Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

SL_112

gambar


SL 112

‘Pria ini adalah yang terbaik di Jepang …‘
Jin Woo menyadari, berapa banyak dia telah berubah, saat menaikkan levelnya ke 97. Ekspresi percaya diri muncul di wajahnya. Di sisi lain, wajah Goto menegang.
‘Dia tertawa, lagi?’
‘Beraninya kamu melakukannya di depanku?’
Goto menghela napas. Kekuatan sihirnya memenuhi udara di sekitarnya. Para Hunter yang melihat itu, semuanya tercengang.
‘Tidakkah kita harus menghentikan ini?’
‘Ryuji Goto, apa kamu benar-benar ingin melakukan ini?’
Di sisi lain, Jin Woo tersenyum ringan. Dia sangat ingin melakunnya. Goto merasakan sesuatu naik dari dalam dirinya, ketika dia melihat Jin Woo tak terpengaruh oleh kekuatannya.
Mata Goto berbinar!
Sebelum Hunter lain bisa menghentikannya, Goto menerkam seperti binatang buas yang marah. Jarak menyempit dalam waktu singkat, ujung jari Goto membentang. Tapi Jin Woo dengan mudah menghindarinya.
‘…!’
Mata Goto bergetar.
‘Dia bisa menghindari ini?’
‘Apakah ini kebetulan,atau …’
Sementara banyak pikiran melintas di benaknya, tangannya tak berhenti. Tapi itu terus membuat serangan tanpa akhir.
Tapi, tak satu pun dari mereka yang berhasil, dan semuanya nyaris dihindari atau diblokir.
‘Bagaimana mungkin…’
Dahi Goto mulai berkeringat. Jin Woo terus-menerus menghindari Goto, yang menyerangnya tanpa henti. Dan para Hunter menatap kedua orang itu.
“Serangan yang menakutkan.”
“Sulit untuk mengikutinya dengan matamu.”
“Hunter Sung Jin Woo juga sekuat itu?”
“Apa yang bisa ia lakukan, untuk menghadapi Hunter terkuat Jepang?”
Cha Heain menggelengkan kepalanya beberapa kali.
‘Hunter Sung Jin Woo menahan diri.’
Di mata yang lain, tampaknya Jin Woo lah yang sedang terseret oleh kecepatan Goto, tapi yang terjadi adalah sebaliknya.
Cha Heain menelan ludah dengan mata menawan.
‘Serangan Goto terus berlanjut!’
Jika matanya tak salah …
Hunter Sung Jin Woo mampu menyesuaikan diri dengan kekuatan lawannya. Itu mungkin, kalau saja dia lebih kuat dari lawannya.
 ‘Omong kosong…’
Situasi yang tak terbayangkan terlihat tepat di depan matanya.
‘Mungkin kami harus menghentikan mereka bukan karena Hunter Sung Jin Woo dalam bahaya, tapi karena …’
Ketika pikiran gila mengalir dalam pikiran Cha Haein. Dia melihat Baek Yoonho, yang menggigil di sisinya.
”Tuan Baek?”
Dia memanggil dengan suara kecil, tapi Baek Yoonho tak menjawab. Matanya tertuju pada Jin Woo. Sambil menatap wajah Baek, dia terkejut.
“Tuan, matamu… “
Mata Baek berwarna kuning, seperti mata binatang. Mata yang pupilnya berbentuk vertikal, terguncang oleh keterkejutannya.
Cha Haein tampak khawatir, tapi Baek menghiraukannya dan terus melihat Jin Woo.
Baek Yoonho melihat pertempuran Jin Woo dengan jelas menggunakan ‘The Eyes of the Beast.’
“Aku… aku benar.”
Kekuatan Jin Woo jelas lebih kuat dibandingkan dengan terakhir kali dia melihatnya di Asosiasi.
‘Hunter yang berkembang! ‘
Seluruh tubuhnya menggigil gemetaran.
Kemudian,
 “Ah.”
Baek Yoon-ho yang sedang menatap Jin Woo, membuat suara. Dia merasakan aura mengerikan dari Cha Haein dan buru-buru mengalihkan pandangannya padanya.
“Ah!”
***

 Hanya beberapa detik yang lalu.
Goto yang dikatakan lebih baik dari siapapun bangga. Tapi saat ini, dia sedang terjebak dalam kecepatan Jin Woo.
Goto yang selalu disebut ‘yang terbaik’, merasakan harga dirinya jatuh ke selokan saat ini.
‘Beraninya kamu tak melawanku?’
Mata Goto dipenuhi dengan rasa haus darah pada Jin Woo, yang selalu menemukan celah dalam serangannya.
‘Aku akan membunuhmu!’
Mata Jin Woo bertambah besar. Niat membunuh Goto terasa menusuk kulitnya.
 ‘Skill mengintimidasi? ‘
Jantungnya berdebar kencang. Ketika seseorang mencoba membunuhnya, sistem akan mendorongnya untuk melakukan Quest darurat.
‘Bagaimana jika ada quest untuk membunuh Goto di sini?’
Itu yang dikhawatirkan Jin Woo, tapi….
*Ding!*
Jin Woo mengangkat kepalanya ke tempat suara mekanis itu muncul.
[Peringatan! Ada seseorang di dekatmu dengan niat membunuh!]
Untungnya, itu hanya pesan peringatan saja. Tak ada Quest darurat yang muncul. Ini tak seperti saat, berhadapan dengan Hwang Dongsuk dan Kang Taesik.
Tapi,
Swigg..
Ujung jari Goto menunjuk tajam ke mata Jin Woo dan menggores pipi Jin Woo. Jika dia tak menoleh untuk menghindari serangannya, dia akan kehilangan matanya.
Itu adalah serangan yang jelas dipenuhi maksud untuk melukai. Itu bukan sesuatu yang diizinkan dalam pertandingan latihan.
Thud…
Pada saat itu,udara berubah.
‘Ah.’
Baek Yoonho yang menatap Jin Woo, tanpa sadar membuat suara yang dalam.
***

Orang pertama yang merasakan perubahan itu adalah Goto sendiri.
‘Aku bisa merasakannya, tapi aku tak bisa bereaksi dengannya.’
Hawa dinginnya membuat semua bulu dan rambut di punggungnya berdiri. Itu adalah pertama kalinya, Goto mengalaminya.
‘Apa-apaan ini?’
Sebelum bisa bereaksi, Jin Woo menangkap pergelangan tangannya. Dan Goto tak bisa melepaskannya, meskipun dia mencoba.
‘Kekuatan ini…’
Pandangannya yang terpaku pada pergelangan tangannya, pindah ke wajah Jin Woo.
Tatapan dingin.
Tapi yang menarik perhatiannya lebih dari mata Jin Woo, adalah bahu dan lengan kanan Jin Woo yang mengembang.
Lengan Jin Woo yang direntangkan sejauh mungkin, diarahkan ke wajah Goto. Udara terbelah di sekitar kepalan tangan Jin Woo itu. Dan tiba-tiba Goto kesulitan bernafas.
‘Apa yang terjadi?’
Pada saat itu, kata ‘Mati’ tiba-tiba muncul di kepala Goto.
Kemudian,
Stop!
Baek Yoonho dan Cha Haein secara naluri menahan lengan kanan Jin Woo.
Baek Yoonho hampir menggenggam pundak Jin Woo, sementara Cha Haein memegang pergelangan tangan Jin Woo, dengan semua kekuatannya di kedua tangannya.
Saat Jin Woo berbalik, Baek Yoonho menggelengkan kepalanya. Cha Heain juga memberikan ekspresi gugup, dengan wajah yang tampak ketakutan.
‘..…’
Berkat intervensi putus asa dari keduanya, yang tak peduli dengan kehidupan mereka, Jin Woo berhasil tenang.
Kemudian.
Jin Woo menghela nafas dan melepaskan pergelangan tangan Goto. Goto menggosok pergelangan tangannya dan melangkah mundur.
Penerjemah dengan cepat mendekati Goto.
Baek Yoonho memberi tahu penerjemah.
“Suasananya sepertinya terlalu tegang, jadi mari kita hentikan duel ini. Beritahu itu pada Hunter Jepang ini.”
Si penerjemah mengangguk. Ketika dia menyampaikan pesan Baek kedalam bahasa Jepang, Goto berbalik dan meninggalkan gym tanpa mengatakan apapun.
 “Tuan Goto! ”
Suara penerjemah yang menemani Koto terdengar menyedihkan. Baek Yoonho yang menghela nafas lega, menundukkan kepalanya pada Jin Woo.
 “Maaf aku melangkah masuk.”
“....”
“Dia harus memimpin tim Jepang dalam beberapa hari. Aku tak bisa hanya berdiri dan melihat saja, saat aku belum tahu apa yang akan terjadi, jika kamu meneruskannya.”
Baek Yoonho menatap wajah Jin Woo dan bertanya dengan hati-hati.
“Apakah aku melakukan kesalahan?”
“Tidak, kamu benar.”
Jin Woo mengakuinya.
Baek Yoonho benar. Jika sesuatu terjadi pada Goto dan rencananya gagal, perseturuan antara kedua Negara pasti akan menjadi lebih serius.
Dia tak bermaksud menyalahkan Baek Yoonho dan Cha Haein yang melakukan intervensi padanya, tepat waktu.
“Wow..”
Ketika situasinya tampak tenang, semua orang yang menonton pertandingan antara Goto dan Jin Woo mendekati Jin Woo dengan gembira.
Orang-orang melihatnya dengan pandangan berbeda. Orang pertama yang datang adalah Guildmaster Fame, Ma Dongwook yang memiliki banyak bakat.
 “Ha ha!”
Ma Dongwook tersenyum dan berbicara.
“Itu tak biasa, untuk selesai dengan hanya goresan kecil di pipi, ketika kamu bertarung melawan Goto yang dijuluki memiliki kekuatan dari seribu pria!”
Sayangnya, selain Cha Haein dan Baek Yoonho, mereka tak tahu persis apa yang sebenarnya terjadi.
“Oh! Kamu sangat kuat! Sungguh fisik yang bagus!”
Ma Dongwook menyentuh bahu dan lengan Jin Woo dan mengaguminya.
 “Semua anggota guildku adalah Class Mage, jadi jarang ada yang berasal dari Class Fighter. Hunter Jin Woo, jika kamu tak memiliki guild, mengapa kamu tak bergabung dengan kami?”
“Hei bro.”
Choi Jongin yang mundur selangkah, diam-diam memperhatikan situasinya, dan melangkah maju.
 “Umm?”
Saat Ma Dongwook menoleh, Choi Jongin berkata seolah dia telah menunggu.
“Hunter Jin Woo itu Class Mage.”
Mata Ma Dongwook melebar
 “Apa?!”
***

Sementara itu,
Goto yang meninggalkan gym, dengan cepat berpisah dengan penerjemahnya dan memeriksa pergelangan tangannya.
 ‘..…’
Ada memar hitam dan biru di pergelangan tangannya. Dan meskipun cuacanya hangat, dia berkeringat dingin di dahinya.
Dia mengeluarkan ponselnya dan memanggil nomor yang dikenalnya.
Setelah beberapa bunyi bip, dia mendengar jika panggilannya diangkat.
Klik.
-Ini Matsumoto.
“Presiden Asosiasi.”
-Goto? Ada apa dengan suaramu?
Goto berbicara, saat dia sedang menenangkan gemetar tubuhnya.
“Korea… Ada Hunter yang kuat di Korea.”
-Lebih kuat darimu?
“Mungkin.”
-..…
“Aku pikir kita perlu mengubah rencana kita sedikit.”
Matsumoto yang lama terdiam, seakan sedang mencari-cari sesuatu dan kemudian bertanya lagi.
-Siapa nama Hunter itu?
“Sung Jin Woo. Dia mengalami ‘Kebangkitan Kedua’ dan baru-baru ini menjadi Hunter S-Rank.”
-Itu aneh. Tak ada nama seperti itu, di laporan yang aku terima.
 “Mereka tak memiliki nama itu?”
-Maaf?
“Apa kamu mau mengatakan, jika Hunter yang baru aku temui, adalah seorang hantu?”
‘Ya, aku memang merasa seperti sedang kesurupan.’
Tapi, dia sudah mengunjungi website asosiasi untuk mengkonfirmasi jika Jin Woo adalah soerang Hunter Class Mage.
“Apa yang kamu katakan? Tak mungkin Sung Jin Woo tidak ada di sana.”
-Sebenarnya, aku baru saja menerima daftar final, Hunter yang ikut dalan operasi dari Korea.
“Apa kamu bilang, jika tak ada nama Sung Jin Woo di sana?”
‘Tak mungkin.’
‘Apakah Ketua Gunhee dari Asosiasi sengaja untuk membentuk tim penyerbuan, tanpa menyertakan Hunter yang kuat?’
Di ujung telepon, Matsumoto berkata dengan tenang.
-Choi Jongin, Ma Dongwook, Baek Yoonho, Cha Haein, Lim Taegyu, Min Byunggu.”
Matsumoto berkata dengan suara percaya diri, seolah-olah itu untuk meyakinkan jika perubahan dalam rencana, itu tidaklah perlu.
-Dalam empat hari, keenamnya ini akan menjadi tim yang dikirim oleh Korea.
***

 Baek Yoonho menarik napas dalam-dalam. Bahkan setelah dua pria yang membuat keributan di dalam gym pergi, detak jantungnya masih belum tenang.
‘Apakah itu mungkin?’
Ketika dia menyaksikan apa yang ia bayangkan dalam benaknya, dia tak bisa menyembunyikan keterkejutannya.
“Dia benar-benar Hunter yang bisa terus berkembang…”
Akan jadi seperti apa dia nanti?
Baek Yoonho bahkan tak bisa berpikir untuk menebaknya. Itu sebabnya, dia hanya menonton dari jauh upaya Choi Jongin, Ma Dongwook, dan Lim Taekyu untuk merekrut Jin Woo.
Dia masih ingat, wajah kebingungan Choi Jongin saat menatapnya.
“Lagipula, dia tak akan pergi ke guild lain.”
Upaya untuk merekrut Sung Jin Woo itu akan sia-sia. Tapi, ada banyak cara untuk melanjutkan hubungan dengannya, bahkan jika dia tak dipekerjakan olehnya.
Sudah waktunya untuk memulai Rencana B.
Ngomong-ngomong,
Beep.. beep…
Ponselnya bergetar. Melihat jika getaran itu tak berlangsung lama, itu pasti sebuah pesan. Tanpa banyak berpikir, Baek Yoonho mengeluarkan ponselnya dari sakunya.
Itu adalah berita dari asosiasi.
Untuk operasi empat hari lagi, daftar final peserta sudah terungkap. Setelah melihat daftar panjang para Hunter Jepang, mata Baek Yoonho menjadi lebih besar ketika dia melihat daftar Hunter Korea.
Dia melompat sambil duduk di bangku.
 “Tak ada nama Hunter Sung Jin Woo!”



< Prev  I  Index  I  Next >

Post a Comment for "SL_112"