SL_148

SL 148
“Raid itu pasti sudah dimulai sekarang.”
Ada senyum di bibir Presiden Asosiasi Hunter, Go Gunhee yang
melihat jam tangan di pergelangan tangannya.
Raid Hunter Sung Jin Woo.
Go Gunhee sebenarnya ingin pergi dan melihat sendiri, jika
dia bisa.
Tapi, dia lebih memilih mengirim bawahannya yang paling
andal untuk dikirim ke sana. Karena keadaan, membuatnya tak mungkin untuk
hadir. Dan Go Gunhee sangat menantikan apa yang akan dilaporkan oleh Woo Jincheol.
“Oh, aku tak punya waktu untuk ini.”
Go Gunhee menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan
pikiran itu. Itu karena, ada tumpukan kertas di mejanya, yang sebelumnya
kosong.
Alih-alih tumpukan kertas, akan lebih tepat jika
memanggilnya menara kertas.
Tak peduli berapa banyak perhatian yang Go Gunhee berikan
pada menara kertas itu, sejak Dungeon Break terjadi di sekolah. Ketinggian
menara itu tak berkurang sama sekali. Dan yang terjadi adalah sebaliknya, itu
terus meningkat.
Tapi,
Walau jadwalnya padat, minat Go Gunhee pada ‘Hunter Sung’ tak
berkurang sama sekali.
‘Jika saja tubuhku
dalam kondisi yang lebih baik. Mungkin aku bisa pergi ke Dungeon bersama Hunter
Sung Jin Woo?’
Itu yang Go Gunhee pikirkan.
Go Gunhee menggelengkan kepalanya sekali lagi, dan mulai
bekerja sambil tersenyum.
Seberapa fokus dia?
Knock, knock
Ketika dia mendengar ketukan itu, sudah tiga jam berlalu
dengan cepat.
“Ini Woo Jincheol, Presiden Asosiasi.”
‘Ini dia berita yang aku
tunggu-tunggu.’
Go Gunhee menyambut Woo Jincheol dengan wajah cerah dan tak
ada tanda-tanda kelelahan.
“Silahkan masuk.”
“Baiklah.”
Ketika Woo Jincheol memasuki ruangan dengan hati-hati, Go Gunhee
memandangi wajah Woo Jincheol dan membuka matanya lebar-lebar.
‘Tidak?’
Woo Jincheol yang Go Gunhee suruh pergi tanpa masalah, sekarang
terlihat aneh.
‘Dia bersama Sung Jin Woo, bukan orang lain. Jadi,
kenapa dia terlihat seperti itu?’
Go Gunhee penasaran sejenak.
“Bolehkah aku duduk sebentar, Presiden Asosiasi?”
Untuk Woo Jincheol yang bertanya dengan sungguh-sungguh, Go Gunhee
dengan cepat menunjuk sofa.
“Tentu saja tidak masalah. Silakan duduk.”
Go Gunhee lalu bangkit dari kursinya dan mengambil tempat di
sofa di seberang Woo Jincheol.
Slap,
Woo Jincheol tenggelam dalam sofa dengan lemah. Dia sangat
lelah, saat dia mengusap wajahnya.
‘Apa yang terjadi di
dalam?’
Go Gunhee yang penasaran bertanya pada Woo Jincheol, bahkan
sebelum bawahannya membuka mulut.
“Apa yang terjadi? Kenapa wajahmu seperti itu ?”
“Apa? Apakah ada sesuatu di wajahku?”
“Kamu terlihat sangat lelah saat ini. Itu seolah-olah kau
belum tidur selama berhari-hari.”
“Ah…”
Dengan anggukan, seolah dia sudah yakin, Woo Jincheol menggelengkan
kepalanya beberapa kali, tanpa mengatakan apa pun pada dirinya sendiri.
“Mungkin ini karena aku terlalu terkejut, Tuan.”
“Luar biasa… Ceritakan padaku detailnya. Apakah kamu tak
pergi untuk mengawasinya?”
Woo Jincheol menurunkan pandangannya, dan menggelengkan
kepalanya perlahan.
“Tidak seperti itu…”
“Tidak?”
Mata Woo Jincheol masih dipenuhi dengan ketakutan dan
kejutan.
“Tempat itu lebih
pantas dipanggil dengan pembantaian.”
Suara Woo Jincheol yang sering disebut sebagai seorang yang
kuat, bergetar secara bertahap.
“Pembantaian ?”
Go Gunhee menelan sebagai antisipasinya. Tampaknya tak mau
menyangkal ekspresinya, Woo Jincheol menjawab dengan tegas.
“Ya.”
‘Bagaimana lagi aku
bisa menggambarkannya?’
Itu hanya pembantaian.
Woo Jincheol lalu melaporkan segalanya, tanpa melewatkan apa
pun yang dilihatnya.
“Dungeon itu adalah sarang Naga.”
Mata Go Gunhee menyipit, saat dia mencoba mengingat kembali
monster yang disebutkan oleh Woo Jincheol.
‘Jika aku pergi…’
Naga menyukai tempat-tempat lembab, mereka adalah campuran
antara manusia dan ular laut. Bahkan, Hunter berpengalaman harus berjuang
melawan mereka, karena mereka pandai dalam pertarungan dan dalam menggunakan
sihir.
Mereka dikenal sebagai monster yang kuat, karena mereka
adalah monster tingkat tinggi dan juga hidup dalam jumlah besar.
‘Tapi…’
‘Jika itu Sung Jin Woo, dia tak akan khawatir,
jika beberapa ular itu berkumpul bersama.’
Woo Jincheol menjawab, seolah dia sudah membaca pikiran Go Gunhee.
“Aku merasa kasihan
pada mereka.”
“…..”
Woo Jincheol mengingat kembali, peristiwa-peristiwa
sebelumnya.
Ketika lebih dari 30 Naga muncul dalam sebuah kelompok, dia lupa
siapa di sebelahnya dan gugup untuk sementara waktu.
Itu sungguh menakutkan untuk dilawan.
Tapi,
‘Tiba-tiba menjadi
gelap di sekitarku.’
Tepatnya, bayangan gelap menyebar dari bawah kaki Sung Jin
Woo. Ketika buu kuduk-nya tergerus oleh perasaan, jika sesuatu akan segera
dimulai,
Shadow Army yang kepalanya muncul dari bayangan, muncul dari
tanah.
Itu adalah awal pertempuran, atau mungkin pembantaian.
-Kiaaa!
-Kiharahah!
-Aaah!
Mahluk panggilan Hunter Sung Jin Woo mulai mencabik-cabik
Naga tanpa ampun.
“Aku yakin, prajurit ber-armor
tipe manusia atau High Orc adalah summon yang bisa kamu harapkan. Tapi..”
Shadow yang terlihat seperti beruang dan tentara semut,
hanyalah monster.
“Beberapa summon semut bahkan memakan mayat Naga, dan Sung
Jin Woo menendang mereka dengan marah dengan kekuatan yang sedemikian rupa. Sehingga
mereka tertancap di dinding, di dekatnya.”
Woo Jincheol saat itu mencoba mengambil Mana Core dari dalam
mulut semut. Tapi ketika dia ingat semut yang tertanam di dinding oleh Jin Woo,
dia mulai bergetar lagi.
Woo Jincheol masih tak tahu, apa dia bergetar karena summon
yang mengerikan, atau Jin Woo yang menendang mereka tanpa ragu-ragu.
Melihat ekspresi Woo Jincheol, Go Gunhee sangat gugup,
hingga dia menelan ludah.
“Apa summon- nya kuat?”
“Mereka kuat.”
Tanpa keraguan.
Shadow manusia, Orc, beruang, dan semut. Tak ada satu pun
yang lemah di antara mereka. Tapi summon terkuat dari mereka semua…
“Saat ia dipanggil, dia muncul dengan bulu panjang merah dan
tipis dari helmnya.”
Woo Jincheol menatap Go Gunhee.
“Apa kamu akan percaya, jika aku mengatakan setiap kali
summon itu mengayunkan pedangnya, petir akan muncul mengikutinya?”
“Tuhanku…”
Go Gunhee terkejut.
Sihir petir merupakan gabungan sihir api dan cahaya. Karena
itu, hanya Hunter Mage tingkat tinggi saja yang bisa menggunakannya. Dan bahkan
mereka juga akan mengalami kesulitan, jika harus menggunakannya secara terus
menerus.
‘Tapi sihir seperti
itu keluar, setiap kali mahluk panggilan itu mengayunkan pedangnya?’
Go Gunhee menggelengkan kepalanya.
Dia tak akan percaya, jika itu tak datang dari bawahan
kepercayaannya.
Tapi ada hal lain, yang kembali sulit untuk Go Gunhee
percaya.
“Menurutku, Summon itu
sepertinya berada di atas A-Rank.”
“Ya, apa itu mungkin?”
Suara Go Gunhee semakin keras.
Bagaimana bisa satu Summon memiliki kemampuan yang hampir
sama dengan S-Rank!
Tapi, Woo Jincheol yang merupakan salah satu Hunter A-Rank
teratas, yakin dengan itu.
“Aku tak yakin,
apakah aku bisa mengalahkan panggilan itu dalam pertarungan satu lawan satu.”
“Begitukah?”
Jika Woo Jincheol yang memiliki harga diri yang kuat,
membuat penilaian seperti itu. Akan aman untuk mengatakan, jika Summon itu
setingkat dengan Hunter S-Rank.
“Hah?”
Go Gunhee bersandar di sofa. Dia menyadari kekuatan Sung Jin
Woo, tapi dia tidak berharap jika Summon-nya juga sekuat itu.
Go Gunhee merasa menyesal, jika dia tak bisa melihatnya
secara langsung.
Sungguh menakjubkan bahkan hanya duduk di sana dan
mendengarkan ceritanya, tapi Goo terus membayangkan bagaimana perasaan Woo Jincheol,
saat dia berada di dekat kejadi itu sepanjang waktu?
Sekarang Go Gunhee akhirnya, mengerti mengapa penampilan
aneh Woo Jincheol aneh, saat ia datang.
Itu pasti karena serangkaian kejutan yang ia terima. Tapi
seolah itu bukan akhir, Woo Jincheol melanjutkan,
“Ada adegan yang
lebih mengejutkan lagi,”
“Para Summon semut yang dipanggil Jin Woo juga ikut bekerja.”
Mata Woo Jincheol bergetar.
Summon Semut yang diberi kapak dari tas Guild Ahjin yang ia
kenakan, mulai menggali Mana Ore yang mencuat dari dinding gua.
Summon Semut juga memiliki tanggung jawab, untuk memindahkan
Mana Ore keluar Gate. Dan Woo Jin-cheol saat itu tak bisa mengalihkan pandangannya
dari semut yang bekerja dengan sangat cepat.
Mereka adalah renkarnasi dari ‘Pekerjaan’.
Woo Jincheol dipenuhi dengan kekaguman.
“Itu bukan solo Raid.”
Satu orang yang bisa membersihkan Dungeon sendirian, mengumpulkan
mayat, dan menambang Mana Ore juga.
Woo Jincheol yakin.
Menyebut Hunter Sung Jin Woo sebagai solo Raid adalah
penghinaan baginya.
“Dia sendiri sama seperti sebuah Guild.”
Guild satu orang, bukan Raid satu orang.
Sebenarnya, Wakil Guildmaster adalah salah satu orang yang
paling tak membantu saat itu. Tapi itu bukan masalah, karena itu tak membuat
perbedaan.
“Seperti yang diharapkan, mataku tak salah.”
Presiden Asosiasi Go Gunhee menampar lututnya. Senyum juga
muncul di wajahnya.
Seperti yang dia harapkan, dia berpikir jika Hunter Sung Jin
Woo tak hanya akan berfungsi, sebagai tindakan penyeimbang baru untuk Hunter
Korea.
Tapi mungkin mengubah peta Hunter dunia.
“Kemudian, kami tiba di ruangan bos.”
‘Bukankah ceritanya
sudah berakhir?’
Pikir Go Gunhee.
Tapi, Go Gunhee kembali fokus untuk mendengarkannya.
“Diawal, ukuran Naga adalah dua atau tiga kali lipat dari
manusia. Dan ukuran bos adalah empat kali ukuran Naga normal itu. Dia juga
melepaskan tekanan sihir yang hebat.”
Kata Woo Jincheol.
“Dia pasti menggunakan summon untuk menyelesaikan monster
kelas Boss kan?” Tanya Go Gunhee.
Woo Jincheol menggelengkan kepalanya.
“Dia menghilangkan semua summon-nya, kecuali untuk semut
yang bekerja di belakang kami.”
“Kenapa?”
Go Gunhee kembali terkejut, saat Woo Jincheol menjawabnya
dengan berani,
“Aku juga penasaran. Kenapa Hunter Sung Jin Woo melakukan
itu di hadapan bos?”
Dia begitu fokus pada cerita dan tak sadar, jika Go Gunhee
mencondongkan tubuhnya ke depan.
“Lalu aku bertanya
kepadanya?”
“Dan Sung Jin Woo berkata…”
Setelah sedikit jeda, Woo Jincheol perlahan membuka
mulutnya.
“Bukan ide yang baik, untuk terlalu mengandalkan para
summon.”
* * *
“Aku tak merasakannya.”
Jin Woo mengambil langkah maju dan membawa Devil’s King
Dagger.
‘Tak perlu menggunakan
prajurit untuk ini.’
Satu monster kelas boss dan empat naga biasa yang berperan
sebagai pengawal. Jin Woo lalu melompat dari tanah dengan keras.
‘Sprint.’
Tanpa memberikan waktu kepada para penjaga untuk bereaksi, celah
Jin Woo dengan Naga raksasa menghilang dalam waktu singkat.
‘Mutilate.’
Lusinan sinar perak lalu muncul dari bagian bawah bos.
Dududu doo!
“Aaaaaaaa.”
Sementara bos berteriak dan berjuang, para penjaga bergegas
mendekati Jin Woo.
Jin Woo lalu menginjak kepala Naga dan melompat secara
vertikal. Ketika bos melakukan kontak mata dengannya, Jin Woo menyerangnya
dengan Dagger.
-Kiak!
Kepala bos berakhir dipotong bersih, dan sebuah pesan
muncul.
*Ding!*
[Anda telah membunuh bos Dungeon]
[Anda naik level!]
Ekspresi Jin Woo menjadi cerah, saat melihat jendela pesan.
“Oh!”
Saat Jin Woo berbalik, empat penjaga Naga yang
mengelilinginya, juga sudah jatuh di sampingnya. Tapi, jendela pesan tak
berakhir di sana.
*Ding!* *Ding!*
*Ding!*
Suara pesan sistem belum berakhir.
‘Apa yang terjadi?’
Jin Woo terkejut.
[Anda telah mencapai level 101.
[Level Skill ‘Shadow Extraction’ telah meningkat]
[Level Skill ‘Shadow Saving’ telah meningkat]
[Level Skill ‘Area of Monarch’ telah meningkat]
[Level Skill ‘Shadow Exchange’ telah meningkat.]
Mata Jin Woo terbuka lebar saat melihat pesan itu.
Jin Woo begitu kewalahan melihat jendela pesan, hingga
tubuhnya bergetar tanpa ia sadari.
Post a Comment for "SL_148"
comment guys. haha