Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V30E04P03

gambar


4. Patung Batu di Kota (3)



Weed berubah kembali menjadi Chaos Warrior Kubichya. Itu adalah wujud yang sangat cocok untuk pertempuran. Sekali lagi, Red Star dipakai lagi.
"Ikuti aku. Berhati-hatilah agar tak satu pun dari kalian tertinggal di belakang."
Saat dia hendak pergi, Arnin pun berbicara.
"Maaf, hewan kami juga ada di sini. Kami tak bisa pergi tanpa membawa mereka."
"Mohon bawa juga hewan kami."
"Kami merawat mereka dan memberi mereka nasi setiap hari. Sehingga, kami tak bisa hidup sendiri."
*Ding!*
[Teman Ellyon
Arnin ingin membawa hewan yang mereka besarkan, untuk pergi bersama-sama. Jika Anda mencoba untuk membawa mereka dengan paksa, maka kemungkinan besar akan ada banyak masalah.
Jika Anda menyelamatkan hewan tersebut, maka mereka akan berterima kasih dengan tulus.]
Weed menghela napas panjang.
"Apakah di kehidupan sebelumnya, aku pernah menghancurkan suatu negara?"
Dia tak tahu mengapa hidupnya berubah drastis seperti ini. Entah bagaimana caranya, dia harus berhasil dalam upaya untuk menyelamatkan Arnin. Weed menjilat bibirnya.
"Aku akan menyelamatkan hewan kalian nanti, maka ikutlah denganku."
"Sungguh?"
"Ya, tentu saja."
Sejujurnya, Weed tak pernah berniat datang kembali untuk menyelamatkan hewan tersebut. Ini adalah tempat perburuan yang nyaman, tapi rekan-rekannya yang lain tengah kesulitian melawan para Sulleion.
"Tapi, menyelamatkan hewan kalian adalah pekerjaan yang cukup mustahil. Bahkan, jika kita berhasil lolos, para Sulleion akan mengambil hewan kalian, lantas memakannya."
"Kami tak akan pergi tanpa mereka."
Sayangnya, kebohongannya kali ini tak berguna.
"Ini akan berbahaya. Dengan skill-ku saat ini, akan sulit untuk membawa kalian keluar dengan aman, apalagi bersama hewan itu. Kalian harus tetap hidup. Teman kalian, para Ellyon, sedang menunggu di Morata."
"Aku ingin membesarkan hewan itu. Aku lebih suka kamu datang lagi ke sini untuk menyelamatkan kami, setelah kamu menyelamatkan hewan-hewan itu."
Weed datang ke sini setelah melalui berbagai macam kesulitan.
Tingkat kesulitan quest ini terlalu tinggi.
'Tapi, aku tak boleh menyerah di sini.'
Standar player utara cukup tinggi, sehingga pasti ada banyak orang yang berburu di Pegunungan Harsel. Tapi, jumlah player yang berburu di sini masihlah kecil, jadi akan jauh lebih efisien untuk berburu di dungeon yang aman, atau tempat berburu lainnya.
Kepahitan lebih maju daripada para player lainnya!
Quest itu sulit, karena dia tak bisa melawan Sulleion yang jumlahnya terus meningkat.
'Aku tak bisa meninggalkan patung-patung hidup, kemudian kembali lagi kemari... Itu akan memakan waktu terlalu banyak.'
Monster ini tak memiliki kecerdasan dan juga akan tumbuh dengan cepat. Jumlah mereka akan terus bertambah, bahkan lebih banyak. Sehingga, pertahanan benteng semakin kuat. Jadi dia harus membuat keputusan sekarang.
'Jika aku membawa 10 Arnin kembali ke Morata dengan paksa.'
Itulah idenya untuk menyelesaikan quest ini. Tapi, secara paksa mengambil 10 Arnin saat berperang agaknya terlalu…
"Ya, aku akan menyelamatkan binatang yang telah kalian besarkan!"
Suatu rencana yang penuh dengan keputusasaan!
Dalam kasus terburuk, Weed akan melarikan diri sendiri dan mencari kesempatan berikutnya, atau dia akan menculik beberapa Arnin. Jika dia membawa mereka dengan paksa, maka quest tak akan berhasil, dan Fame-nya yang tinggi akan jatuh.
Keakraban juga akan jatuh, dan dia tak akan bisa menyuruh mereka bekerja untuk Kerajaan Arpen. Tapi semakin dia ragu-ragu, maka keselamatan para patung hidup akan semakin terancam.
"Terima kasih banyak."
"Di mana letak hewan yang kalian besarkan?"
"Sangat dekat dari sini. Kami akan memandumu."
Weed memimpin bersama Van Hawk dan Tori. Dia membunuh setiap Sulleion Warrior, sebelum mereka memiliki kesempatan untuk memanggil bala bantuan. Rekan-rekannya bisa mati setiap saat, seingga dia tak bisa merasa tenang. Kemudian, salah satu Arnin berkata.
"Orang-orang ini tak seperti manusia normal."
Para Warrior dari bawah tanah sibuk berbondong-bondong muncul ke permukaan.
"Tempatnya ada di sudut ruangan yang lain."
Ada 4 Warrior elit yang menjaga pintu masuk. Weed mengkonfirmasi keadaan tubuhnya, dan mengambil napas dalam-dalam sebentar.
"Van Hawk, bunuh 3 dari mereka. Tori, habisi salah satu dari mereka dengan cepat."
"Mengerti, Master."
Van Hawk dan Tori segera mulai berburu. Kali ini, hanya ada 4 musuh. Dan dia menggunakan Red Star, sehingga mereka tak mengalami kesulitan dalam membunuh para Warrior elit itu. Dan mendapatkan kunci untuk membuka pintu.
Mata Weed pun melotot.
"Mereka adalah..."
* * *

Pertempuran di Puncak Tubkal.
Vitality dan Mana milik Pale hampir mencapai batas. Para patung hidup masih bertarung, tapi mereka kelelahan, karena musuh terus muncul tanpa henti. Mereka diintimidasi oleh makhluk terbang dan King Hydra, sehingga para Sulleion tak berani menyerang. Bahkan dalam keadaan lelah, Hwaryeong dan Bellote terus menarik perhatian musuh melalui performa dan tarian.
Pale terus menarik panah dan berteriak.
"Apakah belum ada kabar dari Weed-nim?"
Dia menembak panah tepat ke dahi seorang Warrior!
Dia tak tahu apakah karena mereka mempertahankan benteng atau damage-nya terlalu besar, tapi para prajurit menyerang dengan hati-hati.
Mungkin alasannya lebih menakutkan.
Para Sulleion menyerang dengan hati-hati, di sekitar mangsa mereka yang kuat untuk meningkatkan kekuatan serang. Sehingga, mereka bisa menyingkirkan semua lawannya sekaligus.
Irene yang sedang menyembuhkan HP patung-patung hidup memberikan jawaban.
"Tunggu sebentar."
"Kita harus mundur. Katakan pada Weed jika sekarang adalah saatnya untuk mundur."
"Dia mengatakan jika kita harus menunggu beberapa saat lagi. Maka, misi ini akan berhasil."
"Apa artinya?"
Pada saat itu.
Puluhan Griffin terbang dari benteng Sulleion di Puncak Tubkal. Banyak harimau gigi pedang berlari melalui gerbang terbuka. Arnin duduk di kepala para harimau gigi pedang tersebut.
Ternyata, para Sulleion tak memelihara hewan jinak seperti kelinci, domba, babi, ayam, atau sapi. Malahan, mereka membesarkan Griffin dan harimau gigi pedang untuk dimanfaatkan sebagai makanan. Sulleion juga membesarkan mereka untuk ditunggangi di udara, ataupun di darat.
Jika mereka memiliki waktu yang lebih lama, maka mereka akan menjadi lebih kuat, dan mampu memperluas daerah kekuasaannya di Pegunungan Harsel.
Masalah ini terselesaikan, saat Weed melihat Griffin dan harimau gigi pedang. Dengan menerima permintaan para Arnin, dia "membunuh dua burung dengan satu kali lemparan batu". Griffin dan harimau gigi pedang yang diperoleh secara gratis ini, menyerang para Sulleion Warrior atas permintaan para Arnin.
"Kueek, mereka telah muncul di luar!"
"Ini adalah masalah besar. Masalah besar."
Para Sulleion sibuk mempertahankan benteng, sehingga mereka tak bisa menghentikan Griffin dan harimau gigi pedang, yang terus bergerak menjauh.
"Serang para Archer, dan buka jalan untuk harimau gigi pedang!"
Di bawah komando Weed, party-nya berhasil mundur dengan aman dari Puncak Tubkal!
Para Sulleion yang tengah menderita sejumlah damage, tak bisa mengejar mereka.
*Ding!*
[Pertempuran melawan Sulleion di Puncak Tubkal telah berakhir imbang.
Sulleion adalah penguasa Pegunungan Harsel. Jika Anda menguasai benteng mereka, maka Anda akan dapat menguasai area pegunungan.
Tapi, adalah suatu keajaiban jika Anda berhasil melarikan diri dengan aman, tanpa ada satu pun yang mati.
Para Sulleion yang menderita kerusakan yang cukup parah akan memilih Warchief, dan memperkuat pertahanan mereka terhadap serangan lain.
Fame telah didapatkan berdasarkan kontribusimu dalam pertempuran.]
Weed membawa patung-patung hidup dan kembali ke Morata bersama rekan-rekannya. Griffin dan harimau gigi pedang menetap di daerah timur dan selatan Pegunungan Harsel.
Mereka akan selalu waspada pada serangan Sulleion.
* * *




< Prev  I  Index  I  Next >