SL_174

SL 174
‘Tunggu.’
Jin Woo bergegas mengecek jendela pesan. Dia memang senang
mendapatkan pemberitahuan peningkatan level. Tapi matanya tertuju pada pesan
pertama yang berbeda.
‘Ya Tuhan.’
Melihat pesan, mata Jin Woo membesar.
[Anda telah membunuh musuh]
“Ini bukan bos-nya?”
Tatapan Jin Woo yang terkejut, pindah ke raksasa terbesar
yang kehilangan fokus pada matanya, dengan anggota tubuhnya yang kejang.
Kekuatan dan kemampuannya sangat memukau, dan berbeda dari
raksasa lainnya. Dan monster ini bukan bos dari Gates ini.
Pesan sistem sudah mengatakan kebenarannya, jadi Jin Woo tak
bisa melakukan apapun.
Kemudian,
“Hyung-nim!”
Jin Woo mendengar suara Yoo Jin Ho yang dipenuh dengan
kegembiraan dari jauh.
Jin Woo lalu melambaikan tangannya pada Jin Hoyang matanya
bersinar. Lalu, mengisyaratkan untuknya agar berhenti di sana.
‘Ugh!’
Apa dia tidak mendengar kata-katanya dengan baik atau dia
takut. Tapi yang pasti, Jin Ho membeku di tempatnya.
Melihat itu, mata Jin Woo menyipit.
‘Aku belum menerima
pesan [Anda telah membunuh bos dari Dungeon].’
‘Dan ini berarti jika
Raid itu belum berakhir.’
Apalagi bukan itu saja hal aneh yang terjadi. Dengan melihat
tubuh raksasa, Jin Woo sudah tahu jika dia tak bisa melakukan Shadow Extraction.
Semua karena tak ada asap hitam yang menunjukkan, jika itu
adalah target ekstraksi. Atau hal yang seperti itu.
Jin Woo terus menatap raksasa terbesar itu, dan suara mekanis
yang familiar lalu terdengar olehnya.
*Ding!*
[Shadow Extraction tidak
memungkinkan]
‘Apa?’
Ketika Jin Woo terus merenungkan apa yang sedang terjadi, dia
mendengar suara gedoran dari suatu tempat. Dan dagu raksasa itu tiba-tiba
bergerak.
Di mulut raksasa yang mulai terbuka, muncul sosok berbentuk Humanoid
pada pandangan pertama.
‘…!’
Jin Woo yang melihat itu secara refleks, dan siap untuk
bergerak. Dagger dipanggil ke kedua tangan, dan dia melontarkan hawa dingin
yang tajam. Tapi kemudian, suara yang terdengar familiar terdengar dari mulut
raksasa itu.
“Tuan… ini aku.”
‘Ber’ yang keluar dari dalam mulut raksasa, mendekat ke arah
Jin Woo.
“Ternyata kamu?”
Jin Woo mendesah lega.
Dia tak bisa merasakan ‘Ber’ yang ada di dalam kepala
raksasa, karena dia ditutupi oleh kekuatan sihir milik raksasa terbesar.
Jin Woo yang yakin jika itu Ber, lalu mengirim Dagger
kembali ke Inventory-nya.
Setelah mendekat, Jin Woo bisa melihat jika Ber dipenuhi
dengan darah dan daging raksasa. Dan dia bisa menebak, seberapa keras Ber
bekerja di dalam raksasa terbesar itu.
Jin Woo yang mencoba untuk mengapresiasi Ber, berhenti
sejenak.
‘Bau macam apa ini … ‘
Baunya bertambah buruk, ketika Ber mendekat.
Bahkan Ber sendiri, tak tahan dengan baunya sendiri. Ber
datang ke depan Jin Woo lalu memberi hormat pada Jin Woo.
“Ya…”
Jin Woo sebenarnya ingin menepuk Ber di bahunya, untuk
memberitahu jika dia sudah bekerja keras. Tapi begitu dia menemukan lendir
kuning pada tubuh Ber, Jin Woo mengurungkan niatnya.
“Kerja bagus, Ber.”
“ Terima kasih, Tuan.”
‘Yah, itu kedengaran
sangat garing.’
‘Tapi sekarang, aku
benar-benar harus berkonsentrasi pada cairan yang ada pada tubuh Ber.’
‘Jika raksasa ini
bukan bos Dungeon. Lalu, di mana bos sebenarnya Dungeon ini?’
Saat itulah pertanyaan seperti itu melintas di kepala Jin
Woo.
Whoosh..
Udara tiba-tiba berubah.
‘……!’
Jin Woo yang merasakan langsung, meningkatkan penjagaannya.
Ber yang merasakan ancaman, tapi sedikit lebih lambat dari
Jin Woo. Langsung memposisikan tubuhnya dan berdiri di depan Jin Woo.
-Kieeeek!
Tak lama setelah hembusan angin yang aneh menerpa mereka.
Whoosh!
Rambut Jin Woo berkibar Dia penasaran dengan hembusan kuat,
yang seakan bisa mencabut akar pohon dan menyapu daerah sekitarnya. Dan
tiba-tiba, dia merasakan sesuatu dari satu tempat.
Dan hembusan itu dengan cepat mereda.
Ber memutuskan untuk tetap tenang di depan situasi itu. Melihat
sekeliling, Jin Woo lalu memuntahkan kekagumannya.
‘Luar biasa!’
Bukan angin saja yang menutupinya. Apa yang ia kira angin,
sebenarnya kekuatan sihir yang mengerikan, sengit, dan sangat besar. Semua itu dimiliki
raksasa terbesar itu.
Sejumlah besar sihir itu bergerak bersamaan ke sekitar.
‘Jin Ho? ’
Jin Woo buru-buru melihat di mana Jin Ho berada.
Untungnya, berkat Ygritte yang sigap, Jin Ho juga aman. Jin
Woo menghela nafas lega mengetahui itu.
‘Lalu…’
Jin Woo melihat-lihat lagi, tapi kekuatan sihir itu
menghilang. Dan dia memutar kepalanya ke arah lain.
‘…..’
Itu dari sisi dalam Gate.
Semua sihir raksasa terbesar itu menghilang. Seolah-olah
Gate menelannya. Tirai hitam yang menghalangi Gate sudah lama rusak. Dan bagian
dalamnya terlihat jelas.
-Oooh
Suasana aneh mengalir keluar dari dalam Gate.
‘Aku yakin, jika aku
sudah menderita sepanjang hidupku. Tapi aku belum pernah melihat fenomena yang
mengerikan seperti ini sebelumnya,’
Pikir Jin Woo.
‘Pasti ada sesuatu di
dalam ini.’
Dia bisa merasakan tekanan itu berkat Stats Sense-nya. Mata
Jin Woo yang melihat ke dalam Dungeon gelap itu lalu menyipit.
‘Apa pun yang ada di
dalamnya. Saat aku melihatnya, aku akan membunuhnya.’
Rasa penasaran dan tak sabar menggerogoti tubuh Jin Woo seketika.
Ba bump ba bump!
Saat ia merasakan hal itu, jantung Jin Woo menjadi berdetak
lebih cepat lagi.
“Hyung-nim…”
Jin Ho yang mendekat dengan hati-hati selangkah demi
selangkah, berdiri di samping Jin Woo dan memandangi Gate.
‘Ini mungkin akan berbahaya.’
Jin Woo lalu menoleh ke Jin Ho dan berkata dengan suara
berat.
“Kamu tunggu di sini.”
“Ya, hyung-nim.”
Jin Ho mengangguk. Dia ingin mengikutinya, tapi khawatir
jika hanya akan menjadi gangguan.
Sementara Jin Ho diam menunggu di luar. Jin Woo memimpin Shadow
Army menyeberangi Gate dan masuk ke dalam Dungeon.
Plop..
‘Aku pikir, aku sudah
terbiasa dengan kata ‘besar’ setelah masuk ke Dungeon yang seperti ini beberapa
kali. Tapi, setelah aku masuki ke Dungeon ini, aku sepertinya harus merubah
pikiran itu.’
Kata ‘besar’, Jin Woo tujukkan untuk lorong yang tinggi dan
lebar di dalam Dungeon. Walau begitu, dia tak membuat suara apa pun di Dungeon.
Kebiasaan saat dia masih seorang Hunter E-Rank, untuk
bertahan dari monster. Masih melekat pada diri Hunter S-Rank, Sung Jin Woo. Sama
seperti biasanya.
‘Berhati-hati bukanlah
hal yang buruk.’
Dalam kegelapan, cahaya terang lalu tiba-tiba menyinari Jin
Woo. Jin Woo lalu pergi ke ujung Dungeon tanpa ada keraguan. Di belakang Jin
Woo, para Shadow Army yang telah pulih dengan sempurna bahkan setelah pertempuran
sengit, kini berbaris rapi.
Setelah entah setelah berapa lama Jin Woo berjalan. Langkahnya
tiba-tiba berhenti.
Ber yang berjalan di belakang Jin Woo, lalu menghentikan
seluruh pasukan.
Ber yang merupakan Semut mutasi yang dioptimalkan untuk
kehidupan kelompok, pandai menangani pasukan berskala besar.
Chuck..
Seluruh Shadow Army telah berhenti.
Setelah melihat kembali pada para prajurit, Ber berdiri
dekat di belakang Jin Woo.
“Tuanku … “
“Sst..”
Jin Woo mengangkat jari telunjuknya, lalu menempelkannya
pada mulutnya. Dan dia melanjutkan.
“Bisakah kamu mendengarnya?”
Ber lalu fokus pada pendengarannya.
Dan,
“Ya, aku bisa mendengarnya.”
Ber juga bisa mendengarnya.
Di ujung Dungeon. Ada suara tawa yang bisa didengar dari ruang
Bos. Dan itu adalah suara tawa pria, yang terdengar seperti sedang bahagia.
Jin Woo yang mendengar itu, tak punya pilihan selain menjadi
penasaran.
Mereka memang tak melihat satu sama lain dalam kegelapan
Dungeon ini. Tapi jika mereka berada pada jarak ini, lawan mungkin akan
menyadari pendekatan ini.
Jumlah Shadow Army yang berjejer di belakang Jin Woo sangat
banyak.
‘Lalu, kenapa dia
masih bisa tertawa?’
Tentu saja Jin Woo juga tahu, seperti apa lawannya.
Ada kekuatan sihir yang kuat di atas kegelapan yang akan menghalangi
nafas untuk orang yang lemah. Musuh ini dipastikan memiliki kemampuan yang
lebih dari raksasa Terbesar, penjaga Gate sebelumnya.
‘Dan, dia bukan lawan
yang mudah.’
Jin Woo lalu melepaskan semua kekuatan sihirnya.
Woong..
Gelombang menyebar di sekitar Jin Woo. Jika musuh menyadari kekuatan yang sedang
datang mendekat padanya, dia pasti akan siaga.
Tapi..
“Ha ha ha.”
Lawan masih tak berhenti tertawa. Jin Woo mendecakkan
lidahnya karena itu.
‘Ini pasti
menyenangkan.’
Jin Woo tertawa dan melangkah ke ruang bos. Di dalamnya ada
ruangan dengan beberapa ruang kosong.
Jin Woo lalu berjalan mengikuti arah suara tanpa ragu-ragu. Shadow
Army juga berbaris di belakangnya.
Chuck, chuck, chuck.
Sebenarnya, kemunculan Shadow Army bergerak dalam asap hitam,
seharusnya sudah cukup untuk menakuti musuh.
Tapi..
“Ha ha ha ha ha!”
Di sana, Jin Woo melihat seorang pria yang seluruh tubuhnya,
kecuali wajahnya diikat.
‘Apa-apaan ini?’
Dia terikat tapi juga tidak.
Rantai hitam yang terhubung ke dinding Dungon itu terlalu
pendek untuk menahan tubuhnya. Atau, ujung rantai itu memang benar-benar kuat?
‘Jika itu adalah
hukuman, kejahatan seperti apa yang ia lakukan, hingga mendapatkan ini.’
Jin Woo yang memikirkan itu mengerutkan keningnya.
Di sisi lain, pria itu tersenyum cerah sambil memandang Jin
Woo, seolah-olah dia adalah temannya yang ramah.
“Ini menyenangkan, Ini menyenangkan! Ha ha ha, ‘Rulers’
bodoh, ha ha ha. Lihat siapa yang datang pertama menemuiku!”
Jin Woo lalu berhenti, di tempat yang tak jauh dari dengan
pria itu.
Pria itu lalu berbicara pada Jin Woo.
“Rantai… Buka ikatannya. Aku tahu rencana para ‘Rulers’.
Biarkan Monarch lainnya tahu kebenarannya …”
Setelah rantainya dibuka.
Mata pria yang tadinya bersuka cita, menjadi tenang. Seperti
ekspresinya tadi adalah kebohongan.
‘….’
Pria itu menatap mata Jin Woo dengan tenang. Sementara dia
terus menatap Jin Woo, Jin Woo juga terus memikirkan siapa pria itu.
Kemudian. Jin Woo menyadari bahwa wajahnya sama, dengan
wajah raksasa terbesar yang berdiri di luar Gate.
‘Manusia atau bukan… ‘
‘Panjang gelombang
kekuatan sihir milik pria ini berbeda.’
‘Apa dia monster yang
bisa berbicara dengan lancer?’
‘Tapi, mengapa monster
ini malah terjebak di dalam Dungeon?’
‘Ada banyak jenis
monster yang muncul selama 10 tahun terakhir. Tapi aku tak pernah mendengar,
jika ada mosnter yang anggota tubuhnya diikat, hingga membuatnya tak mungkin untuk bergerak.’
‘Tapi, jika aku ingin
petunjuk, satu-satunya mungkin adalah kata ‘Rulers’ yang digunakan oleh pria
ini.’
‘…..’
Keheningan terus berlanjut.
Beberapa saat kemudian, bibir pria itu terbuka.
“Kamu… aku tak
mengenalimu.”
Jin Woo tak tahu, siapa yang salah di sini. Tapi dia tak
ingin menyangkalnya. Kecuali raksasa di luar, ini adalah pertama kalinya Jin
Woo melihat wajahnya.
Jin Woo lalu bertanya.
“Apa para ‘Rulers’
itu, yang membuatmu menjadi seperti ini?”
‘Aku akan mencari tahu.’
Jin Woo pikir, ini sebagai batu loncatan. Untuk fondasi perang
yang sesungguhnya nanti. Yah, ini juga pertama kalinya, dia bertemu dengan pria
ini.
Jin Woo sebelumnya selalu mencoba berkomunikasi dengan
monster dengan kecerdasan. Tapi, dia selalu saja tak memiliki kesempatan, untuk
mendapatkan penjelesan dari mereka.
Mungkin, monster yang ada di depannya saat ini, akan
mengatakan alasan keberadaannya untuk pertama kalinya.
‘Akan aku cari tahu
kebenaran di balik semua ini.’
“Pertama, siapa ‘Rulers’
itu?”
“Musuh lama para Monarch.”
“Monarch… “
‘Patung malaikat yang
telah aku bunuh, juga mengatakan Monarch-monarch yang lain. Apa ini yang ia
maksud saat itu?’
“Kedua, walau aku tak apa Monarch itu. Tampaknya, kamu tahu di
mana salah satu dari mereka. Yah, masalahnya adalah mereka yang membuatmu
menjadi seperti ini …”
“Ya.”
Pria itu menjawab dengan mata sedih,“Aku juga seorang
Monarch.”
Dan dia melanjutkan penjelasannya dengan suaranya yang
bersemangat.
“Mungkin para ‘Rulers’ dan Monarch sedang mencarimu saat
ini. Tapi sekarang, kamu tak memiliki kekuatan untuk berurusan dengan mereka
semua. Kamu akan membutuhkan kekuatan untuk menghadapi mereka.”
Jin Woo yang mendengar itu, memilih kata-kata yang paling
tepat dari banyak kata yang sulit dipahami.
“Caranya?”
Pria itu mengangguk lalu berkata.
“Lepaskan segelku. Dan aku akan membantumu.”
Post a Comment for "SL_174"
comment guys. haha