LMS_V27E02P05

2. Pengrajin Keramik (5)
Weed sangat fokus.
"Putar dan pertahankan kecepatan yang stabil. Jangan
berguncang, atau itu akan berhenti."
"Kalau hanya seperti ini, sangatlah mudah."
Plat batu itu tak lebih ringan daripada kayu, tapi Weed tak
peduli.
Bukan tugasnya untuk melakukan pekerjaan itu, tetapi itu
adalah tugas para Dirtman!
"Buang semua puing-puing atau batu yang tertempel dalam
lumpur."
"Aku akan mengambilnya."
"Summon Fire Pebble!"
"Weed, hore!"
"Kamu, buatlah api."
"Keuhi, aku tahu."
"Harus panas dan kuat. Kita juga harus menjaganya pada
suhu konstan."
Dirtman dan Fire Pebble diberi tugas, dan sepenuhnya
melakukan pekerjaan mereka. Weed juga memanggil spirit yang lain.
"Summon Droplet!"
Kemudian, spirit yang terbuat dari embun air misterius
muncul.
"Aku akan melakukan apa yang kamu lakukan,
Master."
"Kamu, percikkan sedikit air di atas timbunan tanah di sana."
Karena kekurangan Mana, biasanya dia membatasi pemanggilan
para spirit dalam jumlah minimum. Meskipun para spirit dipanggil secara
terpisah, penguasaan skill pada skill Elemental Shaman miliknya masih tak naik.
Sekarang, dengan adanya Seulroeo's Wedding Ring, Baharan's
Bracelet, dan Helium Torch, tingkat Mana yang terkonsumsi tak begitu besar.
Dengan berbagi pekerjaan dengan para spirit, tembikar bisa dibuat dengan lebih
terorganisir.
"Membentuk mangkuk sederhana mungkin tak terlalu
sulit."
Weed menggunakan tangannya dan memukul tanah basah
bersamaan.
Di plat batu yang berputar, dia mulai menciptakan
bentuk-bentuk dengan menggunakan tumpukan lumpur. Dengan indera yang tajam pada
jari-jarinya, dia memastikan jika lumpur itu tak hancur, dan bisa meninggikan
sedikit demi sedikit.
Chururururuk..
Saat dia membentuk tanah liat tersebut, bentuk dari sebuah
piring mulai tampak.
"Metode pembuatan kerajinan ini sebenarnya cukup
menyenangkan. Karena bahan yang gratis dan mudah diperoleh, aku tak peduli jika
aku gagal."
Weed membuat item mulai dari mangkuk sampai piring. Upaya pertamanya
kasar, seperti mangkuk anjing, kemudian dia berhasil membuat mangkuk yang lebih
layak.
"Haruskah aku panggang sekarang?"
Weed menempatkan piring dan mangkuk ke dalam api. Ketika
menempatkan item-item itu ke dalam api, Weed berpikir jika tanah tersebut akan
memanas seperti keramik, air menguap, kemudian tanah liat tersebut akan hancur.
"Sepertinya, aku harus menunggu tanah liat ini sampai
benar-benar kering, sebelum aku memanaskannya."
'Mangkuk anjing' tadi sudah kering, dan dia bisa menggunakannya
sebagai eksperimen. Weed membuat tungku dan menempatkan tumpukan tanah ke dalam
tungku, lantas memanaskan tanah liat tersebut.
Jika kamu kedinginan dan kelaparan, kamu bisa mengatasinya
dengan makan ubi jalar panas. Ini seperti membunuh dua burung dengan satu
lemparan batu!
‘Setelah membakar
kayu, aku bisa menggunakan abunya untuk memasak kentang, ubi jalar, dan daging
yang nikmat. Hanya dengan mengatakan pada para Geomchi, jika aku akan
memasakannya untuk mereka, itu sudah cukup untuk membuat mereka ngiler.’
"Nah, saatnya untuk memeriksa bagaimana tampilan proyek
yang sudah aku selesaikan."
Weed mematikan api di tungku, dan melihat 'mangkuk anjing'.
Sepertinya, dia telah salah menyesuaikan suhu yang sesuai
untuk lumpur tersebut, karena sekitar 1/3 bagian menjadi retak. Beberapa bagian
dari lingkaran tersebut retak, tapi sisanya tampak terpanggang dengan baik, dan
sesuai dengan yang ia inginkan.
[Anda telah membuat 29 mangkuk, penguasaan Sculpture Mastery
telah meningkat.
Penguasaan skill
Blacksmith telah meningkat.]
"Tak begitu cantik, tapi terserahlah. Ini adalah hasil
karya pertamaku. Identify!"
[Mangkuk Yang Dibuat Dengan Kasar
Daya Tahan: 11/11
Sebuah mangkuk yang cukup lebar untuk menampung makanan.
Dibuat oleh seniman terkenal Sculptor Weed!
Ketebalan mangkuk sangat tebal, dan tidak ada lecet yang
signifikan akibat pembakaran karena api yang kuat.
Penggunaan tanah liat yang bersih sebagai bahan sangatlah
baik!
Jika hasil karya Sculptor Weed ini dipublikasikan, maka akan
banyak orang yang menginginkannya.
Nilai artistik: 27
Efek Spesial:
-Menyimpan makanan di dalamnya akan meningkatkan rasa dan
aromanya.]
Mengingat jika ini adalah hasil karya pertamanya, itu tidak
begitu buruk. Ketebalan mangkuk membuatnya agak berat, dan ukuran mangkuk cukup
besar. Kegagalannya ditulis di semua produk.
"Tak hanya mangkuk ini saja, aku juga ingin membuat
keramik."
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan
tembikar hanyalah teknik penggunaan tanah liat dan api. Dia membuat mangkuk
sederhana, kasar, dan bentuk yang ia inginkan. Untuk membuat hasil karya yang
lebih bagus, dia perlu memperbaiki partikel tanah, sampai menjadi cukup layak. Dan
ketika itu terpenuhi, dia bisa membuat berbagai bentuk yang ia inginkan.
"Untuk bagian berikutnya..."
Dia melanjutkan pekerjaannya bersama Dirtman, Droplet, dan
Fire Pebble yang membantunya.
Dia menciptakan bentuk tembikar yang lebih halus, dan terus
bereksperimen dengan suhu api. Setelah mengerjakan bentuk tembikar,
mengeringkannya di tempat teduh sampai benar-benar kering, memasukkannya ke
dalam oven, dan akhirnya dia pun memanggangnya.
Dia menyesuaikan api dengan perlahan.
Kemudian, dia melanjutkan dan menempatkan lapisan di
atasnya. Dia membuat beberapa jenis lapisan dengan menghancurkan batu yang
dicampur abu tanaman. Dia juga membuat berbagai warna. Weed lebih menyukai
warna putih atau biru transparan.
Dia memberikan lapisan berikutnya, kemudian kembali
memanggangnya dengan menggunakan api besar. Ketika lapisan mirip kaca di bagian
dalamnya meleleh dengan indah, maka keramik tersebut sudah selesai dibuat.
Weed bereksperimen pada berbagai jenis lapisan, sambil dia
menggunakan Skill Mining dan Herbalism. Dia menggunakan kedua skill tersebut
untuk berlatih membuat keramik.
"Tanganku memiliki cukup banyak pekerjaan yang harus
dilakukan."
Tembikar itu sangat detail. Meskipun dia berhasil, pekerjaan
ini sangatlah tak mudah. Setiap kesalahan kecil pada prosesnya akan merubah
warna. Weed telah membuat banyak mangkuk, dan dia memecahkan mangkuk, jika
terdapat langkah yang salah dalam pembuatannya.
Walaupun dipuji oleh para seniman sebagai Sculptor terbaik
di benua ini, harga dirinya telah hancur seketika.
"Tak apa-apa. Bisa dibilang, bahannya gratis!"
Weed sangat positif.
Patung dan keramik sangat berkaitan, tapi metode
pembuatannya sungguh berbeda. Itulah sebabnya, dia gagal untuk mempelajarinya.
Menciptakan bentuk dengan tanah liat, setelah melalui beberapa tahap pengerjaan
adalah suatu hal yang menyenangkan.
"Buat saja lebih beragam. Aku rasa masih terlalu dini,
tapi aku akan mencobanya dan menjalani prosesnya, untuk melihat apakah hasilnya
bagus."
Benda-benda yang Weed bisa ciptakan dengan menggunakan
imajinasinya tak pernah habis.
Kendi yang menyerupai bentuk binatang!