LMS_V27E09P02

9. Pertemuan dengan Ras Patung Hidup (2)
Seperti biasa, mereka gugur satu demi satu dalam pertempuran,
dengan rasa heroik yang berlebihan. Geomchi489 adalah orang yang bisa dikatakan
sebagai kelas elit di kalangan masyarakat.
Sejak usia dini, dia telah menunjukkan karakteristik yang
jenius, dan lanjut sampai SMP, SMA, sampai lulus lebih cepat.
Lantas, dia meninggalkan Universitas terbaik di Republik
Korea, dan menjadi siswa pertukaran pelajar di luar negeri, dengan biaya dari
beasiswa pemerintah. Dia memenangkan kejuaraan matematika, dia juga terkenal di
kalangan civitas akademika, setelah berhasil menerbitkan jurnal buatannya
sendiri.
Dia telah dijamin mendapatkan pekerjaan sebagai salah satu
kepala eksekutif pada suatu perusahaan. Dan bahkan, dia telah menguasai teknik balap
di jalan raya, tanpa tertangkap kamera CCTV!
Tapi, Geomchi489 memiliki banyak kesusahan di dalam
hidupnya.
'Dengan keadaan
seperti ini, aku akan dipromosikan oleh direktur lebih awal daripada pegawai
lainnya. Bahkan, lebih cepat daripada wakil direktur... juga sutradara. Aku
akan mendapatkan gaji sebesar seratus juta, dan juga mendapatkan bonus yang
akan tergantung pada saham. Perusahaan-perusahaan juga akan memberikan mobil
pribadi. Kemudian, aku akan diangkat menjadi CEO atau Wakil Presiden
perusahaan.'
Meskipun tampaknya, dia menjalani kehidupan dengan sukses,
dia tak pernah merasakan nikmatnya hidup. Apa yang ditayangkan di TV tidaklah
semenarik kenyataan, yang terjadi di dalam suatu kelompok.
Ini tentang Dojang di mana mereka bisa datang untuk latihan,
dan meraih kesempatan untuk melihat jalan pedang. Seluruh tubuhnya merasakan
semangat membara untuk menerima pedang.
Sejak itu, berpedang menjadi hobinya, dan dia mulai
mendaftar di Dojang tersebut. Meskipun tetes keringat mengalir saat dia bekerja
keras, dia masih menikmati tempaan latihan yang diterima tubuhnya.
Tapi, ada beberapa efek samping ringan. Yaitu, dia menjadi
praktisi bersama orang-orang lainnya. Kemudian, mengenakan seragam yang
memberinya kebiasaan menggunakan kekerasan lebih dari batas normal.
"Bunuh mereka!"
Dia tak peduli tentang pengetahuan yang telah ia tumpuk dari
masyarakat. Jika seseorang menggenggam pedang bersama dengan para praktisi
lainnya, maka orang tersebut akan menjadi bodoh secara otomatis.
Pilihan yang benar dan salah sudah tak lagi menjadi masalah,
ketika seseorang telah terobsesi pada sesuatu.
Jika seseorang memiliki keberanian untuk melepaskan kehidupan
mainstream yang selama ini ia jalani. Maka, hal yang dilihat penting bagi orang
lain tak akan lagi dianggapnya hal yang menarik. Dan hidup dalam kebodohan akan
dianggapnya sebagai sesuatu yang sangat menyenangkan.
"Lihat. Jika kamu berani mencobanya, semuanya mungkin,
bukan?!"
"Ya, Master."
"Berada di bawah komando Master sungguh merupakan....
sebuah berkah dari Benua Versailles."
Para instruktur dan praktisi yang masih hidup sibuk
menyanjung Geomchi. Para senior bekerja sama satu sama lain sambil meningkatkan
level mereka dengan kecepatan tinggi. Mereka juga memperoleh dan
mendistribusikan informasi tentang perburuan baru di sekitar Benteng Vargo.
Geomchi3 melihat Zephyr dan rekan-rekannya, saat mereka
berkeliaran di sekitar toko.
"Hei, Zephyr."
"Ya, hyung."
"Apakah kamu sedang melakukan sesuatu?"
"Uhhh...."
Geomchi3 mengertakkan giginya, seakan-akan ada hal mendesak
yang harus disampaikan olehnya. Meskipun Zephyr memiliki tantangan yang harus
diselesaikan besok, dia tak dapat mengungkapkannya dengan benar.
"Tidak."
"Kalau begitu, ayo kita berburu bersama-sama."
"Yah... Ayo kita melakukannya, hyung-nim. Tapi, ada
juga Pale-nim dan yang lainnya."
Zephyr tahu jika para Geomchi yang sangat bebal saat dia
melihat mereka berburu di manapun. Tapi, mereka bukanlah orang asing yang tak
tahu banyak hal tentang Benteng Vargo.
Ketika para Barbarian mengatakan kepada mereka tentang
tempatnya, Geomchi pergi bersama dengan para praktisi, kemudian benar-benar
menyapu semua monster yang ada di sana!
Mereka memamerkan skill tempur dan kecepatan berburu yang
cukup hebat, untuk membuat para Barbarian takjub. Dengan begini, setiap kali
mereka ikut serta dalam perburuan, pasti beberapa di antara mereka akan mati.
Jika dia datang sendiri tanpa Pale, Surka, Irene, dan
Romuna, kemudian berada di tengah-tengah para praktisi, dia mungkin akan roboh
karena kelelahan, tanpa memiliki partner untuk berbagi rasa sakit.
"Baiklah. Kalau begitu, kita akan mulai saat semuanya
sudah siap."
Dengan demikian, mereka telah memutuskan untuk berburu
bersama-sama!
Geomchi2 bertemu kembali dengan Seechwi yang dikelilingi
oleh para Orc.
"Lama tak jumpa, chwiiig!"
"Kamu telah berusaha cukup keras untuk sampai sejauh
ini."
Mereka berdua berpelukan erat sambil mereka berbagi
kehangatan.
Walaupun adegan manusia dan Orc yang saling berpelukan dalam
kasih sayang terlihat aneh, tapi mereka berdua merasakan kasih sayang yang tak
bisa orang lain pahami.
"Aku harus pergi untuk berburu sekarang...."
"Ayo kita pergi bersama-sama, chwiiik!"
Orc Commander Seechwi memimpin para Orc dan bergabung untuk
berburu. Para Orc Champion Elit memasuki dungeon, kemudian berburu. saat para
Orc Champion melakukan perjalanan pada Pegunungan Rugged, mereka tumbuh sambil
bertarung melawan monster.
Seoyoon juga berburu bersama dengan para praktisi. Dengan
kata lain, mereka adalah suatu perkumpulan yang merupakan bencana bagi para
monster.
Lagipula, belakangan ini yang dia lakukan hanyalah ikut
membuat keramik dan patung bersama Weed. sehingga kali ini, Seoyoon ingin
meningkatkan levelnya dengan berburu bersama para Geomchi.
Profesi Seoyoon adalah kelas Berseker, artinya dia akan
semakin kuat saat dia semakin banyak bertarung!
Tak hanya kekuatan skillnya yang besar, setelah dia berhasil
menyelesaikan suatu dungeon, dia akan segera pergi ke dungeon lainnya. Gadis
itu berkeliling, sambil menarik sejumlah besar monster, sementara para Geomchi
instruktur dan praktisi hanya menonton dari samping. Mereka hanya bisa melihat
gadis itu membantai para monster.
"Gadis itu lebih kuat daripada kita....."
"Kemampuan berburu kita tampaknya tak dapat bersaing
dibandingkan dengannya."
"Tidak! Ini tak mungkin! Walaupun kita kalah darinya
dalam hal makan, kita tak boleh kalah dalam hal bertarung. Ayo maju!"
Geomchi, para instruktur dan praktisi menjadi semakin bebal.
* * *