Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

SL_107

gambar


SL 107

Seperti yang dikatakan Eshil, tingkat kesulitan dari lantai 90 ke atas meningkat secara extreme. Kekuatan dan jumlah monster yang menjaga kastil, tak sebanding dengan yang berasal dari lantai yang lebih rendah.
Mana yang hampir selalu mempertahankan keadaan puncaknya, mulai berkurang di dalam setiap pertempuran yang terjadi.
Ini memiliki arti, jika ada banyak Shadow Army yang hancur dan ber-regenerasi.
Tapi…
Jin Woo tak sampai ke lantai 90 hanya karena keberuntungan semata. Ketika datang kemari dari lantai paling bawah, Jin Woo telah mengasah dirinya sendiri. Bukti nyatanya adalah pertempuran di lantai 90.
Semakin kuat perlawanan yang diberikan oleh para Iblis bangsawan tingkat tinggi, semakin kuat pula serangan yang Jin Woo berikan. Dan setelah itu, Shadow Army akan menembus pertahanan para bangsawan. Lalu membunuh mereka.
 [Anda naik level!]
Semacam kabut muncul dari tubuh Jin Woo, yang saat ini sedang membawa izin masuk ke lantai 97. Panas yang dihasilkan oleh gerakan di luar batas itu, menguapkan keringatnya yang menetes.
Kali ini, pertempuran sengit lagi.
Wajah Jin Woo membawa kepuasan atas kemenangannya. Eshil yang telah menunggu sambil bersembunyi, melihat Jin Woo dan berlari mendekatinya.
Sebuah kastil yang terbakar terlihat di belakang Jin Woo. Dan sebuah item berada di tangannya.
‘Dari keluarga Ricardo peringkat lima. Pada keluarga Arkansas peringkat empat …’
Eshil tak punya energi untuk terkejut lagi, untuk apa yang Jin Woo lakukan. Jika semua penyusup sama seperti dia, mereka pasti tak akan pernah bisa selamat. Apalagi untuk mempertahankan wilayah mereka.
 “Apa ada orang lain yang kekuatannya sama denganmu?”
Eshil bertanya penasaran.
Jin Woo menjawab setelah memikirkannya secara tenang.
“Mungkin ada dua orang?”
Go Gunhee dan Cha Haein.
Keduanya lebih kuat dari Hunter S-Rank lainnya. Sedangkan untuk sisanya, Baek Yoonho dan Choi Jongin, Jin Woo merasa merasa mereka tak terlalu kuat.
Secara khusus, Choi Jongin yang dijuluki sebagai senjata terkuat, tampaknya dinilai lebih tinggi dari hanya kemampuannya saja. Itu semua karena, dia memiliki guild terbaik di Korea, Hunters.
‘Jika aku hanya menilainya berdasarkan kekuatan, Cha Haein lebih kuat dari Choi Jongin.’
Ada kesenjangan antara para S-Rank lainnya juga.
Tidak, kesenjangannya mungkin lebih buruk lagi. Itu seakan dia berada di kelas yang berbeda dengan Hunter S-Rank lainnya.
Jin Woo tertawa memikirkan hal itu.
“Bagaimana rasanya, ketika aku keluar dari sini?”
Sama seperti dia pertama kali bertemu Baek Yoonho, dan kemudian bertemu Cha Haein.
‘Apakah akan ada perubahan dalam pandanganku sendiri, ketika aku melihat Go Gunhee nanti?’
Jin Woo sangat tak sabar untuk mengetahui itu.
“Tapi, pertama aku harus…”
Di ujung Dungeon. Hanya ada empat lantai yang tersisa.
Jin Woo memberi tahu Eshil.
“Kamu akan turun sekarang.”
Ketika Eshil mendengar jika ada dua orang lagi yang sekuat Jin Woo, dia masih membeku. Dan saat Jin Woo berkata padanya, dia secara reflek terjejut.
 “Ya?”
“Mulai dari sini, aku akan melakukannya sendiri.”
Berkat Eshil yang menunjukkan jalan, dia dapat dengan cepat menemukan kastil para bangsawan. Tapi sekarang, Jin Woo tak butuh bantuannya lagi.
 ‘Sepertinya, aku menjadi lebih sensitif daripada sebelumnya. Tapi …’
Energi Iblis bangsawan tingkat tinggi begitu kuat. Sehingga, mereka dapat dengan mudah ditemukan dari jauh.
Tak ada alasan untuk berkeliling untuk mencari mereka, karena tujuannya sudah ditentukan.
“Yah, apa aku tak berguna sekarang?”
Wajah Ehsil mejadi pucat.
“Dia memang orang yang lucu.”
Jin Woo harus menahan tawanya, karena Eshil selalu menunjukkan reaksi yang tak terduga. Kemudian, Eshil masuk ke dalam portal lingkaran sihir.
 ‘Hoo!’
Faktanya, dia bahkan melihat matanya bergerak membentuk lingkaran.
“Apa aku akan dibunuh?”
Ba dum  ba dum..
Detak jantung Eshil terdengar seperti suara petir. Kemudian, dia melihat Jin Woo sedang mengangkat tangannya. Dan tangan itu, secara perlahan mendekati wajahnya.
Ehsil yang ketakutan menutup matanya.
Ngomong-ngomong
‘Apa?’
Tangan Jin Woo diletakkan dengan ringan di pundak Eshil. Ehsil membuka matanya. Dan wajah Jin Woo begitu dekat dengannya.
Jin Woo berkata sambil tersenyum.
 “Bagus, terima kasih.”
‘Ini cukup.’
Setelah mengucapkan selamat tinggal dengan caranya sendiri, Jin Woo pergi.
*Ding!*
[Terbuka dari lantai 1 hingga lantai 96]
[Ke mana Anda mau pergi?]
Ketika Jin Woo berbalik dan menatap wajah Eshil, dia melihat keterkejutan dan kesedihan terpancar dari wajahnya.
Takut, khawatir, terkejut, menyesal…
Ekspresi emosional yang hanya bisa ditunjukkan oleh monster yang memiliki kecerdasan.
‘Apa dia itu benar-benar berasal dari dunia lain, atau hanya monster yang diciptakan oleh Sistem?’
‘Aku belum tahu kebenarannya.’
Tapi, jika dia mengumpulkan sedikit petunjuk tentang ini, mungkin suatu hari nanti dia akan mengerti.
 “Hei…”
Eshil memanggil Jin Woo.
Hampir pada saat yang sama, Jin Woo mengangkat kepalanya, menjawab pesan sistem.
“Lantai 97.”
***

97, 98, 99.
Jin Woo akhirnya mendapat kunci untuk memasuki kediaman Raja Iblis.
[Entry Permit
Rarity: ???
Type: ???
Ini adalah izin untuk naik ke lantai 100 Demon Castle. Hanya tersedia di lantai 99 dan digunakan pada portal lingkaran sihir]
Jin Woo memeriksa levelnya, sebelum naik ke lantai 100.
[Level: 93]
Levelnya sudah mendekati angka 100. Statistik yang meningkat, terasa di seluruh tubuhnya. Seluruh tubuhnya dipenuhi dengan kekuatan, dan inderanya juga menjadi lebih sensitif.
Ini adalah yang terbaik.
 ‘Yosh.’
Jin Woo membuka ‘Shop’.
Membeli Mana dan Vitality Potion, dan membeli perban tambahan dari ‘Shop’.
Jin Woo pernah sekali membalut tangannya dengan Dagger saat melawan para Knight. Yang kini sudah menjadi bagian dari Skill-nya.
‘Sudah lama, sejak aku mengalami ketegangan, seperti saat itu.’
Jin Woo mencoba bergerak perlahan. Kemudian, dia mempercepatnya secara bertahap. Tubuhnya bergerak persis seperti yang ia inginkan.
Chag..
Jin Woo yang membuat bayangan di semua sisi, bergerak dengan ganas. Akhirnya dia berhenti. Perasaan hangat keluar dari bahunya. Jin Woo baru saja pemanasan.
Dan persiapan sudah selesai.
 “Fuuuii…”
Setelah terengah-engah, Jin Woo yang mengatur penasapasannya, masuk ke dalam portal lingkaran sihir.
“Lantai 100.”
Ketika Jin Woo memberi tahu tujuannya dan portal lingkaran sihir berkedip, latar belakang daerah sekeliling, langsung berubah.
Jin Woo memeriksa daerah baru itu.
 ‘Tak ada api?’
Semua api mengerikan yang bahkan membakar tanah telah menghilang. Dan hanya ada sisa-sisa kebakaran yang terlihat di lantai ini.
Ketika dia melihat ke atas, itu jatuh dari langit.
‘Salju?’
Jin Woo mengulurkan tangannya, karena warna saljunya yang aneh. Tapi salju yang jatuh di telapak tangannya secara aneh tak mencair. Jika dilihat lebih dekat. Itu bukan salju, tapi abu.
Abu itu jatuh seperti salju dari langit.
Kemudian, Suara mekanis terdengar.
Mata tajam Jin Woo langsung terpaku ke langit.
‘Apa itu…’
Segera pesan sistem memberitahu apa yang ia lihat.
[Raja iblis, Baran telah menemukan penyusup!]
Titik hitam melayang di langit.
Saat titik jatuh ke tanah. Tidak, lebih tepatnya itu mendarat.
Wujudnya adalah Knight yang menunggangi kadal bersayap.
Kata-kata terpampang dengan jelas di atas kepalanya.
 [Raja Iblis, Baran]
Kening Jin Woo berkeringat dingin. Energi luar biasa keluar darinya. Lagipula, monster yang di depannya ini seorang Boss yang ada di Dungeon besar.
Mata Jin Woo menyipit melihat bagian bawahnya.
‘Umm?’
Monster itu yang tampak seperti kadal yang ditungganginya, juga punya nama.
[Drake Kaiser]
“Dia masih kerabat dari Demon…”
Mustahil untuk mengekstrak bayangan dari iblis. Bahkan jika kamu berhasil membunuh mereka.
Jadi di dunia iblis, Shadow Army tak bisa meningkat. Tapi, monster yang bos tunggangi itu tampak sedikit berbeda.
‘Monster terbang. Terlihat bagus, kan?’
‘Aku ingin memilikinya.’
Sejak Baruka, pemimpin Ice Elf, ini kali pertamanya dia mengingingkan sesuatu lagi. Tapi, Baran mulai mengangkat tangannya.
*Ding!*
 [Raja Iblis Baran memanggil Devil Army!]
Dengan pesan itu, sejumlah Devil Army mulai muncul di sekitarnya. Sekilas jumlahnya mungkin hanya mencapai seratus.
 “Apa ini permulaannya?”
Mata Jin Woo menyipit.
Saat tangan Baran yang terangat ke langit, menunjuk ke arah Jin Woo dengan bangga. Devil Army yang ia panggil, mulai  berlari berbondong-bondong menyerang Jin Woo.
Crunch, crunch, crunch
Tanah berguncang, karena momentum liar mereka.
“Aku juga punya prajurit.”
Jin Woo melihat pasukan raja iblis, dan mengangkat mulutnya.
 “Bangkitlah.”
Bayangan Jin Woo mulai menyebar.
Monarch of Shadow.
Ketika pasukan raja iblis menginjak tanah yang menghitam, Jin Woo berteriak pada Shadow Army.
 “Serang.”
Shadow Army naik serempak.
‘…!’
Tanpa membiarkan kesempatan pergi begitu saja. Kedua Class Knight, Iron dan Tank terjun ke dalam pertempuran dengan kecepatan penuh.
Boom!
Growl growl growl!
“Aaaaah!”
“Ketel!”
Para Iblis menjerit, karena kekuatan keduanya. Saat itu, lebih dari seratus Shadow Army mulai bergerak seperti gelombang pasang.
[Raja Iblis Baran memanggil Devil Army!]
[Raja Iblis Baran memanggil Devil Army!]
Terkejut oleh kemunculan Shadow Army, Baran menambah jumlah prajurit yang ia panggil. Tapi, di atas kepala Raja iblis yang sedang memanggil tentaranya, Tusk muncul dan menggunakan skill  ‘Song of the Dragon’ untuk menyerangnya.
Kou woo woo woo woo
Sebuah serangan kuat terbang dan memusnahkan salah satu korps iblis.
‘…..’
Baran yang menghindari pilar api itu, mendarat agak jauh. Lalu dia turun dari tungangannya.
Jin Woo teringat dengan pola pertempuran para bangsawan iblis.
“Mereka tak suka bertarung saat di atas tunggangan mereka.”
Saat Shadow Army Devil Army saling berhadapan, suara kengerian perang pecah.
Kemudian Iron, yang mencoba untuk menyerang Baran yang berada di garis depan.
Baran mengangkat tangannya. Dan dengan itu, Iron diterbangkan ke udara.
‘Ruler’s Hand.’
Jin Woo menangkap Iron, yang hampir jatuh ke tanah dengan skillnya. Dan tatapan Baran beralih pada Jin Woo.
Boss itu sepertinya sudah menyadari, siapa musuh yang sebenarnya.
‘..…’
Baran menghunus pedang dan berlari mendekat.
Jin Woo juga bergerak dan memberi kekuatan kepada kedua tangannya, yang memegang Dagger. Dan dia langsung menuju sang Raja Iblis.
Dua raja bentrok dan menghasilkan luapan energy, seperti tornado. Nyala api mulai berkobar di antara pedang Baran dan Dagger Jin Woo.
Clang!  Clang! Clang!
Serangan Jin Woo mengenai tubuh Baran, tapi itu tak cukup untuk menembus armor yang digunakannya.
“Dagger tak cocok untuk menyerang armor.”
Tapi, kali ini lawannya tak mudah dikalahkan dengan tangan kosong, seperti monster ber-armor lainnya.
Jin Woo tak punya pilihan, selain mencari kesempatan untuk menyerang.
 “Daerah vital atau persendian?”
Jin Woo mengintip mencari celah,dan Baran menyerang dada Jin Woo dengan Skill yang tak terlihat.
“Ouch!”
Jin Woo yang diterbangkan, menyeimbangkan kembali tubuhnya dengan ‘Ruler’s Hand’.
“Itu sama seperti skill-ku.”
Jin Woo sangat yakin dengan pemikirannya.
Baran telah menggunakan ‘Ruler’s Hand’ secara bebas, sejak awal.
Jin Woo mengulurkan tangannya. Kali ini, dia mengarahkannya pada Baran.
Bang!
Bang!
Baik Jinwoo dan Baran terpental karena benturan itu. Walau Jin Woo dan Baran seimbang, pada saat yang sama juga, mereka memiliki kelemahan satu sama lain.
Kemudian, ide yang bagus muncul di benak Jin Woo.
‘Baruka’s Tanto sangat kuat, kan?’
Baruka’s Tanto adalah item A-Rank sedangkan Knight Killer hanyalah B-Rank.
Jin Woo merobek perban yang mengikat Baruka’s Tanto ke tangannya, dengan ‘Knight Killer.’
Kemudian, dia melemparkan Baruka’s Tanto dengan kekuatan penuh.
“Dagger Throw!”
Baruka’s Tanto yang terbang dengan kecepatan tinggi, dihindari oleh Baran dengan hanya menggeser kepalanya ke samping.
Baran yang menekuk lututnya untuk sementara waktu, melompat dan mendarat di hadapan di depan Jin Woo.
Clang…
Setelah mendarat, Baran mengayunkan pedangnya pada Jin Woo.
Shiiing!
Tangan kiri Jin Woo terkena serangannya. Jin Woo mengerutkan keningnya. Itu karena, ketika dia mencoba menahan serangan Baran dengan dua Dagger, pergelangan tangannya terbebani oleh kuatnya serangan Baran.
Melihat wajah Jin Woo yang muram, Baran terus melakukan serangan demi serangan.
Clang! Clang! Clang! Clang!
Tubuh Jin Woo secara perlahan mulai terluka.
‘Boo!’
Tapi Jin Woo tak gelisah, dia sedang menunggu celah, dan berfokus pada pertahanannya. Dan ketika kesempatan akhirnya tiba, dia mengulurkan tangan kanannya dan meraih Helm Baran.
‘…?’
Dari dalam helm, Baran terlihat penasaran, dengan apa yang akan dilakukan Jin Woo.
Jin Woo tersenyum. Dan ketika dia menarik helm itu dengan sekuat tenaga, Baran mencoba menahannya, dan saat itu mulai terlihat sedikit celah, di penghubung helmnya.
 “Ruler’s Hand.”
Dalam sekejap Baruka’s Tanto yang telah melayang di udara sepanjang waktu, berbalik dan mengarah celah di helm Baran.
Shhiiiiink!
Baruka’s Tanto tertancap di belakang Baran. Dan matanya mulai melebar.
‘…!’
Jin Woo terus mendorong Baran dengan bahunya, dan menusukkan Knight Killer tepat pada tenggorokannya.
 ‘Vital Stab!’
Shhhuunk!
Baran jatuh, dan melepaskan pedangnya. Tapi dia masih tetap hidup, walau sudah menderita 2 serangan mematikan.
Jin Woo tak tinggal diam, di naik ke bahu Baran dan memukul Baran dengan sekuat tenaga.
Bang! Bang! Bang! Bang!
Dengan stats Strength yang tinggi. Serangannya dengan mudah terus menguras ketahanan fisik Baran.
Dan akhirnya.
Thud!
Pesan yang membawa berita menyenangkan, muncul dengan suara mekanis itu.
[Anda telah mengalahkan Raja Iblis, Baran]
[Anda mendapatkan Baran’s Soul]
[Quest ‘Kumpulkan Soul Demon(2) selesai]
[Anda naik level!]
[Anda naik level!]
[Anda naik level!]
[Anda naik level!]



< Prev  I  Index  I  Next >

Post a Comment for "SL_107"