LMS_V28E05P03

5. Penggalian Ice Beauty (3)
Dante adalah seorang player pemula yang baru memulai di
Morata. Dia adalah pemula klasik yang tumbuh di kebun teh. Dia harus memilih
sebuah profesi.
"Aku ingin menjadi seorang Sculptor seperti Weed-nim.
Meskipun aku tak akan pernah melampauinya."
Dia merasa kagum pada pandangan pertama saat melihat
patung-patung milik Weed di Art Center. Tak ada sedikitpun bahan yang terbuang
percuma. Patung-patung hasil karyanya memiliki bentuk yang sederhana dan
ringkas, dan diekspresikan dengan begitu jelas. Tak ada setitik pun kesalahan.
Weed tak takut gagal. Oleh karena itu, dia mencoba berbagai
kemungkinan.
"Tantangannya adalah menjadi seorang Sculptor yang
dihormati oleh semua orang."
Itulah realitas yang muncul dalam benaknya, ketika berpikir
tentang Weed. Dalam kasus terburuk, dia harus memiliki kepercayaan diri yang
tinggi untuk memeras orang lain!
Tapi pada akhirnya, Dante memilih untuk tak menjadi seorang
Sculptor. Jika dia tak bisa menjadi yang terbaik pada suatu bidang, maka dia tak
akan menekuninya.
"Aku harus mendapatkan profesi berbeda, yang lebih
cocok dengan diriku."
Dia juga terlibat dalam perdagangan di alun-alun, dan
mempelajari ilmu sihir es dasar. Ada suatu masa ketika Benua Utara tertutup es.
Presentase jumlah penyihir es cukup tinggi. Sehingga, sihir yang terkait dengan
es dikembangkan dengan baik.
Dante membaca buku-buku di perpustakaan Morata untuk
meningkatkan Intelligence dan Wisdom miliknya, dia pun juga mengagumi karya
seni. Intelligence, Art, dan Religion di Morata jauh lebih tinggi daripada
daerah-daerah lainnya.
"Kamu tak punya cukup uang. Kamu bisa makan gratis,
sampai kamu sanggup mengumpulkan uang yang cukup."
Dante berpaling ke sektor konstruksi untuk mendapatkan uang.
Morata memiliki banyak pembangunan villa, rumah, dan fasilitas komersial.
Sekarang, ada pembangunan Menara Penelitian dan Forge of Hestia. Para pemula
memperoleh uang dengan mengangkut batu dan pasir.
Sculptor, Painter, Architect, Mage, dan Blacksmith.
Semuanya berpartisipasi, sehingga pekerjaan arsitektur yang
besar tersebut berlangsung dengan lancar.
"Aku butuh pekerjaan..."
Setelah berburu di daerah terdekat, Dante kembali ke desa,
dan membaca buku yang berkaitan dengan petualangan. Dia masih memiliki profesi
umum, meskipun sudah melewati level 47. Beberapa rekan pemula memperoleh
pekerjaan yang bagus saat mereka melebihi level 60-an. Kemudian, seorang warga
Morata bernama Karen mendekatinya.
"Ajusshi, halo."
Dante menerima salam tersebut dengan gembira.
"Aku punya pertanyaan. Apakah kamu tahu banyak hal
dengan membaca buku?"
"Tidak. Tapi, aku mungkin bisa menjawab pertanyaanmu,
jadi silakan bertanya."
Karen sudah menjadi warga Morata sejak saat mereka diubah
menjadi patung oleh para vampir. Sekarang, minat para player sedang menurun
terhadap warga asli Morata.
Itu karena, mereka bisa mendapatkan quest lebih besar dan
imbalan lebih banyak dari orang-orang yang berimigrasi ke utara, dibandingkan
dengan penduduk asli. Tapi Dante tak peduli tentang hal itu, dia pun suka
bercakap-cakap dengan semua player dan warga.
"Morata di masa lalu... Hanya ada musim dingin di
utara. Seorang pemburu kedinginan dan kelaparan bercerita tentang sebuah patung
es."
"Ah, apakah ada hal seperti itu?"
Dante bertanya sambil tertawa. Ini adalah suatu kota yang
didirikan oleh Weed. Jadi, cerita tentang patung itu benar adanya. Warga sering
menceritakan kisah-kisah yang tak berguna seperti ini. Sehingga, para player
menganggapnya hanya buang-buang waktu saja.
"Mereka yang sudah lelah bisa beristirahat, ketika tiba
di patung tersebut. Anehnya, mereka tak bisa merasakan hawa dingin sama sekali.
Para pemburu benar-benar menghargai patung itu."
"Ada kekuatan khusus yang terpusat pada patung
tersebut."
"Aku juga berpikir begitu. Bagaimanapun juga, kami,
warga Morata sangat bangga pada patung. Ada naga es raksasa dan...."
Sesuatu melintas di kepala Dante.
'Tunggu! Bukankah
cerita ini tentang Bingryong?'
Bingryong yang mengikuti Weed, adalah selebriti yang
terkenal dan tak seorangpun di Utara yang tak tahu tentangnya. Para player
mengejar Bingryong saat dia sedang berburu di Morata, untuk melihatnya
menggunakan Ice Breath miliknya, pada monster-monster lain. Secara khusus,
anak-anak benar-benar menyukai Bingryong.
"Ada naga es,etapi juga ada sebuah patung berupa
kecantikan yang misterius."
"Kecantikan?"
"Para pemburu dan pengelana yang melihat patung itu
langsung menderita demam. Jadi, aku tak tahu apakah patung itu benar-benar
menarik tapi... Bisakah kamu menggali lebih banyak informasi mengenai patung
tersebut?"
*Ding!*
[Ice Beauty yang dibuat untuk Morata!
Master Sculptor Weed membuat sejumlah patung untuk Morata.
Salah satu patungnya dipuji sebagai sebuah karya yang cantik!
Tingkat Kesulitan: D
Persyaratan Quest:
Berkenalan dengan warga desa Morata, berpengetahuan tinggi,
pernah bepergian ke berbagai tempat di sekitar desa, dan memiliki sihir es.]
"Aku akan mencarinya."
[Anda telah menerima Quest.]
Dante menerima Quest itu dengan sepenuh hati. Dia tak bisa
menahan perasaan gembira, tentang patung Weed yang belum pernah ditemukan.
"Persyaratan questnya cukup rumit. Tapi, bukankah aku
satu-satunya orang yang bisa menyelesaikan quest ini? Ah, tidak juga."
Dante menggunakan uangnya yang tersisa untuk membeli peta
area seharga 14 silver. Ada banyak Painter pemula, sehingga dia bisa membeli
suatu peta, yang digambar oleh mereka dengan harga murah. Dante melihat peta
pegunungan yang akan dia tuju untuk beradu nasib.
"Di mana itu? Aku mendengar jika Weed membuat Bingryong
dalam badai es."
Dia benar-benar mengagumi sejarah, di balik pembuatan patung
oleh Weed. Pepatah berkata jika seseorang bisa menapaki jalan yang benar, maka
dia bisa menghemat biaya. Para Sculptor selalu menghabiskan uang layaknya air
yang mengalir, sedangkan mereka bertarung dengan defisit uang.
Weed hidup dengan kesederhanaan sambil membuat patung,
sehingga dia bisa mendapatkan keuntungan. Dante melihat peta, kemudian bergumam.
"Akan lebih baik, jika aku bisa mendapatkan informasi
tentang kutukan Penyihir Serbia yang menutupi Benua Utara."
Di kala itu, jarang ada player yang datang ke sana, karena
dampak dari lingkungan. Imbalan quest-nya cukup rendah, sedangkan kemungkinan
gagalnya tinggi. Kemudian, Painter Aiels yang menjual peta padanya mengajukan
suatu pertanyaan.
"Apakah kamu sedang mencari tempat tertentu?"
"Itu benar, aku ingin tahu tempat di mana Weed-nim
menciptakan patung Bingryong."
"Tak banyak orang tahu tentang hal itu. Kamu harus
pergi ke puncak Painter Hill. Ada seorang Painter yang menggambar Bingryong
secara profesional."