SL_153

SL 153
Woo Jincheol adalah Hunter A-Rank terkuat dan kekuatan inti
dari departemen Pengawas Asoiasi Hunter (HSD). Dia juga adalah orang yang kuat
dalam pergaulan, yang tak memiliki lawan dan hanya ada kepercayaan besar saja.
Dia tak terkejut, jika Sung Jin Woo akan pergi ke Dungeon
sendirian. Karena dia tahu, kemampuan Hunter S-Rank.
Tapi saat ini, dia terkejut dengan banyaknya Dungeon yang
akan dibersihkan oleh individu itu dalam waktu singkat, jumlahnya ratusan.
“Tapi kenapa dia terburu-buru?”
“Hmm.”
Dahi Go Gunhee berkerut. Hunter lain biasanya akan
membungkus kotak makan siang mereka, atau mereka tak akan menghabiskan makan
siang mereka dengan cepat. Tapi…
‘Aku tak bisa
membayangkan, jika Hunter Sung Jin Woo akan terluka di Dungeon A atau B -Rank.’
Jika harus, Go Gunhee lebih baik meminjam pendapat Woo Jincheol
yang mengatakan,
“Aku merasa kasihan pada para monster.”
Go Gunhee lalu mengangguk sambil tersenyum.
“Jika tak masalah
dalam hal itu, biarkan dia melakukan apa yang ia inginkan.”
“Dari sudut pandang asosiasi, adalah suatu kehormatan besar jika
seorang Hunter akan memimpin jalan menuju pembersihan Dungeon.”
Jin Woo pria yang kuat. Jadi, Gunhee tak khawatir jika Jin
Woo akan terluka.
Tapi Woo Jincheol berkata,
“Aku pikir mungkin ada masalah.”
“Guild besar lainnya tumpang tindih dengan daerah itu, kan?”
“Ya. Ketua asosiasi.”
Ada tiga Guild besar yang saat ini beroperasi di wilayah
metropolitan. Baekho, Hunters, dan Reaper.
Ketiga Guild itu pasti akan berurusan dengan Gate tingkat
tinggi, yang muncul seluruhnya di daerah mereka sendiri.
Jika guild Ahjin tiba-tiba muncul di sana dan memperluas
jangkauannya begitu cepat.
“Dia akan… menendang tiga guild lainnya keluar dari wilayah
mereka. Dan pasti akan menimbulkan gesekan.”
Ini adalah pendapat Woo Jincheol, dan Go Gunhee setuju
dengannya.
Tapi tiba-tiba, Go Gunhee tersenyum.
“Aku pikir, kamu ada
di pihak Hunter Sung Jin Woo?”
Dia bertanya dengan ekspresi terkejut.
“Apakah kamu punya ide bagus?”
“Tidak, tidak seperti itu. Hanya saja, guild ini hanya
memiliki tiga anggota, dan hanya satu dari mereka yang bertempur. Tapi guild
baru ini sudah mencoba untuk naik ke level Guild besar lainnya, dan bahkan
hendak mengambil alih wilayah mereka.”
“Ah…”
“Aku pikir juga begitu.”
Go Gunhee bertanya, masih tersenyum dengan sudut mulutnya,
“Apakah ada penjelasan dari pihak Ahjin?”
“Ada masalah, jadi aku memintanya untuk menunggu selama satu
minggu.”
“Satu minggu...”
Dalam Raid di Pulau Jeju, ketiga Guildmaster dari Guild
besar itu berutang hidup kepada Hunter Sung Sung Jin Woo. Jika hanya satu
minggu, dia akan bisa mendapatkan konsesi tanpa kesulitan.
“Aku menjadi penasaran …”
Go Gunhee penasaran, mengapa Sung Jin Woo membuat jadwal
yang tampaknya tak masuk akal. Setidaknya, di mata orang lain.
‘Uang … aku rasa bukan.’
Jika dia menginginkan uang,ada cara lain. Jika dia
bernegosiasi dengan Amerika Serikat atau Cina, dia akan mendapatkan jumlah yang
gila.
Tapi, Sung Jin Woo akhirnya memutuskan untuk tetap tinggal
di Korea, dan tak ada negosiasi dengan Guild lainnya.
‘Maka yang lainnya… ‘
Mata Go Gunhee beralih ke Woo Jincheol. Dia bertanya dengan
tenang.
“Kenapa menurutmu, Hunter Sung Jin Woo mencoba membersihkan
begitu banyak Dungeon?”
Woo Jincheol berpikir sejenak dan membuka mulutnya.
“Aku rasa, pasti ada tujuannya.”
Woo Jincheol tak tahu. Dan dia mengharapkan banyak jawaban
dari Ketua, tapi penjelasan Go Gunhee mengejutkan,
“Benar.”
“Sung Jin Woo tampaknya sangat senang saat berburu monster.”
“Aku senang, bisa mengerti apa yang ia pikirkan.”
“Ya.”
Woo Jincheol lalu mencoba mengingat beberapa hal dari masa
lalu. Bahkan ketika Jin Woo membantu Guild Hunters untuk melawan para High Orc.
Dia memiliki wajah yang sangat gembira, saat dia bertarung.
“Dia sangat senang, ketika dia bertarung melawan bos.”
“Aku juga bisa mengerti, kegembiraan mengalahkan lawan yang
kuat …”
Go Gunhee juga memiliki ingatan serupa dari Jin Woo.
“Aku ingin bertarung
dengan monster.”
Dan sejak saat itu, Jin Woo terus menepati janji.
“Dia benar-benar kawan yang menarik.”
Lebih dari itu, dia yang terbaik. Kemudian, telepon di
kantor ketua berbunyi nyaring.
“Presiden asosiasi.”
Itu sekretaris Go Gunhee.
“Ada apa?”
“Itu panggilan dari Biro Hunter Amerika.”
“Amerika Serikat?”
‘Dan Biro Hunter?’
Go Gunhee mencari-cari alasan ini, terjadi di kepalanya.
‘Untuk apa Biro Hunter
menghubungiku?’
‘Aku ingat tak pernah
meminta bantuan Amerika.’
‘Lalu, apa itu?’
“Sambungkan aku.”
Panggilan lalu segera terhubung. Hanya butuh 1 atau 2 detik
untuk suara penerima berubah ke orang lain.
-Ini Adam White dari Biro Hunter.
“Go Gunhee dari Asosiasi Hunter Korea.”
Penelepon menggunakan bahasa Inggris. Dan karenanya, bahasa
Inggris dengan lancar keluar dari mulut Go Gunhee. Dia lebih percaya diri,
untuk ini daripada level bahasa Jepangnya.
“Apa yang bisa aku lakukan untuk Biro Hunter?”
Adam White segera menjawab tanpa ragu-ragu,
“Pada awal bulan depan, kami berencana untuk mengadakan
undangan ke para Hunter terkemuka dunia ke
Biro Hunter kami.”
“Dan…”
“Aku ingin mengundang Sung Jin Woo, sebagai perwakilan dari
Hunter Korea.”
* * *
Sebelum memulai Raid
skala penuh, Jin Woo pertama kali mencari Guild yang tepat. Dia membutuhkan
Guild lain untuk menangani berbagai produk sampingan yang akan ia panen dari
Dungeon peringkat tinggi.
“Aku tak tahu, apakah Raid akan terjadi sekali dalam
beberapa hari …”
Seorang Wakil Guildmaster saja tak akan cukup untuk membuat
jadwal Raid yang ketat.
“Dari sudut pandang guild, itu jauh lebih menguntungkan
untuk mencari guild mitra daripada menyerahkannya ke perusahaan perantara
lainnya.”
‘Di mana masalahnya?’
Guild Hunters adalah Guild terdekat dan Cha Haein telah
dikunjungi. Tapi pilihan terakhir malah jatuh kepada Guild Knights.
Hanya ada satu alasan untuk itu.
Jin Woo pernah bekerja sama sekali sebelumnya bersama
mereka. Dan mereka masing-masing berlokasi di Seoul dan Busan, dan aktivitas
kedua guild tak tumpang tindih sama sekali.
Jin Woo lalu menelepon mereka di sore hari.
Seorang Hunter tanpa Raid, hanyalah seperti orang miskin
tanpa uang.
Park Jongsoo master dari Guild Knights, saat ini sedang
duduk di rumahnya sambil menonton TV.
Beep.. Beep.. Beep..
Dia lalu mengangkat ponselnya yang bergetar di kursinya.
‘Hah?’
Itu adalah Sung Jin Woo. Matanya mengkonfirmasi pengirim. Dan
dia langsung mengangkat teleponnya.
“Hunter-nim.”
“Aku Sung Jin Woo dari Guild Ahjin.”
“Oh ya. Aku Park Jongsoo dari Guild Knight.”
Wajah Park Jongsoo berangsur-angsur cerah, saat dia
mendengarkan kata-kata Jin Woo.
Park Jongsoo yang melupakan rencana sebelumnya, untuk
menjalin hubungan dekat dengan Jin Woo. Karena fakta jika peraturan berubah, dia
sudah menyerah.
Tapi, saat mengingat tentang Guild Knight dan kekuatan Sung
Jin Woo itu…
Wakil Guildmaster Knight Jung Yoontae, saat itu juga kecewa.
‘Tapi, ada apa
dengannya?’
‘Bukankah teleponku tak
diantisipasi olehnya dulu?’
Lebih penting bagi Guild untuk membentuk ikatan dengan Guild
yang kuat, bukan Hunter yang kuat.
Lalu…
“Ya ya. Tak masalah.”
Senyum tak memudar dari wajah Park Jongsoo sepanjang
panggilan.
“Tolong, serahkan semuanya padaku.”
Berurusan dengan produk sampingan Dungeon bukanlah tugas
yang sulit bagi guild Knight, yang memiliki pengalaman luas dalam hal itu.
“Ketika tak ada Raid, mengapa tak menggunakan tim pengumpul
dan penambang?”
Park berkata dengan senyum di wajahnya.
“Kalau begitu, sampai
jumpa besok!”
* * *
‘Kotak makan siang
yang diberikan ibuku sangat lezat.’
Yoo Jin Ho berjalan dan melihat ke atas.
“Ini mengingatkanku pada waktu, ketika kita menyerang
Dungeon C-Rank, hyung-nim.”
Jin Woo tertawa bukannya menjawab.
“Makan saja dulu.”
“Oh maafkan aku, hyung-nim.”
Tapi Jin Woo mengerti, bagaimana perasaan Jin Ho.
Semua Gate sudah dipesan, dan mereka saat ini sibuk dengan
jadwal yang padat. Satu-satunya perbedaan dari masa lalu adalah, jika target
mereka telah berubah dari
Dungeon C-Rank atau yang lebih rendah lagi ke Dungeon B-Rank,
dan yang lebih tinggi lagi ..
Jin Woo lalu membayangkan perbedaan Raid dari waktu itu.
‘…..’
Ygritte yang menghadap Jin Woo, dengan hati-hati menundukkan
kepalanya.
‘Ketika aku makan
sebelumnya, apakah ada seseorang yang akan menjaga punggungku?’
‘Aku pikir, aku tak
terlalu membutuhkannya juga.’
Berkat menjadi Hunter S-Rank, Jin Woo dapat dengan jelas
membaca gerakan yang terjadi di dalam Dungeon. Meskipun dia tak terlalu
berkonsentrasi.
Dan mungkin juga baginya untuk mengatasi masalah dengan mata
tertutup. Tapi Jin Woo tak ingin diganggu saat makan. Dan karena itu, dia
mengatur penjaga saat makan untuk menghilangkan kecemasan Jin Ho.
Jin Woo lalu melihat ke sisi lain.
‘…..’
Di sana, mata Jin Woo bertemu dengan Iron, yang sedang
memukul dadanya.
Bang, bang.
Di dalam dungeon terdengar raungan.
Jin Woo yang melihat itu menggelengkan kepalanya.
‘Dia terlalu ambisius,
itu akan menjadi masalah.’
Jin Ho yang sedang melihat ke arah suara, tiba-tiba bertanya
pada Jin Woo.
“Hyung-nim.”
“Hah?”
“Panggilanmu bisa bergerak sendiri.”
“Benar.”
‘Menurut perkataan Min
Byunggu. Shadow Army memiliki ego mereka sendiri.’
‘Yah, walau aku tak
tahu, apakah aku harus percaya padanya atau tidak.’
Jin Ho lalu bertanya.
“Jadi ketika kita berada dalam situasi, di mana kita tak bisa
menyerang seperti sekarang. Tak bisakah kamu menyerahkannya, pada summon-mu?”
“Tidak, aku tak bisa.”
Seiring jauhnya jarak, maka semakin sedikit Exp yang akan
terserap.
Tapi, Jin Woo tak bisa mengatakan itu padanya, dan dihadapan
ekspresi bingung Jin Ho.
Jin Woo membuat wajah serius.
“Orang-orang ini, aku tak tahu apa yang akan mereka lakukan,
ketika aku tak melihat mereka.”
“Urgh!”
Seperti nafsu makan Jin Ho sepertinya terdengar secara
real-time.
‘Aku akan membuat
lelucon di sini.’
‘Apa aku coba ini
sekali?’
Setelah selesai makan,Jin Woo merapikan perlengkapan makan
dengan baik. Lalu, dia mengecek jendela stats.
[Skill: Shadow Storage Lv.2
Skill Class-specific
Tidak memerlukan Mana.
Shadow Army diserap, ke dalam bayangan pengguna dan akan
disimpan.
Prajurit yang disimpan dapat dipanggil atau diserap kembali
kapan saja.
Jumlah bayangan yang disimpan: 840/840]
[Efek level 2 ‘Sense Sharing’:
Anda dapat membagikan indera-mu dengan memilih satu prajurit
bayangan yang telah Anda simpan.]
[Efek khusus ‘Sharing Sensation’ yang melekat pada Shadow
yang disimpan.
Ini adalah kemampuan unik untuk mentransfer perasaan
prajurit bayangan ke pengguna. Ini juga cukup berguna, karena dimungkinkan
untuk memilih prajurit bayangan yang jauh untuk melihat situasi.]
‘Jadi bisa dikatakan,
jika ini seperti…’
Jin Woo lalu menutup matanya dengan tenang.
‘Sense Sharing.’
Di luar Dungeon, ada Shadow Armor yang tersebar di seluruh
Korea.
‘Aku sudah menyebarkan
mereka di beberapa lokasi.’
Jin Woo lalu memilih salah satu dari mereka tanpa berpikir. Dan
Itu adalah Shadow Army yang ia sembunyikan pada Cha Haein secara kebetulan.
Lalu,
Clup..
“Oh,”
Jin Woo mendengar suara air jatuh ke lantai.
‘Kenapa ada air saat
tak hujan? ’
Pertanyaan seperti itu muncul di benak Jin Woo. Dan begitu
visi-nya menjadi jelas, mata Jin Woo bersinar.
“Hyung-nim? Apa kamu baru saja tidur?”
“Tidak.”
Jin Woo lalu merasa, jika ia harus mentraktir Cha Haein
makan atas apa yang ia lakukan.
“Oh, apa kamu sudah mendengar cerita dari para Hunter?”
“Apa?”
“Gate S-Rank di Shinjuku, Jepang. Besok diperkirakan akan
menjadi Dungeon Break.”
‘Apa waktu berlalu
begitu cepat?’
Jin Woo mengangguk.
‘Sudah enam hari,
sejak aku mulai menyerang Dungeon peringkat tinggi.’
Dan, Jin Woo tak tinggal di satu tempat selama enam hari
itu. Exp yang ia kumpulkan, juga sudah menumpuk secara perlahan tapi pasti.
Hasilnya, levelnya naik dari 101 menjadi 103. Hadiah
terbesarnya adalah naik level.
Jin Woo lalu mengulurkan telapak tangannya, dan memegang
kunci hitam di atasnya.
[Item: Kunci Kuil Cartelon
Rarity: ???
…akan segera muncul.
Sisa waktu: 26 jam 51 menit 49 detik]
‘Ini besok.’
Jin Woo memegang kunci dengan tenang di tangannya. Dan
setiap kali dia melihatnya, hatinya bergetar.
“Jangan bergerak.”
“Ya?”
Setelah mendengar kata-kata Jin Woo, Jin Ho yang menyentuh
Iron dan Ygritte, terkejut dan menggelengkan bahunya.
“Aku tak mengatakan
itu padamu.”
Shadow Army yang mencoba bergerak dihentikan sekaligus
setelah mendengar instruksi Jin Woo.
-Crrrrrrrrrrrrrr.
-Crreuk.
Di sisi lain gua, hewan seperti sabit atau pedang panjang, berjalan
keluar dan memperlihatkan gigi mereka.
Jin Woo lalu berdiri perlahan, dan menatap mereka.
‘Satu hari lagi
tersisa.’
“Ada lebih banyak
waktu untuk hari itu.”
Jin Woo tersenyum, dan memanggil Devil King’s Dagger.
* * *
Malam sebelum Dungeon Break.
Sebuah gambar besar muncul di Shinjuku di Tokyo, sebagaimana
yang diminta oleh Yuri Orlov.
Itu memerlukan jumlah uang yang sangat besar.
Penduduk di sekitar Gate semuanya dievakuasi. Tapi Yuri
Orlov tetap di lapangan sampai pemeriksaan terakhir. Pejabat Jepang juga
mengawasinya, tanpa lupa untuk menelan ludah mereka.
Semua kata-kata dan tindakannya harus diperhatikan.
Yuri Orlov lalu menyentuh dagu dan membuka mulut.
“ Ini aneh.”
Si penerjemah membelakakan matanya.
“Ya? Apakah ada yang
salah? “
“Tidak, bukan.”
Lingkaran Sihir penghalang itu sempurna. Jelas, jika
pekerjaan ini akan menjadi maha karya terbesar dalam hidupnya.
Itu bukan hal yang aneh.
“Aku pikir, aku merasakan seseorang di sekitar sini.”
“Ya?”
‘Jika benar-benar tak
orang, bukankah itu karena hatiku yang bergetar?’
Yuri Orlov melihat sekeliling dengan mata terbuka lebar, dan
berteriak,
“Kamu siapa? Di mana kamu?”
Tapi tak ada jawaban. Di jalan yang sepi, suaranya hanya
bergema.
“…..”
Seorang pejabat Jepang menyeka keringat di dahinya, dan membuat
senyum yang dipaksakan. Lalu dia berkata.
“Bukankah sudah tak orang ada yang tersisa di luar pada
malam hari, sebelum Dungeon Break?”
Lalu, Yuri Orlov mendengus,
“Aku tak bilang, jika
itu manusia.”
“Ya?”
Yuri yang menatap pejabat itu, menjadi pucat, dan mengalihkan
kepalanya lagi.
“Apa itu hanya imajinasiku saja…”
Tapi, ada seseorang yang memandang rendah mereka dari sebuah
bangunan yang jauh.
‘Seorang pria yang
dengan indra yang tajam.’
‘Sesuai dengan
perkiraanku.’
Tak ada yang salah dengan memikirkan, dari mana kekuatan
Yuri berasal.
Tapi…
Tatapan pria itu lalu berpindah ke Gate S-Rank. Perasaan
energi tenang, melayang di sekitar Gate S-Rank.
‘….’
Pria itu melepas
tudung yang menutupi wajahnya. Dan muncul wajah Asia yang berusia di
pertengahan tiga puluhan. Dengan jenggot lebat yang memberitahu kita, siapa
dia.
Itu Sung Ilhwan.
Dia menatap Gate raksasa dengan mata sedihnya, dan memakai
tudungnya lagi.
‘Akhirnya… apa ini
akan dimulai?’
‘Semuanya berjalan
sesuai rencananya.’
Post a Comment for "SL_153"
comment guys. haha