SL_103

SL 103
“Pemandu?”
Berkat penjelasan dari Eshil dan persetujuan Jin Woo,
bangsawan iblis itu bisa menenangkan dirinya. Dan dia kembali duduk di kursinya
lagi.
‘Entry Permit dan
pemandu. Apakah tak masalah hanya dengan itu saja?’
Sejak dia terjebak di tempat ini, dia selalu mendapatkan
perintah secara terus-menerus, untuk melindungi tempat ini. Tak ada paksaan
dalam perintahnya.
Biasanya, dia hanya ingin makan saat dia lapar. Dan jika dia
mengantuk, maka dia segeramenutup matanya.
Tapi, saat dia mendengar kemunculan prajurit berwarna hitan
yang sedang berburu Demon, dia merasakan sakit di dadanya. Bos mereka menyuruh
untuk menyerang. Dan pasukan prajurit hitam dengan mudah menyapu bersih para Demon.
Tapi menurut para pengintai, ada juga prajurit yang berbeda
dengan para prajurit hitam yang telah mereka kalahkan sebelumnya.
Pasukan yang dipimpin oleh monster yang seperti menyala, seorang
Knight besar. Dan prajurit dengan helm yang memiliki hiasan bulu merah panjang.
Karena itulah, dia tak bisa menjamin kemenangan Bangsawan Ladir, jika dilihat
dari kekuatan mereka.
Jadi, seluruh pasukan keluarga Ladir sedang dalam
pertempuran untuk kebebasan mereka. Tapi, tak ada cerita tentang seorang pria
dalam laporan itu.
Singkatnya, dikatakan jika kekuatan pasukan musuh terpisah.
“Jika aku tahu kalau orang yang mengerikan ini adalah tuan
dari para prajurit hitam itu. Pertempuran itu tak perlu dilakukan.”
Itulah yang bisa terlihat dari mata bangsawan iblis itu.
Tiba-tiba, para prajurit hitam yang menyembunyikan
keberadaan mereka berkumpul dihadapannya. Bersembunyi di kegelapan pria itu, mereka
menunggu perintahnya.
Bahkan sekarang, walau mereka masih berada dalam bayangan. Prajurit
yang tak diketahui jumlahnya itu memberikan kesan yang menakutkan.
‘Melakukan negoisiasi
dengan manusia ini, sama saja dengan bunuh diri. Tapi …’
Syarat yang harus dipenuhi, termasuk dengan gulungan dengan
nama ‘Entry Permit’.
Tapi, bukankah semua ini terlalu mahal, hanya untuk
menyerahkan sebuah gulungan?
‘Tidak, aku tak tahu,
apakah aku bisa atau tidak untuk mengalahkan prajurit manusia ini. Bahkan, jika
aku mengorbankan seluruh pasukanku.’
Dan pria ini.
“Masih menyembunyikan kemampuannya.”
Dia tak tahu apa maksudnya. Tapi manusia mengerikan ini
menyembunyikan kekuatannya, dan hanya tampak seperti sebuah gunung es kecil di
permukaan air yang sunyi.
Sebuah hal yang mengerikan, untuk melawan musuh dengan tipe
seperti ini.
Kemudian bangsawan iblis itu berkata dengan senyum gugup.
“Benarkah… Apakah itu cukup?”
Tak ada alasan, mengapa manusia ini harus menahan diri. Ini
juga tak melawan perintah suara itu. Karena dia hanya diperintah untuk
melindungi tempat ini saja.
Jin Woo mengangguk.
“Aku tak akan
menyakiti putrimu.”
Kesedihan.
Bangsawan iblis itu bisa merasakannya dari tatapan Eshil.
‘Iblis ini mengkhawatirkan
putrinya …’
Jin Woo yang tak sabar kemudian mengangguk lagi.
Bangsawan iblis yang khawatir untuk sesaat, tersenyum.
“Kalau begitu mari kita lakukan.”
Begitu dia memutuskan untuk setuju, jika sakit di dadanya
telah berkurang. Jika mereka dapat mencegah bencana yang diprediksi, hanya
dengan selembar gulungan. Apa itu sangat berguna?
“Tidak, aku akan
menghargai itu, jika kamu melakukannya.”
Jin Woo yang sedang memikirkan perkembangan arah lain,
menuju senyum cerah dari Bangsawan iblis itu. Dia menertawakan Bangsawan iblis
itu, yang menunjukkan kekuatan dari tubuhnya.
‘Dia sama seperti karakter ayahnya.’
‘Eshil sama dengan
kepribadian ayahnya.’
‘Apakah ini juga
konfigurasi dari Sistem, atau apa yang dia katakan adalah kenyataan…’
Jin Woo yang menggelengkan kepalanya, dan memberikan jawaban
yang jelas kepada Ayah Eshil yang sedang menunggu jawabannya.
“Aku akan menepati
janjiku.”
“Baiklah.”
***
Ketika Bangsawan iblis itu menjentikkan jarinya, seorang
prajurit datang membawa gulungan besar dan menyerahkannya kepada Jin Woo.
Jin Woo membuka gulungan itu.
“Ini dia yang aku cari.”
Senyuman muncul di wajah Jin Woo, saat dia melihat isinya.
[Entry Permit
Rarety: ???
Type: ???
Ini adalah izin untuk naik ke lantai 81 Demon Castle. Hanya
dapat digunakan pada portal lingkaran sihir yang berada di lantai 80]
Jin Woo ragu, apakah dia benar-benar bisa mendapatkan itemnya
hanya dengan berbicara saja kepada Iblis. Tapi, itemnya asli.
Perbedaannya dengan item dari tingkat bawah, hanyalah tanda
yang keluarga Ladir, berupa cap merah pada akhir gulungan.
‘Mulai dari sini,
apakah aku harus mengambil item ini dari setiap keluarga Iblis?’
Jin Woo tersenyum.
Dia jauh lebih suka cara ini, daripada mencoba peruntungan,
dengan hanya memburu Demon dan menunggu item itu muncul.
Jin Woo menyimpan item di tangannya ke dalam Inventory-nya.
“Aku bisa memulainya sekarang, kan?”
Saat Jin Woo menarik Eshil dan berbalik menuju piintu masuk,
para Knight menghalanginya.
‘…?’
Jin Woo menjadi bingung, dan Eshil hanya tertawa.
Situasi apa lagi ini?
Bangsawan iblis yang datang mendekat, berhenti di hadapan
Jin Woo.
“Tak mungkin aku
mengirim tamu yang mengunjungi keluarga Ladir seperti ini.”
Jin Woo bisa merasakan tekanan dari Bangsawan iblis itu.
Tapi, senyum ramah di wajah Bangsawan iblis itu, menunjukkan
jika dia tak mencoba mengancam Jin Woo.
Bangsawan iblis itu berkata dengan nada santai.
“Apa kamu ingin makan bersamaku, sebagai perayaan negosiasinya?
Dan putriku juga perlu bersiap untuk perjalanan jauh ini.”
Tatapan Jinwoo beralih menuju Eshil. Eshil juga menatap Jin
Woo, dan dia terlihat seperti ingin melakukan apa yang Ayahnya katakan.
Jin Woo menepati janjinya.
Lalu kenapa dia tak menerima tawaran itu seperti seorang
pria?
Lagi pula, dia juga harus makan. Dia sudah bosan dengan roti
dan daging dari ‘Shop’.
“Baiklah.”
Ketika Jin Woo menerimanya, Bangsawan iblis itu tertawa.
“Terima kasih!”
Dan wajah para prajurit dan Eshil juga menjadi cerah. Segera
Bangsawan iblis itu berteriakn kepada anak buahnya.
“Apa yang sedang
kalian lakukan? Cepatlah persiapkan semuanya!”
***
Karena jeda waktu
dari lantai 80 cukup panjang, Jin Woo tak ingin membuang waktu di lantai lain.
Tapi, dia khawatir dengan Eshil, pemandunya. Apa dia bisa dibawa menggunakan
portal lingkaran sihir atau tidak.
Tapi masalah itu dengan mudah terselesaikan.
[Bangsawan Iblis
telah meminta untuk bergabung dengan Player
Apakah Anda ingin menerimanya?]
[Jika Anda menerima, Anda bisa menggunakan portal sihir
pemidah, dan Anda bisa berbagi Exp sesuai dengan kontribusi yang dia lakukan]
‘Berbagi Exp dengan
party?’
Ekspresi Jin Woo sedikit sulit, saat membaca ‘berbagi Exp’.
Tapi ketika dia membaca lebih rinci lagi, dijelaskan jika itu tergantung pada
kontribusi yang dia lakukan.
Dengan kata lain, itu sama dengan mengatakan jika kamu tak
harus berbagi poin Exp. Jika kamu tiak memberikan kesempatan pada temanmu untuk
bertarung. Jin Woo bisa memaksa Eshil untuk melakukan itu.
“Jika ada pertempuran, jangan ikut campur. Aku akan
membereskan semuanya.”
“Ya.”
Eshil menjawab dengan malu.
‘…?’
Jin Woo yang menerima anggota baru, mempercepat langkahnya. Dan
Eshil mencoba mengejar Jin Woo dengan membawa tas yang lebih besar dari dirinya
sendiri.
Meskipun bawaanya tak berat, masih sulit baginya untuk
mengejar Jin Woo yang berada di depannya. Jin Woo berhenti sejenak dan
menunggunya.
“Lihat di sana.”
Sambil melihat peta untuk lantai 81, Eshil menunjuk ke
kastil yang mulai terlihat dari jauh.
Jin Woo yang juga melihatnya, menganggukkan kepalanya.
“Tunggu dulu.”
Eshil menaruh bawaanya di lantai dan mencari-cari sesuatu
dari dalamnya. Segera ada sebotol anggur muncul di tangannya.
Jin Woo bertanya.
“Apa itu?”
“Ini adalah liquor yang disukai oleh Gard dari keluarga
Garish. Jika kamu membawa ini bersamamu, negoisisinya akan…”
“Negoisasi?”
Jin Woo tertawa dan memanggil Shadow Army.
‘Bangkitlah.’
Para Shadow Army yang dipanggil oleh Jin Woo bersatu dalam
satu formasi.
Whoosh..
“Mana mungkin …”
Eshil meragukan apa yang dilihat matanya. Ada tiga prajurit
hitam yang setara dengan seorang bangsawan Iblis tingkat tinggi. Dan di tangan
pria yang memanggil tentara itu, ada dua Dagger.
Bahkan, walau dia selalu berada disisinya sampai saat ini,
Eshil meragukan pemandangan dihadapannya ini.
“Bukankah kamu mau melakukan negosiasi?”
Jin Woo menjawab sebagai gantinya.
“Apa keluargamu berteman dengan keluarga Garish?”
“Oh tidak. Para bangsawan selalu bertempur untuk peringkat
di dunia iblis… Tapi dia seorang yang bisa diajak bicara.”
Jin Woo tertawa oleh jawaban Eshil.
“Baiklah.”
Pengecualiannya sudah cukup sekali ini saja. Karena penting
juga untuk menaikkan level, di luar mendapatkan Entry Permit.
“Kamu tunggu di sini.”
Jin Woo mengatakan itu dan pergi menuju ke kastil, berasma
dengan Shadow Army.
“Tidak, tunggu!”
Eshil yang matanya terbuka lebar, berbalik ke arah perginya
Jin Woo. Tapi dia terlambat.
“Ugh!”
Dalam waktu singkat itu, kastil Garish sudah terbakar.
-Kuuuuuu.
Monster raksasa yang meludahkan api, membakar dinding kastil
hingga meleleh. Dan para Knight keluarga Garsh yang tak mati, dipotong oleh
prajurit hitam.
“Ya Tuhan…”
Ada suara pelan yang entah itu erangan atau tangisan.
“Aah!”
“Ahhh!”
Kastil Garish yang beberapa kali lebih kuat dari Kastil
Ladir, runtuh begitu saja.
Eshil menelan ludahnya.
“Jika ayahku tak memberi item itu…”
‘Pemandangan kastil
Garish saat ini mungkin juga akan terjadi pada kastil milik keluarga Ladir.’
Pemikiran itu membuatnya tersentak.
‘Pada saat yang sama,
aku rasa ini juga hal yang baik.’
Kugung!
Sebuah menara yang ada di dinding runtuh lagi dengan suara
raungan.
“Bagaimana cara untuk melawan monster seperti itu …”
Eshil mengusap keringat di bawah dagunya dengan tangannya,
dan mendesah lega. Karena, keluarganya telah menghindari musibah ini.
***
Para petugas Asosiasi Hunter Jepang dan para pejabat pemerintah
Jepang berkumpul bersama. Ketika situasi menjadi lebnih berat muncul di aula, presiden
asosiasi mulai membuka mulutnya.
“Akhir-akhir ini Korea berada dalam pergolakan, karena
kemunculan S-Rank yang kesepuluh.”
Pejabat militer tertawa.
Di Jepang, jumlah Hunter S-Rank sudah melebihi angka dua
puluh. Untuk senang walau baru memiliki sepuluh saja.
Tak kecuali untuk dua orang yang kehilangan nyawa, karena kecelakaan
dan imigrasi. Bukankah artinya, hanya ada 8 Hunter S-Rank saja di Korea?
Ngomong-ngomong, pertemuan hari ini bukan untuk mengejek
Korea. Jika hanya untuk itu, tak ada alasan, mengapa suasananya menjadi begitu
berat.
Menteri Pertahanan yang duduk diujung, membukan mulutnya.
“Apa hubungannya itu dengan pertemuan hari ini?”
Ketidak-nyamanan bisa
dirasa dari perkataan Menteri Pertahanan.
Saat ini, Pulau Jeju yang di Korea Selatan telah ditempati
oleh para monster, akibat kegagalan untuk membersihkan Dungeon. Hingga itu
menjadi Dungeon Break. Dan yang menghuni pulau itu bukan tipe Hewan. Tapi
monster bertipe serangga, lebih tepatnya semut.
Dan satu-satunya masalah adalah, karena mereka mulai
menyerang wilayah Jepang. Desa kecil menghilang dari peta kemarin, karena
serangan semut yang diyakini terbang dari Pulau Jeju.
Serangan itu bukan lagi level yang bisa diabaikan.
Di atas itu semua, masalah yang mendesak adalah untuk
menenangkan keributan atas nama perdana menteri, yang mendesak pemerintah untuk
mengambil tindakan cepat.
Pembicaraan kecil di tempat penting dengan banyak orang
berpengaruh di dalamnya. Tentu saja ini bukan hal yang biasa.
Tapi, presiden asosiasi melanjutkan perkataanya.
“Orang-orang akan melakukan kesalahan terbesar, ketika
mereka sedang bersemangat.”
Presiden Asosiasi terlihat memiliki rambut putih dan kerutan
di wajahnya. Itu bisa membuat siapapun menebak usianya dengan mudah.
“Aku pikir, ini waktu yang tepat.”
Bagian dalam aula konferensi, yang agak terganggu oleh
komentar sebelumnya, mulai fokus pada apa yang dikatakannya.
Menteri pertahanan bertanya dengan suara gugup, tak seperti
saat dia memulai rapat.
“Apa… Apakah ada cara yang lebih baik? ”
“Akan lebih tepat untuk mengatakan itu yang terbaik,
daripada mengatakan yang baik saja.”
Semua pejabat tinggi dan anggota asosiasi mendengarkan suara
presiden dengan cermat. Presiden asosiasi membuka mulut secara perlahan, seolah-olah
dia sengaja untuk melakukannya.
“Bisakah mereka yang
tak memiliki kekuasaan atas tanah, mengklaim tanah seseorang sebagai milik
mereka sendiri?”
“…..”
Keheningan muncul dari para anggota yang hadir.
Apa yang ingin dikatakan presiden asosiasi sebenarnya?
Berdasarkan hubungan antara Korea dan Jepang, itu serasa
seperti perkataan ceroboh dari seorang orang tua. Selain itu, dia saat ini
memimpin Asosiasi Hunter Jepang.
“Jadi, apa yang sebenarnya ingin kamu katakan?”
Menteri Pertahanan dengan hati-hati bertanya. Presiden
asosiasi melihat sekeliling dengan percaya diri.
“Kita akan membersihkan semua monster dan Dungeon yang ada
di Pulau Jeju.”
Chit chat chit chat..
“Dan…”
Ruangan yang ribut kembali hening, saat presiden asosiasi
kembali berbicara. Presiden asosiasi mengatakan.
“Kita akan mengambil alih Pulau Jeju.”
Post a Comment for "SL_103"
comment guys. haha