dia akan paham betul, betapa berharganya kesehatan tubuh.
"Orang-orang muda harus tetap sehat, atau mereka akan berakhir dengan membayar tagihan rumah sakit kelak."
Tagihan rumah sakit adalah hal yang lebih mengerikan daripada seekor naga sekalipun!
Sekarang adalah hari Sabtu. Lee Hyun melompat keluar dari selimutnya, kemudian mulai makan sarapan.
"Zzzzzzzz."
Kemudian, langsung tidur lagi!
Dia bahkan tak membutuhkan 30 detik untuk benar-benar terlelap. Kamarnya cukup lembab, terdapat banyak pakaian kotor yang tergantung di sana-sini, ada juga beberapa pot berisikan tanaman herbal. Suasana kamar seperti itu akan memberikan efek relaksasi.
"Ah. Aku tidur dengan nyaman, sekarang sudah waktunya makan siang."
Lee Hyun bangun untuk makan siang. Dia makan nasi, kemudian segera kembali ke siklus hidupnya semula, yaitu tidur siang.
"Zzzzz, Fuhyuhyu."
Dia tidur sampai malam, kemudian makan nasi lagi.
"Harus ada suatu malam di mana aku bisa tidur nyenyak. Terlalu khawatir tentang berbagai hal hanya akan menyebabkan masalah. Zzzzzz."
Dia berbaring dan tidur segera setelah lampu dimatikan. Setelah tidur sepanjang hari, dia dibangunkan oleh suara kicau burung di pagi hari.
Lee Hyun melompat dari tempat tidurnya.
Tubuhnya terasa ringan dan segar, dia bahkan mempertimbangkan untuk pergi mandi dengan air dingin untuk menjernihkan pikirannya.
"Itu adalah tidur yang memulihkan stamina."
Itu adalah obat terbaik karena tak perlu biaya.
Sekarang dia memiliki pikiran santai, kemudian dia makan. Dia kini memiliki suasana hati yang baik, untuk memulai hari yang baik pula. Dia log in pada komputer untuk memeriksa keuangan rumah. Tapi kemudian, dia tiba-tiba teringat janji yang pernah dibuatnya.
"Oh, bukankah hari ini aku harus pergi hiking?"
Dia pernah berjanji dengan Jeong Hyo Lynn untuk pergi Hiking hari ini.
Lee Hyun tiba-tiba lupa, jika dia sekarang sedang melihat pada daftar anggaran rumah tangga. Lee Hyun harus mendaki gunung di pagi-pagi buta, karena gadis itu membutuhkan seseorang untuk memperhatikannya.
"Hufff, aku harus bersiap-siap."
Lee Hyun segera memberitahu adiknya untuk mencuci dan menyiapkan makan siang, kemudian dia mengenakan T-shirt dan celana.
Jeong Hyo Lynn dilahirkan untuk menjadi seorang jenius musik.
Bagi Jeong Hyo Lynn itu sama sekali tak memalukan, meskipun Lee Hyun tak benar-benar ingin pergi Hiking.
Lee Hyun hanya memikirkan hiking sebagai latihan, sembari merasakan udara segar. Akan lebih sehat jika dia bangun pagi-pagi untuk tugas pengantaran, daripada sesekali mendaki. Mood Lee Hyun tak begitu baik untuk hiking. Seperti, ketika dia mengantarkan 500 koran dan susu dengan berjalan naik-turun pada bukit curam, pada hari bersalju di tengah musim dingin.
"Aku sedikit penasaran, dengan pemandangan bagus yang bisa dilihat dari gunung. Tapi aku tak begitu tahu kemana harus pergi."



< Prev  I  Index  I  Next >