LMS_V29E06P01 Master Sculptor Terakhir

6. Master Sculptor Terakhir (1)
"Kabutnya menakutkan."
"Aku dengar di sini memang selalu penuh kabut."
Weed dan rekan-rekannya tiba di Musos Valley, tempat di mana
Tomb of the Scorpion King berada, dengan menunggangi para Wyvern. Mata dari
para Spartoi menatap kekejauhan, saat mereka mencari monster-monster atau
ancaman.
Binatang pegunungan dan monster yang berkeliaran disekitar
menjadi pucat dan melarikan diri dari para Spartoi, layaknya ada sebuah gempa
bumi. Itu adalah kemunculan yang sia-sia dari monster peringkat tinggi. Mereka
juga tak seperti Van Hawk dan Tori.
Weed mendecakkan lidahnya.
"Kalau aku menangkap dan menguliti mereka, maka aku
bisa menjualnya dengan harga yang mahal."
"Tampaknya itu benar."
Pale yang tengah mencari-cari, menemukan pintu masuknya. Itu
adalah pintu masuk ke makan Raja Belsos yang sebelumnya telah dibuka oleh Guild
Crimson Wing. Tapi tak ada pengunjung sejak saat itu, sehingga pintu itu
dikunci sekali lagi.
Mereka membersihkan bebatuan yang ada di pintu masuk, dan memasuki
reruntuhan tersebut.
* * *
Dinding batu di bagian dalam reruntuhan tersebut adalah gua
alami yang diukir dalam bentuk datar dan lebar. Ada sebuah pilar bulat yang
besar di tengah-tengahnya, tapi monster bisa saja bersembunyi di area ini. Sehingga,
mereka menjadi gugup.
"Di sinilah aku harus menunjukkan skillku."
Pale maju ke depan.
"Wind's Eye."
Ketika ruangan terhubung, memungkinkan untuk melihat melalui
objek penghalang.
Itu adalah sebuah skill Archer yang ia dapatkan setelah
mencapai level 400. Meskipun dia tak mendapatkan teknik Archer yang lain, Pale
telah tumbuh menjadi petarung murni. Dia adalah seorang Archer yang dengan
setia mengikuti Weed, dan meningkatkan statistik serta skill miliknya.
Pale memasang sebuah anak panah pada benang busurnya.
"Twilight's Arrow."
Jaring-jaring lengket yang menempel pada anak panah, akan
memperlambat kecepatan musuh.
"Wind of Guidance."
Itu memungkinkan, untuk mengenai target yang dilihat dengan
Wind's Eye. Anak panah harus dibidikkan secara akurat untuk melacak musuh.
Pusyung!
Pale menatap sebuah dinding dan menembakkan anak panahnya.
Dengan Archery Mastery miliknya, dia bisa menggabungkan 4 tipe skill pada satu
anak panah. Panah tersebut terbang lurus dan bergerak di sepanjang dinding
sebelum menghilang.
Setelah beberapa saat.
Kyahaak!
Jeritan dari seekor monster terdengar. Pale menggunakan
skill Rapid Fire dan terus menembakkan panah, sampai jeritan monster tersebut
perlahan-lahan menghilang. Dia menampilkan cara megah dalam berburu di dungeon.
Itu adalah sebuah kemampuan yang hanya bisa dilakukan oleh para Archer berlevel
tinggi!
Tak masalah kalau hanya ada satu monster, tapi jika ada
banyak monster, maka akan sulit untuk menghadapinya. Panah-panah bisa menggurangi
HP monster berkali-kali, sebelum mereka sampai. Itu juga bisa digunakan untuk
memancing monster. Panah milik Pale bisa menyingkirkan musuh atau memperlambat
mereka.
Para monster yang sampai menjadi korban dari tinju Surka.
"Yon han kwon, Matchless Power, Wheel Power!"
Perut, bagian samping, dan kening.
Skill-skill yang berbeda-beda menghantam area yang berbeda,
layaknya sebuah badai. Merasakan kekuatan yang menggelituk pada tinju-tinju
tersebut, dan suara sesuatu terhantam adalah yang terbaik.
"Hehehehe, apa aku menjadi jauh lebih kuat?"
Weed senang, jika rekan-rekannya telah banyak berkembang.
"Kerja bagus. Ini artinya, kita bisa terus bersama, saat
aku menerima sebuah quest kelas S."
Kalau penderitaannya di bagi rata, maka itu akan berkurang.
Dia jauh lebih nyaman menderita bersama dengan rekan-rekannya, daripada
menderita sendirian!
Darah terkuras dari wajah teman-temannya, saat mereka
mendengar kata-kata Weed. Mereka membanggakan tentang kekuatan mereka, dan
sekarang mereka terlibat pada sesuatu yang lebih besar!
Dan dia menigkatkan kecepatan, saat mereka secara agresif
menjelajahi reruntuhan tersebut.
Di masa lalu, Guild Crimson Wing telah mengumpulkan 300
player untuk menjelajahi makam Raja Belsos. Pada saat itu, mereka adalah salah
satu dari guild bergengsi yang ada di Benua Versailles, sehingga memungkinkan
untuk melakukan sesuatu seperti itu.
"Kalau kita terus turun secara lurus, maka kita akan
mencapai pintu ke makam Raja."
"Aku mengerti!"
"Irene-nim, aku sudah menerima blessing. Jadi, pulihkan
saja HPku, kalau HPku sudah dalam keadaan darurat."
"Aku mengerti."
Weed mengeluarkan komando, sebelum menjelajahi reruntuhan
tersebut. Kelompok itu diisi dengan orang-orang yang berlevel di atas 400.
Kekuatan individualnya cukup kuat, dibandingkan dengan Crimson Wing. Sehingga,
penjelajahan mereka jauh lebih efektif, daripada penjelajahan yang dilakukan
Crimson Wing sebelumnya.
Dia juga memanfaatkan para Spartoi milik Kaybern. Spartoi
itu merupakan Skeleton yang memakai armor kelas pertama, yang dibuat oleh para
Dwarf. Mereka adalah Skeleton humanoid, jadi tulang-tulang tajamnya bisa
terlihat. Weed memberi instruksi pada para Spartoi.
"Maju dan bertarung."
Meskipun menghadapi monster bersama teman-temannya sudah
cukup. Tapi, serangga-serangga kecil bernama Armoured Insect di reruntuhan
tersebut, sangatlah menjengkelkan.
"Tak ada keharusan untuk mematuhi kata-katamu."
"Ini diperlukan, untuk karya yang telah dipercayakan
sang dewa Kaybern yang agung padaku."
"...Dipahami."
Para Spartoi berjalan dengan armor mereka yang berdentangan,
dan menebas para Armoured Insect. Mereka terasa seperti mesin, karena mereka
menangani para Armoured Insect dalam sekejap mata.
'Akan bagus, kalau
mereka adalah bawahanku....'
Dia memperkirakan jika level milik para Spartoi setidaknya
520. Sehingga, mereka bisa diandalkan dalam pertempuran. Mereka adalah mahluk
magis yang terlahir untuk pertempuran!
Weed menatap wujud mereka dari belakang.
'Tak masalah kalau
mereka mati. Kalau para Spartoi dibantai oleh monster...'
Weed bisa menjarah armor dan pedang yang dipakai oleh para
Spartoi!
Mata Weed menjadi licik.
"Spartoi, terus menyerang ke depan mulai
sekarang!"
"Kirit, dipahami."
Para Spartoi bergerak maju, saat ratusan monster dengan
cakar tajam muncul. Pertarungan ganas terjadi di dalam lorong.
"Kerja bagus, Spartoi!"
Weed menonton pertarungan tersebut sambil menyemangati para
Spartoi. Cakar-cakar tajam terus-menerus menyerang Spartoi. Mereka menyerang
dengan cakar mereka, serta menggigit dan menyemburkan api.
Tapi HP milik para Spartoi tak menurun banyak, tak peduli
bagaimana mereka menyerang. Sihir perlindungan milik Akryong Kaybern yang kuat
melindungi mereka.
Malahan, para monster yang bercakar tajam adalah pihak yang
ragu-ragu. Para Spartoi sama sekali tak merasakan krisis apapun, dan memburu
musuh satu per satu.
"Yah, tentu saja mereka tak akan mati semudah
itu."
Weed menyuruh para Spartoi mempertahankan posisi mereka.
Berkat serangan dan pertahanan milik Spartoi yang luar biasa, perburuan menjadi
mudah.
"Summon Death Knight Van Hawk, Summon Vampire Lord
Tori!"
"Master, kamu memanggil."
"Bertarung."
Tori dan Van Hawk membantu pertempuran tersebut, sementara
Weed menggunakan teknik pedang rahasia miliknya.
"Sword-cloning!"
5 tubuh palsu terbentuk. Setelah dikalahkan oleh Bardray,
dia menyadari dia perlu meningkatkan penguasaan dari berbagai skill tempur
miliknya. Dia secara agresif memanfaatkan skill pedang dalam suatu pertempuran.
Tubuh-tubuh palsu tersebut menyerang para monster bercakar
tajam. Cakar-cakar milik para monster menyerang Weed, setelah dia berlari
kedepan.
[Anda telah diserang oleh Malluk.
Blessing dari Dewi Freya pada Goddess' Knight Armour telah
diaktifkan.
Defense akan meningkat sebesar 27% bergantung pada damage
dari monster.]
Defense miliknya meningkat berkat Goddess' Knight Armour.