Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V29E08P02

gambar


8. Pilihan dari para Lord Utara (2)



Di masa lalu, dia telah berkolaborasi dengan Darone dan diajari Sculptural Shapeshifting!
Pada saat itu, Weed masih berlevel rendah, sehingga dia mempelajari banyak hal. Tapi sekarang, dia hampir berada pada tahap yang setara dengan Belsos dari sudut pandangnya.
'Mustahil untuk membuat sebuah patung besar dalam waktu satu minggu, jadi aku bisa membuat patung dengan kristal Agate.'
Kalau dia mengerjakannya dengan seorang Master Sculptor, maka itu akan menjadi sebuah karya dengan nilai artistik yang tinggi.
Weed bertanya dengan suara yang tak pasti.
"Apakah kamu akan mencoba mengklaim kepemilikannya, nanti..."
- Sebagai seorang spirit, aku tak punya keinginan untuk itu.
"Asal kamu tahu, ini bukanlah sebuah industri yang sangat kaya."
- Aku tak punya niat dari menerima apapun.
Sebuah kontrak harus dibuat sebelum mulai bekerja.
"Kalau begitu baguslah!"
* * *

Seoyoon memasuki Morata dengan langkah kaki yang ringan.
Arsitektur, patung, karya seni, pertunjukan dan masakan!
Biasanya dia tak akan bertemu dengan siapapun di tempat-tempat berburu, jadi dia senang melihat kota yang sibuk ini.
Dia telah melihat sejak saat-saat awal, ketika Weed mengembangkan Morata. Ini adalah kota yang Weed lindungi dan merupakan Lord-nya, jadi Seoyoon juga punya banyak kontribusi. Dia menetap lebih awal di Morata, membersihkan dungeon-dungeon di utara sebagai seorang Berserker, dan menjual item jarahan yang ia dapatkan di toko-toko.
"Aku minta maaf, tapi aku belum bisa membeli material-material berharga ini, Pengunjung-nim. Bagaimana kalau pergi ke kerajaan di selatan, di mana kamu bisa mendapatkan harga yang sepadan?"
"Aku akan menjualnya di sini. Tak masalah meskipun harganya lebih murah."
[Anda telah berkontribusi pada pengembangan Morata.
Poin kontribusi telah meningkat sebesar 17.]
Dia menjual material-material berharga di saat-saat awal, dan membantu pengembangan komersial. Itu adalah hal umum bagi para player berlevel tinggi yang datang ke Morata, untuk memakai equipment yang telah ia jual.
Setelah taman dan jembatan dibuka, dia juga mendapatkan poin kontribusi yang besar. Wilayah utara telah menjadi tempat migrasi, sehingga perumahannya tak memadai dan biaya konstruksi diperlukan.
Dia memiliki poin kontribusi sebesar 32.000. Itu adalah jumlah yang sangat tinggi.
'Suatu hari aku ingin pergi ke sini bersama dengannya.'
Dia berpikir tentang berkeliling Morata bersama Weed, dalam sebuah kencan. Berkat dampak dari Tower of Light, ada pemandangan malam yang sibuk.
Di malam hari, cahaya-cahaya dari bangunan bisa terlihat di air jernih yang mengalir di bawah jembatan. Dan saat melihat Tower of Light dari tempat yang jauh, ada suasana yang sangat bagus di antara kekasih.
Seoyoon berdiri dengan cantik menawan di jembatan tersebut!
'Aku tak terlalu mempesona.'
Seoyoon dengan iri memandang para player perempuan berjalan-jalan bersama pria. Kalau dia tak memakai sebuah topeng, maka banyak orang akan berlari mendekat.
Ada banyak player laki-laki yang melihat Ice Beauty untuk bersantai, sebelum pergi berburu. Kerumunan di depan Ice Beauty sama banyaknya dengan mereka yang berkumpul di depan Patung Dewi Freya. Tak seperti patung-patung lain, ada seorang penggila yang berada di antara orang-orang yang melihat Ice Beauty.
'Aku tak cantik, karena aku terlalu pucat. Weed-nim tak membenciku...'
Seoyoon sudah cantik sejak dia anak-anak, tapi dia tak tahu tentang kecantikannya sendiri.
Ketika dia berjalan ke kampus, pria dan wanita akan menatap wajahnya. Tapi tak satupun dari mereka mencoba untuk memulai percakapan dengan dirinya.
Seoyoon berpikir dirinya tak menarik, tapi situasi yang sebenarnya sepenuhnya berbeda. Kecantikannya begitu memukau, hingga semua pikiran mereka lenyap. Mereka tak berani mengatakan apa-apa. Mereka hanya senang, jika mereka bisa melihatnya lagi.
Setelah berdagang di toko, dia duduk di dekat air mancur dan melihat orang-orang. Suara musik yang merdu dari pertunjukkan di dekat situ, yang mengambang di udara.
Seoyoon menutup matanya dengan ringan.
Dia tak datang ke sini selama beberapa saat, jadi jumlah player sejak Garden of the Gods selesai meningkat drastis. Di malam hari, kota itu penuh dengan wisatawan.
Para pemula tinggal bersama di gubuk-gubuk. Para player pemula yang menetap di saat-saat awal di Morata bisa pergi berpetualang dan menerima hadiah-hadiah quest. Kota ini perlahan-lahan berevolusi menjadi bentuk kelas pertengahan.
"Mencari party untuk pergi ke dungeon level 180. Kamu bisa memeriksa pembagian kontribusi."
"Priest mencari kelompok. Apa ada orang yang mencari seorang Priest? Level 230, aku tak akan ketiduran dan akan bekerja keras!"
"Geng Bubur Rumput akan melakukan sebuah ekspedisi. Pembatasan level 210 atau lebih. Membutuhkan sampai 300 orang untuk pergi ke barat. Berkumpullah!"
Ketika level dari para player meningkat, barang-barangnya juga menjadi lebih berkelas. Tapi, para player kelas menengah tak memiliki dana untuk membangun rumah-rumah di bukit atau sungai, dengan pemandangan yang bagus. Prioritas mereka adalah berinvestasi pada equipment daripada rumah.
Stabilisasi dari harga rumah adalah sebuah topik yang sangat sensitif bagi para player. Di Morata, siapapun bisa dengan mudah membangun sebuah gubuk, jadi harga-harga rumah yang rendah bisa bertahan. Tapi rumah-rumah kumuh akan membahayakan pemandangan Morata.
Masalah perumahan ini dengan mudah diselesaikan dengan munculnya profesi baru, Ceramist. Para Ceramist memiliki kemahiran yang luar biasa dalam menangani tanah. Mereka mengumpulkan tanah dari sungai, bukannya berburu.
"Aku harus segera menciptakan sebuah tempat kerja!"
Seorang Ceramist membutuhkan tempat kerja milik mereka sendiri. Itu sulit untuk bekerja menggunakan api di kota, dan para monster menghuni tepian sungai. Monster-monster itu hanyalah cemilan bagi Weed, tapi mereka adalah eksistensi yang sangat menakutkan bagi para Ceramist.
Para Ceramist memanfaatkan kemampuan terbaik mereka, dan membangun banyak rumah. Rumah tersebut terbuat dari tanah liat murni!
Danau dan sungai di dekat Morata memiliki banyak lumpur, sehingga itu adalah material bangunan yang bagus. Rumah-rumah yang dibangun oleh para Ceramist menjadi topik besar di antara para player Morata.
"Berapa biaya pembangunanya?"
"Itu hanya membutuhkan air dan tanah, jadi biaya yang diperlukan hampir sama dengan gubuk."
"Oh, benarkah? Berapa hari yang diperlukan untuk menyelesaikannya?"
"Satu hari."
"Bagus! Bisakah kamu membangun rumah untukku? Aku akan memberimu upah."
Ada respon yang aktif di antara player menengah tentang kabar rumah tanah liat. Itu adalah peluang bagi para Ceramist pemula untuk mendapatkan uang!
Poin kuat dari rumah-rumah tanah liat adalah jika rumah itu dibangun dengan material-material alami. Oleh karena itu, tidaklah rumit untuk memanaskan ruangan dengan membakar kayu. Sehingga, rumah tanah liat populer di antara para player.



< Prev  I  Index  I  Next >