SL_070
[Anda telah mengalahkan ‘Low-level Demon’]
[Anda telah memperoleh 100 poin Exp]
[Anda mendapat 1 Demon Soul]
[…]
[…]
[Anda telah memperoleh 100 poin Exp]
[Anda mendapat 1 Demon Soul]
Jin Woo telah berburu ‘Low-level Demon’ selama dua jam
hingga sekarang. Dia memeriksa jumlah Demon Soul yang ia sudah dapatkan saat
ini.
[Collected Demon
Souls: 309 / 10.000]
Quest sudah mencapai 3% dari tujuan akhir. Selain itu, dengan
kecepatan saat ini, dia akan naik level dalam sekitar dua jam lagi.
Levelnya saat ini adalah 61.
Butuh sembilan Dungeon C-Rank untuk naik level dari 60
menjadi 61, dan itu lebih dari dua hari. Dibandingkan dengan itu, dia bisa
mendapatkan satu level setelah empat jam berburu di sini.
‘Itu gila.’
Senyum muncul di wajah Jin Woo.
Sudah berapa lama, sejak dia menikmati berburu sebanyak ini?
“Aku pikir ini pertama kalinya sejak hari itu.”
Dia mengingat Dungeon Instan pertamanya dengan nostalgia.
Saat itu Jin Woo telah berganti-ganti tingkat antara tingkat
pertama dan kedua dari Dungeon kereta bawah tanah tanpa henti, sampai dia
berhenti naik level.
“Kiek!”
Setiap kali Dagger Jin Woo melintas,‘Low-level Demon’
terbunuh.
“Kiaaak!”
“Kiek.”
“Keh geck, kek!”
Terkadang, lebih dari satu dengan satu ayunan. Dalam waktu
singkat, dia mengalahkan 20 ‘Low-level Demon’ lainnya.
‘Ini luar biasa.’
Poin Exp dan jumlah Demon Soul meningkat, tepat setelah
Demon terbunuh. Di atas itu, ada juga item drop di sini.
Senyum mekar di wajah Jin Woo, sambil mengumpulkan
barang-barang.
“Sepertinya tanduknya adalah item dropnya.”
[Low-level Demon’s
Horn
Rarity: Tidak ada
Type: Sampah
Tanduk dari kepala ‘Low-level Demon’.Sebagai reagen sihir
yang berharga,tanduk Demon dijual dengan harga yang cukup mahal]
Item sampah, ‘Demon Horns’.
Menjualnya di Shop membuatnya mendapatkan 200.000 gold.
‘Bahkan untuk ‘gigi Cerberus’ hanya bisa
dijual dengan harga masing-masing 150.000… Monster dari Demon Castle
benar-benar menakjubkan.’
Setelah merasakan nilai penting dari ‘Shop’ baru-baru ini,
barang-barang sampah itu tak lagi hanya ‘sampah’ bagi Jin Woo.
Mereka adalah gold berharga yang akan menjadi darah dan
dagingnya.
“Tak ada yang benar-benar bisa dibuang.”
Jin Woo dengan senang hati menjual apa yang perlu dijual dan
menyimpan apa pun yang bisa digunakan.
Ketika dia melewati mayat-mayat itu, dia menemukan sesuatu.
‘Apa ini?’
Dia menemukan barang yang belum ia lihat sebelumnya.
[Entry Permit
Rarity: ???
Type: ???
Ini adalah tanda izin masuk untuk menuju ke Lantai 2.
Dapat digunakan dalam portal lingkaran sihir di lantai 1]
Itu adalah dokumen yang digulung seperti gulungan.
“Izin Masuk?”
Membuka gulungan itu, Jin Woo menemukan banyak tulisan dan
bentuk yang tak bisa ia tafsirkan. Satu-satunya informasi yang dapat ia temukan
adalah di kotak informasi item.
‘Item yang membuatku
pergi dari lantai satu ke lantai dua…’
‘Mungkinkah?’
Jin Woo melihat sekeliling. Walau ini bagian dalam dari
Demon Castle. Di satu sisi, ini menggunakan Daesung Tower sebagai dasarnya.
Jika Demon Castle dibagi menjadi beberapa lantai seperti
Daesung Tower, maka ini akan menjadi Lantai 1.
“Bahkan tak pernah terpikir olehku, jika Dungeon tipe
lapangan bisa memiliki beberapa lantai…”
Apakah itu berarti tempat ini juga memiliki seratus lantai seperti
Daesung Tower?
Membayangkan skala kecil Dungeon, Jin Woo menjulurkan lidah.
‘Itu sebenarnya tak
bisa seratus lantai, kan? ‘
Hanya ada satu cara untuk mengetahuinya. Dia harus menemukan
lingkaran sihir itu.
‘Satu-satunya tempat
yang mungkin tempat portal lingkaran sihir berada adalah…’
Jin Woo melihat ke pilar cahaya yang mencapai ke langit.
‘Itu…’
Yah, itu adalah tujuannya sejak awal. Tapi dia terganggu
dengan berburu ‘Low-level Demon’ dan berakhir di arah yang berlawanan.
“Aku rasa aku akan pergi ke sana sekarang.”
Dia telah berburu semua ‘Low-level Demon’ di daerah itu.
Jin Woo tersenyum.
‘Bangkitlah.’
Shadow Army yang disimpan oleh Shadow Storage tak memerlukan
perintah khusus untuk dipanggil. Yang harus dia lakukan adalah, memanggil
mereka dengan niat.
Shooo…
Shadow Beast yang berasal dari beruang es raksasa muncul dan
berdiri di depan Jin Woo.
-Grrrr…
Beruang mengerikan itu berdiri dengan kaki belakangnya. Tingginya
menjulang melebihi ketinggian rumah.
Tapi di depan Jin Woo, itu tak berbeda dengan anak anjing
yang terlatih.
“Turun.”
Whimper..
Shadow Beast dengan patuh menurunkan tubuhnya, dan Jin Woo
berdiri.
“Hiyah!”
Jin Woo menendang punggung binatang itu, dan perjalanannya
untuk bergerak menuju pilar cahaya, dengan kecepatan yang menakutkan.
Koong koong koong
koong!
Dikombinasikan dengan langkah besar dari tubuh raksasa,
digabungkan dengan kecepatannya yang luar biasa cepat. Tujuannya bisa dicapai
dengan singkat.
Ya, walau ada kendala sesekali.
“Kirik!”
“Kik kik!”
-Rooar!
Binatang itu menyapu cakarnya dengan kecepatan kilat, dan
rintangan menghilang dalam sekejap.
‘Oh.’
Jin Woo mengangguk puas.
“Aku baru mengira, dia hanya bisa menendang dan meraung. Tapi
ternyata dia lebih baik dari yang aku kira.”
Jin Woo memutuskan dia akan menggunakannya sebagai
tunggangan di masa depan dan bahkan memberinya nama.
“Mulai sekarang, namamu adalah Tank.”
-Guoooo!
Shadow Beast. Tidak, Tank mengangkat kepalanya dan melolong.
Jin Woo tak yakin, apakah itu tanda jika dia suka atau tidak suka dengan
namanya.
Melambat, Tank menunduk dan berhenti di depan pilar cahaya.
“Anak baik.”
Jin Woo turun, membelai Shadow Beast lalu mengembalikannya
ke bayangannya.
Dia kemudian berbalik.
*Ding!*
[Anda telah menemukan lingkaran sihir perpindahan lantai]
Segel sihir lingkaran tertulis di lantai. Dan cahaya dari
lingkaran sihirnya mencapai langit. Jin Woo melangkah dalam cahaya.
‘.…’
Tak ada yang terjadi.
Bingung, Jin Woo mengambil beberapa langkah lagi dan menuju
pusat lingkaran.
[Tidak ada lantai lain yang terbuka]
[Anda ingin pergi ke lantai berapa?]
“Ada berapa lantai di
sana?”
Tak ada balasan.
“Untuk melihat puncaknya, aku harus memanjatnya, kah?”
Jin Woo berpikir sejenak.’
Dia hampir naik level. Haruskah dia naik level di sini atau
di lantai atas?
‘Dibandingkan dengan Instant Dungeon lainnya, monster tak
respawn di tempat ini. Tak ada gunanya tinggal di satu tempat terlalu lama.’
Di atas semua itu, Quest mengatakan kepadanya jika akan ada
Demon dengan banyak Demon Soul di lantai atas.
Sehubungan dengan poin Exp dan Demon Soul, Jin Woo
memutuskan akan lebih baik naik ke lantai yang lebih tinggi.
‘Baiklah.’
‘Ayo naik.’
Jin Woo berbicara dengan udara,
“Lantai 2.”
[Diperlukan izin
masuk]
Mengikuti instruksi, Jin Woo mengeluarkan gulungan dari
penyimpanan. Begitu meninggalkan penyimpanan, gulungan itu menghilang dengan
kilatan cahaya.
[Lantai 2 Demon
Castle telah dibuka]
[Anda sekarang akan naik ke Lantai 2]
Woooong…
Lingkaran sihir mulai bersinar dengan ganas. Pada saat yang
sama, Jin Woo mengerti apa yang sedang terjadi.
“Oh... jadi ini …”
Seperti sebuah lift. Saat dia memahami cara kerja pilar
cahaya, Jin Woo dikirim ke Lantai 2 dengan cahaya yang menyilaukan.
***
Lantai 2, 3, 4… Dan sekarang, Lantai 27.
Ini adalah kemajuan yang Jin Woo raih dalam dua hari terakhir.
Dia telah memberi tahu Jin Ah, jika dia akan bepergian selama seminggu.
“Aku punya lima hari tersisa.”
Mempertimbangkan meningkatnya kecepatan, di mana dia
membersihkan setiap lantai, Jin Woo memperoleh harapan jika mungkin baginya
untuk mencapai Lantai 100 dalam lima hari tersisa.
Jin Woo melihat sekeliling. Itu adalah pemandangan dari kota
yang benar-benar hancur.
“Aku bahkan tak bisa tahu, dulunya kota apa ini.”
Setiap lantai adalah kota yang berbeda. Selain itu, kehancuran
kota-kota memburuk, saat dia naik ke lantai atas. Di Lantai 27, mulai menjadi
lebih sulit untuk menyebutnya sebagai kota lagi.
‘Apa kota ini akan
terlihat seperti diratakan oleh bom?’
Jin Woo menolak pikiran itu dan menggelengkan kepalanya.
“Bukan waktunya untuk memikirkan hal itu.”
Dia memeriksa jamnya. Jam 11 malam.
Tak ada malam atau siang di tempat ini. Dia harus bergantung
pada jamnya, untuk melacak waktu. Jika sudah jam 11, dia harus beristirahat. Tidur
yang tepat diperlukan untuk melanjutkan Raid.
Sebelum itu,
‘Mari kita periksa perkembangannya.’
[Collected Demon
Souls: 2.116 / 10.000]
‘2.100 …’
Itu adalah jumlah yang ia dapatkan dalam 2 hari. Dia telah
membuat kemajuan yang baik, dalam dua hari terakhir.
Tapi masih ada jalan yang panjang untuk mencapai sepuluh
ribu. Tapi Jin Woo memiliki harapan besar pada Demon dengan banyak Demon Soul di
lantai atas.
“Sepertinya yang
paling penting, adalah terus naik ke atas.”
Setelah itu, peningkatan levelnya.
“Wow!”
Jin Woo membuka matanya lebar-lebar.
[Level: 67]
Dia telah mencapai Level 67 dalam waktu singkat.
Dari ‘Low-level Demon’ ia mendapatkan 100 poin Exp. Lalu, ‘Mid-Level
Demon’ yang memberinya 300 poin, kemajuan yang ia buat untuk leveling meningkat
secara eksplosif.
“Yah, aku benar-benar naik level dengan cepat di sini.”
Banyak monster. Poin Exp yang besar. Kesulitan yang tepat.
Demon Castle benar-benar surga leveling. Dan itu belum
semuanya. Jin Woo dengan rajin bekerja meningkatkan skill Assassins-nya. Bahkan
sekarang, dia menjaga Knight Killer melayang di atas tangannya.
‘Rulers Hand’
Itu adalah Skill yang memungkinkannya untuk memindahkan
benda-benda fisik, tanpa menyentuhnya.
“Untungnya, ‘Ruler’s
Hand’ tak memerlukan Mana.”
Agak melelahkan untuk menjaga pikirannya berkonsentrasi untuk
mempertahankan Skill. Tapi, dibandingkan dengan manfaat meningkatkan
kemahirannya,itu sepadan.
Seolah diberi petunjuk, Jin Woo menerima kabar baik.
[‘Ruler’s Hand’ naik
level!]
‘Yosh!’
Jin Woo berseri-seri dalam kebahagiaan dan menyandarkan
punggungnya ke dinding. Setiap kali dia menjadi lebih kuat, hatinya menjadi
sedikit rileks.
Kelopak matanya mulai terkulai.
“Hmm, dia seharusnya sudah mendapatkan lisensi sekarang.”
Dia bertanya-tanya, apakah Jin Ho baik-baik saja?
Sudah lama sejak Jin Woo beregrak sendiri. Itu membuatnya
berpikir, tentang pria muda yang selalu menempel di punggungnya, di dalam Dungeon.
Pertarungan antara kakak laki-laki yang sudah membuktikan kualitasnya
di dunia keuangan, dan adik laki-laki yang hanya seorang mahasiswa dengan
lisensi Guildmaster.
Itu tak akan menjadi pertempuran yang mudah.
“Tetap kuatlah, Jin Ho.”
Menyemangati Jin Ho di dalam hatinya, Jin Woo perlahan jatuh
tertidur lelap.
***
Yoo Jin Ho memasuki restoran Korea kelas atas, dengan wajah
penuh tekad. Dia memilih lokasi yang sesuai selera ayahnya.
“Ketua?”
“Dia menunggu di dalam.”
Jin Ho menelan ludah.
“Tolong, lewat sini.”
Jin Ho dibawa ke ruangan tempat ayahnya berada.
Slide…
Pintu geser terbuka, dan pemuda itu melihat wajah ayahnya di
seberang ruangan. Kegugupannya berlipat ganda. Saat kelemahannya hanya
berlangsung sesaat, Jin Ho mengumpulkan keberaniannya dan duduk di hadapan
ayahnya.
“Jadi, semua ini
tentang apa? Memikirkan jika kamu sebenarnya akan mengatur pertemuan denganku…”
“Ayah, sebelum aku mengatakannya. Tolong lihat ini.”
“Ini adalah…?”
“Ini adalah lisensi Guildmaster-ku dan catatan Raid-ku.”
“Lisensi Guildmaster? Kamu?”
Ketika Yoo Myunghan menatapnya dengan tatapan curiga, Jin Ho
mengangguk bahagia.
“Ya, ayah.”
Tanpa sepatah kata pun, Yoo Myunghan mengambil dokumen yang
diambil Jin Ho dan memeriksa mereka.
Saat chairman itu meneliti semua informasi yang tertulis di atasnya,
sebuah cahaya muncul di matanya.
“Begitu,”
Yoo Myunghan meletakkan dokumen di atas meja.
“Kamu memberitahuku, jika kamu menginginkan Guild Yoojin?”
“Ya.”
“Hmm…”
Untuk sesaat, jejak kejutan dan kontemplasi muncul di wajah
Yoo Myunghan.
“Memikirkan jika ayah benar-benar harus meluangkan waktu
untuk memilih antara aku dan kakak.”
Yoo Jinho kagum.
Bahkan itu adalah hasil yang sangat bagus untuk pemuda itu.
Jika itu dia di masa lalu, dia akan puas dengan itu. Tapi, Yoo
Jin Ho telah berubah. Pria muda itu tak mau mundur, setelah datang sejauh ini.
“Ayah seharusnya sudah tahu. Tapi menyerahkan posisi
Guildmaster kepada orang luar, akan memberi terlalu banyak kekuatan kepada
seseorang yang tak mengerti…”
“Cukup.”
Yoo Myunghan mengangkat tangan. Pada saat yang sama, Jin Ho menutup
mulut ini.
Dalam klan Yoo, kata ‘cukup’ dari Yoo Myunghan, adalah
perintah mutlak yang tak seorang pun berani menolak.
“Ada seseorang yang
ingin aku perkenalkan denganmu.”
“Maaf?”
Jin Ho tertangkap basah. Orang yang memanggil pertemuan ini
adalah dia. Jadi, bagaimana mungkin ayahnya memiliki seseorang yang akan
dikenalkannya?
‘Siapa itu?’
Ketika rasa ingin tahu pria muda itu mencapai puncaknya, pintu
masuk lain ke ruangan terbuka.
“Er… Halo.”
Seorang pria berusia 20-30an berdiri di pintu dan dengan
canggung menyapa mereka.
‘Siapa?’
Jin Ho tak mengenali pria itu. Yoo Myunghan memberi isyarat
dengan dagunya,dan pria itu duduk di sebelahnya.
“Ini Hunter Go Myunghwan.”
‘Go Myunghwan?’
Jin Ho bingung. Itu adalah nama yang belum pernah ia dengar.
Ayahnya mengangguk penuh pengertian, lalu melanjutkan,
“Apa kamu mendegar berita, tentang Red Gate Guild Baekho
akhir-akhir ini. Dia adalah salah satu yang selamat dari insiden itu.”
Post a Comment for "SL_070"
comment guys. haha