SL_132

SL 132
Thud..
Matsumoto berlutut.
Presiden asosiasi, seorang pria yang duduk di kursi yang
mewakili semua posisi Hunter di Negara yang disebut Jepang, berlutut.
‘……’
Bahkan pada saat ini, masih banyak pikiran terlintas di
kepala Matsumoto.
Tapi, tak peduli seberapa keras dia berusaha, dia tak bisa
memikirkan cara yang lebih baik untuk melewati masalahnya saat ini. Dan saat
ini, dia tak bisa bahkan memikirkan harga diri atau martabatnya seperti biasa.
Ketika semua terbeberkan, akibatnya tak hanya berakhir
dengan pemecatannya dari posisinya saat ini. Bahkan lebih buruk lagi dari itu.
“Go Gunhee, Presiden asosiasi … Maafkan aku.”
Tapi, mata Go Gunhee menatapnya dengan dingin.
‘Ketika buktinya belum
diungkap, dia berteriak keras. Dan ketika buktinya diungkap, dia malah menurunkan
ekornya.’
‘Bagaimana aku bisa
memaafkannya? ‘
Pikir Gunhee.
“Berdirilah.”
Presiden Asosiasi Go Gunhee memaksanya untuk berhenti
membuat permintaan maaf yang tak berarti. Tapi Matsumoto terus saja menempelkan
dahinya ke lantai.
“Negaraku telah kehilangan lebih dari setengah kekuatan
Hunter rank atas, dan saat ini sedang sangat membutuhkan bantuan internasional,
untuk masalah yang akan datang nanti.”
Bahkan, jika sistem Hunter Jepang sangat hebat, keterbukaan
celah tak bisa dihindari, jika setengah dari Hunter S-Rank nya menghilang.
Gate A-Rank. Itu tak terlalu menjadi masalah untuk para
Hunter yang tersisa, tapi …
Segera setelah Gate S-Rank muncul, Jepang akan sangat
waspada karenanya. Dan ada kemungkinan jika apa yang terjadi di Pulau Jeju,
akan terjadi juga di Jepang.
“Jika file itu muncul, kami akan sepenuhnya dijauhi. Tolong
Presiden Asosiasi, Go Gunhee. Maafkan aku demi orang-orang Jepang yang tak
bersalah.”
“Anggap itu sebagai hukumanmu.”
Go Gunhee memotong kata-kata Matsumoto dengan satu pukulan
tepat.
“Jadikan itu sebagai hukuman, atas apa yang coba kamu dan
Huntermu lakukan pada negaraku.”
‘Tunggulah waktu hukumanmu, seakan kamu membawa bom yang
entah kapan itu akan meledak.’
Itulah yang dimaksud Go Gun-hee.
Tapi, Matsumoto tak mengangkat dahinya yang menempel di
lantai.
“Presiden Asosiasi, Go Gunhee… Aku tak akan berdiri sampai
kemarahanmu hilang. Tolong, tolong pertimbangkan lagi.”
“Lalu, tak ada yang bisa aku lakukan tentang itu.”
Go Gunhee menujukkan pandangan jahat dan mengangkat telepon.
“Aku akan memberimu lima menit.”
‘Apa yang mau dia
lakukan?’
Matsumoto yang tak bisa menahan rasa penasarannya, mendongak
dan menatap Go Gunhee.
Go Gunhee mengoyangkan telepon yang ada ditangannya.
“Jika kamu tak pergi dalam waktu lima menit, aku akan
memanggil banyak wartawan. Dalam waktu yang bersamaan, aku mengatakan jika Presiden
Asosiasi Hunter di Jepang sedang berlutut di hadapanku.”
‘Jika kamu tak takut dengan bom yang bisa meledak kapan
saja, dan jika kamu terus berlutut dihadapanku, aku akan meledakkannya
sekarang.’
Itu bukan ancaman, tapi peringatan yang ditunjukkan oleh Go
Gunhee.
“Itu…”
Matsumoto menggigit bibir bagian bawahnya. Go Gunhee
bukanlah orang yang bodoh dalam pengambilan keputusan dan sangat lemah di
hadapan seseorang yang meminta maaf. Dan Matsumoto terlambat menyadari sikapnya
itu.
Upaya terakhir dengan membuang harga dirinya, sekarang
menjadi sia-sia.
Tanpa kekuatan, Matsumoto perlahan berdiri. Sambil terus
mengawasinya, Go Gunhee metakkan teleponnya.
Go Gunhee berkata pada Matsumoto, yang sedang mengemasi
barang-barangnya.
“Berterima kasihlah pada, Sung Jin Woo-nim.”
Mata Gunhee tajam seperti seekor binatang buas.
“Jika Hunter kami terluka karena tipuanmu, kamu tak akan
bisa selamat dari ruangan ini sekarang.”
Matsumoto yang membawa semua barang bawaannya dengan tangan
bergetar, meninggalkan gedung asosiasi. Seolah-olah dia sedang melarikan diri
dari sesuatu yang sangat berbahaya.
Kebanggaan saat kunjungan sebelumnya ke Korea, saat ini tak
terlihat sedikitpun.
“Hooh.”
Go Gunhee menghela nafas menyandarkan punggungnya di sofa. Dia
merasa seolah-olah hatinya sudah hancur. Tapi, Go Gunhee tak punya niat untuk
mengakhiri masalah ini begitu saja.
Tak berlebihan untuk mengatakan jika kelangsungan hidup
Asosiasi Hunter Jepang ada di tangannya.
‘Jika kamu bersalah, kamu
harus dihukum.’
Go Gunhee telah menjadi orang yang bisa dipercaya sejak
dulu.
Kemudian, telepon di atas meja berdering keras.
“Hmm?”
Ketika Go Gunhee menekan tombol telepon, sebuah suara yang
terburu-buru terdengar. Dan mata Go Gunhee bertambah besar, saat dia
mendengarkannya dengan tenang.
“Apa? Ada gerbang di tengah jalan raya?”
Dan itu bukan level yang bisa dibersihkan oleh party Raid
biasa, ini Gate B-Rank.
“Di mana itu?”
Yang terbaik saat ini adalah dengan cepat menghubungi Guild
besar dan memulai Raid.
Ngomong-ngomong,
‘Tunggu sebentar.’
Wajah Go Gunhee menjadi aneh, ketika dia mendengarkan
laporan selanjutnya dari staf.
‘Bukankah Hunter Sung
Jin Woo mendirikan kantor Guild di dekat sana?’
***
Sebuah jalan yang lancara saat ini tiba-tiba tersendat. Dan
Jin Woo tenggelam dalam pikirannya, di dalam sebuah mobil yang tak dapat
bergerak di jalan itu.
‘Wanita itu melihat
sesuatu.’
Madam Selner.
Wanita yang sudah bertemu banyak Hunter S-Rank, merasakan
ketakutan dan bahkan dia tak bisa menatap matabya dengan baik.
Apa sebenarnya yang dia lihat?
Apa itu jejak Sistem yang ada dalam diri Jin Woo?
Meskipun Sistem kadang-kadang membuat tuntutan sulit, tapi
itu tak menakutkan.
‘Tidak. Sistem adalah
pendukung terbaik, bukan menakutkan.’
‘Tapi, seperti apa
dalam pandangan orang lain?’
Sebelumnya Wakil Direktur juga berkata.
‘Apa kamu keberatan jika aku memanggilmu lain kali?’
Tapi, ketika dia mendengar itu dari wakil direktur, Jin Woo
bisa merasakan ketegangan dan ketakutan, yang dirasakan oleh Madam Selner yang
ada di belakangnya. Bahkan walau Jin Woo ingin melihatnya, Madam Selner menghindarinya.
Jin Woo punya firasat aneh karena itu.
‘Apa mungkin,
kemampuannya tak berguna untukku?’
‘Yah, Aku tak perlu
membuang waktu lagi untuk hal itu.’
Jadi Jin Woo dengan sopan menolak tawaran wakil direktur
setelahnya. Dan Wajah Wakil Direktur yang mengeras, itu sangat mengesankan.
‘Tapi mengapa jalan
ini begitu ramai?’
Jin Woo melihat jalan yang dipenuhi oleh mobil dan
mengerutkan keningnya.
‘Ini sebabnya, mengapa
Subway lebih nyaman.’
Ketika Jin Woo memikirkan jika ada sebuah kecelakaan di
bagian depan jalan.
Beep… Beep…
Ponsel yang sedang dicharger bergetar. Jin Woo mencari tahu
siapa yang menelponnya.
‘Presiden Asosiasi?’
Mengapa orang yang bertemu dengan dirinya di pemakaman
beberapa jam yang lalu, harus menelepon saat ini?
Jin Woo menekan tombol ‘jawab’.
“Hunter-nim, Ini Go
Geonhee.”
Dengan suara tenang, Presiden Asosiasi menjelaskan apa yang
sedang terjadi di tengah pusat kota Seoul.
“Apa? Ada Gate yang muncul di tengah jalan?”
‘Pantas saja jalanan
menjadi macet.’
Karena kemacetan ini terlalu tak normal untuk keadaan lalu
lintas yang normal. Jin Woo lalu mengalihkan pandangannya ke belakang untuk
memutar mobil.
Tapi, jalanan itu dipenuhi oleh mobil-mobil yang berdsesakan
di bagian belakang dan depan. Bahkan tak menyisakan ruang untuk gerakan sekecil
apa pun.
Jin Woo menggelengkan kepalanya karena itu.
Tapi pada saat itu.
Suara lanjutan datang dari sisi lain dan menghilangkan
ketidak-nyamanan yang dirasakannya.
“Stafku sudah mengukurnya sebagai Gate B-Rank. Bisakah kau
mengatasinya?”
“Hah.”
Jin Woo nyaris tak bisa menahan senyumnya, karena kabar baik
itu.
‘Tapi, bukankah aku seharusnya
tak bahagia, saat ada begitu banyak warga yang menderita?’
Jin Woo yang mengangkat suaranya, bertanya dengan hati-hati.
“Bisakah aku masuk seperti ini tanpa izin?”
“Huh, Hunter-nim. Siapa yang mengatakan, jika kamu harus
mendapatkan izin untuk memasukinya?”
“Itu dikatakan oleh Asosiasi.”
“Lalu siapa aku?”
“Kamu Presiden Asosiasi Hunter.”
“Jangan khawatir. Masuk saja.”
“Terima kasih…. terima kasih.”
Jin Woo mengepalkan tangannya. Jin Woo yang keluar dari
mobil, berjalan ke depan setelah merasakan jejak Mana mengalir keluar dari
Gates.
Banyak mobil berjejeran dengan sangat rapi hingga jauh ke
depan. Jadi Jin Woo tak perlu memarkir mobilnya.
[Ya, lubang hitam yang kalian lihat saat ini yang muncul di
kota hari ini …]
[Menurut informasi yang baru saja kita dapatkan, Gate ini adalah
B-Rank, Gate dengan peringkat tinggi yang memerlukan intervensi dari sebuah
Guild.]
Di sekitar Gate, ada sejumlah wartawan yang melakukan liputan,
dan ada juga staf asosiasi serta polisi yang sedang mengamankan daerah itu.
‘Hmm …’
Ketika Jin Woo mendekati Gate dari balik dinding wartawan,
seorang wanita yang tampak galak menghalangi jalannya.
“Tunggu sebentar! Apa yang mau kamu lakukan?”
Wanita itu mendorong dada Jin Woo dengan tangannya, untuk
memberi kekuatan pada suaranya.
“Kamu tak bisa masuk ke sini tanpa izin.”
Tapi, tak peduli seberapa keras wanita itu berusaha menekan
tangan kecilnya, Jin Woo tetap tak bergeming.
Baru pada saat itulah, dia menyadari jika pria di depannya
adalah seorang Hunter, yang juga seorang Hunter dengan Rank tinggi.
“Pengenal Hunter ?”
Jin Woo menunjukkan kartu identitasnya. Dan mata wanita itu
melebar.
“S, S-Rank? Sung Jin Woo?”
‘Ini pria yang
membersihkan Pulau Jeju…’
Wanita itu yang terlambat mengetahui identitas Jin Woo
mendongak. Meskipun dia adalah anggota asosiasi, dia tak mengenali Hunter S-Rank
ini.
Tapi ada juga banyak orang yang berpengetahuan di sana.
“Apa?”
“Bukankah itu…”
“Apa ini nyata!”
“Sung Jin Woo pasti datang untuk membersihkan Gate ini
sendiri.”
Orang-orang yang terganggu oleh identitas seseorang yang
mereka kenali, menunjukkan wajah cerah. Dan beberapa orang yang sudah bersorak saat
melihat Jin Woo.
Tapi, terlepas dari respon warga disekitarnya, perempuan itu
tak berusaha menahan sikap keras kepalanya.
Setelah jeda, dia bertanya.
“Uh… Apa yang ingin kamu lakukan di sini?”
Tak peduli bagaimana caranya kamu datang. Jika seorang
Hunter berdiri di depan Gate, hanya ada satu hal lagi yang harus dilakukan.
Jin Woo menunjuk ke Gate, di atas bahu wanita itu dengan
jarinya, dan berkata,
“Aku tak perlu menjelaskannya bukan?”.
Wanita yang melihat ke belakang sejenak, tampak bertekad di
dalam hatinya. Banyak Hunter terlalu percaya diri pada kekuatan mereka sendiri
dan tak mengikuti peraturan yang mengakibatkan mereka kehilangan nyawa.
‘Hal yang sama juga berlaku untuk Hunter S-Rank
…’
Dia telah belajar berulang kali, jika Asosiasi ada untuk
mencegah kecelakaan semacam itu. Keselamatan Hunter adalah prioritas utama
asosiasi. Secara khusus, dia berkata dengan percaya diri, berpikir jika dia tak
dapat membiarkan kecelakaan terjadi. Bahkan walau lawan bicaranya adalah Hunter
S-Rank sekalipun.
“Bahkan Hunter S-Rank tak bisa melewati semua peraturannya
begitu saja.”
“…..”
Jin Woo kehilangan kata-katanya, dan menatap wajah wanita
itu. Dia tak berharap semuanya akan menjadi seperti ini.
Pegawai wanita yang mulai percaya jika dia berhasil membujuk
Hunter S-Rank, mengajukan pertanyaan.
“Singkatnya, apa kamu mendapatkan hak Raid untuk Gate ini,
dan membawanya kemari?”
Jin Woo menggelengkan kepalanya.
“Tidak? Bahkan jika kamu memiliki izin. Kamu tak akan bisa
masuk, kecuali kamu memiliki jumlah orang yang sudah ditentukan.”
Pegawai Wanita itu tegas.
Jin Woo yang memandang matanya, merasa jika ini bukan karena
keengganannya, tapi karena ketegasan dan prinsip yang terlalu kaku yang
dipegangnya.
Jin Woo mendecakkan lidahnya.
‘Baiklah, kalau kamu
mau terus seperti ini.’
“Tunggu sebentar.”
Jin Woo segera menelpon ke suatu tempat. Dan ketika
panggilan itu terhubung, dia mengulurkan teleponnya.
“Ayolah.”
Ketika karyawan wanita itu penasaran, Jin Woo berkata dengan
jelas.
“Ambillah… ini panggilan untukmu.”
Pegawai wanita itu bertanya dengan tatapan ingin tahu.
“Siapa? Siapa?”
“Orang lain yang menurutmu tak bisa kamu hubungi.”
Dia mengambil panggilan yang tiba-tiba diterimanya. Dan saat
dia memeriksa penerimanya, dia membuka matanya karena terkejut.
“Go, Go Gunhee?”
Jangan bilang, jika orang yang benar-benar di panggilnya itu
…
“Saya … Saya mendengarkan.”
Pegawai wanita menjawab telepon dengan suara tegang, dan
suara berat datang dari sisi lain.
“Aku Presiden Asosiasi.”
Seperti yang diharapkan. Sikap pegawai wanita itu berubah.
Pegawai wanita yang telah menggelengkan matanya beberapa kali, mengangguk.
“Ya. Ya. Tidak. Ya,a ku akan melakukan apa yang Anda katakan.”
Klik.
Pegawai wanita itu mengembalikan ponselnya dengan wajah
murung. Jin Woo mengangkat bahu, begitu dia mendapatkan teleponnya dan
melewatinya.
‘Uh …’
Dan wanita dengan temperamen panas itu bersumpah dan
mengutuk di belakang punggung Jin Woo…
‘Tuhan! Biarkan dia terjatuh di Dungeon, dan
melukai pergelangan kakinya!’
Tapi, Hunter Sung Jin Woo keluar dengan selamat dari Pulau
Jeju, yang penuh dengan monster S-Rank.
‘Apa yang bisa
dilakukan Dungeon B-Rank padanya?’
Tapi pada saat itu, jeritan terdengar dari mana-mana.
“Apa? Apa itu?”
“Kenapa warnanya menjadi merah?”
Setelah Jin Woo masuk ke dalam Gate, tirai hitam Gate
perlahan mulai berubah menjadi merah darah.
Red Gate!
Itu nama yang menakutkan.
“Ah…”
Pegawai wanita itu terpana oleh penampakan Red Gate di
hadapannya.
‘Mungkinkah ini karena
aku berdoa, agar dia celaka sebelumnya?’
Tentu saja tidak. Tapi dia tak bisa mengeluarkan pemikiran
itu dari kepalanya. Dia sangat menyadari, betapa berbahayanya Red Gate dari
sumber informasi yang ia dapatkan.
Bahkan Hunter senior pernah memberitahu, jika peluang mereka
untuk bertahan hidup di dalamnya itu tidaklah tinggi.
‘Tak mungkin …’
Wajah pegawai wanita itu menjadi pucat, ketika bayangan
terburuk muncul di benaknya.
‘Jika Hunter itu
terluka…’
‘Sudah berapa menit
yang sudah terlewati?’
Saat ia terus menyalahkan dirinya sendiri sambil menundukkan
kepalanya, ada Jin Woo di depannya.
“Apa!”
Wanita itu terkejut, seolah-olah dia telah melihat hantu. Tapi
Jin Woo mengangkat bahu dan melewatinya begitu saja.
‘……’
Wajah pegawai wanita itu menjadi lebih merah, daripada
setelah dia menerima telepon dari Presiden Asosiasi.
Jin Woo yang berputar-putar, mendekati pengemudi truk yang
membawa muatan kentang di belakang.
“Paman, jual satu saja padaku.”
“Apa? Kentang?”
Jin Woo menggelengkan kepalanya.
“Tidak. Karungnya.”
***
Yoo Jin Ho, yang dijuluki sebagai wakil Guildmaster ‘Solo’, petugas
perekrutan, pengacara, dan akuntan. Dia tampak senang, melihat Jin Woo memasuki
kantor Guild.
“Akhirnya kamu datang, hyung-nim!”
“Ada apa?”
“Ya, hyung-nim. Ada daftar anggota pendiri yang cocok.”
“Oke, berikan aku daftarnya. Aku akan memeriksanya.”
Melihat pembicaraannya sejauh ini, Jin Ho menjadi ingin
cepat-cepat mendirikan Guild. Untungnya, Jin Woo juga memikirkan hal yang sama
dengannya. Dan mereka saat ini hanya harus mendapatkan satu orang lagi, yang
akan menjadi anggota pendiri.
Karena, setidaknya harus ada tiga Hunter yang berkumpul
untuk memenuhi persyaratan pendirian sebuah Guild.
‘Tak peduli, seberapa
ingin kamu mengisi posisi itu, dia lebih suka untuk menjadi orang dan mendapatkan
orang yang tulus.’
Jin Woo mengangguk.
Tapi, wajah Jin Ho tampak lebih gelap.
“Ada apa?”
“Itu… hyung-nim.”
“Hmm?”
“Membutuhkan banyak uang untuk mendirikan Guild. Gate dengan
peringkat tinggi juga memiliki harga satuan yang berbeda. Serta, gaji muka
untuk Hunter baru, terutama sebagai anggota pendiri.”
Jin Woo memotong kata-kata Jin Ho.
“Apakah ini cukup?”
Slap..
Jin Woo meletakkan kantong kentang di lantai.
‘Apa itu?’
Jin Ho menatap tas dengan penasaran. Itu penuh dengan Mana
Core yang mahal.
“Aiiyo, hyung-nim…
Ada apa ini?”
Jin Woo menjawab dengan santai.
“Aku melihat Gate di
jalanan.”
“…..”
‘Yang berarti, dalam
perjalanannya ke sini, apakah hyung-nim sudah membersihkan Dungeon tingkat
tinggi dan membawa tumpukan Mana Core-nya ke tempat ini?’
“Kamu luar biasa,
hyung-nim!”
Dan dengan ini, Jin Ho bertekad untuk mulai berhenti
memikirkan alasannya. Tindakan seperti menggunakan standar akal sehat kepada Hyung-nim,
tak lagi untuk tidak berharga dan berguna.
Jin Woo yang menyaksikan Jin Ho senang mendapatkan dana, menoleh
ke ruang rapat.
“Tapi, kenapa ada seseorang di sini?”
“Apa? Oh, aku lupa memberitahumu… Ada pelamar sekarang.”
Mata Jin Woo bertambah besar.
“Pelamar?”
“Ya, hyung-nim.”
“Siapa?”
“Yang ada di ruangan, hyung-nim.”
“Kamu benar.”
“Ya, hyung-nim.”
‘Apa yang kamu
bicarakan itu?’
Jin Woo heran.
Kemudian, Jin Woo melangkah untuk membuka pintu ruang rapat,
segera setelah kata-kata Jin Ho selesai.
Creeeaaak!
Karena perlengkapan kantor tak lengkap, Jin Ho bergegas ke
toko terdekat untuk membali perjamuan. Dan karenanya, saat ini seorang wanita
yang sedang menyeruput kopi-nya, memutar kepalanya.
“Hei, kamu…”
Suara Jin Woo membesar.
“Apa yang kamu pikirkan?”
Kemudian, wanita yang sedang menatap Jin Woo, berkata.
“Guild… aku ingin bergabung.”
Post a Comment for "SL_132"
comment guys. haha