LMS_V28E08P03

8. Armor yang Dirampas (3)
Banyak penyiar yang melaporkan pertempuran antara dua guild
tersebut, dan mereka memprediksi jika Guild Hermes akan unggul.
Kelompok tempur dipenuhi player yang luar biasa, dan para
Royal Guard memiliki sejumlah besar player dengan level yang tak diketahui.
Mereka juga sudah terbebas dari ancaman Red Belkain. Tak ada kesempatan bagi
musuh untuk menang, jika Bardray dan Royal Guard ambil bagian dalam
pertempuran.
"Ah! Sekarang para Assassin telah muncul di belakang
Guild Black Lion dan menyerang mereka. Ini adalah penyergapan, dan mereka membunuh
para Priest terlebih dahulu."
Walaupun pembawa acara tak bicara, adegan kekerasan terlihat
jelas pada video tersebut. Guild Hermes mengirim video, dan Guild Black Lion
juga sepakat untuk bekerja sama dan mengirimkan video dari sudut pandang
mereka.
Lokasi pertempuran terus berubah, dan pemandangan ini sudah
cukup untuk membuat rahang seseorang menganga saat menyaksikannya.
Para player elit dari guild-guild berlevel tinggi bertarung
bersama-sama di tengah-tengah ledakan, kilatan cahaya, dan suara. Sementara
itu, para Shaman dan Necromancer memanggil Undead dan Spirit.
Tim menyunting video secara langsung dan menambahkan efek,
sampai-sampai mereka tak punya waktu untuk pergi ke kamar kecil. Tim produksi
juga berbicara tentang pertempuran Weed dengan Bardray saat bekerja.
"Weed mati..."
"Oh, ternyata God of War Weed bukan tandingan
Bardray."
Kemenangan Bardray juga dibahas di berbagai papan buletin
Royal Road.
Banyak orang berbicara tentang Bardray yang didukung oleh
blessing dari para Priest dan dalam kondisi seperti itu, dia melawan Weed yang
sudah kelelahan. Tak sedikit orang menyebut Bardray sebagai pengecut. Beberapa
orang menyebutkan jika Weed mencoba untuk menggunakan Red Belkain untuk
keuntungannya sendiri.
Rating penonton bukan lagi menjadi perhatian. Tak diragukan
lagi jika rating hari ini adalah yang tertinggi. Ini seharusnya menjadi hari
bahagia untuk pihak stasiun TV, tapi KMC Media yang sering melaporkan
petualangan Weed sedang kecewa.
CTS Media dan LK Games juga berbicara tentang pertarungan Weed
dan Bardray, bukannya pertempuran antara Guild Hermes dan Guild Black Lion.
* * *
Seoyoon pergi ke salon kecantikan untuk memasang make up
pada wajahnya dan merapihkan rambutnya. Dia juga membeli baju di department
store.
'Aku harus memasak
hidangan.'
Dia ingin pergi ke pasar untuk menghibur Lee Hyun.
Bardray dan Guild Hermes telah mengalahkan Guild Black Lion.
Guild Hermes memiliki anggota elit dan taktis yang lebih unggu,l dibandingkan
dengan anggota Guild Black Lion yang berkumpul secara terburu-buru.
Para Priest, Mage, dan Warrior.
Semuanya bekerjasama dengan rapi, setelah Red Belkain tewas.
Di sisi lain, pasukan Guild Black Lion yang baru saja terbentuk tak bisa
bekerja sama dengan baik. Sehingga, mereka tak sanggup menunjukkan kemampuan
penuh.
Bardray dan para Royal Guard. Bardray memiliki kemenangan
mutlak dalam konfrontasi dengan kepala Guild Black Lion, tapi dia kehabisan
Mana setelah itu. Dalam perangkap yang sempurna, 200 bala bantuan dari Guild Hermes
telah muncul di lantai 4.
Pale, Irene, Surka, Hwaryeong, Romuna, Zephyr, Seechwi, dan
Seoyoon terlambat tiba saat Guild Hermes meninggalkan Tambang Melbourne. Tentu
saja, mereka akhirnya dibunuh oleh serangan dari berbagai penjuru oleh para
Archer, Mage, bersama Bardray.
Seoyoon bisa menembus sejumlah besar serangan untuk membunuh
7 Knight. Tapi, dia akhirnya mati karena tembakan terkonsentrasi dari musuh.
Guild Hermes kemudian berjalan ke gerbang teleport khusus dan menghilang.
Seoyoon lebih khawatir tentang Lee Hyun daripada kematiannya
sendiri di Royal Road.
Weed memiliki kebanggaan yang tinggi sebagai God of War, tapi
akhirnya dia terbunuh juga. Bahkan, dia mengalami kesulitan untuk memenangkan
pertempurannya kali ini. Dia telah gagal berkali-kali saat berpartisipasi dalam
quest atau perburuan monster. Tapi, dia telah mati dan bahkan kehilangan armor,
sehingga kesedihannya pasti begitu besar.
'Aku harus berdandan
dengan cantik, dan memberinya kenyamanan.'
Seoyoon menuju ke rumah Lee Hyun dengan keranjang belanja.
Lalu, dia melihat seorang nenek di lingkungan rumah Lee Hyun yang berpakaian
lusuh, dan dia sedang mendorong gerobak penuh barang daur ulang.
"Aku akan membantumu."
Seoyoon mengambil pegangan gerobak itu dari si nenek. Dia
ingin bertemu Lee Hyun, tapi gerobak itu tampak begitu berat.
"Gadis muda, kamu tak perlu melakukan sesuatu seperti
ini... Benda ini cukup berat, sehingga mendorongnya pun tidaklah mudah."
Syu syu syu syu syuk!
Gerobak terus bergerak!
Seoyoon dengan lembut mendorong gerobak itu, lantas berkata.
"Kemana kamu akan pergi?"
"Pergi ke rumahku untuk menyelesaikan beberapa
pekerjaan."
"Kalau begitu, beritahu aku di mana rumahmu. Aku akan
mengantarkanmu."
"Kamu tak perlu melakukan itu..."
"Aku ingin."
"Itu cukup jauh, gadis muda."
"Tak apa-apa. aku bisa mengantarmu."
Jika Seoyoon mengatakan pada Lee Hyun tentang perbuatan baik
ini, maka kesedihannya mungkin akan berkurang. Dia tak ingin melihat Lee Hyun
dengan wajah sedih. Dia merasa harus segera pergi, dan melenyapkan rasa sakit
pria itu. Sehingga, dia tak sedih lagi. Jika dia hanya mati, maka Seoyoon tak
terlalu khawatir. Tapi faktanya, dia telah kehilangan Armor Tallock.
Seoyoon memandu si nenek ke lereng.
'Tempatnya tak terlalu
jauh...'
Ketika dia naik ke lereng, di sekitar kawasan rumah Lee
Hyun, ada rumah-rumah kumuh dan sempit yang saling berdempetan, dan di situlah
si nenek tinggal.
"Ngomong-ngomong, gadis muda."
"Ya, nenek?"
"Apakah kamu hendak menuju rumah, di mana ada delima
dan pohon ara di halamannya?"
Lee Hyun memiliki beberapa pohon buah-buahan yang tumbuh di rumahnya.
Ada apel, pir, persik, kastanye, dan bahkan jeruk.
"Bagaimana kamu tahu?"
"Aku pernah melihatmu beberapa kali."
Nenek itu mendorong gerobak bersama dengan Seoyoon saat
mereka mendaki lereng.
"Apakah kamu berkencan dengan pemuda yang tinggal di rumah
itu?"
"Tidak."
"Lalu kenapa kamu mengunjungi rumahnya?"
Bagi si nenek, itu semua sudah jelas, karena gadis itu
begitu sering mengunjungi rumah tersebut. Wajah Seoyoon berubah menjadi merah.
"Aku senang, tampaknya dia telah bertemu dengan seorang
wanita yang baik. Ini sedikit meredakan kekhawatiran di hatiku."
"....."
"Pria muda itu, dia sangat terkenal karena lingkungan
kami yang penuh dengan orang-orang tua."
"Huh?"
Fakta jika Lee Hyun adalah sosok yang terkenal di
lingkungannya merupakan pengetahuan baru bagi Seoyoon. Dia khawatir jika
mungkin pria tersebut telah melakukan sesuatu yang salah, atau melakukan
pemerasan.
"Pria muda itu benar-benar menjalani kehidupan yang
ulet. Pria itu berusaha untuk membesarkan saudarinya dengan layak..."
"Ya."
"Dia mengantarkan susu dan surat kabar untuk setiap
orang di lingkungan ini. Dia bahkan membawakan semua tas dari pasar. Meskipun dia
tahu, jika aku tak sanggup memberikannya bayaran. Lain waktu, dia membantuku saat
aku sedang melakukan perdagangan di pasar. Dia mengejar beberapa maling yang
mencuri sesuatu, ketika aku tak melihatnya. Dan aku sangat merasa bersalah
padanya..."
"Ah..."
Seoyoon sedang mencari tahu bagaimana kehidupan Lee Hyun di masa
lalu. Dia menjalani kehidupan yang keras di masa lalu, sehingga itu membuatnya
menjadi pribadi yang rajin sekarang.