SL_171

SL 171
Raksasa yang diserang, goyah dan menyebabkan tanah bergetar.
Langkahnya sangat menggetarkan.
Stand..
Raksasa yang menyerang, lalu berdiri di depan raksasa yang
jatuh di lantai, tanpa memperlihatkan giginya.
Ya, itu adalah Shadow baru dari monster Dragon, yang Jin Woo
masukkan ke dalam Shadow Army sebelumnya.
Raksasa itu kemudian mengulurkan tangan kanannya ke samping.
Lalu sebuah kawah hitam muncul dari bayangan di tanah.
Pemuda tak mengerti dengan apa yang sudah terjadi.
“Eh ? eh ? “
Pemuda SDF tak tahu, apakah pemandangan di depannya adalah
mimpi atau bukan. Tapi yang pasti, monster itu melindungi dirinya dari monster
lain.
Pemuda yang mengira dia akan masuk ke mulut raksasa itu, menatap
monster yang menyelamatkannya, dengan cahaya bermartabat dan merasakan banyak
emosi.
“Ini adalah …”
‘Apa aku bisa terus
hidup?’
‘Apa mungkin aku bisa
selamat dari par raksasa itu?’
‘Aku, kakak
laki-lakiku, dan para pasien ini.’
Tiba-tiba, begitu pikiran seperti muncul di benaknya, air
matanya terus mengalir.
“Ini dia.”
Seseorang lalu memberikan saputangan berwarna-warni. Pria
muda SDF yang melihat itu perlahan melihat sekelilingnya. Dan di sana ada
seorang pria muda, dia lebih muda darinya, dan sedang memberikan saputangannya
sambil mengangguk.
Itu bukan bahasa Jepang, tapi tak sulit untuk memahami apa
artinya.
‘Korea?’
Pria muda SDF lalu menyeka air mata yang mengalir dengan
sapu tangan.
“Kamu siapa?”
Orang Korea itu lalu mengganggukkan kepalanya dan mengangkat
ibu jarinya.
“Baik.”
“Ya?”
“Bagus.”
“Terima kasih …”
Ketika pria muda itu menyapanya, seorang pria yang seperti rekannya
muncul. Dia dipenuhi oleh darah, pemuda itu merasa jika pria yang baru muncul
adalah seseorang yang kuat. Meskipun dia tak tahu banyak tentang Hunter.
“Itu berbahaya.”
Jin Woo melihat sekeliling rumah sakit dan menunjuk ke Yoo
Jin Ho.
“Aku harus menjauh. Terlalu dekat, jika aku tetap seperti
itu.”
Jin Ho yang sudah menonton pertarungan Jin Woo dengan para
raksasa beberapa kali. Segera mengerti apa yang dikatakan Jin Woo.
“Aku akan menunggu di sini, hyung-nim.”
“Ya.”
Jin Woo melewati pemuda itu dan menepuk bahunya dengan
ringan. Itu dimaksudkan sebagai perkataan ‘kerja bagus’. Karena, bukan sesuatu
yang bisa ditiru orang biasa, untuk menghadapi raksasa hanya dengan satu
senjata.
Jin Woo yang pernah pergi ke Dungeon, saat masih seorang E-Rank,
tahu seberapa besar keberanian yang dimiliki pemuda itu.
“Ah…”
Melihat bagian belakang Jin Woo, pria muda itu merasakan
rasa senang. Kehangatan terus berdiam dibahunya untuk sementara waktu. Dia merasa,
jika ketakutan yang bisa membuatnya mati telah lenyap. Dan itu digantikan oleh
perasaan lega yang kuat, hingga ke bagian terdalam hatinya.
Saat itu,
Berita tentang dua orang Korea muncul di benak lelaki muda
itu. Dan ia ingat nama Hunter S-Rank yang berasal dari Korea.
‘Hunter Sung Jin Woo…
‘
‘Pasti dia.’
‘Ini orang itu.’
Pria muda itu lalu bergegas mendekati pria muda Korea yang
berdiri diam.
“Apakah dia orang itu? Hunter S-Rank Korea?”
Jin Ho mengangguk lagi dan menjawab.
“Ya.”
Jin Woo melihat dua raksasa yang sedang bertarung dengan
Shadow Army-nya. Dan wajah Jin Woo menggelap.
-Aaaa!
Raksasa itu sedang terkunci ke dalam lengan Shadow Army yang
menggigit bahunya.
Jima adalah bos dari Dungeon A-Rank.
Meskipun dia diperintahkan untuk melindungi manusia di
belakangnya, dia tetaplah Shadow Army dengan kekuatan yang sebanding dengan Shadow
Army biasa.
Dia juga bukan kelas bos yang luar biasa.
Karena ini adalah situasi, di mana Jin Woo bisa melihat
dengan baik seberapa kuat raksasa itu. Jin Woo memperhatikan pertarungan
sesaat.
Tapi,
Karena Jin Woo adalah seorang master yang tak menyukai, saat
pasukannya diserang. Jin Woo dengan wajah yang keras, menekuk lututnya. Kekuatan
yang sangat kuat ditempatkan pada paha dan betisnya.
Aspal yang menjadi tumpuan kaki Jin Woo lalu mulai retak.
Swigg!
Sosok Jin Woo yang melompat dengan menendang tanah, bergerak
ke arah wajah raksasa dalam sekejap. Dan dalam momen yang singkat itu. Raksasa
menyadari sosok Jin Woo yang terbang.
Mata Jin Woo menyipit.
‘Mereka biasanya tak menyadariku.’
Bang!
Pukulan Jin Woo mendarat di raksasa itu. Tapi, kerusakan tak
terjadi seperti yang Jin Woo harapkan. Semua karena raksasa menarik lehernya,
dan menghindar sesegera mungkin.
Gerakan besar dan ceroboh, namun efektif.
‘Para Hunter yang
harus berurusan dengan mereka, sepertinya harus bertahan setelah ini.’
Tapi itu hanya untuk Hunter biasa.
Jin Woo lalu memanggil Devil King’s Dagger di udara.
Dan,
’Power of Ruler! ’
Tangan yang tak memegang Dagger menjulur ke wajah raksasa
itu. Lalu, tangan yang tak terlihat menarik wajah raksasa itu, dengan tenaga
yang kuat.
Jarak antara Jin Woo dan raksasa itu dengan cepat menyempit.
Raksasa yang tak berpikir jika lawannya akan segera
menyerang, berusaha menghindar. Tapi itu sia-sia.
Jin Woo yang terbang ke hidung raksasa, menyerang dengan
Skill-nya.
“Mutilate.”
Doo doo doo doo doo!
Wajah raksasa itu berubah menjadi sarang lebah.
-Aaaah!
Raksasa yang terbaring di lantai, meraih wajahnya. Raksasa yang
baru saja kehilangan pandangan karena serangan, berjuang melawan rasa sakit.
‘Jadi...’
Jin Woo dengan lembut mendarat, tersenyum dan mendekati
raksasa. Melihat itu, raksasa terguncang dan mencoba melarikan diri tanpa
melihat ke belakang.
‘Apa dia takut padaku?’
‘Semakin aku
memperhatikannya, semakin aneh juga mereka terlihat.’
‘Tapi apa ini, dia
seperti senjata yang besar saja?’
Raksasa itu dengan cepat melarikan diri. Tentu saja, Jin Woo
tak akan membiarkannya pergi begitu saja.
“Celerity.”
Sosok Jin Woo bergerak seperti kilat. Bahkan walau raksasa
itu bergegas menjauh dengan sekuat tenaga, hingga jalanan rusak. Jin Woo masih
bisa mendekatinya dengan cepat.
Raksasa itu merasa takut. Dan merasakan udara dingin yang
menggigil dari tulang belakangnya. Raksasa yang terlambat menyadari jika dia tak
bisa melarikan diri. Setelah ada Drake hitam yang mencoba menutupi jalurnya. Tiba-tiba,
dia berhenti.
‘….?’
Sosok manusia yang mengikutinya dengan cepat lenyap. Dia
menghilang dari bagian belakangnya.
Menyadari itu, raksasa secara refleks menoleh ke belakang. Dan
berkat itu, dia bisa dengan mudah dipotong.
Jin Woo melompat dari satu tempat ke tempat lain dan
mengayunkan Devil King’s Dagger.
Devil King’s Dagger yang penuh dengan sihir dari Black
Heart, menyerang wajah raksasa dengan rapi dalam garis vertikal.
Slash…
Raksasa yang tak bisa berteriak, jatuh seperti pohon yang
ditebang.
Thud!
Dengan ini, sudah 3 raksasa yang dibunuh Jin Woo.
Sigh..
Jin Woo menghela nafas lega.
“Hyung-nim!”
Jin Ho yang telah menunggu pertarungan berakhir, bergegas
mendekat dan mengulurkan termos yang berisi teh dingin.
Jin Woo lalu menerimanya sambil tersenyum.
“Terima kasih.”
Teh masuk ke tenggorokkan Jin Woo dengan suara tegukan.
‘Enak?’
Melihat ke belakang, Jin Woo melihat Shadow Jima yang kalah
bertarung satu lawan satu melawan rakasasa.
‘Kamu bertarung dengan
baik. Kerja bagus.’
Melihat itu, Jin Woo menyemangati Jima dan melepas summon-nya.
‘Jima’ menjadi bayangan dan meresap ke dalam kaki Jin Woo, sama
seperti ketika dia keluar.
Jin Ho yang sedang menonton adegan itu, lalu berkata.
“Hyung-nim.”
Jin Woo menjawab sambil memberikan tutup termos.
“Hah?”
“Apa kamu punya alasan untuk ikut bertarung, saat kamu sudah
mengeluarkan summon-mu?”
Itu pertanyaan yang hebat. Dan itu muncul karena
pertarungannya dengan raksasa tadi.
‘Meskipun dia
sendirian, Hyung-nim tak punya masalah dalam menyerang raksasa itu,’
Pikir Jin Ho.
Tapi dia ingin tahu, tentang niat asli Jin Woo. Yah, sebenarnya
alasan Jin Woo melakukan itu sangatlah sederhana.
‘Aku hanya ingin dia
naik level.’
Tak seperti Shadow Army lainnya yang telah bertarung bersama
Jin Woo dan menaikkan level mereka dengan cepat. ‘Jima’ yang baru-baru ini bergabung,
relatif memiliki level yang rendah.
Jadi Jin Woo memiliki keinginan untuk meningkatkan levelnya,
melalui berburu raksasa.
‘Tapi, bukankah sulit
untuk mengatakan itu pada Jin Ho?’
Jin Woo lalu tertawa dan menjawab.
“Sepertinya aku terlalu menyukai mereka. Apa kamu tak mau
dekat dengan mereka, jika memilikinya juga? “
“Ah.”
Jin Ho mengangguk.
‘Terima kasih, karena
dia adalah orang yang mudah untuk ditipu. ‘
Jin Ho yang sedang merenungkan sesuatu,lalu menggelengkan
kepalanya.
“Sepertinya kamu tak bisa mengabaikan hewan peliharaanmu, ya
Hyung-nim!”
“…..”
‘Dan dia juga pria
yang menyebalkan.’
“Itu…”
Kepala Jin Woo menoleh ke samping. Tentara SDF yang dengan
berani menghadapi raksasa itu, mendekati tubuh raksasa itu.
Pasangan manula yang menjaga rumah sakit, juga muncul.
Jin Woo belum berbicara, tapi dia bisa melihat apa yang
ingin mereka katakan, hanya dengan melihat wajahnya saja.
‘Itu dia.’
Saat ini, dia belum sempat menerima satu salam pun. Dan pada
saat yang sama juga, raksasa lain sedang berlomba menuju suatu tempat.
Jin Woo lalu memperhatikan tubuh raksasa itu.
Alasan terbesar untuk mengunjungi Jepang adalah mereka.
“Berhenti! berhenti!”
Jin Ho memblokir orang Jepang itu.
Jin Woo baru menyadarinya, tapi ini pertama kalinya Jin Ho
bertindak dengan sangat cepat. Dan ini membuatnya lebih mudah untuk melakukan Shadow
Extraction.
Jin Woo yang memandang Jin Ho, tertawa dan mengalihkan
pandangannya ke tubuh raksasa. Jin Woo lalu diam-diam meneriakkan sesuatu.
“Bangkitlah.”
* * *
[Pemirsa… Apa kalian
percaya apa yang aku lihat?]
Tatata Tatata!
Reporter yang berada di atas helikopter melompat,
seolah-olah dia tak bisa dipercaya.
Kamera yang ia pegang bersinar. Dan merekam ratusan semut yang
sedang menuju suatu tempat. Dan di antara ratusan semut itu, ada satu semut
monster yang memiliki sayap.
Itu adalah satu-satunya Class General Shadow Army, ‘Ber’.
-Kieeeeeeek !
Reporter itu buru-buru menutupi telinganya.
Dengan teriakan ‘Ber’, semua Shadow semut berhenti
sekaligus. Dan ada tiga raksasa di depan mereka.
Dari sana, terlihat jelas ukuran mereka yang sangat berbeda,
itu sama seperti tikus dan gajah.
Tapi..
‘Ber’ yang
mengeluarkan kuku-kukunya yang setajam pisau, dengan cepat menyerang tanpa rasa
takut.
-Kieeeeek!
Setelah itu, segerombolan semut mulai menutupi tanah.
[Ya Tuhan! Ya Tuhan!]
Pada akhir pertempuran sengit, shadow semut menggerumuti
tubuh raksasa.
Crunch!
Semut mulai mengerumuti tubuh raksasa yangs seharusnya
dijadikan sebagai Shadow Army, sesuai seperti perintah Jin Woo pada ‘Ber’.
Melihat itu, ‘Ber’ memberi tendangan pada semut serakah
tanpa gagal.
[Raksasa sedang dimakan! Raksasa dimakan oleh semut!]
Reporter itu berkata dengan suara lucu.
Adegan di mana para raksasa yang telah memakan orang, yang
mana membuat rakyat Jepang takut dan jijik. Saat ini digantikan oleh adegan
raksasa yang dimakan oleh kawanan semut, dan itu memberi rakyat Jepang rasa senang
yang luar biasa.
Jadi, semut-semutlah yang paling diperhatikan, selain Jin
Woo saat ini.
Tapi masalahnya adalah.
[Ugh!]
Seorang reporter dan juru kamera yang terkejut melihat ‘Ber’ terbang ke sisi helicopter tiba-tiba.
‘Ber’ tak ragu-ragu dan menghancurkan kamera yang
menyorotnya.
Creack.
[Diam!]
Reporter dan juru kamera gemetar satu sama lain.
“…..”
‘Ber’ yang memandang dengan tajam, lalu diam-diam turun.
“Hah.”
“Ha ha.”
Kedua pria itu menghela nafas lega. Karena pemirsa sangat
antusias untuk mengikuti monster semut, peralatan dengan harga lebih dari 10
juta won hancur dalam satu serangan.
Jadi, kameramen mengeluarkan kamera cadangan yang telah
disiapkannya, dan reporter lalu menyelesaikan tugasnya dengan baik.
[… Itu berita dari Kitamura]
* * *
“Aw, bangun!”
“Dia baru saja lulus dari sekolah dasar?”
Gadis muda itu melarikan diri berteriak dengan wajah
menangis.
“Ah, ahh.”
Di belakangnya seorang raksasa mengikuti dengan senyum
muram.
‘Seberapa jauh aku
bisa berlari?’
Jaraknya dengan raksasa menyempit dengan cepat. Raksasa itu
lalu tertawa. Dan itu 1,5 kali lebih lama dari raksasa lainnya. Dan sebelum
tangan besar itu mengambil tubuh gadis langsing itu.
Kilat terlihat menyambar pergelangan tangan raksasa itu. Dan
hampir pada saat yang sama, luka mulai terlihat pada lengan raksasa itu.
Jarinya hilang!
-Aaaaak!
Raksasa yang berdiri, meraih pergelangan tangannya dan
menjerit.
‘Ygritte’ lalu mundur, bersama seorang gadis yang menggigil
dengan wajah pucat.
Raksasa itu lalu menatap ke bawah. Dan dia melihat pria yang
memotong pergelangan tangannya melarikan diri dengan makanannya.
Mata raksasa menjadi sangat merah melihat itu.
Kekuatan sihir yang luar biasa, lalu mengamuk dari raksasa
itu. Ini adalah adegan, di mana kamu bisa berterikan, dan bahkan menendang
hanya dengan menonton. Tapi satu Knight berdiri di depan raksasa itu.
Itu adalah seorang Knight elit lengkap dengan perisai yang
sangat tebal.
‘Iron’ lalu menjatuhkan perisainya ke tanah dan merentangkan
dadanya lebar-lebar. Segera, sebuah teriakan besar keluar dari helmnya.
Woo-woo-woo-woo-woo-woo!
[Iron menggunakan ‘ Shout of provocation’]
[Musuh terpancing.]
Tatapan raksasa yang tertuju Ygritte, beralih ke Iron.
Melihat raksasa mendekat. Iron memukul dadanya, dan mengangkat perisai
besarnya.
Bang!
Tinju raksasa itu mendorong Iron.
Bang!
Serangan kedua tak lagi mendorong Iron. Efek dari buff yang
diterima Jin Woo, telah menaikkan tingkat Shadow Army-nya ke tingkat yang baru.
Bang! Bang! Bang!
Iron yang menahan puluhan pukulan berteriak.
“Arrrrgh!”
Kemudian Shadow Army yang telah berada di sisi Jin Woo untuk
waktu yang lama, datang dengan bersama pasukan Beruang Es.
Tank yang memimpin Shadow Beruang Es, melambaikan kepalanya
dengan gemuruh. Seakan dia sangat bersemangat dengan pertempuran di hadapannya.
-Roarrrrrrrrrrr.
Raungan itu cukup keras, hingga getarannya bahkan bisa
dirasa di tempat yang jauh. Reporter yang mengawasi mereka berteriak ke kamera.
[Apa kalian melihatnya? Hewan peliharaan itu menyerang, mereka
melawan raksasa!]
‘Apakah ini nyata.’
Wartawan yang bahkan tak mempercayai Yuri Orlov, tak terlalu
berharap pada Sung Jin Woo. Tapi, Jin Woo menggila dan mengalahkan banyak
raksasa yang keluar dari Gate.
Sesuatu mulai keluar dari hatinya, ketika dia berpikir jika
mungkin Jin Woo benar-benar bisa menyelamatkan Jepang sendirian.
[Hei, di sana!]
Kameramen buru-buru menunjuk ke raksasa itu. Wartawan yang
telah melupakan tugasnya dengan singkat, mengalihkan pandangannya ke raksasa
itu.
[Bagaimana…!]
Wartawan itu mengerang.
Banyak kilat yang menyambar kepala raksasa, dan tubuhnya
sendiri mulai runtuh karena serangan itu. Itu sangat spektakuler, hingga
membuat orang lupa apa yang sedang mereka tonton sebenarnya saat ini.
Post a Comment for "SL_171"
comment guys. haha