LMS_V31E03P01 Senyum Seoyoon

3. Senyum Seoyoon (1)
Weed berburu sampai dia naik 3 level lagi.
Itu mustahil untuk berkonsentrasi pada perburuan, karena
perang yang terjadi di Benua Tengah. Untuk membeli rempah-rempah dan
barang-barang lain, Kerajaan Arpen harus diperluas. Tapi, wilayahnya hanya
mencapai desa Yusellin.
"Guild Hermes."
"Guild Cloud juga tak biasa. Mereka dengan cepat
mengatur suatu pasukan yang besar."
Para player dan penduduk berbicara tentang perang tersebut
di alun-alun. Weed adalah Raja dari Kerajaan Arpen, jadi ada suatu kaitannya
dengan perang tersebut.
"Tidak. Abaikan saja segala sesuatu mengenai hal itu.
Aku hanya akan memerlukan obat untuk sakit kepala, kalau aku memikirkan tentang
hal itu."
Itu adalah suatu perang yang bisa menyebabkan sembelit
kronis!
Di zaman modern, arena politik penuh dengan gejolak, karena
masalah korupsi, kriminal, dan ekonomi. Seorang warga kota yang tenang akan
bertahan dengan alkohol, kopi, dan obat sakit kepala.
"Aku hanya perlu memikirkan tentang makan, dan
menjalani kehidupan dengan baik. Menonton tv dan melupakan semua hal buruk yang
terjadi. Lagipula dunia ini penuh dengan perampok."
Perang di Benua Tengah akan segera menjadi sebuah krisis
besar. Entah itu pemenangnya adalah Kerajaan Haven atau Kerajaan Britten
Alliance, pemenangnya akan memimpin sebuah kekaisaran besar.
Ekonomi wilayah utara saat ini tengah berkembang, jadi
waktunya cukup bagus. Tapi untuk menghawatirkan tentang hal itu, tak akan
menyelesaikan masalahnya.
Weed tetap setia untuk berburu dan mengukir patung.
Berburu di dungeon secara terus-menerus sangat membosankan
dan melelahkan. Jadi, party Pale pergi ke Morata.
"Berburu selama 18 jam sehari... Cih cih!"
Mereka berburu selama 18 jam dari 24 jam di dunia nyata.
Waktu di Royal Road 4 kali lebih cepat. Setelah beberapa hari, mereka mulai
kehilangan minat, bahkan untuk melihat monster. Ini adalah pergerakan yang
cepat dan perburuan berkecepatan tinggi. Jadi, rekan-rekan Weed melarikan diri
ke Morata.
Dia terus berburu bersama Bahamorg dan Seoyoon. Para Priest
selalu kelelahan dan terjatuh, jadi dia harus pergi ke kota untuk menukar
mereka. Weed memahat di sela-sela waktu luangnya, dan berhasil membuat patung
yang fantastis.
Beberapa patung bisa digunakan nanti. Memiliki berbagai
pengalaman dan bepergian ke banyak tempat sangatlah diperlukan. Dia telah
bepergian ke berbagai belahan di benua ini.
"Sementara itu, aku membuat patung sangat banyak. Dan
sekarang aku perlu membuat sebuah karya..."
Ada model terbaik di dekatnya. Matahari, laut, angin, dan
awan. Kadang-kadang dia akan membuat patung menggunakan model dari alam yang
ada di sekitarnya, tapi itu tak diperlukan sekarang ini.
Weed hendak mulai memahat, saat Seoyoon duduk di dekatnya.
Weed berbicara dengan santai.
"Maaf, bolehkah aku mengukir sebuah patung kecil?"
"Huh?"
"Kamu yang akan menjadi modelnya."
"...."
Weed merasa seperti Seoyoon akan menolaknya secara alami.
Itu karena, Seoyoon bahkan tidak menunjukkan wajahnya pada orang lain. Selain
itu, dia memiliki kebiasaan membunuh orang lain tanpa belas kasihan. Tapi
secara tak terduga, Seoyoon tampak malu dan sedikit mengangguk untuk
menyetujuinya.
"Hmm, aku akan membuatnya dengan indah."
Weed mengukir sebuah patung dengan Seoyoon sebagai modelnya.
Hatinya gemetar karena suatu alasan, saat dia melihat wajah Seoyoon, ketika
mengukir. Dia berpikir wajah Seoyoon sangat cantik setiap kali dia melihatnya, tapi
itu tampaknya lebih bersinar cerah hari ini.
Dia secara alami menjadi serius, saat dia mengukir patung
tersebut. Weed dengan hati-hati menatap Seoyoon, dan merasa senang sekaligus
malu.
"Maaf, bisakah kamu memegang pedangmu?"
"Begini?"
Dia membuat banyak patung sambil mengubah-ubah postur
Seoyoon.
"Apa kamu tak punya pakaian lain? Armor memang bagus, tapi
itu juga akan bagus, untuk melihat pakaian biasa."
Waktu berlalu dengan sangat cepat, saat patung-patung dari
dirinya dibuat. Itu adalah patung-patung yang memulihkan HP, MP, dan Vitality.
Ketika mengukir patung seperti itu, keindahan dari patung dengan mudah bisa
dihasilkan.
Seorang wanita dengan kecantikan surgawi. Itu adalah
kecantikan yang bahkan akan membuat Dewi Freya iri. Sebuah patung dengan rasio sempurna.
Fine Piece dan Masterpiece dihasilkan. Dia membuat begitu
banyak patung dari Seoyoon, tapi kecantikannya tak pernah sirna. Itu adalah
wajah yang tak akan pernah membuatnya bosan. Bahkan, jika dia memandangnya
selama sisa hidupnya.
"Um... Tak ada perubahan dalam ekspresi, jadi setiap
patung tampak monoton."
Weed berkata saat memahat sebuah patung dari Seoyoon.
Suasana dari masing-masing orang akan berubah bergantung pada ekspresi atau
sikap mereka. Dia ingin membuat patung-patung dengan berbagai bentuk yang lain.
Ini adalah keinginannya sebagai seorang pria, dan juga sebagai seorang
Sculptor!
"Minumlah sedikit wine dan buatlah ekspresi yang
manis."
Seoyoon meminum wine dan tersenyum canggung. Mencoba membuat
sebuah ekspresi wajah, tak akan berjalan baik. Weed berpikir tentang bagaimana
caranya untuk mendapatkan ekspresi yang ia inginkan.
"Manis tampaknya sulit, jadi mari kita mulai dengan
ekspresi damai. Jadi... Bisa tidur setelah berburu. Buatlah ekspresi itu."
".....?"
Seoyoon tak tahu apa yang harus dilakukan. Jika perburuan
selesai, maka dia akan kelelahan dan beristirahat.
"Kamu beristirahat di samping air mancur di alun-alun."
"...."
"Tidak, aku hanya berbaring pada Wah3."
"Ah!"
Kemudian sebuah ekspresi damai muncul di wajah Seoyoon.
Seoyoon merasakan saat-saat yang damai saat menunggangi Wah3, melewati awan
tebal dan berjemur di bawah matahari. Weed mencetak ekspresinya pada patung
tersebut.
"Kali ini aku akan membuat sebuah gurauan tentang
Silver Bird dan Golden Bird."
"Gurauan?"
"Pilihlah sebuah bulu dari Silver Bird."
"Bukankah itu menjengkelkan?"
Weed tak bisa menjelaskannya dalam kata-kata, jadi dia
memanggil Silver Bird dan Golden Bird. Kedua burung itu bertengkar dan
bermain-main, sambil saling menggosok dan mematuk sayap mereka satu sama lain
secara intim. Seoyoon tanpa sadar tersenyum senang.
'Uh, cantik sekali.'
Weed juga meninggalkan adegan itu pada patung. Waktu yang ia
habiskan bersama Seoyoon berlalu sangat cepat. Dia menggunakan kemampuan
observasi untuk membuat patung-patung yang akurat dan detail. Dia menyelesaikan
patung-patung tersebut dan menunjukkannya pada Seoyoon.
"Bagaimana, apa ini bagus?"
"...."
Seoyoon tak mengatakan apa-apa dan hanya mengangguk. Orang
yang membuat patung itu adalah Weed, jadi dia merasa senang mengenai hal itu.
"Ini menggambarkan kamu, tapi... Bolehkah aku
memilikinya?"
Bagi Seoyoon, kata-kata Weed bahkan lebih manis daripada kata-kata
dari seorang karakter utama pria dalam sebuah drama.
"Y-Y...a."
Seoyoon senang, meskipun malu. Weed sedikit samar, tapi
sekarang Weed tampaknya sudah menunjukkan sedikit hatinya. Weed tersenyum puas.
'Bagus sekali.'
Ice Beauty yang menggunakan Seoyoon sebagai model telah
digali dekat Morata. Sebelumnya, dia takut pada Seoyoon dan mengabaikan patung
itu begitu saja, setelah memberi kehidupan pada Bingryong. Para player sangat
terkejut saat patung Ice Beauty berhasil digali.
"Ah.... Aku mendengar sebuah laporan, tapi itu begitu
cantik, hingga aku gemetar."
"Wajah seperti ini tak mungkin benar-benar ada. Skill
memahat milik Weed benar-benar tinggi, hingga dia bisa membayangkan yang
seperti ini."
"Huhuk, ini benar-benar sebuah hadiah untukku yang
jomblo selama 29 tahun."
"Aku tak bisa meninggalkan Morata, tanpa melihatnya
sekali lagi!"