Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V29E06P03

gambar


6. Master Sculptor Terakhir (3)



Rekan-rekannya sudah curiga, jika Weed berusaha mengambil semua harta tersebut. Guild Crimson Wings membuat kesalahan dengan menyentuh harta tersebut, dan menyebabkan kutukan besar. Harta tersebut layaknya sebuah janji kosong atau harapan palsu. Orang-orang menderita resiko yang besar untuk datang ke sini, tapi tak bisa mengambil apapun.
Otak Weed kembali, saat rekan-rekannya menarik lengannya. Dia dengan tenang menganalisa koin-koin emas, permata, dan item-item tersebut!
'Permata memiliki nilai yang besar. Kalau dijual dengan harga pasar, semuanya setidaknya akan menghasilkan 3,4 juta gold. Kalau Mapan yang menjualnya, maka dia bisa mendapatkan setidaknya 3,67 juta gold.'
Mempertimbangkan fluktuasi harga pasar, setidaknya ada kesalahan margin sebesar 3%. Weed tak menyentuh tumpukan permata tersebut.
"Chyap chyap chyap!"
Air liur terus menetes!
"Oh lihat permata yang berkilauan ini."
"Unni. Tas ini juga. Ini adalah tas yang dipakai oleh putri dari Kerajaan Rosenheim."
"Benarkah? Itu adalah sebuah item terbatas. Aku juga menginginkan ini."
Hwaryeong dan Bellote tak bisa mengalihkan mata mereka dari aksesoris kulit dan permata-permata berharga tersebut.
"Kyaaaah. Cantik sekali. Aku mau memakai ini dan pamer di alun-alun."
"Lihatlah warna yang berkilauan ini."
Para cewek senang, hanya dengan melihat tas, permata, dan sepatu.
"Bukankah ini adalah staff untuk seorang Priestess?"
"Lihatlah sarung tangan yang bertatahkan berlian ini."
Mata Irene dan Surka berguncang, saat mereka menatap equipment tersebut. Romuna menampilkan ketertarikan dan keinginan yang besar di depan jubah mage yang dikelilingi dengan cahaya merah.
Weed bukanlah satu-satunya orang yang menjadi serakah saat melihat item-item itu!
Weed menemukan sesuatu yang aneh tentang permata yang terkumpul tersebut.
"Pengerjaannya cukup menakjubkan. Karya seorang Dwarf? Tapi itu bukanlah metode yang disukai para Dwarf."
Para Dwarf lebih suka pengerjaan yang menekankan keindahan, sementara yang ini sederhana dan mengekspresikan warna dari permata.
"Ada hal-hal lain yang bahkan lebih aneh."
Weed bisa mengenali, itu adalah sebuah item kaca yang dikerjakan oleh seorang Sculptor dengan skill yang cukup tinggi. Juga ada peti mati besar di tengah yang berisikan sisa-sisa Raja Belsos. Pola yang terukir pada penutupnya, yang di desain untuk mengharmoniskan spirit, juga tak biasa.
"Standar dari kalajengking itu juga tak biasa."
Yang perlu dilakukan Weed untuk memasuki Makam Raja adalah membuat patung-patung kalajengking. Tapi kalajengking di dalam makam ini begitu menakjubkan. Hingga, hal itu membuat karyanya tampak seperti dibuat oleh seorang anak kecil.
Ada banyak harta, tapi dia ingin memeriksa patung-patungnya, karena dia adalah seorang Sculptor.
"Mungkin ini adalah..."
Weed mengangkat tangannya pada pola kalajengking yang ada di dinding.
"Identify!"
[Anda  gagal mengidentifikasi]
"Sudah kuduga, ini...."
Weed menjadi semakin yakin.
"Identify!"
[Patung Kalajengking
Sebuah patung yang diciptakan oleh Master Sculptor Belsos La Deus III. Dia menampilkan bentuk kalajengking yang sangat ia sukai.
Nilai Artistik: 472
Efek Spesial:
-Meningkatkan tingkat perkembang-biakan kalajengking.
-Suatu kekuatan tersimpan didalamnya.]
"Dia adalah seorang Master Sculptor!"
Weed telah bertemu master terakhir, King Belsos. Dan kenangan yang tersimpan di dalam patung tersebut mulai ditampilkan.
* * *

Belsos lahir di gurun selatan.
Dia memiliki darah dari seorang raja, sehingga dia sering dikejar oleh para Assassin. Dia ikut bersama suku-suku gurun, dan membawa barang bawaan mereka.
Dia tertarik pada pedang dan patung. Belsos mengukir patung kecil dengan tangan, dan menerima pengakuan dari modelnya. Dia mempelajari bagaimana menggunakan pedang dari para Mercenary yang bepergian di benua dan gurun.
Dia menjadi orang dewasa dan kembali ke klannya. Belsos memakai sebuah kalung kalajengking, dan memiliki tato-tato suku yang masih baru pada tubuhnya.
Setelah dia menjadi raja dari Kerajaan Brukan, dia berkuasa atas gurun selatan. Belsos disebut Great King of Fire dan banyak spirit api mengikutinya.
"Bergerak ke Kerajaan Brukan."
"Kumpulkan prajurit di gurun!"
Ada suatu perang dengan suku-suku gurun yang lain. Mereka membantai suku-suku pengembara dan merebut unta, sapi, dan domba mereka. Ayah King Belsos telah dibunuh oleh mereka, sehingga dia tak mengampuni satupun orang di suku itu.
Pasukan dari suku-suku tersebut terdiri dari lebih dari 100.000 kavaleri unta. Mereka memegang pedang melengkung yang panjang dan busur secara terampil. Cara mereka bertarung berbeda dengan pasukan Knight dari Benua Tengah, yang melemparkan tombak sambil terlibat dalam pertempuran jarak dekat. Tapi, kekuatan tempur mereka tidaklah kalah dengan para Knight dari Benua Tengah.
Di sisi lain, Kerajaan Brukan kalah jumlah sebesar 30.000 prajurit. Ini termasuk jendral infantri yang tak menunggangi unta. Pasukan King Belsos juga terdiri dari puluhan ribu spirit api serta manusia.
Kalau pertempuran terjadi di padang rumput atau hutan bukannya di gurun, maka segalanya akan terbakar. Para Spirit api bisa berkeliaran dengan bebas di pasir gurun tersebut.
King Belsos membawa kedamaian gurun melalui para spirit api. Tapi, dia tak bisa menjadi seorang raja yang bagus. Tanahnya adalah gurun, sehingga padi tak bisa ditanam, dan ada pertarungan-pertarungan di antara suku-suku untuk memperebutkan oasis.
King Belsos tak punya pilihan, selain memasuki Benua Tengah. Dia mengerahkan teman-teman spirit api-nya, dan memperoleh wilayah yang luas melalui perang.
Harta yang banyak mereka dapatkan setiap kali mereka memenangkan pertempuran telah menggelapkan mata dari anggota suku-nya, dan mereka menginginkan lebih banyak darah, bukannya mengolah tanah tersebut.
Belsos merasa kesepian, karena dia jarang meninggalkan istananya. Tapi orang-orangnya mengobarkan perang lebih jauh lagi. Suku-suku gurun telah terlatih dalam pertempuran, sehingga dinding-dinding bukan lagi target yang tak bisa ditembus.
Meskipun Belsos tak bertarung, darah orang-orang terus dikorbankan untuk kerajaan-kerajaan di Benua Tengah.
"Patung-patung memang indah, tapi mereka tak bisa memenuhi keserakahan manusia."
King Belsos berbalik pada para spirit dan pemahatan miliknya. Dia mengumpulkan material-material langka dan membuat patung-patung di istananya.
Sebuah taman dekorasi suatu oasis di gurun, seekor unta yang minum dengan damai di sungai. Dan sebagainya, itulah patung-patung yang dibuat.
Suku-suku gurun yang jatuh dalam godaan perang, tak bisa memahami arti dari patung-patung tersebut. Karena wilayah King Belsos meluas dan lebih banyak Warrior yang direkrut, semakin banyak harta yang datang ke istana tersebut.
Setelah sang raja semakin tua, mereka yang mengganggap diri mereka sendiri sebagai penerus, muncul dan bertarung diantara mereka sendiri. Pasukan spirit api milik Belsos sangat diam, tapi sudah terjadi pembantaian yang mengerikan di luar pintu kamarnya.
Belsos hanya terus membuat patung-patung spirit api. Itu terus terjadi, hingga jumlah dari spirit api yang mengikutinya tak bisa diperkirakan jumlahnya. Kemudian, pada akhirnya dia meninggalkan tubuh manusianya dan menjadi seorang spirit.
Dia adalah raja dari para spirit api.
Setelah Belsos menghilang dari istana kerajaan, para spirit api juga lenyap. Tak ada lagi alasan untuk bertarung dan Kerajaan Brukan runtuh. Para penerus memasuki istana, dan menjarah segala sesuatu yang mahal. Banyak patung indah yang Belsos buat di istana dibakar.
Kerajaan Brukan melemah karena peperangan antar suku, dan Kerajaan Masen sekali lagi mengusir mereka kembali ke gurun. Beruntungnya, beberapa kenang-kenangan dan hal-hal lain yang berharga telah dipindahkan oleh Belsos ke Lembah Musos, sebelum istana tersebut dijarah.
Itulah sedikit sisa-sisa dari prestasi King Belsos.
* * *

[Anda  telah mendapatkan informasi tentang Master Sculptor Belsos La Deus III dari patung.
Anda telah memperoleh informasi mengenai Kerajaan Brukan.
Pengetahuan bersejarah telah di dapatkan.
>Intelligence meningkay sebesar 14 poin.
Anda telah menyelesaikan quest yang berkaitan dengan Elemental Sculpting.]
"Para Master Sculptor benar-benar tak memiliki kehidupan yang biasa."
Weed merasakan kepahitan, saat dia menyaksikan kenangan yang tersimpan di dalam patung itu.
"Seseorang yang mati... Dia menumpuk harta, karena dia merasa kesepian!"
Itu sangat tak adil!
Raja itu tak pernah menikmati kemewahan dan kesenangan. Ketika dilihat dari perspektif Weed pribadi, dia tak bisa memahami raja itu.
Akan sangat menyenangkan kalau dia memiliki kekayaan sebanyak itu. Dia akan menggunakannya. Dia akan mengumpulkan lebih banyak harta, dan menggunakan kekuatannya untuk memerintah orang-orang dari dunia itu.
Lagipula, Belsos bukanlah seorang raja biasa. Dia menjalani kehidupannya dan menjadi seorang master dalam memahat spirit. Setiap Master Sculptor memiliki keanehan mereka masing-masing.
Darone menciptakan banyak karya tentang wanita yang sama. Dan pada akhirnya, menguasai Sculptural Shapeshifting melalui kasih sayangnya untuk patung-patung tersebut.
Zahab mencintai seorang ratu dan mengembangkan Sculpting Blade dan Radiant Sword.
Kaisar Geihar Von Arpen memberi kehidupan pada patung-patung yang ia anggap sebagai teman dan mengembangkan Sculpture Life Bestowal.
Yang terakhir, Belsos adalah seorang raja dari gurun sampai dia menghilang, untuk menjadi seorang spirit.
"Aku harus berhati-hati. Aku tak boleh mengeksploitasi atau menghambur-hamburkan uangku."
Weed berada dalam suasana hati yang lebih ringan. Tapi dia juga merasa khawatir, saat dia mengunjungi Makam Raja tersebut. Tidaklah mungkin untuk menyebut Master Sculptor King Belsos sebagai seorang pria sempurna.



< Prev  I  Index  I  Next >