LMS_V35E04P03

4. Pada Masa Perang (3)
Suatu gua gelap, dalam, dan mengerikan!
"Chakujel, apakah pekerja di Kerajaan Portu telah
gagal?"
"Aku sudah mengumpulkan bahan yang diperlukan untuk
menggunakan ilmu hitam, jadi ini bukanlah kegagalan total."
Orang itu tak terlihat dan hanya suaranya saja yang bisa
terdengar. Tapi setidaknya ada 2 hal yang ia tahu. Suara mereka rendah, tapi
cukup keras untuk menggema melalui gua.
"Bagaimana dengan Desun?"
"Sudah mati."
"Hul hul, meskipun begitu, dia adalah murid berharga
yang kamu besarkan dengan tanganmu sendiri."
"Nilainya sudah habis. Setidaknya aku tak lagi harus
mengurusnya sekarang."
Desun adalah nama Raja Portu.
"Bagaimana dengan orang-orang yang akan
dikorbankan?"
"Mereka sudah lari. Tapi kekuatan iblis telah turun,
sehingga itu tidaklah sia-sia. Jika kita mencari di seluruh wilayah benua, maka
kita bisa mengumpulkan korban lagi. Jika ada tumbal yang cukup banyak, maka
para iblis bisa membuka mata mereka."
"Biarkan aku membantu. Aku ingin era pertarungan dan
saling bunuh terus berlangsung, selama yang kita mau."
Video itu terus ditayangkan, sebelum akhirnya perlahan-lahan
menunjukkan tempat yang berbeda. Kali ini, tempatnya adalah gurun merah yang
besar. Seekor burung terbang menjauh. Layar bergerak sesuai dengan tatapan mata
si burung.
Sisa-sisa dinding runtuh dan terlihat juga monster-monster
berparas jelek yang berkeliaran. Suatu sungai berair hitam mengalir, disertai
dengan tulang dari berbagai spesies berbeda yang mengambang di atasnya. Dan di
sebelahnya ada suatu kuil yang memberikan nuansa suram.
Ada suatu menara penjaga tinggi yang terdapat setan berwujud
mirip Centaur, sedang berdiri sambil memegang busur. Di tengah, orang-orang
terus membangun menara yang menjulang ke langit. Pemandangan itu saja sungguh
luar biasa, tapi ada juga patung di tengah kuil yang mencapai ketinggian 200
meter.
Suatu patung dengan 12 senjata!
Weed tenggelam dalam pikirannya, sambil dia melihat video
tersebut.
'Itu adalah Embinyu!
Order of Embinyu!'
Weed benar-benar memiliki takdir yang suram.
'Kenapa ini muncul di
hadapanku? Kenapa aku harus yang repot-repot menghadapi mereka, bukannya
Bardray saja? Dia bahkan lebih kuat dariku. Order of Embinyu sama sekali belum
mengganggu Bardray. Dia benar-benar beruntung.'
Apa pun yang melibatkan Order of Embinyu tak pernah mudah.
Tapi jika dilihat skalanya, ini bukanlah tipikal kuil Embinyu.
Banyak bangunan ditempatkan di sekitar patung seperti suatu
kota. Dan pada gedung yang terhubung pada Menara Langit, para iblis
mempersembahkan jiwa di altar. Pada suatu kamp pelatihan, terdapat wanita dan
anak-anak yang menghunuskan senjata dengan mata merah. Makhluk, binatang buas,
dan serangga ditangkap oleh para Fanatik, lantas dibawa ke altar Embinyu.
Tubuh-tubuh itu berubah menjadi roh-roh jahat. Ini adalah
markas produksi militer Order of Embinyu dan sarang iblis.
'Entah kenapa, tapi
sepertinya pemandangan ini tak memberikan kesan yang baik.'
Layar mendekati patung di tengah.
"Semua penganut, kita akan memurnikan dunia yang rusak
ini dengan kekuatan kita."
Tampaknya, itu adalah suatu upacara yang penting, lantas
seorang High Priest berpidato di depan patung raksasa. Setiap kali dia
berteriak, cairan merah di puluhan wadah perunggu mendidih dan bergejolak.
Manusia yang tak terhitung jumlahnya, berlutut di tanah dan menjawab dengan
serempak.
"Ohhhh!"
"Dewa Embinyu, berikan petunjukmu."
Atmosfir yang berat dan mematikan, terasa di sekeliling area
itu.
"Dewa Embinyu telah menjawab. Hancurkan, rusak,
luluh-lantahkan segalanya! Usaha dan tekadmu akan memberikan kekuatan!"
*Ding!*
[Informasi penting telah diperoleh.]
[Order of Embinyu sedang membangun suatu menara.
Jika menara mencapai puncak langit dan menembus awan, mereka
akan dapat mengerahkan kekuatan lebih besar, yang diperoleh dari kehendak dan
kekuatan Dewa Embinyu.
Tersisa 197 hari dan 16 jam sampai menara tersebut selesai
dibuat.]
Manusia tunduk pada Order of Embinyu, dan mereka dengan
patuh menumpuk batu untuk membangun menara yang menjulang tinggi. Ada banyak
orang yang terhuyung-huyung, setelah kehilangan kekuatan mereka, lantas mati.
Para Fanatik lainnya menginjak-injak mayat manusia untuk membangun menara.
Dalam dunia yang membingungkan seperti ini, itu adalah adegan
yang benar-benar mengerikan. Sang High Priest mengambil tongkat dari tanah dan
berteriak sambil melambaikannya.
"Dewa Embinyu akan selalu menyayangi hambanya!
Hancurkan orang-orang munafik, dan buka dunia ini untuk para bawahan yang akan
dikirimkan olehnya!"
"Ohh, Dewa Embinyu!"
"Kami akan menghukum mereka semua!"
Suara drum terdengar di seluruh area kuil. Para Fanatik
memiliki mata merah, dan mulut yang berbusa. Dan suatu wujud yang besar
perlahan-lahan muncul bersama sang High Priest.
Tubuhnya panjang, ramping, berukuran sekitar 100m, dan
sepasang sayap megah melebar dari punggungnya. Wujudnya benar-benar indah.
Itu adalah Naga Ausollet.
Dahulu kala. Tak seperti naga lain yang dipelihara dengan
selaras dan seimbang, Ausollet lahir bersama perasaan benci dan kegilaan.
Bahkan, naga lainnya tak berteman dengan Ausollet.
Ausollet membakar hutan Elf yang damai, dan menyerang dunia
manusia. Terjadi pertempuran langsung dengan para clergy, lantas para High Elf
meminjam kekuatan para dewa dan naga lainnya untuk menyegel Ausollet.
Itulah sebabnya, Ausollet diberi julukan Chaos Dragon. Tak
pernah terpikirkan jika Order of Embinyu akan membuka kembali segel Chaos
Dragon. Para Priest mengorbankan jiwa dan raga mereka, untuk mendapatkan
kekuatan yang diperlukan untuk membuka segel Ausollet. Sekarang, tak ada lagi
segel yang membelenggu Ausollet.
Naga Ausollet terlihat seperti patung batu dengan sayapnya
yang terlipat dan mata tertutup. Tapi kehadiran naga di sini menyebabkan
atmosfir terasa lebih berat.
Terkadang, naga seperti Akryong Kaybern akan memamerkan
kekuatan mereka. Dia membakar seluruh pegunungan dalam satu hari, dan
menyebabkan kehancuran di mana-mana. Kaybern masih dapat diatasi oleh para
Dwarf.
Selama ada manusia, segala jenis naga masih bisa dibasmi.
Mereka harus menembus sejumlah besar monster, sebelum mencapai sang naga. Naga
adalah makhluk yang berbeda dari monster pada umumnya, sehingga guild dan
kerajaan sangat mengkhawatirkan keselamatan warganya.
Order of Embinyu telah menemukan dan melepas segel Ausollet.
Tubuh Ausollet bersinar bagaikan obor, sehingga menyebabkan bayangannya semakin
panjang.
"Dewa Embinyu menyerahkan upacara ini pada kita, untuk
mengontrol jiwa naga. Diperlukan bayi yang tak ternoda dan diberkati."
"Ohh, kami akan menjadi mata dan telinga Dewa
Embinyu."
"Hancurkan dan bunuh lebih banyak manusia. Kami akan
membawa anak-anak untuk mendapatkan jiwa naga!"
Para Fanatik berteriak dan bersorak keras.
* * *