SL_068
Itu adalah berita yang belum pernah terjadi sebelumnya!
Seorang manusia berasal dari Dungeon!
Biro Perburuan Federal (FBH) dipanggil dalam keadaan
darurat. Wakil Direktur FBH tiba di ruang interogasi. Dia berada di satu sisi
dari cermin satu arah, menatap seorang pria Asia dengan borgol di sisi lain.
“Apakah itu dia?”
“Ya pak.”
“Terlihat seperti manusia bagiku.”
“Aku setuju, Tuan.”
Memang. Jika dia membersihkan rambutnya yang tumbuh
berantakan dan rambut wajahnya, dia akan terlihat seperti pria Asia setengah
baya yang biasa.
“Apakah dia
mengatakan sesuatu tentang dirinya sendiri?”
“Dia mengklaim, jika dia Hunter dari Korea Selatan.”
“Korea Selatan?”
“Ya pak.”
“Bagaimana bisa seorang Hunter dari Korea Selatan keluar
dari Dungeon di sisi lain dunia?”
“Dia bilang, dia terdampar di Dungeon 10 tahun yang lalu,
ketika Gate ditutup sebelum dia bisa keluar.”
“Dan ketika dia membuka matanya, dia ada di Amerika?”
“Itu yang dia klaim.”
Wakil direktur meletakkan tangan di dahinya.
‘Bagaimana caranya aku
menjelaskan semua ini kepada direktur?’
Dia sudah mulai merasa sakit kepala.
“Jadi, kenapa kamu hanya menunggu di sini? Bukankah
seharusnya ada seseorang di sana yang menginterogasinya? ”
Lupakan direktur, ini mungkin akan membuat jalan pintas
langsung menuju ke rantai komando. Mereka seharusnya tak membuang waktu seperti
ini. Tapi, kepala interogasi memiliki pemikiran lain,
“Ini adalah salah
satu teori kami, jika manusia ini adalah monster, yang entah bagaimana memperoleh
ingatan manusia.”
“Begitukah?”
“Jika itu mengungkapkan sifat aslinya selama interogasi, seluruh
gedung mungkin berada dalam bahaya.”
Itu tentu saja kemungkinan.
Menurut laporan itu, bahkan sebuah kelompok Raid dengan
beberapa A-Rank dijatuhkan oleh orang ini. Mereka tak bisa melakukan gerakan yang
ceroboh.
“Jadi kita
membutuhkan Hunter yang mampu untuk melakukan interogasi.”
‘S-Rank jika
memungkinkan. ‘
Kepala interogasi mengangguk,
“Untungnya, ada Hunter S-Rank yang fasih berbahasa Korea di
sini.”
Wajah wakil direktur menjadi cerah. Dia adalah Wakil
Direktur FBH. Pria itu akrab dengan setiap Hunter S-Rank tunggal yang bekerja
di A.S.
“Tuan Hwang! Apakah dia sedang di jalan? ”
“Ya pak.”
Salah satu Hunter Utama Scavengers, Hwang Dongsoo. Membawanya
ke AS membutuhkan upaya dari FBH.
“Tapi kalau itu dia…”
‘Seharusnya tak ada
masalah.’
Wakil direktur tersenyum.
“Oh, benar.”
Dia lupa bertanya. Untuk melaporkan ini kepada atasan, dia
setidaknya harus tahu nama target.
“Siapa nama orang
itu?”
Kepala interogasi mengalami kesulitan mengucapkan nama.
Dia memeriksa laporan dari bawahannya,
“Hunter dari Korea Selatan. Namanya Sung Ilhwan”
***
Hwang Dongsoo adalah orang yang tanpa ampun. Terutama untuk
monster.
Karena Dungeon Break, dia kehilangan orang tuanya dan tumbuh
di bersama kakak laki-lakinya. Dan ketika dia mengalami Kebangkitan sebagai
seorang S-Rank. Dia menganggapnya itu sebagai berkah dari surga.
“Kesempatan untuk
membunuh monster tanpa ampun!”
Kemudian, S-Rank itu memasuki ruang dengan sikap dingin.
Seorang pria dari Dungeon. Mereka bahkan mengatakan panjang
gelombang kekuatan sihirnya cocok dengan pola monster.
‘Jika itu adalah
monster yang meniru manusia …’
Dia akan membunuhnya di tempat. Dia telah menerima
permintaan dari FBH dengan pemikiran itu. Hwang Dongsoo bertemu dengan mata pria
itu.
‘..…’
‘..…’
Pasangan ini saling bertukar pandang. Hwang Dongsoo
meletakkan file pria itu di atas meja dan bersandar di kursi,
“Aku sarankan kamu bekerja sama. Perkataanku akan menentukan,
apakah kamu manusia atau bukan.”
“Baiklah.”
Sebelum memulai interogasi resmi, Hwang Dongsoo mengajukan
pertanyaan pribadi. Mereka mengatakan saudaranya mati di Dungeon. Apakah ada
kemungkinan dia bisa kembali?
S-Rank itu ingin tahu,
“Apakah mungkin bagi Hunter lain untuk kembali sepertimu?”
Pria itu menggelengkan kepala.
Alis Hwang Dongsoo berkedut,
“Bagaimana kamu bisa yakin?”
“Karena aku tahu alasan, mengapa aku bisa kembali.”
“Alasan? Alasan apa?”
“Sebelum itu, izinkan aku menanyakan sesuatu kepadamu,”
“Akulah yang mengajukan pertanyaan.”
Mata Hwang Dongsoo menyipit. Tapi, pria itu mengabaikannya
dan melanjutkan,
“Gate, monster, Dungeon. Apa yang kamu ketahui tentang semua
itu? ”
“..…”
Jika itu adalah pertanyaan yang membosankan, Hwang Dongsoo
akan menggunakan kekuatannya untuk membungkam pria itu. Tapi itu bukan
pertanyaan yang membosankan.
Sejak Gate pertama kali muncul 10 tahun yang lalu, itu
diikuti oleh Kebangkitan. Banyak yang menantang pertanyaan itu, tapi tak ada
yang berhasil.
Ini mungkin kesempatan untuk akhirnya mendapatkan beberapa
jawaban.
“Wakil Direktur…”
“Ssst.”
Karyawan FBH di cermin satu arah menelan ludah.
Hwang Dongsoo bertanya,
“Apa kamu ingin
mengatakan, jika kamu tahu semua itu?”
“Dungeon, Gate, monster… Mereka semua hanyalah awal dari
perang sesungguhnya yang akan datang. Dan keberadaan yang akan menjadi bencana
terbesar itu, baru saja membuka matanya.”
“Lalu alasan kamu ada di sini adalah?”
“Untuk mencegah bencana itu.”
“Apa sebenarnya ‘bencana terbesar’ ini?”
“Itu tak bisa aku katakan.”
Hwang Dongsoo mencibir,
“Jika kamu benar-benar
manusia yang datang ke sini untuk mencegah bencana, mengapa kamu tak bisa
mengungkapkan detailnya? Tak peduli apa itu, bukankah lebih baik jika bekerja
bersama?”
Pria itu menggelengkan kepala,
“Angka tak berarti apa-apa di depan kekuatannya. Kelompok
yang lemah hanya akan terbunuh olehnya.”
“Dan hanya kamu yang bisa menghentikannya?”
Pria itu mengangguk. Hwang Dongsoo mendecakkan lidahnya di
benaknya.
“Dia benar-benar gila.”
Yah, masuk akal jika pria itu terdampar di Dungeon selama 10
tahun. Atau, mungkin saja monster yang meniru manusia ini membuat kesalahan.
Hwang Dongsoo memutuskan untuk menghibur delusi pria itu,
“Kamu pasti cukup percaya diri dengan kemampuanmu.”
“Aku memiliki kualifikasi tertentu, selain kemampuan.”
“Yah, tentu saja, tentu saja.”
Apa yang bisa mereka pelajari dari seorang pria gila?
Hwang Dongsoo memutuskan dia sudah selesai mengajukan
pertanyaan. Sebagai gantinya, dia membuka file yang diberikan kepadanya oleh
FBH.
Itu adalah daftar informasi dan pertanyaan untuk mengkonfirmasi
identitas pria itu.
“Nama Sung Ilhwan …”
Gambar dalam file itu sangat cocok.
“Alih-alih 10 tahun, sepertinya
hanya beberapa minggu atau bulan berlalu.”
Tapi Hwang Dongsoo tak terlalu peduli. Lagipula, mereka
mengatakan para Hunter rank tinggi bahkan bisa memperlambat penuaan mereka.
“Prestasimu sebagai
Hunter agak mengesankan. Kamu bisa mendapatkan sedikit ketenaran di dunia hari
ini. ”
Sung Ilhwan tak menjawab.
Pada saat itu, sistem klasifikasi Hunter belum ada. Mereka
bahkan tak diberi peringkat/rank. Hwang Dongsoo melanjutkan melalui dokumen,
“Istri, Park
Gyunghae. Dua anak, nama putra adalah … ”
Tanpa sadar membaca daftar itu, Hwang Dongsoo membeku sesaat,
ketika dia sampai pada nama putra,
“Sung Jin Woo?”
Hwang Dongsoo melanjutkan tanpa menunjukkan indikasi,
“Sung Jin Woo. Siapa nama anakmu yang lain? ”
“Sung Jin Ah.”
“Oke, selanjutnya.”
Tiba-tiba,
“Tunggu.”
Hwang Dongsoo hendak membuka halaman berikutnya, ketika Sung
Ilhwan menghentikannya. S-Rank mengangkat kepalanya tanpa banyak berpikir. Wajah
Sung Ilhwan berubah sedingin Hwang Dongsoo,
“Mengapa aku merasakan niat membunuh, ketika kau membaca
nama anakku?”
“..…”
Tak
File itu dilemparkan ke meja. Hwang Dongsoo mematikan
mikrofon yang terhubung ke luar.
“Aku pikir aku
berkata, aku akan menjadi orang yang mengajukan pertanyaan.”
“Aku perlu mendengar jawabanmu.”
“Dan jika aku menolak?”
“Aku akan membuatmu berbicara dengan paksa.”
Mata Sung Ilhwan menyala. Pria itu tak akan mundur. Dengan
itu, Hwang Dongsoo mencibir,
“Baiklah. Kamu adalah monster.”
‘Berani-beraninya
monster mengancam Hunter?’
Merasa Sung Ilhwan memancarkan permusuhan yang kuat
terhadapnya, Hwang Dongsoo merasa jika itu sudah cukup bukti untuk mengklaim
pria itu adalah monster.
“Mungkin surga
memberkati aku lagi.”
Setelah membuat kesimpulan tanpa banyak berpikir, Hwang
Dongsoo menyalakan mikrofon lagi.
Beep
“Wakil direktur, pria ini adalah monster. Dia akan segera
menyerang, tolong segera evakuasi. ”(Dalam bahasa Inggris)
“Apa? Hei tunggu!”
Beep
Kehadiran yang ia rasakan di sisi lain dari cermin satu arah
itu panik, kemudian berlari. Sebuah sirene berbunyi nyaring di seluruh gedung. Tinju
Hwang Dongsoo mulai bersinar dengan cahaya perak.
“Aku akan segera mengunjungi Korea.”
Menyelesaikan persiapannya,bibir Hwang Dongsoo membuat
senyum jelek ke arah Sung Ilhwan,
“Apa yang harus kukatakan pada putramu, kata-kata terakhir
ayahnya kah?”
***
TV terus melaporkan insiden Red Gate.
Jin Woo menggaruk bagian belakang kepalanya.
“Semuanya akan menjadi sangat merepotkan.”
Tapi, dia tak merasa jengkel. Hanya ada rasa aneh. Orang
asing di TV melaporkan banhyak hal dan mencoba mencari tahu identitas Jin Woo.
Dan jika mereka berhasil?
Itu tak masalah.
“Aku sudah cukup kuat.”
Alasan mengapa dia menyembunyikan kekuatannya sampai
sekarang, adalah untuk menghindari terungkapnya skill-nya oleh seseorang.
Tapi segalanya berbeda sekarang.
Baek Yoonho.
Jin Woo mampu menyingkirkan cengkraman Guildmaster S-Rank
dari Baekho. Betapa kuatnya dia. Itu adalah tindakan yang tak terpikirkan di
masa lalu.
“Aku mungkin akan mengencingi celanaku, jika aku melihat
mata itu di masa lalu.”
Senyum ringan muncul di wajah Jin Woo. Saat-saat seperti
inilah yang harus kamu nikmati sambil mabuk.
*Ding!*
[Zat berbahaya telah terdeteksi]
[Efek dari buff ‘Detoxification’ akan diaktifkan]
[3, 2, 1 … Detoksifikasi selesai]
Sayangnya, itu tak diizinkan baginya. Jin Woo terkekeh
karena kalah. Meletakkan gelas shot, ekspresinya menjadi serius lagi.
“Tetap saja, aku tak berhenti di sini”
Jin Woo menatap layar statistik.
*Ding!*
Nama
|
Sung Jin Woo
|
Class
|
Monarch of Shadows
|
Level
|
61
|
Gelar
|
One Who… (1 more)
|
|
|||
Health
|
13.001
|
Mana
|
1.677
|
Fatigure
|
0
|
|
|
|
|||
Statistik:
|
|||
Strength
|
142
|
Vitality
|
101
|
Agility
|
121
|
Intelligence
|
99
|
Sense
|
103
|
|
|
Poin yang tersedia: 0
|
|||
|
|||
Efek:
Physical Damage Reduction: 46%
|
Level 61.
Setelah menginvestasikan semua poin dari Quest harian, bahkan
Intelligence-nya sudah mendekati 100.
“Aku masih harus
menempuh jalan panjang …”
‘Ya, jalan yang harus
ditempuh.’
Ke tempat yang lebih tinggi. Di suatu tempat di mana tak ada
yang berani menentangnya. Sebagai permulaan, dia akan mulai dengan Demon
Castle.
‘Sistem memberi tahuku, jika itu adalah
sesuatu yang aku inginkan.’
Dia mengingat deskripsi di Blessed Mystery Box,
[Blessed Mystery Box
Akan memberikan apa yang diinginkan ‘Player’]
Dan Kunci Demon Castle keluar dari kotak itu. Monster
berlevel tinggi dan hadiah besar. Dia sudah mengkonfirmasi ini dengan melawan
Cerberus.
Tak peduli apa yang ada di dalamnya, Jin Woo yakin itu akan
sama hebatnya. Akhirnya, tiba waktunya untuk kembali ke tempat itu.
Bahkan, dia berencana tinggal di sana selama beberapa hari. Dia
hanya punya satu masalah,
“Begitu aku di dalam,
aku tak akan bisa melakukan kontak dengan dunia luar.”
Apa yang akan dia katakan pada adik perempuannya?
Dia harus memikirkan sebuah alasan. Jin Woo berdiri.
Tap tap
“Jin Ho.”
Tap tap
“Yoo Jin Ho.”
“Mm-apa.”
Jin Woo bergetar dan dengan ringan menampar pemuda itu. tapi
Jin Ho benar-benar tak bangun.
Apa yang harus dilakukan sekarang?
“Bukankah orang bodoh ini mengatakan, dia akan mengikuti tes
di Asosiasi besok?”
Lupakan tesnya, Jin Woo harus membawa pulang Jin Ho
sekarang. Dia mengangkat telepon Jin Ho.
“Tentu saja, aku tak bisa memanggil Ketua Yoo Myunghan atau
Yoo Jinsung.”
Apakah ada orang lain yang bisa ia hubungi, untuk menjemput Jin
Ho?
Melihat melalui daftar kontak, Jin Woo memperhatikan sebuah
nama.
“Yoo Soohyun?”
Tak seperti ayah atau saudara lelaki pewaris,lelaki muda itu
telah menghubungi orang ini sedikit lebih banyak.
Itu tampak seperti nama seorang gadis …
Menimbang memanggilnya sebentar, Jin Woo malah meletakkan
kembali telepon Jin Ho.
‘Bagaimana jika…’
Jin Woo melihat-lihat Shop dan menemukan apa yang ia cari.
[Stats Recovery
Potion
Rarity: E
Type: Consumable
Minum untuk memulihkan statistik-mu
Anda dapat menyimpan item ini dalam Inventory]
Tak ada jalan lain.
Setelah mengkonfirmasi transaksi, botol kuning muncul di
atas meja.
Itu berbeda dari Heal Potion yang berwarna merah atau Mana Potion
dengan warna biru. Jin Woo melihat sekeliling, lalu dengan cepat memiringkan
kepala Jin Ho dan menuangkan ramuan ke tenggorokannya.
Efeknya terjadi dalam sekejap.
Mata Jin Ho terbuka lebar.
“Hyung-nim?”
“Kamu bangun?”
Kepalanya dimiringkan ke belakang. Hyung-nim nya berdiri di
atasnya, menunduk.
“Hyung-nim, apa yang kamu lakukan?”
“…..”
Jin Woo tak tahu bagaimana menjelaskan semua ini. Dia memutuskan
untuk berpura-pura tak tahu.
“Ayo pergi.”
“Ya, hyung-nim!”
Jin Ho dengan cepat bangkit dari tempat duduknya dan
bingung.
‘Hah? Mengapa tubuhku
terasa sangat ringan?’
Pria muda itu meregangkan tubuhnya di sana-sini, lalu
berlari mengejar Jin Woo dengan ekspresi cerah.
Ketika pasangan itu meninggalkan restoran, berita di TV
berlanjut,
[…Ini laporan selanjutnya.Pemerintah AS tetap diam mengenai
ledakan di markas FBH beberapa hari yang lalu…]
Post a Comment for "SL_068"
comment guys. haha