LMS_V34E04P04

4. Kastil Runtuh (4)
"Aku telah menjalani sepanjang hidup bersama sebuah
pedang, dan memenangkan banyak pertarungan dengan pedangku. Sudah jelas aku
harus menggunakan itu untuk membuat teknik pedang rahasia milikku. Skill..."
Geomchi teringat, saat ketika dia merasakan perasaan terbaik
saat menangani sebuah pedang.
Itu adalah ketika dia memegang pedang saat hujan badai yang
lebat. Dia bosan pada latihan keras. Tapi pada saat itu,dia telah menjadi satu
dengan pedangnya. Sebilah pedang yang bisa menebas lawan apapun, bahkan di saat-saat
itu tampak sepele.
"Sebuah pedang yang bisa memotong apapun."
[Silahkan memberi definisi skill pedang ini.]
"Sebuah pedang yang bisa menebas musuh atau benda
apapun."
[Sebuah skill Sword that Cuts Anything!
Karena sifat khusus dari skill pedang ini, sebuah pinalti
yang serius bisa diberikan.
Apa Anda masih ingin melanjutkan?]
"Tentu saja."
[Skill pedang telah
diselesaikan.
Penggunaan yang berlebihan dari teknik pedang ini, bisa
menimbulkan harga yang besar.]
[Sword that Cuts Anything level 1 (0%):
Sword Mastery level 6 diperlukan untuk memotong segalanya.
Ketika serangan mengenai dengan tepat, maksimum damage
sebesar 55 kali lipat bisa dikeluarkan oleh serangan tersebut, bergantung pada
level skill.
Namun, jika lawan tidak terkena serangan, maka ada peluang
sebesar 20% jika pedangnya akan patah.
Jika serangannya di blokir, maka itu bisa menyebabkan
cidera, kelumpuhan, dan kematian.
Akan ada celah yang besar, jika serangannya melebar.]
[Penguasaan skill Weapon Mastery telah meningkat.
Fame telah meningkat sebesar 3.190, karena menciptakan
teknik pedang rahasia yang baru.]
Setelah Geomchi membuat sebuah skill, segera setelahnya
adalah giliran Geomchi2. Geomchi2 hidup hanya untuk pedang.
'Aku adalah penerus
Master-nim yang akan mewarisi dojang.'
Impiannya adalah untuk mengajari murid-murid muda, selama
sisa hidupnya.
"Aku ingin belajar Sword that Cuts Anything."
"Kedua."
"Aku hanya ingin mengembangkan skill yang dipilih oleh
Master-nim."
Memilih skill yang salah karena pujian.
Tak seperti Weed yang menggunakan kesempatan penting untuk
membuat sebuah tehnik rahasia yang hebat, Geomchi2 menyia-nyiakan peluang
tersebut.
"Hemm."
Bukannya pedang, Geomchi3 ingin menjadi seseorang dengan
teknik bertarung menggunakan tombak. Sebuah tombak bisa mengerahkan kekuatan
yang besar dalam perang. Memegang tombak panjang sambil menunggangi kuda,
adalah perasaan terbaik.
"Aku ingin mempelajari Sword that Cuts Anything."
Tapi pada akhirnya, Geomchi3 memutuskan untuk memilih skill
yang sama. Itu juga menjadi masalah dari Geomchi4 dan Geomchi5.
'Bukan ini...'
'Oh, ada sesuatu yang
salah.'
Mereka merasa itu aneh, tetapi suasananya tak bisa
dibalikkan. Geomchi2 tak menyangka itu akan sedalam ini, saat dia pertama kali
memulainya.
"Aku juga akan memilih Sword that Cuts Anything milik
Master-nim."
"Aku juga merasakan hal yang sama seperti
Geomchi4."
Mereka mau tak mau harus mengakuinya!
Tentu saja, itu bukanlah kerugian yang besar. Tapi mereka
tak bisa mendapatkan skill yang mereka inginkan. Dan ketika waktunya tiba untuk
seleksi dari para praktisi!
'Satu-satunya cara
untuk hidup adalah dengan memilih teknik pedang rahasia itu.'
'Kalau aku memilih
skill yang berbeda sendirian, maka aku mungkin harus menjalani latih tanding
setiap hari.'
Para praktisi memiliki kekhawatiran yang besar.
Tapi untungnya, Geomchi berhasil meluruskan hal ini. Dia
berpikir mereka sangat menyedihkan. Geomchi berpikir jika itu adalah hal yang
bodoh, jika semua orang memilih teknik pedang rahasia yang sama.
"Kalian harus membuat teknik yang berbeda."
"Aku mengerti, Master-nim!"
"Kami ingin belajar dari Master-nim."
Geomchi berkata dengan serius.
"Pelajari hal-hal yang lain. Jika kalian terus
melakukan hal ini, maka kita akan menjadi orang bodoh, seperti yang dikira oleh
semua orang."
Itu sebabnya para praktisi dengan bebas memilih skill mereka
sendiri!
200 orang memilih sebuah skill rahasia yang berkaitan dengan
pedang. Berbagai teknik dengan efek dan opsi yang mencolok didapatkan.
Geomchi207 sangat tertarik dalam hal merapikan efeknya.
"Ketika skill ini digunakan, aku akan seperti petir
yang menyambar, dan cahaya dengan lima warna akan membungkus dan melindungiku,
dengan suara gemuruh yang keras."
Yang lainnya memilih teknik-teknik rahasia yang berfokus
pada pengurangan Mana. Para praktisi yang lain memilih serangan jarak jauh
menggunakan busur dan tombak, serta perisai juga populer.
"Aku ingin mempelajari Sword that Cuts Anything."
83 praktisi juga memilih pujian. Mereka memutuskan ini
adalah keputusan yang sangat bijaksana, setelah hari itu.
Geomchi dan Geomchi2 memaafkan mereka yang memilih
skill-skill lain, tapi Geomchi3 berbeda.
"Semua anak yang membuat skill-skill baru harus
berkumpul di depanku."
Dan dia membuat mereka berlatih sepanjang malam!
Geomchi3 menampilkan karakter jahat, yang biasanya dia
sembunyikan.
Hari berikutnya adalah Geomchi4.
"Banyak anak-anak yang mencari individualitas dan kisah
cinta belakangan ini? Coba kita lihat skill tipe apa yang mereka miliki."
Geomchi5 juga berbicara di hari selanjutnya.
"Aku tak mengatakan apapun sebelumnya. Kedisiplinan
telah sepenuhnya hancur."
Para praktisi harus menjalani pelatihan yang kejam.
Kadang-kadang, mereka menyaksikan masyarakat umum dan berpikir mereka lemah.
"Mereka lelah setelah berlari 10 km. Semuanya harus
bisa lari setidaknya 30 km."
"Aku tak tahu, apa yang begitu melelahkan dalam
mengemudikan sebuah mobil ke pantai timur. Kalau aku memiliki sepeda, maka aku
bisa melakukan perjalanan berputar sejauh 400 km."
"Aku bisa melakukan perjalanan seharian, dan kemudian
bermain sepak bola di malam harinya."
"Aku bisa tetap terjaga sepanjang malam, dan kemudian
pergi bekerja di pasar pagi sambil merasa tersegarkan."
Para praktisi bisa merasa lebih kuat, setelah pelatihan yang
sungguh-sungguh.
Teori sistematis, pelatihan, dan kualitas. Ini adalah
kata-kata yang akan muncul dari buku teks. Manusia memiliki kemampuan
beradaptasi yang tinggi. Mereka yang merasa mengerikan akan menjadi lebih kuat.
Geomchi, para instruktur, dan para praktisi melanjutkan ke
tahap berikutnya dari Master Quest Martial Artist.
Itu adalah sebuah quest yang unik, namun mudah. Di mana para
Geomchi harus menyelamatkan para NPC atau menyelesaikan dungeon dalam waktu
yang ditentukan.
Geomchi101 berpikir jika waktu latihan lebih berarti,
daripada sesuatu yang lain. Tubuh bisa diandalkan selama tubuh itu terlatih.
"Aku akan mengayunkan pedang sepanjang malam, untuk
mempelajari skill itu."
"Aku ingin bermain. Kenapa kamu tak datang saja
bersamaku, untuk bermain?"
"Aku harus mempelajari ini sebelum pergi bermain."
Kata seorang NPC berlevel 130.
"Menurutku kamu sudah cukup kuat. Pergilah berburu
monster."
"Hentikan itu. Aku akan mati, jika aku secara
sembarangan berkeliaran dengan skill-skill ini."
"Itu tak apa-apa. Master-nim akan memahami
hatimu."
"Diam. Aku akan membunuhmu dengan tanganku
sendiri!"