Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V28E08P01 Armor yang Dirampas

gambar


8. Armor yang Dirampas (1)



HP milik Weed hanya sekitar 40.000. Dibandingkan dengan levelnya, dia memiliki HP dan Defense yang lebih rendah, tapi dia dapat mengatasi itu dengan Perseverance dan armor miliknya.
Serangan Bardray cukup kuat, sehingga dia kehilangan 17.000 HP. Black Knight memiliki equipment level tinggi, dan berbagai blessing diterimanya dari para Priest. Sehingga, serangan frontal darinya hampir selalu sukses.
"Kuook."
Weed terpental dan jatuh ke tanah.
"Master!"
Tori bergegas untuk menghadang Bardray. Tori bisa menyerang dan bertahan, tapi dia tak akan sanggup bertarung satu lawan satu tanpa mengalami cedera. Untungnya, Tori berada dalam kondisi yang baik dibandingkan dengan Van Hawk, karena dia bisa menghisap darah untuk memulihkan tubuhnya sendiri.
'Metode ini tak akan berguna.'
Weed menyentuh dadanya, di mana terdapat armor yang mengkerut. Level Bardray jelas-jelas lebih tinggi daripada level miliknya. Skill serangan Bardray juga lebih unggul. Selain Radiant Sword, dia tak memiliki skill berguna lainnya untuk melawan Bardray.
Hal yang membedakan Weed dari player lain adalah statistiknya yang jauh lebih tinggi. Statistiknya menumpuk, karena skill miliknya sebagai seorang Sculptor. Skill Blacksmith dan skill Seewing bisa menjadi bantuan yang berarti baginya.
Bardray meningkatkan statistiknya dengan menyelesaikan dungeon, berburu monster kelas bos, dan menyelesaikan quest sulit bersama Guild Hermes. Jika perbandingan statistik mereka diperhitungkan, maka mereka berdua berada di level yang hampir setara.
Sekarang, Weed membutuhkan tindakan signifikan, untuk mengubah situasi tak menguntungkan ini. Disaster Nature Sculpting!
'Letusan gunung berapi, gempa bumi, longsor, runtuhnya tambang, atau bahkan memenuhi gua ini dengan air... itu semua pasti akan berguna.'
Tapi, aktivas Disaster Nature Sculpting memerlukan patung yang tepat. Walaupun Weed memiliki patung letusan gunung berapi, ada kemungkinan dia juga ikut mati saat bencana alam tersebut terjadi. Jika bencana itu terlalu besar, maka kemungkinan besar dia akan memecahkan mangkuk nasi miliknya sendiri!
Jika dia menyebabkan letusan gunung berapi, maka dia tak akan bisa melarikan diri dari gua, dan dia akan berakhir dengan terjebak di dalam bencana alam yang diciptakannya sendiri.
'Ada juga skill Summon Sculpture, tapi aku tak ingin menggunakan itu.'
Dia bisa saja memanggil beberapa patung hidup sebagai bantuan. Tapi tempat ini terlalu terbatas untuk Phoenix dan Bingryong, sehingga mereka tak akan bisa bergerak dengan bebas.
Para Wyvern terlalu lemah, sehingga dia tidak bisa memanggil mereka. Geumini dan Yellowy pernah bertarung di Las Phalanx, tapi Weed akan sangat menyesal, jika dia memaksa mereka bertarung sampai mati lagi.
King Hydra akan lebih cocok untuk dipanggil, tapi dengan adanya Red Belkain di sini, mungkin akan merubah suasana menjadi semakin rumit, karena mereka berdua akan bertarung satu sama lain.
"Aku harus melakukan ini sendirian."
Weed memutuskan untuk bertarung sendirian. Dalam situasi terburuk, dia hanya akan kehilangan sedikit exp, penguasaan skill, dan equipment.
"Aku harus kembali bangkit, dan mencoba sekali lagi. Bardray, aku benar-benar bisa merasakan kekuatan dari orang yang disebut sebagai yang terkuat di Benua Versailles."
Weed belum pernah bertemu saingan sekuat ini sebelumnya. Dia pernah berhadapan dengan beberapa orang dari guild-guild bergengsi pada suatu quest, tapi dia selalu lebih kuat. Sekarang, lawan yang tengah ia hadapi adalah Bardray!
Nyawanya akan melayang, jika dia dikalahkan. Tapi untuk saat ini, dia memiliki keberanian. Jika setetes kecap dikubur bersama secuil kecambah, maka kecambah tersebut akan tumbuh di mana saja di Benua Versailles.
Weed membalutkan perban pada luka di sekujur tubuhnya dengan cepat. HP Tori turun drastis saat bertarung dengan Bardray. Ini disebabkan oleh holy damage yang diterimanya dari dukungan para Priest.
"H-Haus."
Dia bertarung lebih keras ketika HP-nya turun. Weed berpikir di dalam benaknya,
 'Tori, aku datang sekarang.'
Dia berpikir untuk mendaratkan pukulan kejutan pada Bardray. Tapi, serangan mendadak seperti itu tidaklah efektif.
"Oheok!"
"Bardray-nim, bahaya!"
Para Priest Guild Hermes yang menonton pertempuran menyadarinya, sedetik sebelum dia berhasil melayangkan pukulan. Pertempuran melawan Red Belkain sudah cukup stabil, sehingga mereka masih sempat mengalihkan pandangannya ke arah Bardray. Red Belkain kehilangan HP dan Vitality karena serangan gencar.
Weed berlari ke sisi Bardray.
"Seven Celestial Foot-steps!"
Itu adalah teknik yang bisa mengubah arah setiap langkah!
Dengan Wind Sprint yang juga sedang diaktifkan, dia bergerak dengan sangat cepat, sampai-sampai bayangan di belakangnya terlihat dengan begitu jelas.
"Dari tadi aku sudah menunggu kedatanganmu."
Bardray memblokir laju Weed dengan pedangnya, seakan-akan dia sudah tahu jika ini akan terjadi. Weed tahu jika serangannya memiliki batas.
'Kemampuan armor miliknya benar-benar menakjubkan. aku nyaris tak memberi damage padanya.'
Jika serangan kuat hendak digunakan, maka dia harus memanfaatkan waktu yang dibutuhkan oleh Bardray untuk mengaktifkannya. Weed segera menoleh ke samping dan melanjutkan serangannya.
"Sword Dance!"
Acungkan, tikam, tebas!
Serangan pedang terus-menerus membuatnya sulit untuk merespon. Dia mencari celah di antara pertahanan Bardray.
"Ini tak akan cukup."
Bardray berkata sambil menahan serangan itu dengan pedangnya. Beberapa serangan ia lewatkan, sementara beberapa serangan terblokir dengan sempurna. Weed berpindah ke sisi dan terus menyerang. Meskipun Bardray mencoba mundur 1 atau 2 langkah untuk melakukan serangan balik, tapi Weed terus menekannya lebih keras.
'Perbedaan antara level dan equipment kita tak begitu signifikan, dalam pertempuran jarak dekat. Jika 1 atau 2 serangan lolos dari tangkisannya, maka aku hanya harus menyerangnya ribuan kali!'
Kecepatan Weed sangat tinggi, sehingga Bardray tak bisa menangkis semua serangannya.
[Pedangmu telah diblokir oleh pertahanan.
Anda telah memukul armor bahu lawan!]
[Sebuah serangan yang akurat telah berhasil mengenai sasaran.
Armor telah menyerap banyak kekuatan destruktif pedang.
Vitality menurun sebesar 149.]
[Pedangmu berbenturan dengan pedang lawan.]
[Pedangmu menusuk dada lawan.
Serangan yang akurat telah berhasil mengenai sasaran.
Critical hit!
Lawan memakai item yang memberikan kekebalan terhadap kebingungan dan kelumpuhan.
HP menurun sebesar 617.]
Tarian pedang Weed sangatlah cepat. Kecepatan serangan itu hampir mustahil untuk dilihat. Bardray terus berusaha memblokir serangan demi serangan dengan pedangnya pada berbagai sudut, dan dia pun melancarkan serangan balik.
"Lumayan bagus."
Tapi Bardray memahami fakta jika kekuatan serang Weed semakin lemah saat pedangnya berbentrokan dengan pedang lawan. Serangan Weed mungkin memang cepat, tapi Bardray tak perlu menangkis semua serangan tersebut. Bardray mulai melancarkan serangan balasan, dan pertempuran keduanya bahkan semakin ganas.
Dia teringat sesuatu yang Geomchi pernah katakan saat mereka latih tanding.
- Lihatlah lawanmu. Jika kamu melihat langsung pada lawanmu, maka kamu tak akan kalah.
Dia menatap Bardray pada mata, bahu, dan otot yang tersembunyi oleh armor. Suara dentangan pedang memenuhi sarang Belkain, dan itu terdengar begitu nyaring layaknya permianan instrumen musik. Weed mengkonsentrasikan sarafnya sambil bertarung dengan hati-hati.
Api terbang dengan paksa, ketika kedua pedang saling menebas satu sama lain. Api itu berbentuk seperti gelombang yang bergejolak!



< Prev  I  Index  I  Next >