Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

SL_188

gambar


SL 188

Hanya Monarch of Shadow yang mampu menarik keluar, jiwa yang telah jatuh ke dalam jurang jurang kematian. Dan Naga itu langsung mengetahui identitas Jin Woo, hanya dalam sekilas.
King of the Dead yang meminjam bentuk manusia, memandang dirinya dengan matanya yang agung.
Kekuatan yang kuat, lalu menggerakkan seluruh tubuh Naga. Tapi itu hanya berlangsung untuk sementara waktu.
Saat tatapan Naga itu bergerak sedikit lebih jauh ke belakang. Dia melihat wajah bodoh seorang manusia yang menatapnya dengan mulut terbuka lebar.
‘Manusia… manusia?’
Naga itu mengingat kebencian tak berujungnya pada manusia, yang dia miliki sebelum napasnya dihentikan.
Kemudian, rasa sakit saat nafasnya terputus karena manusia muncul kembali.
‘Bunuh manusia.’
Tuk..
Naga menjadi gila. Mata merahnya yang bersinar menyebabkan tubuh semua orang bergetar ketakutan.
“Semuanya… aku akan membunuh kalian semua.”
Udara di dalam ruang penyimpanan mulai mendidih.
“Ya Tuhan…”
Direktur melemparkan keterkejutannya. Tempat ini dirancang agar sesuai dengan ukuran Naga yang sedang tertidur. Tapi begitu naga yang tertidur bangun dan mengangkat kepalanya, tempat yang lebar ini terlihat sangat kecil.
Creack!
Kepala naga itu mennyentuh langit-langit dan meghancurkan beton yang ada di sana.
“Apa apa?”
“Ada apa…”
Cahaya berwarna merah terlihat di muncul dari dalam mulut naga yang terbuka. Dan itu mulai membentuk gumpalan yang semakin lama semakin banyak.
Direktur dan wakil direktur telah melihat cahaya merah ini beberapa kali di masa lalu.
Adam White yang juga melihat itu berbalik dan berteriak.
“Direktur, kamu harus menghindarinya.”
“Itu nafas Karmish! Di mana aku bisa melarikan diri dari itu?”
Jelas jika ketika cahaya merah itu dikeluarkan, seluruh markas Biro Hunter pasti akan runtuh.
Tak ada tempat untuk menghindari serangan Naga di sini.
Clang!
Salah satu karyawan yang wajahnya memutih terjatuh. Dua lainnya buru-buru memasukkan kata sandi untuk mengunci pintu untuk keluar, dari tempat penyimpanan.
Namun, direktur dan wakil direktur yang tahu jika itu tak berguna, hanya bergantian memandang Jin Woo, yang menghidupkan kembali Karmish dengan wajah emosional.
-Kuaaa
Cahaya merah yang diciptakan oleh sihir akhirnya berubah menjadi bola yang sangat mencolok. Segera sebelum Naga melepaskan serangan yang bisa melenyapkan semua ‘manusia’ yang berdiri di hadapannya dengan suhu yang sangat tinggi.
“Hentikan!”
Pembuluh darah di leher Jin Woo terlihat.
 “Berhenti!”
Direktur yang menutup matanya karena cahaya yang menyilaukan, perlahan-lahan menjatuhkan tangannya.
Ketika cahaya mulai menutupi bagian dalam, dia pikir semuanya sudah berakhir. Tapi itu hanya apa ia pikirkan saja.
‘Bagaimana… Bagaimana ini bisa terjadi?’
‘Di mulut Karmish yang marah, api mulai padam. ‘
‘Naga yang telah membunuh lebih dari seratus Hunter dengan nafasnya tiba-tiba menghentikan serangan dengan segera, oleh satu kata dari Hunter Sung Jin Woo?’
Gulp..
Direktur memandang Jin Woo sambil mencoba menenangkan diri. Tapi kemudian, dia melihat hal yang sangat mengejutkannya.
Jin Woo berbicara kepada Karmish.
“Segel yang tertanam di kepalamu telah lama hilang. Kamu tak harus lagi mengikuti perintah para Rulers.”
Wakil direktur yang menempel di sisi direktur yang juga terkejut bertanya.
“Sekarang, apa dia sudah menjadi summon-nya?”
“Aku tak tahu, bagaimana menafsirkan apa yang sedang aku lihat ini.”
Sementara semua orang dalam keadaan terkejut, Jin Woo menghela nafas lega.
‘Huuuuh.’
‘Apa yang harus aku lakukan?’
‘Aku sangat tertekan untuk waktu yang singkat sebelumnya. Tapi aku senang dengan hasil ini.’
Tapi,
Ketika dia merasakan jika naga itu memiliki kemarahan yang kuat. Jin Woo terus terang, dia merasa ketakutan.
Shadow Army yang begitu kuat.
Seperti yang dikatakan Monarch of Giant, tampaknya benar jika semakin tinggi kehadiran yang dimiliki oleh monster, maka semakin kuat juga mereka.
Naga ini sendiri mengejutkan Jin Woo, sebelum dia mematuhi perintah dari Tuan barunya.
 ‘Apakah ini rasanya, tunduk pada Monarch of Shadow?’
Naga yang berdiri, menurunkan postur tubuhnya dan memberi hormat kepada Jin Woo.
Ketika naga itu bergerak, orang-orang yang sebelumnya terkejut, menghela nafas lega. Naga itu lalu meletakkan hidungnya di tanah, dan berkata dengan naif.
“Monarch of Dragon yang hanya bisa menghembuskan nafas api, akan menyambut Monarch baru.”
Kosakata yang unik miliknya, lalu meleleh dalam kesopanan. Jin Woo kemudian perlahan mendekati naga itu. Lalu dia menyentuh hidungnya.
Naga memejamkan mata dan menikmati tangan Monarch-nya. Rasa nyaman yang tak terlukiskan, melewati seluruh tubuhnya melalui hidung.
Jin Woo juga bisa merasakan suasana hati naga semakin membaik. Dan jantung Jin Woo yang sebelumnya sudah tenang mulai terpacu kembali.
Ba dum ba dum ba dum.
‘Karmish… Naga Karmish benar-benar menajdi prajuritku … ‘
Senyum secara alami muncul di wajah Jin Woo.
Adam White yang tak bisa menutup mulutnya, karena melihat pemandangan yang sulit dipercaya itu, memperhatikan sesuatu dan berkata kepada wakil direktur.
“Tuhanku, bukankah dia mengibaskan ekornya?”
“Bencana terburuk yang pernah dihadapi umat manusia bukanlah anak anjing. kamu tak bisa membodohiku,”
Wakil direktur yang menganggap jika itu konyol, lalu melihat ekor Karmish.
‘Sialan …’
Jin Woo menarik tangannya dan naga menghentikan mengibaskan ekornya. Naga itu mengangkat kepalanya lagi.
Karmish adalah nama yang diberikan manusia pada naga, untuk kenyamanan mereka sendiri.
Jin Woo khawatir tentang penamaan Shadow Army yang baru ini. tapi dia ingat apa yang dia katakan saat dia menyapanya.
“Kamu Raja Naga?”
“Ya, Monarch.”
Naga itu masih berbicara sopan saat menjawab Jin Woo.
“Aku Monarch of Dragon, Lord of Destruction.”
‘King of the Dead, Monarch of Shadow… ‘
‘Dan Monarch of Giant, Lord of Beginning.’
Jin Woo saat itu menyadari, jika naga ini adalah salah satu dari sembilan Monarch yang ia dengar dari Sistem sebelumnya. Tapi sekarang, itu tak penting.
Yang ingin dia ketahui sekarang adalah nama asli naga itu. Semua agar dia bisa memberinya nama.
“Lalu siapa nama….”
Jin Woo tak bisa menyelesaikan ucapannya. Dan mata Jin Woo yang menatap Karmish sangat terguncang.
Tubuh naga itu perlahan menyusut, seolah badai pasir dihembuskan oleh angin.
“Tapi Monarch. Aku harus mengucapkan selamat tinggal.”
“Apa?”
Statistik Sense Jin Woo bersentuhan dengan perasaan naga itu. Hanya perasaan sedih yang tak bisa dibandingkan, yang Jin Woo rasakan saat itu.
Naga itu sangat menyesal.
“Sepertinya sudah terlambat untukku, Monarch.”
Kekuatan Monarch of Shadow Jin Woo tak bisa menarik kembali jiwa yang telah mati delapan tahun yang lalu, terlalu lama.
Ini sudah terlalu lama, dan jiwa Naga sudah terjebak di ujung jurang, sihir naga yang lemah, juga sudah tersebar di udara.
‘Sistem! Sistem!’
Jin Woo dengan menyedihkan memanggil sistem, tapi sistem tak menanggapi. Sama seperti biasa.
Sama seperti Jin Woo bisa merasakan perasaan naga, naga juga bisa melihat perasaan Jin Woo.
“Aku iri pada para Shadow milik Monarch, yang bisa bersama Monarch selamanya.”
Kemudian, Naga itu memberikan saran terakhirnya kepada Monarch yang tak ingin kehilangan tentaranya.
“Monarch, aku mohon. Ada empat manusia yang meminjam ‘Power of Rulers’/kekuatan para Ruler. Tolong berhati-hatilah terhadap mereka.”
Pada saat yang sama, ketika wujudnya mulai menghilang, suara naga juga menghilang.
“Merupakan suatu kehormatan, untuk melihat Monarch baru, walau hanya untuk sementara waktu …”
Keheningan tiba-tiba memenuhi tempat penyimpanan mayat itu. Seperti kebohongan, Shadow Naga telah menghilang. Dan setelah itu, semuanya kembali ke keadaan semula, seakan tak pernah terjadi apapun di sana.
Direktur yang mengawasi dari jauh, buru-buru melihat mayat naga itu. Namun, tak ada yang terjadi pada tubuh naga itu.
Direktur merasa pusing dengan perasaan, seakan dia sedang bermimpi.
‘Tapi, Jika semua ini adalah mimpi, maka Hunter Sung Jin Woo tak akan berdiri disini.’
“….”
Jin Woo tak bisa menjaga Shadow naga untuk waktu yang lama.
*Ding!*
Jendela Pesan muncul dengan suara ‘Ding’ yang akrab.
*Ding!*
 *Ding!*
 [Shadow Extraction gagal]
[Waktu kematian target sudah terlalu lama, dan ekstraksi lebih lanjut tidak ada artinya.]
[Bayangan objek telah kembali ke dunia hampa.]
Jendela Pesan berbunyi tiga kali.
Dan itu adalah pertama kalinya, Jin Woo mendengar suara mekanis dengan perasaan sedih.
Jin Woo lalu mengencangkan tinjunya.
‘Sialan!’
Jin Woo melampiaskan kemarahannya ke lantai, dan seluruh bangunan itu bergetar untuk sementara waktu.
* * *

 Jin Woo kembali ke hotel.
Karena Jin Woo berada dalam suasana hati yang buruk sepanjang hari. Adam White yang mengambil peran sebagai pemandunya, tak bisa mengatakan sepatah kata pun, selama dia mengantar Jin Woo ke hotel.
Dalam pikiran Adam, dia selalu berpikir jika dia memiliki kesempatan untuk membuka mulutnya setelah check in di hotel.
 “Ketika kamu berada di Amerika, aku bertanggung jawab untuk menjagamu. Jadi tolong beri tahu aku, jika kamu membutuhkan sesuatu.”
Adam berbicara dengan wajah ceria, tapi jawabannya dingin.
“Aku mengerti.”
Otot-otot wajah Adam memaksakan senyum.
‘Tidak… aku takut berada di sini.’
Dia tahu untuk pertama kalinya, itu adalah hal yang mengerikan, berada di depan Hunter kuat yang dalam suasana hati yang buruk.
Karena suasana hati Jin Woo. Tentu saja, negosiasi tertunda.
Direktur dan wakil direktur sudah menyaksikan hal yang menakjubkan, jadi tak ada tanda jika mereka menyesal.
 “Aku pikir, aku harus tidur.”
Setelah mengatakan itu, Jin Woo lalu bergegas ke kamarnya.
“Eh?”
Saat itu, Woo Jincheol yang sedang masuk ke hotel melihat Jin Woo dan mendekat.
 “Hunter Sung. Kenapa kamu tiak menghubungiku?”
“Ah… aku berada di tempat, di mana aku tak bisa menghubungimu untuk sementara waktu.”
Orang luar yang datang ke Biro Hunter tak dapat menggunakan telepon. Tak ada pengecualian, semua itu diperlukan untuk menjaga kerahasiaan yang ada di dalamnya.
Jika wajah orang penting seperti Madam Selner diketahui, seluruh Biro Hunter akan terusik.
Woo Jincheol yang mengusap dahinya, lalu bertanya.
 “Lalu bagaimana dengan Yoo Jin Ho. Apa kamu bertemu dengannya?”
“Ya?”
Kemudian muncul rasa heran di wajah Jin Woo dan Woo Jincheol.
“Jin Ho menghubungiku sebelumnya. Dia mengatakan sedang sedang menunggumu di Biro Hunter.
“Aku baru saja kembali dari sana, apa yang kamu bicarakan?”
Setelah mendengar pembicaraan itu, Adam White langsung mengkonfirmasi fakta tersebut.
 “Tidak ada nama Hunter Yoo Jin Ho di daftar pengunjung.”
“Ya? Begitukah? Dua jam yang lalu, seorang Hunter S-Rank datang dan langsung membawanya.”
Mata Jin Woo membesar saat mendengar itu.
“Hunter S-Rank, siapa maksudmu?”
“Hunter Hwang Dongsoo, dia ada di hotel ini.”
“Apa?”
Berbeda dengan dua orang yang tak tahu apa yang terjadi, Jin Woo merasakan energy yang tak menyenangkan, segera setelah dia mendengar nama Hwang Dongsoo.
‘Apakah ini juga karena stats sense?’
Ketika melihat mata Jin Woo yang menakutkan, Adam mengeluarkan ponselnya lagi.
“Aku akan menghubungi Guild Hunter Hwang Dongsoo.”
Beep.. Beep..
Setelah beberapa bip berbunyi, kemudian Laura, manajer senior Hunter di Guild Scavenger, menerima telepon dari Adam.
Adam memperkenalkan dirinya secara singkat dan menjelaskan situasinya.
Tapi tak seperti harapannya, suara dari penerima sangatlah tenang.
-Bukankah Hunter Sung Jin Woo sudah tahu itu? Hunter Hwang Dongsoo menjelaskan, jika dia memang membawa Yu Jin Ho. Tapi, dia sudah mendapatkan izin dari Hunter Sung Jin Woo.
Adam yang mendengar itu menatap Jin Woo. Dan Jin Woo segera menggelengkan kepalanya.
Adam lalu mengangguk, dan dengan cepat berbicara.
“Hunter Sung Jin Woo belum tahu. Sementara Hunter Sung Jin Woo berada di Biro Hunter, ada seseorang yang membawa Hunter Yoo Jin Ho pergi.”
-Lalu aku akan mencari tahu secepatnya.
Panggilan terputus.
Jin Woo yang diam-diam mendengarkan, berbalik ke pintu masuk begitu panggilan terputus.
“Hunter S-Rank! Dia dari Guild Scavenger, aku bisa memberitahumu, jika mendapatkan informasi lebih lan…! ”
Adam berhenti, ketika melihat Jin Woo menuju pintu masuk hotel. Adam keluar dari pintu masuk hotel dengan tergesa-gesa untuk mengejar Jin Woo, tapi Jin Woo sudah menghilang.
 “Apa? Kemana dia pergi?”
Adam memandang jalan dengan bingung.
* * *

Jin Woo yang berpindah ke gang belakang untuk melarikan diri dari jalanan yang ramai, menjadi marah.
‘Hunter S-Rank, yang berpura-pura jika ia dikirim olehku, membawa Jin Ho.’
‘Dan di Guild tempat Hunter S-Rank itu bergabung, mereka mengatakan jika dia sudah mendapatkan izin dariku, tentang hal itu.’
‘Ada sesuatu … ‘
‘Itu tak akan relevan, jika seorang pejabat Guild memalsukan namaku.’
Wajah Jin Woo mengeras.
‘Jika ini tantangan, orang ini salah memilih lawannya.’
Jin Woo lalu memberi perintah pada Shadow Army.
‘Cari Jin Ho.’
‘Jika lebih dari seribu tentara disebar ke sekitar dan menelusuri jejak kekuatan sihir Jin Ho, mereka pasti akan dapat menemukannya dengan cepat.’
Sasasak, Sasasasak..
Seribu bayangan keluar dari kaki Jin Woo dan mereka mulai bergerak cepat.
* * *

 Thomas Andre memandang sekeliling apartemen dengan wajah tegasnya.
Para Hunter yang telah diintruksikan olehnya untuk mengawasi Hwang Dongsoo seharusnya berada menunduk malu.
“Cih.”
Thomas yang mendecakkan lidahnya, melepas kacamata hitam-nya.
“….”
Ketika wajahnya terungkap, wajah bawahannya yang lalai akan tugasnya menjadi pucat.
Thomas Andre lalu berjalan dan memberikan instruksi dengan suara rendah.
“Hwang Dongsoo … Temukan dia, sebelum Sung Jin Woo menemukannya. Lakukan apapun agar kalian bisa menemukannya lebih cepat.”



< Prev  I  Index  I  Next >

Post a Comment for "SL_188"