LMS_V28E03P02

3. Woomba Belkain (2)
Para Assassin bisa menggunakan teknik persembunyian saat
berjalan. Meskipun begitu, kecepatan gerakan mereka akan meningkat, jika mereka
melepas teknik tersebut. Para Assassin berpikir, mereka menghadapi musuh yang
lemah. Sehingga, mereka tak merasa harus menyembunyikan eksistensinya, dan
mereka terus mencari dengan berpasangan.
Dua Assassin datang untuk menyelidiki tempat di mana Weed
bersembunyi.
'Jumlah mereka ada
dua, aku harus mengakhirinya dengan cepat.'
Weed mendorong Hegel maju, saat kedua Assassin itu mendekat.
"H-Huh! Hyung!"
Dua Assassin yang menemukan mangsa mereka, menendang tanah
dengan keras, dan berlari ke depan. Dahi mereka berdua memiliki tanda PK. Hegel
bisa tahu jika mereka berada di level yang normal, hanya dengan melihat
Equipment yang mereka miliki. Ini adalah strategi "bersih-bersih",
sehingga mereka tak perlu repot untuk memberitahu para Assassin lainnya.
"Guardian Wall!"
Hegel memasang mode bertahan, dengan menempatkan perisai di
depan tubuhnya. Tubuhnya membeku dan dia bahkan tak berani menyerang balik.
Para Assassin menggunakan momentum kecepatan mereka untuk menyerang dengan
melompat. Tiba-tiba burung cahaya menikung ke arah mereka. Secara akurat, dia
membidik kepala mereka!
"Keuuuuk!"
"I-ini..."
HP salah satu Assassin tiba-tiba berkurang dengan cepat.
Mereka mengangkat belati untuk mencoba mempertahankan diri dari serangan terus
menerus. Tapi burung-burung cahaya itu mengubah haluannya, dan menyerang titik
vital Assassin tersebut. Ada tujuh critical hit beruntun!
Dua Assassin menghilang menjadi cahaya abu-abu.
Para Assassin memiliki kemampuan serang, tapi Health dan
Vitality mereka lebih rendah. Mereka juga tak bisa memakai armor berat,
sehingga pertahanan mereka rendah. Oleh karena itu, mereka lemah terhadap
serangan langsung.
Weed menggunakan kesempatan yang sempurna ini, untuk
menjadikan Hegel sebagai umpan. Para Assassin itu mengambil keputusan ceroboh
dengan menyerangnya menggunakan kekuatan penuh. Mereka tak pernah menduga jika
seseorang dengan skill pedang seperti Weed sedang bersembunyi, untuk
memanfaatkan keuntungan tersebut.
"Hyung, skill apa itu?"
Bukannya marah, Hegel lebih tertarik pada Radiant Sword.
Teknik pedang itu sangat mencolok dan kuat.
"Ini bukanlah hal yang besar. Kita telah menghabisi dua
dari mereka. Sehingga, kita punya jeda waktu."
"Sekarang kita aman?"
"Tidak, para Assassin lain mungkin akan berkumpul di sini
saat kedua temannya tak kembali setelah beberapa saat."
Weed berkata sambil mengambil item jarahan yang dijatuhkan
para Assassin. Mereka adalah Assassin, jadi sangat mungkin jika mereka
menjatuhkan koin emas, perhiasan, belati beracun, dan cincin yang meningkatkan
kesempatan critical hit.
"Sayang sekali, ini tidaklah mahal."
Banyak orang memilih untuk bermain sebagai Assassin. Item
itu bisa dengan mudah dijual, meskipun harganya tak terlampau tinggi. Jadi,
Weed tak terlalu mempermasalahkan itu.
'Aku penasaran, apakah
orang-orang ini berasal dari Guild Beden.'
Jika Guild Beden memiliki pasukan ini, maka mereka tak akan
berturut-turut dikalahkan oleh Guild Black Lion. Suatu pasukan besar diperlukan
untuk menyerang Tambang Melbourne secara bersamaan, dan tempat-tempat lainnya.
'Sekarang, mereka tak
teridentifikasi. Apakah seseorang menggabungkan kekuatan dengan Guild Beden
untuk menyerang Guild Black Lion?'
Tentu saja, operasi pengepungan ini bisa menyebabkan
beberapa kerugian, karena melibatkan ratusan player. Bala bantuan dari Guild
Black Lion bisa mengekang mereka, dan memberikan kerusakan yang setara.
Selain itu, mereka membantai para player tanpa pandang bulu.
Artinya, Guild Black Lion bukanlah satu-satunya musuh bagi mereka. Weed belum
memahami alasan di balik penyerangan ini, tapi tetap saja dia terlibat di dalam
kekacauan ini.
"Sekarang, satu-satunya pilihan kita adalah
bertarung."
God of War.
Weed melepaskan segel pada naluri bertarungnya.
"Sebentar, aku ingin menggali 2 batu safir
lagi..."
"Hyung, aku mohon berhentilah!"
* * *
Para Assassin bergerak dengan cepat. Mereka memasang
perangkap saat mencari player dan membunuh mereka. 25 Assassin melaksanakan
misi mereka di lantai bawah tanah 3.
"Kenapa no. 43 dan no. 44 tak juga kembali?"
"Apakah mereka hanya terlambat?"
Tambang ini rumit, sehingga membutuhkan beberapa waktu untuk
kembali. Meskipun mereka sudah memperhitungkan toleransi keterlambatan, kedua
Assassin itu masih saja belum kembali.
"Tak ada indikasi sebelumnya."
"Panggil mereka dengan menggunakan Guild chat."
Assassin lain memanggil rekannya yang belum muncul. Dan tak
ada jawaban.
"Mereka bahkan tak menanggapi whisper."
"Mungkinkah..."
Hanya ada 2 kemungkinan. Mereka memutuskan akses komunikasi
dengan melakukan log out, atau mereka sudah mati!
Tapi, sedang terjadi pertempuran di area Tambang Melbourne,
sehingga mereka tak bisa log out.
"Mereka sudah mati. Seseorang yang kuat bersembunyi di sana."
"Ke arah manakah no.43 dan no.44 pergi?"
"Daerah tambang batu bara."
"Ayo pergi ke sana."
6 Assassin bergerak ke daerah itu untuk mencari rekan-rekan
mereka.
Mereka menggunakan skill Stealth saat berjalan agar tidak
kelihatan!
Para Assassin itu juga mengenakan pakaian kamuflase,
sehingga mereka menyamar dengan pemandangan di sekitarnya. Mereka juga
mengenakan sepatu yang tak membuat suara saat menginjak daun atau kerikil.
Satu-satunya indikasi jika ada sesuatu yang bergerak adalah bayangan
transparan.
- Di sini lah tempatnya.
- Lihat dengan hati-hati, dan jangan lupa untuk memeriksa
batas-batas.
Para Assassin perlahan bergerak maju.
Grrruuuukkk!
"Ini jebakan."
"Twieot!"
Para Assassin berpikir ada perangkap yang dipasang di tanah,
sehingga mereka bertiga berlari ke depan, sedangkan tiga lainnya memilih untuk
mundur. Para Assassin terampil dalam menemukan perangkap, karena mereka lah
yang memasangnya sendiri. Perangkap biasanya memiliki ukuran kecil dan saling
terkait.
'Jika sebuah perangkap
kecil dipasang, maka kita tak akan bisa melihatnya...'
'Apakah perangkap
tersebut dipasang oleh player dengan kelas yang sama? Pantas saja no. 43 dan
no. 44 tak kembali.'
Para Assassin berpikir singkat. Mereka yang mempunyai skill
lebih tinggi bisa memasang perangkap dengan ukuan lebih kecil, tapi memiliki
kekuatan lebih besar.
'Pop.'
Para Assassin menyebar, kemudian berjongkok. Mereka siap
untuk bertahan terhadap ledakan, panah, racun, atau apapun!
"Van Hawk, serang!"
"Dimengerti Master."
Bukannya sebuah perangkap, seorang Death Knight menunggu
dalam kegelapan untuk menyerang. Kekuatan serangan dan level Van Hawk bukanlah
sesuatu yang para Assassin bisa tahan. Dua Assassin terbunuh dengan serangan
beruntun!
Sementara itu Weed telah menangani satu Assassin.
"Itu adalah jebakan palsu!"
Tiga Assassin yang melarikan diri ke belakang, menyadari
kesalahan mereka. Mereka adalah Assassin, maka mereka lebih peka terhadap
perangkap, dibandingkan dengan orang lain. Mereka juga semakin tegang, karena
dua rekan mereka telah menghilang tanpa jejak. Sekarang, ketiganya mati tanpa
perlawanan yang berarti.
"Ayo mundur dan kembali dengan jumlah yang lebih
besar."