LMS_V30E02P01 Prajurit Api

2. Prajurit Api (1)
"Ini benar-benar terjangkau."
Weed menatap patungnya dengan kepuasan. Dia telah membuat
sebuah patung Chaos Warrior Kubichya dengan menggunakan material yang telah ia peroleh
dari Raja Belsos.
"Ini cukup mahal, tapi aku akan menggunakannya dengan
baik."
Dia telah mendaur ulang materialnya. Weed menggunakan teknik
memahat rahasia.
"Sculpture Shapeshifting!"
[Sculpture Shapeshifting telah digunakan.
Kasih sayang tak terbatas untuk memahat membuat sang
Sculptor dan patungnya saling menyerupai satu sama lain!
Dia tumbuh setinggi 2 meter 20 cm, dan api terpancar di
sekitar tubuhnya.
Bentuk tubuhmu telah berubah, maka sejumlah equipment tidak
dapat dipakai.
Saat mengenakan armor, daya tahan akan menurun karena api
mencairkannya.
Equipment baru dibutuhkan berdasarkan pada spesies.
Sculpture Shapeshifting telah berubahmu menjadi spesies yang
menguasai api.
Spesies ini dapat menggunakan mantra unik teleport jarak
dekat.
Statistik Art-mu telah menghilang dan Strength, Agility,
Wisdom-mu meningkat pesat.
Wujud ini akan berlangsung hingga Sculpture Shapeshifting
dibatalkan.]
Weed tak memakai armor helium dan equipment lainnya, karena
khawatir akan rusak. Dia memiliki kapak api dan sabuk kulit dengan ketahanan
khusus, yang dia dapatkan dari para Chaos Warrior di Las Phalanx. Tapi, senjata
unik seperti itu tidak diperlukan oleh Weed.
Dragon Sword, Red Star.
Ketika memperhitungkan equipment yang bisa dipakai oleh
semua player, maka itu bisa disebut sebagai pedang terbaik.
"Aku belum bisa menggunakan Dragon Sword semenjak
pertama kali aku menemukannya. Jujur saja, aku hanya beruntung bisa
mengambilnya. Sekarang mari kita bertarung."
Weed mengeluarkan Red Star. Dan dia perlahan-lahan menarik
pedang tersebut dari sarungnya.
Sururururung!
Terdengar suara seperti musik, saat pedang itu dihunus dari
sarungnya. Kemudian, suara favorit Weed pun terdengar.
[Dragon Sword Red Star telah dipakai.
Anda masih kurang dalam tingkat persyaratan dan ketahanan
terhadap api. Tapi, skill Blacksmith-mu mengizinkanmu untuk menggunakan senjata
ini.
Anda tidak akan kelelahan saat menggunakan skill.
Anda akan bergerak lebih cepat, dan kemungkinan dari
melesetnya serangan musuh akan meningkat.
Seranganmu akan menembus armor lawan. Perlindungan sihir
bisa diabaikan dan ditembus.
Kemungkinan menimbulkan luka parah akan meningkat, dan
Fighting Spirit lawan akan berkurang.
Kekuatan api akan digandakan.
Kekuatan api akan sangat meningkatkan damage pada pedang
ini.
Ketahanan terhadap sihir +30%
Sihir yang terkandung dalam pedang akan menyebabkan monster
di bawah level menengah terintimidasi.
Kekuatan skill serangan akan meningkat.
Anda memiliki kemampuan untuk mengendalikan api.
Teknik-teknik yang tersimpan pada pedang bisa kamu gunakan.
Fire Arrow, Wrath of Fire, Fire Explosion, Fire Extinction,
Sword of Hell, dan Summon Fire Hydra.
Anda tidak dapat menggunakan skill khusus Red Star, karena
kurangnya Wisdom, Intelligence dan Mana yang dimiliki.
Earth Extinction tidak dapat digunakan karena kurangnya
penguasaan Sword Mastery dan Mana.
Chaos Warrior adalah suku yang menguasai kekuatan api.
Red Star: saat diserang dengan api, kamu dapat
mengonversinya menjadi HP dan Mana.
Maksimum HP dan Mana akan meningkat sebesar 120%, dan
tingkat pemulihan akan digandakan.]
Sebuah nyala api berwarna putih bersih membalut tubuh Weed
yang telah berubah menjadi seorang Chaos Warrior.
Statistik Art-nya menghilang, setelah dia mengaktifkan
Sculpture Shapeshifting. Sementara statistik yang lain, telah meningkat dengan
jumlah yang besar. Pedang itu bahkan memberikan efek tambahan.
"Inikah rasanya menjadi Lord yang tahu segalanya?"
Ketika Weed berubah menjadi Lich, dia bisa memakai item
milik Barkhan dan memanggil Undead. Ada beberapa efek samping pada kekuatan
Undead. Akan tetapi, kekuatannya telah terbukti berkali-kali. Weed pernah
memiliki pengalaman yang menakjubkan ketika menjadi Undead, dan dia sangat
keren saat berubah menjadi Undead. Sehingga, para pemirsa pun menantikan siaran
ulang adegan-adegan tersebut.
Jurang berbatu tersebut runtuh bersama dengan mayat para Sulleion
Warrior, dan itu berarti dia bisa memanggil pasukan undead. Undead memiliki
Strength yang kuat, tapi saat ini waktunya tak tepat, karena patung-patung
hidup dan rekan-rekannya sedang diserang.
Dia begitu sayang pada patung-patung hidup miliknya, seperti
Geumini yang pernah memilih untuk mati, Yellowy yang menangani semua ancaman,
dan Wah3 yang selalu dia tunggangi.
"Aku harus membuat mereka bekerja seumur hidup. Jika
mereka mati di sini, maka aku lah pihak yang dirugikan. Summon Death Knight Van
Hawk, Summon Vampire Lord Tori!"
"Kamu memanggilku, Master."
"Pertahankan tempat ini. Lindungi King Hydra."
"Dimengerti."
Van Hawk dan Tori adalah bawahannya, sehingga mereka datang
setiap kali Weed memanggil. Weed menatap jurang berbatu, kemudian dia
menggunakan skill-nya.
"Blink!"
(teleport jarak dekat)
Pada saat itu, Weed muncul di belakang seorang Sulleion
Warrior yang baru saja menembakkan panah.
"Keeek?"
Sulleion adalah suku yang berwujud seperti reptile, sehingga
api adalah musuh alami bagi mereka. Weed memegang pedang yang terbungkus oleh
api, dan mengayunkannya ke bawah.
Kekuatan api telah memberikan pukulan fatal bagi Warrior
itu. Mereka telah kehilangan kemampuan mereka untuk melawan.
"Blink!"
Weed terus bergerak melintasi jurang berbatu, dan
menundukkan musuh-musuhnya yang menembakkan panah. Ketika Weed terus-menerus
mengayunkan pedang, pilar api setinggi 8 meter mencuat ke langit.
Musuh tak bisa menghindarinya dan terselimuti api tersebut,
kemudian HP-nya pun merosot. Jika mereka jatuh dari jurang yang tinggi, mereka
akan mati karena damage akibat menghantam dasar jurang!
Saat ini, musuh alami bagi Sulleion adalah Weed sendiri.
"Singkirkan manusia api itu."
"Dia adalah lawan yang paling berbahaya."
Tembakan panah dipusatkan ke arah Weed. Panah juga ditembak
dari dinding batu di arah yang berlawanan.
"Blink."
Weed menggunakan teleportasi jarak dekat sambil menyerang,
sehingga dia tidak tertangkap. Inilah sebabnya Weed sangat menderita ketika dia
harus memburu para Chaos Warrior dan Kubichya.
Dia mencoba untuk meniru kekuatan dan jurus Chaos Warrior.
Weed mengambil keuntungan penuh dari kemampuan pedang tersebut, dan secara
licik menggunakan skill teleportasi.
"Flame Explosion!"
Bola api muncul dari pedangnya, menyebar ke segala penjuru,
sehingga menyebabkan ledakan besar!
Para Sulleion Warrior menerima damage yang signifikan,
kemudian roboh ke tanah.
Seharusnya, posisi Sulleion sangat menguntungkan untuk
mengepung musuh dari dinding yang tinggi. Tapi, pada letak geografis jurang
berbatu yang sangat menantang seperti ini, jika mereka menerima serangan dan
jatuh, maka semuanya akan berakhir.
Karena kombinasi Disaster Sculpting dan Sculpture
Shapeshifting, maka jurang berbatu ini telah menjadi makam bagi para Sulleion. Weed
menggunakan teleportasi untuk melintasi kedua sisi jurang, dan mengalahkan para
Warrior yang memegang busur.
"Busur milik Sulleion bukanlah item yang buruk. Persyaratan
levelnya rendah dan tak ada pembatasan spesies. Terdapat juga opsi untuk
menggunakan skill Quick Fire, sehingga itu adalah item yang berharga dan layak untuk
dijual. Aku bisa menerima harga tinggi ketika menjualnya."
Orang-orang telah menetap di Morata dari Benua Tengah,
sehingga dia bisa dengan mudah menjual senjata berlevel 300. Dia terus
bertarung, setelah memeriksa item tersebut.
"Dia datang ke sini. Tolong!"
"Euweeeek. Aku ingin lari."
"Heuiiik."
"Kiyaaah!"
Para Sulleion terintimidasi oleh kekuatan Red Star, dan
mereka tak bisa merespon serangan Weed dengan tenang. Serangan panah perlahan
melemah, dan makhluk terbang milik Weed berputar-putar di sekitar jurang.
Patung-patung hidup dan rekan-rekannya juga bertarung bersama di bagian bawah
jurang.
Ada banyak Sulleion yang terluka dan melemah, setelah terkena
runtuhan batu, dan beberapa dari mereka mati, selama pertarungan berlangsung.
"Kami adalah prajurit yang menguasai Pegunungan Harsel,
dan kami akan menyudutkan para penyusup di sini. Kami masih memiliki kekuatan
yang besar!"
"Singkirkan semua musuh di sini. Balaskan dendam untuk
rekan-rekan kita dengan tangan kita sendiri!"