LMS_V30E06P04

6. Patung di Central Square (4)
Tapi, itu semua berubah setelah diketahui bahwa dia adalah
God of War Weed.
Para junior mengatakan hal yang tak ada gunanya, setiap kali
dia berada di kelas.
"Bukankah Lee Hyun sunbae adalah orang yang luar biasa?
Dia tampaknya terkunci dalam pemikiran yang mendalam, dan penuh penderitaan."
"Mungkinkah itu yang disebut ‘paksaan dalam penampilan’?
Kebanyakan orang membual tentang God of War Weed, tapi dia hanya menghadiri
kuliah dengan tenang... Kyaah! Itu adalah dua kepribadian yang menarik."
"Dia memiliki wujud yang benar-benar garang, saat
bertarung. Aku ingin melihat Orc Karichwi."
"Bukankah dia memiliki profesi sebagai seorang
Sculptor? Harusnya, itu adalah profesi yang sangat sulit. Aku tak pernah
berpikir, aku akan melihat patung yang cantik saat bertualang."
"Apakah kamu pergi ke Morata? Dia adalah seorang
pahlawan yang sempurna. Aku benar-benar ingin makan bersama Lee Hyun
sunbae-nim, walaupun hanya satu kali saja."
"Saudaraku mengatakan kepadaku untuk meminta tanda
tangan, tapi aku gemetaran... Apa yang harus aku katakan?"
Lee Hyun langsung menjadi sunbae terhormat di fakultas
virtual reality. Dia pun menjadi bintang di kampusnya. Lee Hyun tak ingin diganggu
oleh para juniornya sampai dia lulus. Untungnya, tak banyak wanita berani
melangkahi dinding kokoh bernama Seoyoon, yang selalu membatasi Lee Hyun dari
gadis-gadis lain.
"Kenapa mereka berdua bertemu?"
"Kelemahan apa yang mereka ketahui?"
"Apakah gadis itu juga membawakannya makan siang? Aku
benar-benar suka Seoyoon sunbae."
Itu juga berubah belakangan ini.
"Aku pikir, mereka berdua memang terlihat serasi."
"Seoyoon sunbae pasti punya alasan untuk memilihnya."
Lee Hyun sedang makan Tonkatsu di ruang makan kampus. Selain
makanan bergizi yang dimasak oleh seseorang, dia benar-benar menyukai Tonkatsu
dan Ramen.
'Ketika aku masih
kecil, aku benar-benar ingin makan Tonkatsu bersama adikku.'
Itu bukanlah restoran, tapi dia benar-benar senang saat
makan Tonkatsu beku di rumah bersama adiknya. Tonkatsu mengingatkannya pada
makanan di rumah, tapi dia belum makan hidangan itu akhir-akhir ini. Itu karena
minyak yang digunakan untuk memasak!
"Aku ingin tahu seperti apa orang yang ideal bagimu?
Aku suka seorang pria yang bisa aku ajak bertualang."
"Ah iya."
Seug Seug.
Lee Hyun langsung memotong Tonkatsu dengan pisaunya ketika
dihidangkan. Daging dipotong menjadi bagian-bagian yang sesuai.
"Seseorang yang bisa melindungiku. Jika kami pergi
menjelajah ke tanah yang tak diketahui bersama-sama. Bukankah itu adalah suatu
hal yang bagus, ketika kami berbagi pengalaman yang mendebarkan?"
Omul Omul.
"Ya, itu akan sangat menyenangkan."
"Jangan-jangan, kamu adalah pacar Seoyoon? Kami pernah
bertemu di Royal Road sebelumnya."
"Hah?"
"Ya. Aku mendengar jika kalian pergi berkencan di
kapsul."
"Betul."
Lee Hyun merasakan cita rasa yang memuaskan sambil mengunyah
Tonkatsu.
'Tonkatsu-nya enak!'
Lee Hyun tak merasakan minyak sedikitpun. Dia tak tertarik
pada kegaduhan, yang dibuat oleh para junior yang duduk di sekelilingnya. Wajah
mereka sama sekali tak terekam pada ingatan Lee Hyun.
Lee Hyun tak keluar, sampai dia selesai makan dan bangkit.
"Aku kenyang. Kalau begitu, sampai jumpa nanti."
"Ya, sunbae-nim!"
Ekspresi si junior menunjukkan kepuasan, dia pikir telah
berhubungan baik dengan seniornya. Dia berharap jika mereka bisa ngobrol dengan
akrab, jika bertemu di kampus, mulai dari sekarang. Dan mungkin, Lee Hyun akan
memberikan item-item pendukung di Royal Road, atau mengajaknya mengerjakan
suatu quest yang bagus!
Lee Hyun berjalan saat matahari terik bersinar di atas
kepalanya. Dia melihat pohon besar, di mana dia pernah duduk di bawahnya
bersama Seoyoon selama 1 tahun.
"Tak mungkin bagiku makan bekal makan siang, setidaknya
selama satu tahun."
Makanan dari Seoyoon tak akan datang lagi.
Lee Hyun menjadi semakin pucat ketika liburan berlalu, dan
adiknya menyadari itu. Sebelum dia akhirnya membuat suatu keputusan. Di malam
hari, adiknya memasak pasta kacang-babi rebus, lantas berkata secara lembut.
"Kelas utamamu, yaitu Painting, adalah kelas khusus dan
Royal Road tampaknya akan mengenakan pajak pada tubuhmu akhir-akhir ini."
Tubuh Lee Hyun tak lagi seperti yang dulu. Dia mengembangkan
otot dengan ber-jogging 10 kilometer setiap pagi.
"Tubuhmu tak tampak begitu baik, dan kamu sering
terserang flu akhir-akhir ini."
Dia sengaja sering mandi dengan menggunakan air dingin. Maka
tentu saja dia sering terserang flu. Dia juga tidur tanpa selimut, dan makan
banyak es krim. Tentu tubuhnya akan terasa sakit dan merasa dingin!
Dia juga terjaga sepanjang malam, sehingga matanya bengkak
dan merah.
"Oppa, apakah kamu merasa benar-benar sakit?"
Lee Hayan meletakkan tangannya pada dahi Lee Hyun. Ketika
adiknya merasakan suhu tubuhnya, itu begitu panas, dia pun terkejut. Dia
meletakkan air panas dalam botol, dan menempelkannya di dahi kakaknya.
Lee Hyun minum banyak air hangat, dan juga berlari sampai
seluruh tubuhnya berkeringat. Dia pun berbicara dengan lemah.
"Aku masih bisa menahannya. Aku hanya sedikit sibuk
dengan beberapa hal."
"Ayo kita pergi ke rumah sakit."
"Aku tak butuh rumah sakit!"
Dia adalah tipe orang yang tak akan pernah memalsukan
penyakit yang cukup serius, untuk dibawa ke rumah sakit!
"Kalau begitu, beristirahat yang cukup untuk sementara
waktu. Ngomong-ngomong, besok kamu berangkat jam berapa?"
"Apakah aku dapat pergi ke kampus? Aku ingin pergi,
tapi aku tak tahu, apakah tubuhku akan terasa lebih baik besok. Aku khawatir
kondisi tubuhku akan semakin memburuk, jika aku pergi ke kampus."
"Perkuliahan awalnya dimulai pada minggu pertama. Kalau
begitu, tinggalah di rumah saja."
"....."