Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

SL_030

SL_030

Bab 30


Jin Woo mengharapkan pertanyaan itu dan menjawab dengan tenang,
 “Itu ada di sana ketika aku bangun. Aku tak tahu apa yang terjadi,”
Song mengangguk.
Sejak hari pertama Gate muncul 10 tahun yang lalu, banyak hal luar biasa telah terjadi di dunia. Salah satunya adalah fenomena ‘Kebangkitan’, yang sekarang orang-orang yang mengalaminya disebut dengan Hunter.
Di antara Hunter kelas-Healer S-Rank,ada yang bisa sepenuhnya memulihkan tubuh rekan satu tim yang tubuhnya terkoyak.
Selama korban masih memiliki sedikit sisa HP di dalamnya, mereka bisa menjadi utuh kembali. Jadi, tak aneh untuk berpikir jiks beberapa Healer ranker tinggi telah memulihkan kaki Jin Woo.
“Tidaklah tepat bagi anak muda sepertimu untuk menjadi lumpuh. Aku bersyukur untuk itu.”
Song menghela nafas lega. Mata Jin Woo bergerak ke lengan kiri pria tua itu. Lengan yang ditutupi itu jelas kosong.
Song tertawa pada tatapannya dan mengusap bahu kirinya.
 “Jangan khawatir tentang ini. Adalah normal bagi Hunter seusiaku untuk mengalami kecelakaan saat Raid. Aku hanya beruntung, jika sudah sejauh ini sebelum mengalaminya.”
Song berbicara untuk menenangkan pikiran Jin Woo, tapi kata-katanya tak sampai kepada orang-orang yang menatapnya.
“Ya ampun,pria itu …”
“Betapa mengerikannya, itu pasti dari monster.”
Orang-orang yang lewat saling berbisik setelah menatap lengannya yang hilang itu. Beberapa anak berhenti dan menatap dengan terang-terangan.
Jin Woo berharap untuk menyelamatkan pria itu,
“Haruskah kita pindah ke suatu tempat yang lebih tenang?”
Ada terlalu banyak orang yang berlalu-lalang di sini. Merasa tak nyaman dari pandangan mereka, Song mengangguk setuju.
Masih ada beberapa hal yang ingin ia katakan pada Jin Woo.
 “Ya, itu bagus.”
Kedua lelaki itu berusaha menemukan sudut kecil untuk melanjutkan pembicaraan mereka. Sambil berjalan, Song memperhatikan sesuatu,
 ‘Langkah kaki Sung-ssi …’
Langkah kaki Jin Woo sangat ringan. Bahkan berdiri tepat di sebelahnya, Song kesulitan mendeteksi keberadaan pria itu.
Bagaimana ini bisa terjadi?
Hunter veteran itu merasa jika dia dan Jin Woo bertarung pada saat ini, dia bahkan tak akan bisa menyentuh pemuda itu. Bahkan jika dia adalah seorang Hunter C-Rank, sementara Jin Woo seorang E-Rank.
 “Apa yang aku pikirkan sekarang …”
Song menggelengkan kepalanya. Tak ada yang penting saat ini. Ada sesuatu yang ingin ia katakan pada Sung-ssi. Tidak, itu adalah sesuatu yang harus dikatakan.
Setelah menemukan tempat yang cocok, Song berhenti dan Jin Woo mengikutinya. Berbalik untuk menghadapnya, Song menundukkan kepalanya ke Jin Woo sebelum pemuda itu bisa menghentikannya.
 “Sung-ssi. Aku harus berterima kasih.”
Ketika pria yang cukup umur untuk menjadi ayahnya membungkuk padanya, Jin Woo menjadi muram. Bahkan ketika pemuda itu mencoba menghentikannya, Song tak menyerah dan melanjutkan dengan menundukkan kepalanya lebih dalam lagi.
“Sebelas orang mati karena aku. Berkatmu, enam dari kita bisa hidup. Karena tanggung jawabku adalah yang terberat di tempat itu. Aku berterima kasih atas nama semua orang.”
Setiap kata yang ia ucapkan keluar dari hatinya. Bahkan Jin Woo bisa merasakan ketulusan pria itu. Itu adalah situasi yang tak terduga. Tapi Jin Woo tak merasa buruk. Sebaliknya, dia merasa sedikit bangga. Tapi dia tak bisa membuat orang tua membungkuk kepadanya seperti ini selamanya.
 “Ahjussi, tolong angkat kepalamu.”
Mendengar kata-kata memohon Jin Woo, Song mengangkat kepalanya. Saat itulah, teleponnya berdering. Orang tua itu meminta maaf dan berbalik untuk mengangkatnya.
 “Oke. Aku akan ke sana.”
Mengakhiri panggilan, wajah Song mengeras. Dia berbalik ke arah Jin Woo,
“Aku harus pergi ke suatu tempat sekarang.”
Lelaki tua itu berbicara seolah-olah dia memiliki urusan pribadi untuk diurus. Tapi Jin Woo sudah mendengar seluruh percakapan melalui telinganya.
Berkat stats Sense-nya yang meningkat, pendengarannya yang baik secara alami semakin meningkat. Panggilan telepon barusan berasal dari Asosiasi, yang memberi tahu Song tentang Gate yang muncul.
Khawatir tentang Jin Woo yang baru saja pulih, pria tua itu menyembunyikan informasi ini dan mencoba untuk pergi. Tapi Jin Woo tak berniat membiarkan ini terlepas dari tangannya.
 “Itu Asosiasi, kan?”
“Kamu… kamu mendengar semua itu?”
Asosiasi akan memanggil semua Hunter yang berafiliasi di suatu daerah, jika terjadi Raid. Jika Song dihubungi, pasti Jin Woo juga akan dihubungi, andai dia memiliki teleponnya.
Ini adalah panggilan yang ditunggu-tunggu Jin Woo.
 “Aku juga akan pergi.”
“Anak muda…”
Mata Song menatap Jin Woo dengan cepat dan dipenuhi dengan kekalahan.
***

Kedua pria itu tiba di lokasi yang ditunjuk. Karena Gate telah muncul di daerah perumahan, polisi sudah ada di sana, untuk menutup daerah itu.
Tapi, itu hanya untuk keformalan saja. Karena tak ada warga sipil yang berisik menonton itu.
Gate yang akhirnya diurus oleh Asosiasi adalah mereka yang berada di ambang Dungeon Break. Jadi, semua orang otomatis akan menjauh, jika ada bahaya.
Selain itu, mereka tak bisa menonton pertempuran para Hunter di Dungeon. Sesekali, seorang anak yang penasaran mungkin mendekati itu. Tapi mereka akan diusir oleh polisi.
Jin Woo dan Song turun dari taksi dan dihentikan oleh polisi.
 “Bisakah kamu tunjukkan identitasmu?”
Song mengeluarkan lisensi Hunter dari dompetnya.
“Hunter C-Rank,Song. Dia sesama Hunter, Sung Jin Woo.”
Puas, polisi membiarkan kedua orang itu lewat.
 “Kami dalam perintahmu, Hunter-nim.”
“Kami akan melakukan yang terbaik. Terima kasih atas layananmu.”
Setelah bertukar salam ringan, keduanya mulai berjalan menuju Gate. Jin Woo berjalan di belakang pria tua itu. Di depan Gate, seorang karyawan Asosiasi sedang menunggu.
Itu adalah seorang wanita muda dengan kacamata. Dia mendekati pasangan itu,
“Hunter Song-nim! Hah? Bagaimana Hunter Sung Jin Woo-nim sampai di sini? Kamu tak mengangkat teleponnya.”
Song menjawabnya untuk Jin Woo,
 “Kami bersama, ketika aku mendapatkan teleponmu.”
“Oh,begitu? Kami hanya berpikir Hunter Sung Jin Woo-nim menghindari panggilan itu lagi.”
Karyawan itu tersenyum bercanda. Dulu kala, dia pasti benar. Setelah menerima cedera besar saat Raid, Jin Woo bahkan mematikan teleponnya karena ketakutan.
Tapi, dia akhirnya harus menyerah dan muncul, karena menolak panggilan Asosiasi tiga kali akan mengakibatkan pengeluaran.
Berpikir tentang masa lalu, Jin Woo tersenyum pahit.
“Ah, benar. Hunter lainnya sudah ada di sini. Kenapa kamu tak pergi dan menyapa mereka? ”
Karyawan itu menunjuk ke Hunter lainnya. Hanya ada dua dari mereka yang menunggu. Setelah insiden di Double Dungeon, jumlah Hunter di daerah itu sangat menurun.
Menurut Song ahjussi, dua hunter yang masih hidup bahkan memilih untuk pensiun karena trauma.
 “Dan Ju Hee-ssi adalah salah satunya …”
Jin Woo melihat sekeliling, tapi tak melihat Ju Hee. Ketika kedua pria itu mendekat, para Hunter yang telah datang sebelum mereka, menghindari pandangannya.
Dan mata Jin Woo menyipit.
 ‘Tentu saja…’
Itu adalah dua pria yang telah meninggalkannya saat di Kuil itu, Kim Sangshik dan pria yang membuang tubuh Jin Woo yang terluka ke tanah.
Masuk akal kalau mereka menghindari tatapannya.
“Er, Sung-ssi …”
Kim Sangshik mengumpulkan keberaniannya dan mencoba membuat salam yang terlambat. Tapi itu ditolak oleh mata dingin Jin Woo.
 “…..”
Pria itu menutup mulutnya dan berjalan pergi. Dari kejauhan, dia memandang Jin Woo dan memiringkan kepalanya.
‘Apakah dia itu benar-benar Sung Jin Woo yang aku kenal? Matanya ganas seperti binatang buas … ‘
Tubuh Kim Sangshik bergidik. Lengannya gemetar dengan hebat. Itu bukan kesalahannya, Jin Woo dengan ringan memasang niat membunuh dalam pandangannya.
Untungnya, pria itu telah mengetahuinya dan menghindarinya. Jin Woo berharap dia akan terus melakukannya ke depan.
“Sung-ssi,”
Song yang berdiri di sebelah Jin Woo, tiba-tiba tersenyum.
 “Dia datang.”
Jin Woo mulai memalingkan kepalanya ke arah yang dituju, tapi sebelum dia sepenuhnya bisa,
“Jin Woo-ssi!”
Sesuatu yang lembut memeluknya dengan erat.
 “Ju Hee-ssi?”
Saat Jin Woo panik, Ju Hee memeriksa tubuhnya dengan air mata di matanya.
 “Apa kamu baik baik saja? Apakah kamu terluka? Kakimu! Bagaimana kakimu…”
Ju Hee melihat bolak-balik antara wajah dan kaki Jin Woo dengan terkejut. Besarnya berbeda, tapi tanggapannya sama dengan Song.
 “Ah, itu …”
Penjelasan Jin Woo terganggu oleh suara keras,
 “Ah,cinta pasangan muda! Panas panas panas!”
Seorang pria berseragam tahanan bersiul ke arah mereka, dia baru saja keluar dari mobil.
“Apakah mereka merekam film di dekat sini?”
Saat Jin Woo menatap dengan kebingungan, seorang pria yang mengenakan setelan jas keluar dari kursi penumpang.
Pria itu memberi peringatan keras kepada tahanan,
 “Tutup mulutmu.”
Tahanan menghindari tatapannya dan memalingkan muka. Sementara lelaki berjas itu kembali ke mobil, tahanan itu mengedip pada Ju Hee.
Dahi Jin Woo berkerut.
Dari mobil, dua pria lagi keluar. Mereka semua mengenakan seragam tahanan dan diborgol. Pria berjas memimpin tiga tahanan, menuju karyawan Asosiasi dan wanita itu menyambutnya.
 “Kamu akhirnya di sini.”
“Maaf. Ada sedikit kepadatan lalu lintas di jalan. ”
Pegawai Asosiasi menyerahkan beberapa kertas kepada lelaki itu, dan dia mulai menanda-tanganinya satu per satu.
Sementara itu, karyawan Asosiasi memanggil semua Hunter yang ada di sana.
 “Orang-orang ini adalah tahanan pada program pelepasan pekerjaan yang akan bergabung dalam Raid bersama Hunter-nim sekalian.”
Begitu…
Ekspresi para Hunter menjadi gelap. Kim melangkah maju,
“Tahanan dibebaskan? Kamu menyuruh kami untuk melakukan Raid dengan penjahat? ”
Hunter yang melakukan kejahatan memiliki dua pilihan.
Memenuhi hukuman mereka di penjara atau bekerja sama dengan Asosiasi dan mengurangi hukuman mereka. Sebagian besar memilih yang terakhir.
Penjahat ini akan berada di program ‘pelepasan pekerjaan’. Pegawai itu dengan membungkuk meminta maaf di hadapan para Hunter.
 “Aku benar-benar harus minta maaf. Jumlah Hunter di daerah kami berkurang terlalu banyak. Asosiasi mengatakan, kami tak punya pilihan untuk saat ini. Untungnya,Hunter dari Departemen Pengawasan Hunter akan menemani kalian. Jadi kalian tak perlu khawatir.”
Kim bertanya dengan curiga, “Hunter HSD akan ikut dengan kita juga?”




< Prev  I  Index  I  Next >

Post a Comment for "SL_030"