Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V30E06P01 Patung di Central Square

gambar


6. Patung di Central Square (1)



Ketika Weed terhubung lagi dengan Royal Road, semuanya telah berubah. Central Square lebih sempit daripada Bingryong Square dan Light Square, tapi itu adalah tempat yang paling ramai.
'Keheok! Kenapa aku di sini....?'
Weed bingung, tapi orang-orang sibuk dengan urusannya masing-masing, sama seperti biasanya. Para pemula mengisi ember dengan air, dan melihat patung-patung yang mereka lewati.
"Patung ini baru saja ditemukan?"
"Ya. Patung ini terlihat seperti sungguhan."
"Aku ingin menyentuhnya..."
Dua orang perempuan sedang melihat patung dari dekat.
"Tapi tak terlalu tinggi."
"Wajahnya juga tampak biasa."
Para player perempuan berlalu begitu saja, dan beberapa pemula lain yang menggunakan pakaian biasa pun muncul.
"Weed-nim, aku akan mengikuti Weed-nim dan hidup dengan penuh semangat. Mohon lihatlah aku di masa depan."
Para Merchant yang menyelesaikan bisnis mereka, menutup kios, dan berbicara dengan orang lain.
"Terima kasih banyak, karena telah membantu mengembangkan Morata. Aku senang melakukannya."
Weed masih dalam keadaan menjadi sebuah patung, jadi dia hanya berdiri diam tanpa bisa bergerak sedikitpun. Para Merchant berdiri di samping altar dan menatap patung dengan wajah serius.
Para Warrior dan Adventurer yang berburu bersama party-party juga mendekatinya. Di Morata, menghargai karya seni adalah suatu hal dasar, yang harus dilakukan sebelum keluar kota. Jika mereka tak menghargai patung atau lukisan sebelum pergi berburu, maka mereka akan dicerca.
"Ini adalah pertama kalinya aku mengunjungi tempat ini. Aku pergi untuk berburu di tempat yang jauh, kemudian mati. Tapi aku masihlah menikmatinya."
Mereka tak pernah membayangkan jika patung itu sebenarnya adalah Weed yang berubah menjadi batu.
Dwarf yang pendek juga datang.
"Kyah! Aku sudah melakukan perjalanan di seluruh benua, dan Morata adalah tempat pertama, di mana aku mencicipi bir yang enak. Aku benar-benar bersyukur jika tempat yang ramai seperti ini dibuat."
Paman dan bibi yang saling berpegangan tangan, juga datang untuk melihat patung itu.
"Aku dari Geng Bubur Rumput."
"Hore untuk Raja Weed!"
Beberapa player yang menyukai Weed tak datang dengan tangan kosong. Mereka meninggalkan bunga liar dan rumput hasil dari berburu di bawah patung tersebut. Bahkan, mereka yang sudah log out, masuk lagi ke game untuk mengagumi patung tersebut, dan berbicara tentang pengembangan Kerajaan Arpen.
"Adalah suatu keuntungan menjadi penduduk Kerajaan Arpen. Sungguh."
"Ya. Sudah aku bilang padamu jika itu adalah hal yang tepat untuk masuk kerajaan ini. Tak ada tempat lain yang seperti ini di benua ini."
Sosok para pemula yang baru saja memulai Royal Road bisa terlihat sedang berjalan-jalan di sekitar Central Square. Tak mungkin bagi mereka merasakan kebosanan, saat melihat orang-orang yang beraktivitas dengan semangat.
Orang-orang mencari party untuk berburu, atau seseorang yang sedang berdagang juga hadir di Central Square. Para Bard juga mementaskan pertunjukan di depan umum, sambil diiringi oleh berbagai instrumen.
Hati Weed juga merasakan damai saat mendengar musik itu.
'Penduduk menikmati saat-saat mereka di sini... Dan bahkan, bisnis tetap berjalan di tengah malam. Para Merchant mendapatkan sejumlah besar uang. '
Dia benar-benar bahagia sebagai seorang raja.
'Sangat cocok untuk menarik pajak dari mereka.'
* * *

Suatu pertemuan rahasia Geng Bubur Rumput.
"Pemeliharaan fasilitas diperlukan untuk berbisnis di desa Ekwinok."
"Ada permintaan untuk Architect Monbert. Memperluas bangunan komersial akan meningkatkan skala pasar dalam jangka pendek."
"Desa Yusellin, sekarang tak ada sesuatu yang istimewa di sana. Tapi, desa itu memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi, ini semua berkat dungeon."
"Haruskah kita mengirim Adventurer, sehingga dia mencocokan karakteristik sebagai suatu desa perintis?"
"Log-nim, aku mendengar jika baru-baru ini kamu tak bisa melakukan pekerjaan, karena sibuk mengerjakan quest. Jadi, aku merasa tak enak karena memintamu melakukan pekerjaan ini."
"Berkat meningkatnya jumlah orang yang berpindah, desa gubuk itu pun semakin tumbuh."
"Suatu lahan konstruksi untuk pemukiman telah di susun di atas bukit yang curam. Untuk saat ini, kita tak perlu terlalu mengkhawatirkannya."
Geng Bubur Rumput bangga dengan masa-masa kemakmuran, yang sedang dialami kotanya. Kelompok ini cukup besar, karena para pemula datang dengan sendirinya, untuk bergabung dengan Geng Bubur Rumput, ketika mereka memulai di Kerajaan Arpen.
Para anggota Geng Bubur Rumput memiliki kekaguman yang mendalam, setiap kali Weed memerintah dengan bijaksana.
"Bangunan-bangunan megah diselesaikan atas nama kita. Mari kita gunakan itu dengan sungguh-sungguh!"
"Aku benar-benar berpikir, jika orang seperti Weed-nim hanya dilahirkan sekali setiap seribu tahun."
Lord lain dibanding-bandingkan dengan dirinya.
"Lord desa Boron menghancurkan sebuah benteng, untuk membangun benteng yang baru."
"Itu hanyalah omong kosong. Weed-nim seperti bintang hitam raksasa. Ck ck."
"Jika uang itu digunakan oleh Weed-nim, maka dia sudah bisa membangun bangunan lain."
"Apakah kamu sudah dengar jika desa Dians telah menaikkan pajak sebesar 2%?"
"Apakah mereka akan terus menaikkan pajak?"
"Itu sangat mengerikan!"
Sumber loyalitas anggota adalah pembicaraan seperti ini. Weed dihormati secara tulus oleh Geng Bubur Rumput.
Sementara orang lain sedang menghadapi perang, kehancuran, dan pajak yang tak menguntungkan, Morata adalah satu-satunya tempat yang layak untuk hidup di Benua Versailles. Raja Weed menyinari dunia dengan pesonanya yang indah!
"Ada banyak makanan yang lebih lezat daripada bubur rumput. Kita bukanlah seekor sapi, jadi kita tak bisa makan bubur rumput selamanya. Aku sudah berada pada suatu tahapan, di mana aku bisa minum sup kacang atau makan steak. Aku benar-benar bodoh."
Itu adalah pengakuan dari seorang pemula yang memulai di Morata.
"Aku selama ini melupakan alasan, mengapa Weed-nim memberi kita bubur rumput!"
"Bubur rumput! Bubur rumput! Bubur rumput!"
"Semangat Bubur Rumput yang melambangkan kebebasan, akan terus berlanjut mulai dari sekarang. Walaupun kita memiliki sup daging hangat, kita tak bisa melupakan rasa pelit dan pahit dari bubur rumput!"
"Hidup Geng Bubur Rumput!"
Bubur rumput mungkin menjadi makanan untuk pemula, tapi itu juga merupakan simbol kebebasan.
"Kita seperti rumput yang terinjak. Satu akar bisa dengan mudah dicabut. Tapi, jika kita berkumpul bersama-sama, maka kita bisa mencapai sesuatu. Ikuti Weed-nim!"
"Bubur rumput, bubur rumput, bubur rumput!"
"Bukan hanya rumput. Ini adalah perpaduan upaya kita untuk tumbuh!"
"Bubur rumput, bubur rumput, bubur rumput!"
Para anggota Geng Bubur Rumput dari Morata semakin meluas di seluruh wilayah Benua Utara.
- Weed-nim, diperlukan banyak orang terampil.
- Tak masalah, jika aku harus makan bubur rumput.
Adalah suatu hal yang tak masuk akal, jika melihat fakta kalau Mapan juga berpartisipasi dalam pembentukan kelompok itu di masa lalu. Setelah Kerajaan Arpen didirikan, anggota Geng Bubur Rumput secara aktif mencari kerja. Morata menerima masuknya sejumlah besar orang di negeri ini, dengan luas lahan yang sangat terbatas. Tapi kota itu semakin kuat, sehingga sebanding dengan kerajaan.



< Prev  I  Index  I  Next >