SL_189

SL 189
Jin Woo berdiri di atas sebuah bangunan yang menghadap ke
kota, untuk terus mencari. Penglihatannya dimaksimalkan dengan stata Sense yang
tinggi. Karena itu, dia bisa menatap dengan jelas perumahan yang terletak
lumayan jauh dari tempatnya berdiri.
Pada saat yang sama, telinganya juga berfokus pada suara
Shadow Army.
[Smith! Bagaimana kabarmu hari ini?]
[Tamu, di toko kami, mengembalikan lagi barang yang ia beli
…]
[Kenapa kamu tak datang ke pesta kemarin?]
Jin Woo mendengar banyak sekali suara.
Mulai dari suara mobil, suara TV, suara kucing yang
mengeong, suara air keluar dari kamar mandi, dan lebih banyak lagi. Semua suara
yang ada di kota saat ini muncul di telinga Jin Woo.
Dari hal yang berkaitan dengan sihir hingga hal yang dasar.
Jin Woo yang terus menyeleksi semuanya mengeluarkan keringat
dingin di dahinya.
‘Jika aku masih
menyimpan Shadow Army pada Jin Ho, aku tak perlu melakukan ini … ‘
‘Tapi siapa yang
menduga jika ini akan terjadi?’
Jin Woo menyesal, tapi itu sudah terlambat.
Shadow Army yang telah ditanamnya ke Jin Ho dalam persiapan,
jika kejadian tak terduga terjadi. Itu sudah digunakan Jin Woo, untuk berpindah
ke kamar inap Ayah Jin Ho.
Setelah itu, Jin Woo sibuk di Jepang dan ketika kembali, dia
langsung pergi ke Amerika. Dan hasilnya kelalaiannya adalah penderitaan ini.
‘Shadow Karmish menghilang, dan keberadaan Jin
Ho juga masih menjadi sebuah misteri … ‘
Dahi Jin Woo mulai berkerut, ketika memikirkan semua itu. Dengan
perasaan yang berawan. Mata Jin Woo yang tajam yang terlihat seperti kilat yang
menyerang banyak tempat, seolah-olah tak akan melewatkan hal terkecil apa pun.
Tapi..
Jin Woo masih kesulitan untuk menemukan pemuda Asia itu.
“Apa… apa dia sudah pergi keluar kota?”
Jin Ho adalah seseorang yang Jin Woo anggap sebagai adiknya
sendiri. Tapi Yoo Jin Ho juga seorang Hunter Class Fighter D-Rank.
Bahkan walau dia dikeroyok oleh banyak orang biasa, Yoo Jin
Ho pasti bisa mempertahankan dirinya sendiri.
Karena itu, jika mobil yang akan pergi ke Biro Hunter
mengarah keluar kota, Yoo Jin Ho pasti akan menyadari ada yang salah, dan dia
pasti mencoba melawan.
‘Masalahnya adalah, orang
yang membawa Jin Ho adalah seorang Hunter S-Rank.’
Jin Woo memperbesar area pencarian Shadow Army lagi.
‘Dia diapnggil Hwang
Dongsoo, huh.’
‘Aku tak tahu apa yang
ia pikirkan dan rencanakan, dengan membawa Jin Ho. Tapi yang terpenting, dia
sudah memancing kemarahanku.’
‘Aku bersumpah, jika
aku harus membuat dia membayar harga yang tepat untuk itu.’
‘Dan jika sesuatu
terjadi pada Jin Ho …’
Di mata Jin Woo, cahaya yang sangat berbahaya bersinar.
Segera,
Dari Shadow Army yang melakukan pencarian, lebih banyak
informasi tentang seluruh kota mengalir masuk ke kepala Jin Woo.
* * *
Akhirnya, Hwang Dongsoo membuat kesalahan yang Thomas Andre
tak inginkan.
Mengetahui ini, Guild Scavenger telah bersiaga untuk
melakukan tindakan. Lawannya adalah Hunter Sung Jin Woo. Jika mereka membuat
satu saja kesalahan, nyawa Hwang Dongsoo akan sangat terancam.
Hwang Dongsoo adalah ace dari Guild Scavenger.
Dia salah satu kekuatan yang sangat besar milik Guild.
Karena Thomas Andretak ingin kehilangannnya, dia terus duduk dengan gugup di
kantor Guild. Menunggu panggilan datang dari anak buahnya yang mencari
keberadaan Hwang Dongsoo.
“Ada berita?”
Staf menggelengkan kepalanya dalam ekspresi gelap. Kerutan
yang muncul di dahi Thomas Andre menjadi lebih dalam setelah itu.
Dia tak bisa melacak posisi Hwang Dongsoo, karena ponselnya
dimatikan.
Karena itu, Thomas Andre memerintahkan stafnya untuk mencari
Hwang Dongsoo ke banyak tempat. Tapi sayangnya, dia belum berhasil mendapatkan
posisinya.
“Hwang seperti menghilang hari ini.”
“Bukankah dia tak akan mendapatkan masalah?”
“Tidak .Hwang memang Hunter S-Rank. Tapi kesenjangan antara
Sung Jin Woo dan dirinya sendiri sangat besar. Tapi, dia malah terlalu percaya
diri untuk melakukan tindakan sembrono.”
Thomas lalu berpikir.
‘Sepertinya aku
sendiri yang harus pergi mencarinya.’
Pemikirannya tak salah. Bahkan jika dia memang menyebabkan
beberapa masalah, dia masihlah Hunter milik Guild Scavenger hingga akhir masa
kontraknya. Dan Guild Scavenger telah menginvestasikan banyak uang, untuk
melihat kecemerlangan dan potensi Hwang Dongsoo.
Walau Thomas bukan orang yang senang berbagi, dia masih
ingin melihat masa depan apa yang akan ditunjukkan oleh Hwang Dongsoo.
“ Apa aku terlalu
memanjakan Hwang?”
Thomas terjatuh dalam pemikiran dalamnya, dia terus
memikirkan bagaimana cara menyelesaikan masalah ini, dan membuat Hwang Dongsoo
tak melakukan kesalahan lagi di masa depan.
Staf yang berada di hadapannya berhati-hati untuk bernapas
ketika melihat Thomas dalam suasan hati yang terlihat buruk.
Kemudian, telepon berdering.
Thomas yang sedang menunggu kabar, dengan cepat
mengangkatnya.
“Aku pikir, aku sudah
menemukan posisi Tuan Hwang.”
Itu suara Laura.
“Benarkah?”
Thomas bangkit dari kursinya.
“Di mana?”
Ketika Laura tahu apa yang Thomas rasakan, penjelasannya tak
berhenti, dan itu berlanjut dengan cepat.
“Aku telah menjalin kerja sama dengan Biro Hunter. Dan aku
telah menganalisis semua rute Tuan Hwang selama sebulan terakhir. Tiga kali, ada
jejak di mana ia bergerak ke tempat yang tak sesuai jadwal dari yang biasa.”
“Bagus!”
Thomas mengangguk.
‘Aku akhirnya melihat
ekornya, lebih cepat dari yang aku kira.’
“Kirimkan semua
detailnya kepadaku. Aku akan langsung pergi ke tempatnya.”
“Baik.”
Thomas yang hendak menutup telepon, menghentikan tangannya
dan mengangkat gagang telepon lagi dan kemudian bertanya.
“Tapi… bagaimana orang Biro Hunter melakukannya,L aura?”
“Biro Hunter mencatat lokasi dan rute saat ini, dari semua
Hunter melalui pelacak lokasi yang dilekatkan ke dalam Hunter Phone. Tapi
mereka tak mudah untuk memberikan informasi mereka. Bahkan jika itu permintaan
dari Scavengers, itu akan memakan waktu setidaknya beberapa jam untuk
pemeriksaan. Itu hanya untuk mendapatkan catatan Hwang.”
“Itu tak mungkin,”
Thomas penasaran bagaimana Laura mendapatkan lokasinya. Tapi
jawaban Laura lebih sederhana dari yang ia kira.
“Jika aku tak dapat menemukan Hwang, Tuang Hwang dan Sun Jin
Woo mungkin sudah bertemu lebih dulu.”
* * *
Semua anggota Guild Scavengers
baru saja mulai bergerak!
Suara mendesak Adam White yang sedang mengawasi pergerakan
Scavenger. Dia memainkan ponselnya.
Wakil Direktur lalu bertanya.
“100 orang?”
“Aku baru saja membatalkan Raid yang sudah dijadwalkan.Saat
ini setiap Hunter sedang bergerak ke suatu tempat.”
“Apa-apaan ini… Apa yang sebenarnya sedang terjadi saat
ini?”
“…..”
Adam White tak bisa membuka mulutnya dengan mudah.
Seorang Hunter S-Rank dari Guild Scavengers telah membawa
seseorang dari kelompok Hunter Sung Jin Woo sebagai sandera. Dan Hunter Sung
Jin Woo dan Guild Scavengers sudah mulai bergerak.
Itu bukan hal yang normal dan bisa dikatakan begitu saja. Seluruh
Guild Scavengers dikatakan, dikerahkan oleh Thomas Andre untuk hal ini.
Suasana yang tak menyenangkan ini membuat dahi Adam White
berkeringat. Dan seperti yang diharapkan.
Adam membeku, ketika dia melihat Thomas Andre di pintu masuk
gedung.
‘Ugh …’
Thomas Andre yang melihat sekeliling sekali, lalu naik ke
mobil yang sudah menunggu dan mulai kemudian bergerak ke suatu tempat.
Para Hunter Guilf Scavengers tampak telah menghilang saat
ini.
Adam lalu memberi tahu asistennya, apa yang telah dilihatnya
dengan suara gemetar.
“Wakil direktur… Goliath… Thomas Andre sudah bergerak”
* * *
“Apakah ini benar-benar baik-baik saja?”
Pria itu menatap Yoo Jin Ho dan bertanya dengan suara
khawatir.
Hwang Dongsoo lalu mengangguk.
‘Aku tak mencoba
melakukan apa pun.’
‘Aku hanya perlu tahu
satu hal.’
Thomas sudah memperingatkannya sebelumnya.
“Jangan menyentuh Sung Jin Woo.”
Tapi, Hwang Dongsoo memang tak berniat menyentuh Sung Jin
Woo dari awal. Dan ada satu orang lagi yang bisa menjawab pertanyaannya,
meskipun itu bukan Sung Jin Woo.
Hari itu.
“Apa yang terjadi di Dungeon, di mana kakakku Hwang
Dongseok, Sung Jin Woo, dan kamu, Yoo Jin Ho masuki ? Aku akan membiarkanmu
pergi, jika kamu menjawab pertanyaanku dengan jujur.”
Namun, Jin Ho bahkan tak membuka mulutnya sama sekali. Ketika
Hwang Dongsoo memukul mulutnya, Jin Ho merasakan sakit yang kuat.
Hwang Dongsoo hanya ingin satu jawaban darinya, dan itu
adalah.
‘Sung Jin Woo membunuh kakakmu.’
Tapi, Jin Ho tetap diam tanpa mau membukan mulutnya sama
sekali.
Ngomong-ngomong, Bagaimana bisa seorang Hunter Rank rendah
dan canggung, bisa menutup mulutnya saat berada di depan Hunter S-Rank?
‘Keberaniannya patut
terpuji. Tapi itu tak bisa dimaafkan.’
Hwang Dongsoo mendekati Jin Ho.
“Hei. Bangun!”
“Orang ini pingsan. Apa ini sudah keempat kalinya?”
Hwang Dongsoo yang kesal dengan Jin Ho, menjadi lebih
agresif.
“Bangun!”
Slap!
“Bangun!”
Ketika Hwang Dongsoo melihat Jin Ho yang sedang mengutuk
dengan darah di mulutnya, seorang pria lain terkikik.
“Karena kamu seorang Tanker. Kamu cukup kuat untuk bisa
menahannya. Orang biasa pasti sudah mati saat ini.”
Hwang Dongsoo meraih bagian belakang kepala Jin Ho, dengan
wajah tanpa ekspresi dan mengangkatnya.
“Dengar, aku tak bermaksud untuk membunuhmu. Yang tertawa
tadi adalah Healer yang hebat. Dan dia akan menyelamatkanmu, setiap kali kamu
mau mati.”
Saat tatapan kabur Dongsoo menuju ke arah pria yang terkikik
itu, dia tersenyum dan bertepuk tangan. Seolah dia menyapanya.
Tangan Hwang Dongsoo yang melihat itu lalu bergerak dengan
kasar.
“Kuhh!”
Kepala Jin Ho yang dipegang oleh tangannya, juga mengikuti
gerakan tangan Hwang Dongsoo.
Bagian dalam gedung yang dipenuhi debu, mencipatkan badai
debu saat itu terjadi.
Hwang Dongsoo lalu berkata.
“Sudah lebih dari lima tahun ,sejak operasi gedung ini
dihentikan. Tak ada yang akan datang, tak peduli sekeras apapun kamu berteriak,”
Tetap memegang kepala Jin Ho dengan kuat, Hwang Dongsoo
mengarahkan dirinya ke wajah Jin Ho. Tatapannya menjadi semakin dekat.
“Jadi, sampai kau memberi tahuku apa yang ingin aku ketahui.
Kau akan menderita di sini selamanya.”
Hwang Dongsoo menunjukkan giginya pada jarak, di mana hidung
mereka hampir bersentuhan.
“Apa yang kau pikirkan? Apa kau sudah siap untuk berbicara
denganku sekarang?”
“….”
Bibir Jin Ho bergerak, tapi suaranya terlalu kecil untuk
didengar oleh telinga Hwang Dongsoo.
“Apa?”
“….”
Hwang Dongsoo yang
memiringkan kepalanya, lalu mendekatkan telinganya. Jin Ho kemudian berbisik di
telinga Hwang, yang tepat berada di depan bibirnya.
“Persetan denganmu!!!”
Mendengar itu, wajah Hwang Dongsoo berubah menjadi gelap.
Bang!
Hwang Dongsoo membanting tubuh Jin Ho ke lantai dengan kuat.
“Hei! Apa aku
membunuhnya?”
Matanya tertuju pada Healer yang mendekat, dan mengecek
denyut nadinya.
“Wow…”
Saat Healer itu mengkonfirmasi, jika jantung Jin Ho masih berdenyut,dia
menghela nafas lega sekaligus kagum.
“Aku yakin, tadi aku memberi sedikit lebih banyak kekuatan
padanya. Dan aku yakin, jika dia pasti akan hancur tadi. Hwang, tolong
berhati-hati. Aku tak ingin terlibat dalam pembunuhan demi uang.”
“Jangan terlalu berlebihan.”
Hwang Dongsoo mengerti, jika dia salah.
Tapi,
Entah apa itu karena situasinya?
Pria lain yang sudah cemas sejak awal, mencoba menghentikan
Hwang Dongsoo.
“Ayo berhenti. Kamu sudah melakukan cukup banyak untuk
membuatnya bicara, bukan?”
“Apa yang kamu bicarakan? Ini hanya permulaan.”
Hwang Dongsoo mengangkat mulutnya dan tersenyum masam. Hatinya
kejam, sama seperti kakaknya.
Pria yang gagal membujuk Hwang Dongsoo, kembali ke tempatnya
dengan hati yang gelisah.
Kemudian,
Pria itu melihat sesuatu di sisi lain pabrik.
“Apa itu?”
Mata pria itu menyipit.
Pada saat itu.
“Uh? Apa?”
Saat dia menunjuk ke sana, Hwang Dongsoo dan Healer itu juga
melihat ke arahnya. Dan di sana, ada High Orc yang mengenakan armor hitam.
“Orc?”
Hwang Dongsoo bangkit. Healer yang sedang melihat kondisi Jin
Ho, juga mengangkat tubuhnya.
“Apa ada Dungeon Break di sekitar sini?”
Hwang Dongsoo menggelengkan kepalanya.
“Jika itu terjadi, daerah
sekitar pasti akan berada dalam kekacauan.”
“Aku tak tahu, aku sudah meningkatkan radius pencarianku,
untuk menjelajahi lingkungan sekitar sini. Tapi aku tak merasakan jejak-jejak
Monster lainnya.”
Hanya ada satu High Orc. Itu sudah luar biasa. Tapi hal
ajaib itu tak berhenti di situ.
High Orc itu kemudian bergetar.
Wajahnya dipenuhi teror, seakan menahan air mata yang akan
jatuh, dan gemetar ketakutan.
“Hwang, aku pikir dia takut melihatmu.”
“Aku tak punya waktu untuk bermain dengan…”
Cahaya putih mulai muncul di tangan Hwang Dongsoo.
“Aku tak tahu dari mana Orc itu berasal. Tapi sejauh yang aku
ketahui, aku tak bisa membiarkannya hidup.”
Saat Hwang Dongsoo mendekat untuk meledakkan kepala Orc.
Di suatu tempat, seseorang bisa mendengar suara lelaki itu
dengan jelas, dan dia berkata.
“Shadow Exchange.”
Post a Comment for "SL_189"
comment guys. haha