SL_129

SL 129
Jin Woo adalah orang yang tak terlalu mempedulikan
lingkungannya, kecuali jika ada hal khusus yang mengharuskannya.
‘Tak masalah jika kamu tidak peduli.’ Itulah yang dia
yakini.
Jadi, Jin Woo tak terlalu memperhatikan apa yang dipikirkan
dan dibicirakan orang lain tentangnya dirinya.
Tapi.
‘Aku harus mulai
memperhatikan waktu dan tempat.’
Jin Woo mengerutkan kening.
‘Bukankah ini tempat
untuk upacara pemakamam Hunter Min Byunggu?’
Jin Woo yang tak ingin aula pemakaman khidmat terganggu oleh
kehadirannya, merilis sejumlah kecil sihir miliknya untuk sesaat.
‘..…!’
Efeknya cukup besar. Suasan berubah menjadi hening. Para
pelayat juga menjadi sangat berhati-hati dalam bernafas.
“..…”
“…..”
Semua orang yang sebelumnya berbicara, menutup mulut mereka
secara instan.
‘Yosh.’
Jin Woo puas dengan perubahan suasana,dan kembali berjalan.
Segera, seorang wanita paruh baya yang terlalu muda untuk
dipanggil seorang nenek, muncul di hadapan Jin Woo.
Itu adalah ibu dari Hunter Min Byunggu. Dan orang-orang
terlihat waspada, ketika melihatnya menghadap Jin Woo.
‘Uh uh?’
‘Apa kamu tak takut
akan diusir?’
Tapi apa yang dikhawatirkan tidaklah terjadi.
Alasannya sederhana.
“Kamu datang.”
“Ya.”
Itu karena ibu dari Hunter Min Byunggu sendirilah, yang
meminta Jin Woo datang.
“Aku menelepon,
karena aku benar-benar ingin bertemu denganmu dan berbicara langsung denganmu. Apakah
itu mengganggumu?”
“Tidak.”
“Aku dengar kamu yang mengalahkan semua monster, sehingga
anakku bisa dibawa pulang.”
Sang ibu, Bong Byunggu berhenti untuk berbicara dan menatap
Jin Woo sejenak.
‘……’
Ada banyak alasan, mengapa Jin Woo membunuh semua semut di
Pulau Jeju.
Dan…
Salah satu alasannya, adalah agar tubuh Hunter Min Byunggu tak
dibiarkan membusuk di bagian terdalam gua yang dingin itu. Jadi, Jin Woo
mengangguk pada wanita itu.
“Ya.”
“Kamu tak membiarkan putraku beristirahat di tempat yang
gelap dan dingin itu…”
Bong Byunggu menangis.
“Terima kasih
untukmu, aku bisa bertemu anakku lagi. Terima kasih banyak. Hunter Sung Jin Woo.”
Dengan perkataan apa seseorang dapat menghibur seorang orang
tua yang kehilangan anaknya?
Karena tak tahu harus berkata apa, Jin Woo terus menutup
mulut. Dan segera, kerabat ibu Min Byunggu datang dan dengan hati-hati
membawanya masuk, tanpa mengatakan apapun.
Ibu Min Byunggu mengucapkan terima kasih dan menggelengkan
kepalanya beberapa kali, saat dia pergi.
‘..…’
Wajah ibu Min Byunggu dan wajah ibunya sendiri yang telah ia
lihat sekitar 10 tahun yang lalu, setelah ayahnya menghilang di Gate, terlihat
tumpang tindih saat ini.
Napas Jin Woo menjadi aneh.
‘Tetap saja.’
Sama seperti ayahnya yang mengorbankan hidupnya dan
menyelamatkan banyak rekannya, kematian Hunter Min Byunggu juga tidaklah
sia-sia.
Jika bukan karena sihir penyembuhannya, para Hunter lainnya
yang ada di sana tak akan kembali hidup-hidup dari pulau itu.
Bahkan setelah kematiannya, dia menyelamatkan hidup Hunter
lain dengan kekuatannya sendiri. Shadow Min Byunggu terlihat lega, saat melihat
para Hunter saat itu. Walau hidupnya sendiri perlahan-lahan menghilang.
Jin Woo bisa merasakan ketulusan Min Byunggu dalam
memikirkan rekannya.
Cha Haein melihat Jin Woo dari jauh, saat dia akan
menempatkan karangan bunga. Ketika tatapannya bertemu dengan Jin Woo, dia
menjadi bingung dan dipenuhi rasa malu.
‘Apa semuanya datang
bersamaan?’
Para Hunter tim Korea di sekitar Cha haein mengirim salam
kepada Jin Woo, sementara wajah Cha Haein masih terus memerah.
‘Ya, ternyata ada
kalanya, dia membuat ekspresi seperti itu?’
Jin Woo terpikirkan wajah Cha Haein yang selalu tanpa
ekspresi. Jin Woo lalu menoleh. Dan di sana, berdiri sebuah foto.
Di foto itu, Min Byunggu tertawa dengan sangat riang. Jin
Woo meletakkan tangannya di depan dupa dan menutup matanya sejenak.
‘Aku harap kamu akan
menemukan tempat yang lebih baik.’
Jin Woo berdoa dengan tulus dan berbalik, tapi wajah yang
akrab mendekat padanya.
“Hunter Sung Jin Woo.”
Pemilik suara yang rendah dan bass itu adalah Go Gunhee,
Presiden asosiasi.
“Presiden.”
“Aku sebelumnya mau menghubungimu. Tapi siapa yang sangka,
aku akan bertemu denganmu di sini.”
“Kenapa kamu ingin menghubungiku?”
Ini hampir seperti menemukan Hunter dalam asosiasi. Dengan
pikiran jika ada tempat untuk naik level, Jin Woo mengirim matanya yang penuh
harap, dan Go Gunhee hanya tertawa untuk menanggapinya.
“Bukan hal seperti itu yang ingin aku bicarakan.”
“Oh, ya.”
‘Baiklah.’
Jin Woo menyesal.
“Aku ingin bicara denganmu sebentar, apa kamu luang?”
Jin Woo yang perlu pergi ke Asosiasi untuk masalah lisensi
GuildMaster, dengan santai menerima ajakan Go Gunhee.
“Ada hal-hal yang ingin aku lakukan di Asosiasi juga. Jadi
ayo pergi dan berbicara.”
“‘Hal seperti apa yang ingin kamu bicarakan… Hunter?”
“Aku butuh lisensi GuildMaster.”
“Hah?”
Tanda tanya muncul di wajah Go Gunhee.
“Kenapa kamu membutuhkan lisensi GuildMaster, jika kamu
memiliki sertifikat Hunter S-Rank.”
“Hunter S-Rank bisa mendirikan Guild tanpa lisensi?”
“Begitulah.”
Go Gunhee tersenyum dan menjawab.
“Jika kamu ingin membuat Guild, telepon saja ke Asosiasi. Kami
akan mengurus sisanya.”
“……”
Hanya enam atau tujuh tahun yang lalu, Jin Woo selalu
meremehkan manfaat dari Hunter S-Rank, karena dia tak pernah bermimpi akan
menjadi salah satu dari mereka. Tapi ketika dia mengetahui sebuah kebenaran
yang baru, dia menjadi sedikit malu.
‘Ini sangat bagus. Aku perlu mencari tahu lebih banyak
tentang manfaat dari seorang Hunter S-Rank.’
Dia juga dapat langsung menghubungi ketua Go Gunhee. Jadi
jika persyaratannya sudah cukup, Guild tampaknya bisa dibuat segera. Jadi, tepat
untuk mengatakan jika kamu ingin sukses, kamu harus memiliki Rank yang baik.
Presiden Asosiasi Hunter yang sulit untuk ditemui, adalah
pendukung kuat Jin Woo.
Go Gunhee kemudian berkata.
“Dan, apa yang ingin aku katakan, itu tak terlalu banyak,
hingga kita perlu berpindah tempat.”
Jin Woo mengangguk.
Kemudian presiden asosiasi Go Gunhee bertanya dengan
penasaran.
“Apakah kamu pernah menempatkan sesuatu seperti mantra sihir
di Pulau Jeju?”
“Apa maksudmu?”
‘Kenapa tiba-tiba
muncul pertanyaan tentang mantra sihir?’
‘Apakah ada yang
terjadi, setelah aku membunuh semua semut dan meninggalkan Pulau Jeju?’
Go Gunhee lalu perlahan menjelaskan situasinya kepada Jin
Woo.
“Di saat kami dalam proses membawa kembali tubuh Hunter Min
Byunggu, tentara dan para Hunter di tempat yang sama, telah kehilangan
kesadaran mereka. Atau dalam hal ini, aku lebih baik mengatakan jika mereka
tertidur daripada kehilangan kesadaran.”
‘Mereka semua tertidur
di tempat yang sama bersamaan?’
Jin Woo mulai merasa sakit kepala.
‘Sepertinya itu sama seperti sihir dengan
cakupan area yang luas.’
Ini sama seperti saat Shadow Army yang terkejut, karena
serangan petir Lord Baran sebelumnya. Tapi masalahnya adalah Hunter yang ada di
sana, bukanlah Hunter biasa.
“Bukankah anggota elit
dari Guild Knights yang pergi ke Pulau Jeju?”
Go Gunhee mengangguk pada pertanyaan Jin Woo.
“Mereka semua adalah Hunter kelas atas di A-Rank, atau
Hunter B-Rank yang hampir sama setingkat dengan A-Rank.”
Bukan hanya satu Hunter saja yang terkena, tapi lebih dari
puluhan pada saat yang sama. Mantra sihir ‘S-Rank’ yang seperti itu benar-benar
berada di luar imajinasi.
“Jadi untuk alasan itu, aku bertanya pada Hunter Sung Jin
Woo. Apa mungkin kamu lupa sudah melepaskan mantra sihir saat itu?”
Walau pertanyaan ini juga berarti bawah Jin Woo sangat
dihormati oleh Go Gunhee dan Asosiasi Hunter. Tapi, agak tak mungkin jika sihir
abnormal seperti itu disebabkan oleh Jin Woo.
Dan juga tak ada kemungkinan, jika seseorang akan melupakan
mantra yang mengerikan seperti itu begitu saja.
Jin Woo menggelengkan kepalanya.
“Tidak, aku tak melakukan apapun.”
“Yah … aku rasa begitu,”
Go Gunhee termenung. Dia menemukan jika apa yang ada di
pikirannya itu salah saat ini.
“Apa yang dikatakan para Hunter?”
“Mereka…”
Go Gunhee yang memiliki wajah yang sulit dijelaskan, menjawab
dengan susah payah.
“Tentara dan para Hunter bahkan tak ingat apa yang terjadi.”
Dan dia menambahkan dengan suara kecil.
“Sebenarnya, ini adalah situasi yang aku bahkan tak tahu,
apakah itu berasal dari sihir atau tidak.”
“……”
Jika kamu seorang prajurit, kamu tak akan kehilangan ingatanmu
di depan senjata normal. Seperti gas tidur, jika kemampuan fisikmu lebih unggul.
Bahkan jika diserang oleh Hunter Rank tinggi.
‘Apa semut-semut itu
masih memiliki jebakan yang mereka buat?’
Jin Woo ingin memanggil dan bertanya pada ‘Ber’ segera.
‘…..’
Tapi, jika dia melakukannya di sini, situasi pemakaman saat
ini akan berubah kacau. Dengan menggabungkan para Hunter yang Jin Woo lihat di depannya
sekarang, itu sudah berjumlah sekitar puluhan Hunter.
Tentu saja Jin Woo tak khawatir tentang ‘Ber’. Jin Woo hanya
khawatir tentang para Hunter, yang pernah berurusan dengan monster semut.
Kemudian,
Seorang pria muda yang tampaknya adalah karyawan asosiasi,
mendekati dan membisikkan sesuatu kepada ketua.
Presiden Asosiasi Go Gunhee lalu berkata pada Jin Woo dengan
sedikit menyesal.
“Aku rasa harus pergi dulu, karena kamu datang lebih awal
dari yang direncanakan. Terima kasih atas waktumu.”
“Tak masalah.”
Setelah pidato perpisahan singkat, presiden asosiasi Go
Gunhee dengan cepat menghilang bersama stafnya.
Jin Woo yang telah menyelesaikan urusannya dengan asosiasi,
pindah ke tempat ia menempatkan mobilnya untuk pulang.
***
Sekarang,
‘Apa?’
Sampai sekarang, ada seseorang yang mengikuti dirinya. Dan
karena itu, Jin Woo sakit kepala.
Jika kamu mengikuti seseorang, kamu harus berusaha untuk tak
terlihat, bukan?
Lebih penting lagi. Jika kamu adalah orang normal, bukanlah
ide yang baik untuk mengikuti seorang Hunter S-Rank.
Tap.. Tap..
Ini bukan wartawan, karena Jin Woo tak bisa mendengar suara
kamera, dia juga tak berusaha bersembunyi.
Jin Woo diam-diam kembali berjalan ke menuju mobil, dan
penasaran apakah orang ini akan terus mengikutinya atau tidak.
Dan tentu saja, orang itu terus mengikuti Jin Woo dengan
mantap.
‘Hah…’
Jin Woo benar-benar terdiam. Dia menyadari untuk pertama
kalinya, jika dia bahkan tak ingin serius jika lawannya tak kompeten.
Ngomong-ngomong.
Saat Jin Woo meraih pegangan pintu untuk membuka pintu
mobilnya.
“Apa kamu Sung Jin
Woo?”
Jin Woo mendengar suara dari belakangnya. Lalu Jin Woo
berbalik dengan senyuman.
“Ya, itu aku,”
Mata Jin Woo yang
sedang memeriksa lawan bicaranya, tetap berada di wajah orang yang berada di
hadapannya untuk sementara waktu.
‘Orang asing?’
Karena orang itu berbicara dalam bahasa Korea dengan sangat
baik, Jin Woo bahkan tak mempertimbangkan kemungkinan orang asing.
Pria asing, mengenakan setelan jas, rapi dan mewah. Dia tersenyum
cerah dengan cara yang menyerupai rambut pirangnya yang bersinar.
“Aku ingin memperkenalkan diri, aku…”
Pria itu mengeluarkan kartu nama dari tangannya dan
mengulurkannya. Kartu bisnis berisi nama institusi, nama pria, dan nomor
telepon.
[Biro Hunter Amerika Serikat, agen senior. Adam White.]
‘Biro Hunter?’
‘Untuk apa agen elit
agensi yang memiliki jumlah Hunter terbesar di Amerika Serikat datang
menemuiku?’
‘Tidak, apakah Biro
Hunter memiliki urusan denganku?’
Saat Jin Woo mendongak, agen itu berkata dengan suara
dingin.
“Aku akan senang, jika kamu bisa memanggilku Adam, Hunter
Sung Jin Woo.”
Post a Comment for "SL_129"
comment guys. haha