SL_087

SL 087
Itu adalah fenomena yang menarik. Saat langkah kaki semakin
keras dan semakin dekat, suara dari para Hunter menjadi lebih tegang.
“Son hyung …”
“.…”
Keheningan menyelimuti party Raid. Sementara itu, telinga
Jin Woo bekerja dengan keras. Menggunakan keheningan dari party raid untuk
keuntungannya, dia menyemangati telinganya, untuk mencoba dan menentukan jumlah
entitas yang mendekat.
Step step
Step step
Karena pendengarannya yang tajam dan alami dikombinasikan
dengan stats Sense yang tinggi, dia dapat membedakan langkah kaki.
‘48, 49, 50, 51.’
51 langkah kaki. Dan suaranya sama dengan milik High Orc
sebelumnya.
Jin Woo melihat sekeliling.
‘..…’
Kegugupan menutupi wajah para Hunter. Mereka juga telah
secara kasar menentukan jumlah musuh melalui indera mereka.
Memenangkan pertempuran sebelumnya melawan 22 prajurit High
Orc adalah keajaiban. Dan sekarang ada 51 lagi yang mendekat, dua kali lipat
dari jumlah sebelumnya.
‘Tak ada harapan untuk
mereka, agar bisa menang.’
‘Ya, untuk party raid
kedua Guild Hunters, tentu saja.’
Jin Woo memandang ke belakang ke arah bayangannya. Bayangannya
tampak bergoyang dan bergerak-gerak.
Woooooo…
Rasanya, seperti tentaranya mengeluh jika mereka belum
melihat darah dalam beberapa saat. Jin Woo mengembalikan pandangannya ke depan.
Ba dum ba dum ba dum
Jantung yang tenang sampai sekarang mulai berdetak lebih
keras.
‘Tunggu saja…’
‘Sekarang bukan waktu
yang tepat.’
Dia menenangkan dirinya dan diam-diam melihat ke depan. Musuh
akhirnya muncul.
Stop…
Para High Orc berhenti agak jauh dari Hunters.
“Kreuuuuuu.”
“Kreuk.”
Mereka tampak seperti akan menyerang tiba-tiba. Tekanan yang
menindas datang dari para High Orc yang berjumlah lebih dari lima puluh tak
bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Bahkan tanpa bertarung, hasilnya sudah jelas.
“Persetan!”
“Mengapa ini terjadi…”
“Sniff.”
Para Hunter mengerang ketakutan. Mereka mundur karena
tekanan, tapi punggung mereka dihalangi oleh dinding yang tak terlihat.
Apa yang bisa mereka lakukan sekarang?
Mereka telah menyelesaikan persiapan pertempuran mereka
beberapa saat yang lalu. Tapi tak ada dari mereka yang mengambil inisiatif.
Sebagai gantinya, mereka semua meminta bantuan Ketua Raid, Son
Gihoon. Mulut Tanker itu tertutup dalam garis lurus.
‘Sialan…’
‘Andai saja Guildmaster
Choi Jongin atau Wakil Guildmaster Cha Haein ada di sini… ‘
Alis Son Gihoon berkerut. S-Rank memiliki kekuatan yang tak
terbayangkan untuk membalikkan situasi seperti ini. Jika mereka ada di sini,
High Orc seperti ini tak akan berarti untuk mereka.
“Dari semua hari… Mengapa mereka berdua absen dari Raid hari
ini?”
Karena selalu bertempur bersama mereka, Son Gihoon menyadari
betapa tak berdayanya dirinya pada saat ini.
Tak adanya S-Rank itu terlalu menyakitkan. Tapi, dia tidak
bisa berkubang dalam keputusasaan selamanya. Dia harus membuat keputusan.
“Bertarung di sini hanya akan membuat kita semua terbunuh.”
Tapi dengan diblokirnya jalan mundur, mereka tak punya
pilihan lain.
Dari hari dia membuat keputusan untuk menjadi Hunter. Dari
hari dia mengambil langkah pertamanya ke Dungeon. Dari hari dia pertama kali
kehilangan kesadaran setelah terluka.
Dia tahu jika hari ini akan datang, suatu hari nanti.
“Ya… ya akan aku lakukan.”
Memutuskan untuk bertarung sampai akhir walau pahit, Son
Gihoon menghunuskan pedang panjangnya.
Shiing..
Ketika Ketua Raid melihat kembali ke timnya, para Hunter
yang menunggu perintahnya mengangguk. Son Gihoon mengalihkan pandangannya ke
depan.
Mengangkat perisainya hingga di bawah dagunya, Tanker itu
memelototi para High Orc. Tapi, monster itu tampaknya belum mau menyerang.
“Apakah dia sudah membuat keputusan?”
Jin Woo juga memulai persiapannya. Tangan kanannya
diletakkan di belakang, mencengkeram Tanto milik Baruka.
Jin Woo lalu menutup matanya. Jantung yang berdetak kencang,
sekarang menjadi tenang di tengah pertempuran.
Ba dum ba dum ba dum
‘Jangan sia-siakan
kekuatan untuk gerakan yang tak berguna.’
‘Kendalikan
pernapasanmu.’
‘Yosh.’
Ketika Jin Woo membuka matanya lagi, mereka dipenuhi dengan
cahaya senjata yang tajam.
Gulp
Para Hunter menelan ludah dengan gugup, ketika keringat
mengucur di alis mereka. Sementara itu, Jin Woo menelan ludah sebagai
antisipasi.
Gulp
“Aku ingin tahu, berapa banyak poin Exp yang akan diberikan
monster ini padaku?”
Mulut Jin Woo melengkung membentuk senyum tipis.
Tiba-tiba, High Orc tunggal mulai bergerak dari belakang
kelompok. Monster itu mendorong teman-temannya secara kasar, keluar dan muncul
di depan kelompok.
Orc itu memandangi para Hunter dengan matanya yang seperti
binatang buas.
“Grrrrl...”
Tingginya berbeda daripada yang lain, ditambah dengan taring
panjang yang mencuat dari mulutnya.
“Apakah dia kaptennya?”
Mata Jin Woo menyipit.
Jika dia membunuh makhluk itu sekarang, bukankah
pertempurannya akan menjadi lebih mudah?
Apa yang harus dia lakukan?
Sementara Jin Woo gelisah dan bertanya-tanya dengan Baruka’s
Tanto, High Orc itu membuka mulutnya,
“Kraerak Tuo Sheena Wegeudu Ahraknaka.”
Itu adalah suara yang keras.
Tatapan High Orc tertuju pada barisan depan dari pihak yang
Raid manusia, Son Gihoon.
“Kraerak Tuo Sheena
Wegeudu Ahraknaka!”
Para Hunter mulai saling berbisik.
“Apa?”
“Apakah dia mencoba berbicara dengan kita?”
“Apa katanya?”
Tiba-tiba, wajah High Orc mulai bergetar. Ketika getaran itu
berhenti, mulutnya terbuka dan berbicara dengan suara yang sama sekali berbeda
dari yang tadi,
“Manusia…”
Itu seperti seorang ventriloquist/ suara perut yang
berbicara melalui boneka.
“Manusia …”
Melihat lebih dekat, mata High Orc itu telah memutih,
seperti ikan yang telah mati untuk sementara waktu.
“Apa!?”
Para Hunter merasa seolah-olah mereka telah ditampar. Orc
berbicara dalam bahasa manusia!
“Bagaimana seorang Orc tahu bahasa Korea?!”
“Sihir? Apakah ini sihir? ”
Dalam perkembangan yang tak terduga ini, para Hunter tak
bisa menutup mulut mereka. Mulut kapten High Orc itu terus bergerak,
“Aku… Aku… Kargargan…
Aku… Ingin… Bertemu… Dengan… Kalian… Manusia… Ikuti… Yang… Satu… Ini.”
Seekor monster ingin berbicara dengan manusia?
Sesuatu seperti ini belum pernah terjadi dalam sejarah Gate.
Dalam situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, Son Gihoon dan rekan satu
timnya jatuh ke dalam kekacauan.
“Gihoon hyung, kamu tak
benar-benar percaya monster itu, kan?”
“Abaikan saja, Tuan.”
“Gihoon, ini jebakan. Jika kita akan mati, mari akhiri saja
di sini.”
“Tetap saja, kalau itu Orc yang bisa kita ajak bicara, mungkin
…”
“Hei, tolol… setelah semua waktu yang kamu habiskan di
Dungeon, apa kamu masih tak tahu monster?”
Dalam waktu singkat itu, perselisihan jatuh didalam
kelompok. Son Gihoon memecah kesunyiannya dengan sebuah pertanyaan,
“Kargargan, apakah
kamu yang memblokir pintu masuk?”
“Itu… benar… aku… bangga… menjadi… penyihir… hebat… dari … bangsaku… manusia… kekuatanmu…
tidaklah bisa… menghancurkan… sihirku…”
“Apakah ada keberadaan yang lebih kuat darimu di Dungeon ini?”
“Siapa… yang… berani… untuk… menentangku…!!!”
Suara ledakan terdengar dan menyerang telinga para Hunter. Beberapa
Hunter tersentak atau menutupi telinga mereka. Tapi Son Gihoon mengangguk dengan
tenang.
Tebakannya tepat sasaran.
Keberadaan yang meminjam mulut High Orc itu untuk berbicara
dengan mereka, adalah bos dari Dungeon ini. Karena bos tak bisa meninggalkan
ruangannya sampai Dungeon Break, dia memanggil para Hunter ke tempat itu.
“Aku tak tahu kenapa, tapi …”
Saat balasan Pemimpin Raid tertunda, kapten High Orc
mengangkat kapaknya tinggi ke udara.
“Pilihlah… kalian… mati… di sini… oleh… prajuritku… atau… kalian…
mengikuti … prajuritku …”
“Kami akan mengikuti mereka.”
Pada jawabannya, para Hunter terkejut,
“Hoon hyung!”
“Gihoon-ssi!”
Son Gihoon membungkam rekan satu timnya, dan menyaksikan
reaksi High Orc itu.
“Ikuti… manusia.”
Dengan itu, mata kapten High Orc kembali normal. Mata jelek
seperti binatang buas.
High Orc itu berbicara,
“Ash tuo reka.”
Dengan kalimat itu, prajurit High Orc yang mengeluarkan hawa
permusuhan berbahaya, semua berbalik dan mulai bergabung dengan pasukannya.
Kapten High Orc tetap dan memberi isyarat kepada Son Gihoon
untuk mengikutinya.
“Kita harus pergi.”
Son Gihoon adalah yang pertama mulai berjalan. Para Hunter
yang ragu-ragu mulai mengikutinya satu demi satu.
‘Apa yang dia
pikirkan?’
Jin Woo menatap penasaran pada Son Gihoon. Selain bosnya
sendiri, ruang bos pasti diisi dengan lebih banyak High Orc.
Tentu saja, kemungkinan bertahan hidup akan menurun di sana.
Jadi, Jin Woo tak yakin apa yang dipikirkan Pemimpin Raid dengan mengikuti
mereka.
‘Apakah dia berpikir
untuk melaukan tawar-menawar dengan bos? Untuk meninggalkan tempat ini
hidup-hidup? ‘
Peluang terjadinya itu sangatlah rendah …
Tapi, ini mungkin hal yang baik untuk Jin Woo. Dia berharap
untuk membunuh beberapa lusin prajurit High Orc. Dan sekarang, dia akan
bertatap muka dengan bosnya.
Jin Woo mengembalikan Dagger di tangannya ke Inventory-nya,
dan diam-diam mengikuti kelompok itu.
Dengan sengaja memperlambat langkahnya, Son Gihoon datang di
sebelah Jin Woo. Pemimpin Raid berbicara kepada porter yang tak lain adalah Jin
Woo dengan suara rendah,
“Hunter-nim.”
“Ya?”
Jin Woo menjawab tanpa menoleh. Son Gihoon juga berbicara,
sambil menjaga pandangannya tertuju pada High Orc yang ada di depan mereka.
“Ketika kita bertemu
bos… kita akan menyergapnya. Apakah kita berhasil membunuhnya atau tidak, sihirnya
yang menghalangi jalan keluar pasti dilepaskan.”
Itu pemikiran yang masuk akal. Dengan pengecualian kutukan, mempertahankan
mantra membutuhkan fokus dan konsentrasi saat perapalnya.
Semakin tinggi level sihirnya, maka semakin kuat fokus yang
dibutuhkan.
Tapi apa yang akan mereka lakukan dengan itu?
Bahkan jika mereka berhasil membunuh bos atau membatalkan
sihirnya, mereka hanya akan dikerumuni dan dibantai oleh prajurit High Orc. Dengan
kata lain, peluang raiding party meninggalkan tempat ini hidup-hidup adalah
sekitar 0%.
Seolah-olah untuk menghilangkan kebingungan Jin Woo, Son
Gihoon melanjutkan dengan wajah teguh,
“Setelah kami mendapatkan semua perhatian mereka. Hunter-nim,kaburlah
dari ruang bos. Tinggalkan Dungeon ini dan hubungi party utama.”
Pada saat party utama termasuk S-Rank tiba, itu akan menjadi
akhir untuk party saat ini. Son Gihoon bertekad untuk mengorbankan hidupnya.
“Apa kalian semua berencana mati untuk mengalahkan bos?”
Jin Woo melirik cepat ke samping untuk melihat wajah pria
itu. Ekspresi Tanker mengeras, tapi cahaya di matanya kuat.
“Sebagai Hunter, tugas kita bukanlah membiarkan Dungeon
tetap ada. Itu adalah untuk menutup Gate. Karena pekerjaan itulah, banyak orang
mendukung kami dengan uang dalam jumlah
besar.”
Son Gihoon memperkuat suaranya,
“Kami akan melakukan apa yang selalu kami lakukan. Tapi
bukan kamu. Kamu tak perlu mati di sini. Aku harap, kamu bisa pergi dari sini
hidup-hidup.”
Jin Woo merasakan keyakinan yang kuat dari suara pria itu.
Dia mempertaruhkan hidupnya. Tak peduli apa kata Jin Woo, dia tahu itu tak akan
mengubah pikiran Son Gihoon.
Karena itu, Jin Woo hanya menjawab dengan anggukan.
***
Cha Haein tiba di
tempat kejadian. Dia menekan topinya, sehingga kebanyakan orang tak
mengenalinya. Dia berjalan mencari tim penambang.
Beberapa Hunter melewatinya dan melirik sekilas, tapi
menyimpulkan jika dia pasti seorang karyawan Guild dan tak terlalu
memperhatikan.
Di kejauhan, dia melihat Ketua Tim Bae dan tim penambang.
Ba dum ba dum
Jantungnya mulai berdetak kencang. Dia dengan hati-hati
melihat wajah para penambang.
“Di mana pria itu?”
Dia tak bisa menemukan Jin Woo. Haruskah dia mengatakan
sesuatu?
Rasanya seperti dia kehilangan kekuatan di seluruh tubuhnya.
“Apakah dia berhenti menjadi penambang?”
‘Tunggu sebentar.’
‘Dia mungkin pergi ke kamar mandi.’
‘…’
‘Hanya tiga menit lagi.’
‘…’
‘Hanya lima lagi …’
‘…’
Setelah lima belas menit, Jin Woo tak muncul.
“Sigh…”
Sambil menghela nafas panjang, dia berbalik untuk pergi.
Wanita itu mengambil beberapa langkah, lalu segera berbalik
dan kembali ke tempat menunggu. Dia melepas topinya, lalu terengah-engah untuk
menenangkan diri.
Setelah mengumpulkan keberanian, dia berjalan ke Ketua Tim
Bae.
Para Hunter dari tim penambang mengalihkan pandangan mereka
ke arah wanita yang mendekat. Syukurlah, karena mereka adalah Hunter peringkat
rendah, bau busuk mereka masih bisa ditahan.
“Hah?”
Menyadari Wakil Ketua Kelompok datang, ketua tim dengan
cepat berlari.
“Hunter Cha-nim, bukankah ini hari liburmu?”
“Halo.”
Setelah salam singkat, Cha Haein melihat sekeliling untuk
melihat apakah ada orang yang mendengarkan, lalu dengan hati-hati bertanya,
“Eh… apakah Hunter Sung Jin Woo ada di sini?”
“Sung-ssi?”
Mendengar tentang ace-nya yang tak terduga, Ketua Tim Bae
tampak penasaran,
“Sung-ssi pergi dengan tim penyerang sebagai porter …”
“Seorang porter?”
Cha Haein terkejut,
“Dia pergi ke dalam
Gate?”
Pemimpin tim menggangguk dengan ketidak-percayaannya dan
menjawab,
“Ya.”
‘Hunter E-Rank
mengajukan diri sebagai porter dan memasuki Dungeon A-Rank?’
‘Dia bukan dia kucing
dengan sembilan nyawa.’
‘Apa yang dia pikirkan?’
Saat dia memikirkannya, pria itu berdiri di depan ruang bos
kemarin dengan senjata. Dia tak salah tentang Dagger itu.
‘Ada sesuatu yang
lain.’
Meskipun dia telah menerima penjelasannya tanpa banyak
masalah kemarin, ketika dia memikirkannya dengan cermat, tak mungkin seorang
Hunter dengan pengalaman empat tahun akan ‘tersasar’ di Dungeon.
“Aku harus mencari
tahu.”
Apa yang dilakukan pria bernama Sung Jin Woo ini di Guild Hunters?
Dia harus mengkonfirmasi dengan kedua matanya sendiri. Untuk
melakukan itu, dia harus masuk Dungeon.
Wanita itu adalah Wakil Ketua Guild Hunters dan Hunter S-Rank.
Tak ada yang akan menghentikannya jika dia ingin berpartisipasi dalam Raid Kelompoknya
sendiri.
Menggigit kuku di ibu jarinya sambil merenung, Cha Haein
membuat keputusan.
“Gate itu, aku akan masuk ke dalamnya.”
Post a Comment for "SL_087"
comment guys. haha