SL_173

SL 173
Elite Battle Corps yang dipimpin ‘Ygritte’ tiba pertama kali
di Tokyo. Berikutnya adalah Shadow High Orc milik ‘Tusk’.
Ygritte yang melihat Legion High Orc mendekat, menyambutnya
dengan membungkuk.
Dalam jubah, Tusk yang tersenyum juga menundukkan kepalanya.
Shadow Beruang Es yang bergerak dengan Elite Battle Corps, dan
Legiun High Orc akhirnya berkumpul bersama. Dan setelah beberapa saat.
Chuck, Chuck, Chuck.
Langkah kaki lain terdengar. Di balik kabut, Shadow Army
yang besar telah mendekat. Sebagai prajurit yang pemburu raksasa dengan ukuran
tim paling besar, mereka kembali dengan cepat meskipun mendapat tugas yang
paling jauh.
Itu adalah SemutMutasi, ‘Ber’ yang akhirnya tiba di Tokyo.
‘Ber’ berjalan menembus kabut dari bagian paling depan
pasukan itu.
‘Ygritte’ juga menyambutnya.
“……”
Tapi tanpa tanggapan, ‘Ber’ melewati ‘Ygritte’ dan pergi ke
belakang Jin Woo, lalu berlutut dengan sopan.
“Oh, kamu sudah datang.”
Kemudian Jin Woo mengalihkan pandangannya ke arah raksasa
yang terlihat dari jauh dan melihat ke belakang.
Semua orang sudah bekerja keras. Dan semua Shadow Army saat
ini sedang berlutut seolah-olah mereka adalah ‘Ber’.
‘Tank’ tak mampu menekuk lutut, karena struktur tubuhnya. Jadi,
dia mendekatkan hidungnya ke tanah, begitu juga Beruang Es lainnya.
Knight Elit, Beruang Es, Semut, High Orc, dan Shadow Army
lainnya saat ini sudah lengkap.
Beberapa ratus Shadow Army telah berkumpul di satu tempat.
“Semuanya bangun.”
Ketika Jin Woo mengambil sikap berdiri dengan tangan, semua
prajurit berdiri.
Chuck..
Itu pemandangan yang sangat spektakuler. Dan Yoo Jin Ho
kewalahan oleh atmosfer, dan terus menatap Shadow Army dengan penasaran.
‘Ini adalah Skill
Hyung-nim, dan jika mereka bergerak … ‘
‘Aku tahu dengan
jumlah dan level ini, jika mereka bergerak bersamaan. Aku tahu aku tak bisa
melakukan apapun lagi. Tapi tetap saja, aku merasa kalah.’
‘Semoga berhasil.’
‘Apa ada orang lain
yang tak memerlukan kata ini, sama seperti Hyung-nim?’
Tapi,
Di balik ini ada pemandangan yang lebih spektakuler. Di sana
ada bayangan besar hitam.
Jin Ho menelan ludahnya, dan dengan hati-hati melihat ke
bagian belakang itu. Dan di sana ada raksasa.
Dengan ukuran yang berbeda dari raksasa yang telah ia lihat
sejauh ini. Tingginya bahkan hampir menyamai beberapa gedung dengan banyak lantai.
“ Wow..”
Keterkejutan dan kekaguman meledak pada diri Jin Ho. Saat
ini, dia sadar jika ada perbedaan besar antara melihat langsung dan melihatnya
dari gambar.
Melihat Jin Ho yang tak bisa menutup mulutnya, Jin Woo
tertawa.
“Apa yang kamu lakukan?”
“Ah, hyung-nim.”
Jin Ho yang berada dalam semangat, terkejut dan menggaruk
bagian belakang kepalanya. Jin Woo yang menepuk kepala Jin Ho, yang menatap
diam-diam pada Shadow raksasa tingkat bos.
“Bagaimana dia bisa
menjadi seperti itu?”
‘Makhluk ini terlalu
besar.’
Dia juga memberikan kesan mengusir, karena sihir jahat yang
mengalir darinya. Tapi itu tak berpengaruh pada Jin Woo. Dan ada dua cara untuk
menghilangkan ketidak-nyamanan ini.
Pertama, melarikan diri dari penyebab ketidak-nyamanan.
Atau yang kedua, mencabut akar permasalahannya.
Dan metode yang terakhir adalah yang dipilih Jin Woo, ketika
dia meninggalkan Korea. Jin Woo sudah tak sabar.
Ba dum ba dum
Menutup matanya, Jin Woo yang menikmati detak jantungnya. Kemudian, dia
membuka matanya.
“Menjauhlah.”
“Ya, hyung-nim.”
Jin Ho yang menganggukkan kepalanya dengan wajah
bersemangat, dengan cepat menjauh dan melintasi para Shadow Army.
‘Baiklah.’
Jin Woo yang menunggu cukup lama agar Jin Ho bisa menjauh. Lalu
memanggil anggota keluarga baru Shadow Army-nya.
‘Bangkitlah.’
Shadow Army dengan tubuh besar lalu muncul dari tanah, meski
tak sebesar raksasa kelas bos.
1 hingga 13.
Jin Woo memutuskan untuk memberi nama Shadow Army raksasa,
berdasarkan dari urutan waktu dibangkitkannya mereka. Dan dia mengatur, agar monster-monster
besar ini berada di barisan depan. Dan dengan ini, Shadow Army mungkin sudah
bertambah kuat.
***
‘Ini dia.’
Jin Woo yang berpikir persiapannya sudah selesai, lalu
mengangkat tangannya. Tangan Jin Woo terangkat dan menunjuk langit, dan semua
Shadow Army bersiap untuk menyerang.
Chuck!
Jin Woo menatap semua pasukannya. Dia saat ini dikelilingi
oleh pasukan berarmor hitam, dengan asap yang keular dari tubuh mereka.
Melihat Shadow Army satu per satu, Jin Woo berbalik ke para
raksasa lagi. Tapi para raksasa menatap Jin Woo seolah-olah mereka tak
tertarik.
‘Aku tak suka ini.’
Jin Woo tak keberatan dengan kenyataan, jika para raksasa
menatapnya dari atas. Lalu wajah Jin Woo memiliki senyum ganas.
Dan,
Tangannya yang diarahkan ke langit dijatuhkan ke arah para
raksasa.
-Kieeeeee!
‘Ber’ mengangkat kepalanya dan meraung. Dan seakan Jin Woo
sudah menekan tombol, semua Shadow Army bergerak secara bersamaan!
Semut,beruang es,raksasa,dan semua Shadow Army,menyerang
raksasa serempak.
Kugugugugu !
Tanah bergertar, karena pergerakan Shadow Army yang dahsyat.
Akhirnya, pasukan Jin Woo memasuki daerah para raksasa.
Saat itu, Udara di sekitarnya tiba-tiba berubah.
‘Apa?!’
Teriakan meledak dari mulut Jin Woo. Ketika raksasa itu yang
telah menghilang dalam sekejap, berhenti. Setengah dari Shadow Army telah
dihancurkan.
‘Ini…?’
Posisi raksasa terbesar yang mengubah Shadow Army menjadi
sampah, terlihat sedikit berubah. Itu kekuatan destruktif yang luar biasa. Dengan
satu serangan, dia bisa mengalahkan setengah Shadow Army.
Tapi, para Shadow Army tak peduli dengan itu. Sebelum debu
dari ujung raksasa terbesar itu bisa menghilang, ‘Tusk’ yang sudah menjadi
raksasa sudah berada di hadapannya.
“Hooeup !”
Dia menghirup udara dan dadanya mengembang. Lalu pilar api
muncul dari mulut ‘Tusk’.
‘Luar biasa!’
Bahkan mereka yang menolak serangan Tusk akan selalu meleleh
setelah satu nafas. Tapi kemampuan yang hebat itu dihadang begitu saja, oleh
telapak tangan raksasa terbesar itu.
Jin Woo juga merasakan, jika Tusk terkejut dengan itu.
Raksasa terbesar itu masih memegang pergelangan kaki raksasa
lain, yang berada dalam posisi yang lebih rendah.
Seorang prajurit raksasa dengan ukuran bangunan, tertangkap di
tangan raksasa terbesar setingkat bos. Dan prajurit raksasa itu terlihat
seperti anak kecil.
Raksasa terbesar itu lalu melemparkan prajurit raksasa itu
kepada Tusk.
Bernafas lagi, Tusk yang telah bersiap untuk serangan
berikutnya, bertabrakan dengan seorang prajurit raksasa yang terbang dan pingsan.
“…. “
Mata Jin Woo yang melihat Tusk yang berubah menjadi asap
hitam, menjadi tajam.
‘Satu lawan satu.’
Pertarungan penuh dengan para raksasa dan Shadow Army
akhirnya dimulai. Tidak, itu pertempuran yang terlalu aneh untuk diperjuangkan.
-Kieek!
‘Itu menyebalkan!’
Shadow Amry terus-menerus dihancurkan oleh serangan raksasa terbesar
itu. Setiap kali raksasa terbesar bergerak, telapak tangan, siku, lutut, punggung,
kaki, Shadow Army akan terserang.
Thud!
Thud!
Thud!
Gerakan brilian raksasa terbesar itu lebih dari kecepatan
Hunter Rank tinggi.
Heck.
Ketika dia melihat, jika semut-semut itu diinjak-injak, Jin
Woo menekan lengan ‘Ber’ yang mencoba bergerak.
Karena itu…
‘Ber’ melangkah mundur.
Jin Woo menunjukkan keinginan untuk melawan bersama ‘Ber’ dan
‘Ygritte’. Dan dia menunggu waktu yang tepat.
‘Belum.’
Jin Woo terus fokus menatap. Para prajurit berulang kali
dihancurkan dan diregenerasi, dan itu mengkonsumsi Mana Jin Woo dengan cepat.
‘Black Heart’ terbuat dari Mana yang masif, dan tak dapat
menahan, bahkan dengan konsumsi yang ekstrem. Tapi Jin Woo tetap diam dan tak
bergerak.
Dia terus menyaksikan raksasa terbesar itu dengan tenang. Ia
melempar pasukan abadinya sebagai dalam umpan dan mencari kelemahan raksasa terbesar
itu.
Ini adalah taktik yang Jin Woo gunakan kali ini.
-Kuwoong!
Raksasa terbesar itu berlutut, dan menghantam tanah dengan
tinjunya.
Bang!
Ketika tinjunya mendarat, gempa bumi berguncang dan puluhan
tentara berserakan. Itu adalah pertempuran mimpi buruk, dengan pertahanan
sempurna dan serangan yang mengerikan.
Tapi itu tetap tak berpengaruh pada Jin Woo.
Di pusat Tokyo yang telah berubah menjadi dataran terpencil,
Jin Woo disibukkan dengan konsentrasi yang mengerikan.
‘Aku tahu itu…’
Seperti yang diharapkan, kulit keras raksasa terbesar itu
sama seperti sebuah armor. Dan kulit itu tak rusak oleh serangan apa pun.
Jin Woo tidak peduli dengan pertahanannya, karena dia hanya
harus menyerang.
Tapi hanya sekali. Ada saat ketika raksasa terbesar itu memilih
untuk bertahan daripada menyerang. Itu adalah ketika ‘Tusk’ menyerang wajahnya
dengan ‘Drake’s Breath’.
Saat itu,raksasa terbesar selalu mengulurkan telapak
tangannya untuk melindungi wajahnya. Jika itu bukan kebetulan…
“Kaiser!”
Jin Woo memanggil ‘Kaiser’.
Bersinar dalam bayang-bayang, ‘Kaiser’ langsung merentangkan
sayapnya lebar-lebar.
Ha ha!
-Kiah!
Jin Woo menaiki ‘Kaiser’.
“Ber, Ygritte!”
Menanggapi panggilan Jin Woo.
‘Ygritte’ langsung berdiri di belakang Jin Woo.
Segera, Kaiser yang membawa Ygritte dan Jin Woo, mengepakkan
sayapnya. Bersama ‘Ber’ yang merayap di tanah.
Kick!
Dengan cepat mereka bergerak menjauh dari tanah.
‘Serang!’
Keempatnya terbang tinggi dan langsung mengarah ke kepala
raksasa terbesar tingkat bos.
Kemudian,
Sssst..
Mata raksasa terbesar itu bergerak ke samping. Di tengah
pertempuran dengan seribu Shadow Army, dia masih bisa menyadari ‘Kaiser’ dan ‘Ber’
yang mendekat dengan kecepatan super.
Jin Woo mengangguk melihat itu.
‘Itu benar.’
‘Jelas jika dia bisa
membagi perhatiannya, karena statistiknya. Dan berkat itu juga, dia bergerak
jauh lebih baik daripada raksasa lainnya.’
Raksasa terbesar itu lalu berbalik. Bahunya bergerak, saat dia
mengarahkan tinjunya pada Jin Woo.
Whoosh !
Jin Woo dan Ygritte melompat dari punggung Kaiser. Dan tinju
raksasa terbesar itu akhirnya mengenai Kaiser.
Thug!
Alis Jin Woo menggeliat, ketika dia melihat Kaiser meledak
begitu saja, karena tinju raksasa terbesar itu. Juga tak menyenangkan, saat
menyaksikan tentaranya dihancurkan.
Satu hal yang menyenangkan adalah kenyataan, jika seseorang
berada tepat di depan raksasa terbesar itu. Dan itu adalah Ygritte.
Ygritte yang melompat tinggi, lalu mengayunkan Devil King’s
Long Sword.
Slash!
Petir biru dari ujung pedang ditembakkan ke arah raksasa terbesar.
Raksasa terbesar itu membenturkan lehernya dan menangkis
kilat.
Slash!
Kali ini, raksasa juga menghindari serangan yang juga
diarahkan ke wajahnya. Yakin akan kelemahannya, Jin Woo mendekati wajah raksasa
terbesar menggunakan Power of Ruler.
Ber juga mengikutinya.
‘Devil King’s Dagger.’
Jin Woo meraih dua Dagger di tangannya.
Ber juga dengan cepat mengeluarkan kuku panjang. Serangan
jepitan dari Jin Woo dan Ber muncul dari langit, ke arah wajah raksasa terbesar.
Di bawah, Shadow Army yang berhasil regenerasi sepenuhnya,
berlari dan menyerang pergelangan kaki raksasa terbesar.
“F*ck it!”
Plop!
Percikan listrik yang keluar dari ujung Dagger yang mengenai
tubuh raksasa, dan meledak.
Petir, pilar api, gigitan.
Yoo Jin Ho menyaksikan pertarungan surealis ini, tanpa
kehilangan momen dari awal hingga akhir.
“….”
Dia menatapnya tanpa bisa bicara.
‘Ini sudah menjadi
pertarungan monster vs monster, bukan pertarungan Hunter vs Monster lagi.’
Monster setinggi bangunan itu mahluk panggilan milik
hyung-nim dan monster hewan itu. Tak mudah mengatakan, siapa yang lebih
terlihat monster saat ini.
‘‘Hebat…’
Sayang sekali, karena dia melihat pertarungan ini sendirian.
Jin Ho berusaha menenangkan detak jantungnya, tapi dia tak memalingkan matanya.
Lalu,
Dagger Jin Woo tertanam di mata raksasa terbesar itu.
Stab!
Raksasa terbesar itu berjuang mati-matian, untuk
menggelengkan kepalanya dengan kuat ke kedua sisi. Tapi Jin Woo tak jatuh.
‘Aku berhasil.’
Jin Woo yangmemegang gagang Dagger dengan kuat, lalu
melemparkan Skill lain dengan tangan lainnya.
‘Mutilate!’
Doo doo doo doo doo
doo!
Mata raksasa terbesar itu terkoyak.
Raksasa terbesar itu memutar bagian atas tubuhnya, tapi Jin
Woo tak jatuh dengan mudah. Jin Woo melihat ke belakang, dan bergantung pada
mata raksasa terbesar itu.
‘Ber! Lakukan apa yang
kanu inginkan! ’
Memahami perintah Tuannya, Ber terbang dengan kecepatan yang
luar biasa, ke lubang di mata raksasa.
Jin Woo di luar, dan Ber di dalam.
Keduanya mulai merobek wajah besar raksasa dari dalam dan
luar tubuhnya. Raksasa itu membuka mulut lebar-lebar dan berteriak.
Kaki raksasa itu berhenti, dan Shadow semut di bawah
menyerang kakinya dengan terkonsentrasi pada satu titik.
Crack..
Salah satu kaki Raksasa patah, dan dia berlutut tanpa
kekuatan.
Kuwoong!
Tanah yang tak bertahan dari beban yang luar biasa, itu
bergetar hebat. Sementara itu, serangan gabungan Jin Woo dan Ber terus
berlanjut.
‘Mutilate!’
Doo doo doo doo doo!
‘Mutilate!’
Doo doo doo doo doo!
‘Mutilate!’
Doo doo doo doo doo!
Meskipun raksasa terbesar itu berjuang dengan keras, serangan
Jin Woo pada wajah raksasa itu tetap berlanjut. Dan akhirnya raksasa terbesar
itu menghentikan perlawanannya.
Lalu, tubuh raksasa terbesar perlahan mulai miring ke
samping.
Dan akhirnya..
Bang!
Tubuh raksasa raksasa terbesar itu bertabrakan dengan tanah.
Pada saat itu, suara mekanis yang dikenalnya berbunyi.
*Ding!*
[Anda telah membunuh musuh!]
[Anda naik level!]
[Anda naik level!]
[Anda naik level!]
[Anda naik level!]
Jin Woo mengangkat tinjunya.
“Selesai!”
Ketika Jin Woo mendarat di tanah dengan ringan dan mencoba
mendesah lega. Dia merasakan sesuatu yang aneh. Dan akhirnya berhenti bergerak.
‘eh …? ‘
Post a Comment for "SL_173"
comment guys. haha