SL_190

SL 190
TV yang ada di ruang tamu memberitakkan tentang insiden
baru-baru ini yang berkaitan dengan Dungeon.
Meskipun belum ada kecelakaan besar yang terjadi, jumlah
Hunter yang menjadi korban sudah semakin meningkat.
“Apa anakku akan baik-baik saja?”
Ibu Jin Woo yang sedang menonton berita, bertanya pada
dirinya sendiri dengan gugup, saat ia mengingat Jin Woo.
Tak peduli seberapa kuat putranya, orang tua bisa tak
khawatir tentang anak-anak mereka.
‘Ber’ yang
bersembunyi di bayangan untuk menjaga rumah, juga mendengarnya.
‘Ibu Tuan.Tak ada yang
akan selamat, jika Tuan bahkan tak bisa selamat.’
‘Ber’ hanya bisa menelan kata-kata itu di tenggorokannya.
Dia tak boleh mengejutkan ibu Jin Woo. Itu adalah tanggung jawabnya sendiri.
Meskipun ibu dari Tuan, membandingkan Tuan-nya dengan orang
berperingkat rendah yang muncul di layar TV. Itu sangat keji bagi ‘Ber’. Dia
menahan amarah dan menekan keinginannya, untuk menceritakan kekuatan Jin Woo
pada Ibunya.
[Berikut ini info yang baru saja datang dari Biro Hunter …]
Layar berubah, dan gambaran bandara Amerika keluar, membawa
berita tentang konferensi Guild internasional.
Dan Jin Woo terlihat sedang memasuki bandara juga terlihat.
Ketika dia melihat putranya berjalan dengan cepat, ibu Jin
Woo tersenyum seolah-olah dia sudah tak khawatir lagi.
“Jin Ah, kakakmu
muncul di TV.”
“Benarkah?”
Jin Ah yang mendengar itu berlari keluar dari kamarnya, meninggalkan
buku pelajarannya. Dia sudah pernah melihatnya beberapa kali. Tapi ketika Jin
Ah melihat kakaknya yang selalu di rumah yang kini ada di layar TV, dia selalu
kagum dan senang.
Tapi, Jin Ah dan ibunya tak tahu sama sekali.
Ada seseorang di dekat mereka yang bersorak dan menonton
layar lebih antusias daripada keduanya.
‘Tuanku!’
‘Ber’ mengarahkan pandangannya ke layar, dengan mata yang
membesar.
Ngomong-ngomong,
Tiba-tiba, ‘Ber’ merasakan hawa dingin di seluruh tubuhnya. Tubuhnya
juga bergetar tanpa bisa ia hentikan.
‘Perasaan ini.’
‘Aku pernah merasakan
hal yang sama sebelumnya.’
‘Kapan itu?’
‘Ber’ yang mencoba menelusuri ingatannya, akhirnya mengingat
situasi yang sama seperti saat ini.
Kemudian,
Perasaan ini sama, saat dia ditatap oleh Jin Woo, dengan
tatapan penuh dengan kekuatan, dan memandang dengan rendah dirinya.
Kematiannya yang tak terhindarkan lagi saat itu. Nalurinya
juga mengatakan, jika dia tak bisa menghindari kematian.
Walau itu tak pernah ‘Ber’ alami lagi, sejak dia menjadi
Shadow Army.
Saat ini dia merasakannya lagi.
Tapi,
‘Aku sekarang adalah
prajurit Monarch!’
Dan dia akhirnya mengerti apa yang sedang terjadi.
‘Tuanku sedang marah.’
Ketika dia mengetahui apa yang terjadi pada Jin Woo, ‘Ber’
begitu ketakutan dan gemetar.
Ber lalu segera mengirim sinyal ke Jin Woo, dan mencoba
berkomunikasi.
“Tuanku, aku akan membantumu. Aku akan pergi ke sana segera.”
Dan jawabannya datang dengan cepat.
“Kau… jangan bergerak.”
Suara Jin Woo dipenuhi oleh kemarahan, dan Ber gemetar
seperti pohon muda yang tertiup oleh angin besar.
“Aku akan mengikuti kata-katamu, Tuan.”
‘Ber’ hanya bisa taat saja saat itu. Dan pada saat bersamaan.
Dia juga penasaran, siapa orang bodoh yang membuat Tuan-nya murka.
‘Kenapa dia melakukan
hal yang bodoh seperti itu … ‘
Saat dia jatuh dalam ketakutan, ‘Ber’ bersembunyi di balik
bayangan untuk melupakan ketakutannya.
* * *
Busan.
Guild Knights berada di tengah mempersiapkan Raid-nya.
Guildmaster, Park Jongsoo, sedang memeriksa status party
Raid dan membakar keinginannya untuk keberhasilan Raid itu.
“Akhir-akhir ini, ada banyak kecelakaan di dalam Dungeon, mari
kita luruskan. Kita tak boleh terluka satu orang pun.”
“Ya!”
Setelah melakukan Raid dengan summon Jin Woo, anggota guild
yang dipermalukan sebelumnya ini, tampaknya semakin bersemangat.
Ngomong-ngomong,
Jung Yoontae, wakil Guildmaser yang bereaksi terhadap reaksi
Park Jongsoo dengan anggukan, membuka matanya lebar-lebar ketika dia melihat
sesuatu.
“Ugh!”
Park Jongsoo bergegas mundur dan bertanya.
“Kenapa? Apa yang terjadi?”
Jung Yoontae menunjuk ke lantai dan melihat bayangan dan
Park Jongsoo secara bergantian.
“Tuan! Bayangan, bayanganmu bergerak … ”
Jung Yoontae menggosok matanya ketika dia melihat mata tipis
Park Jongsoo.
“Yoontae, sudah berapa kali aku bilang jangan minum sebelum
Raid?”
“Tidak, Tuan. Aku tak minum setetes pun hari ini. Bayanganmu
benar-benar bergerak, seolah-olah mereka hidup!”
Park Jongsoo yang menatap Jeong dengan tatapan menyedihkan, menghela
nafas dalam-dalam.
“Tak mungkin. Kamu harus istirahat hari ini.”
“Tidak! Itu benar terjadi!”
“Ayo, mari semuanya kita pergi. Hari ini kita akan bertarung
sebagai seorang Knight!”
“Ah, kalimatnya…”
Suara tak adil Jung Yoontae berdering di udara.
Ada laporan yang tak dapat dipercaya, tentang bayangan yang bergetar
di mana-mana, ketika Jin Woo menyebarkan tentaranya.
[Saya tidak peduli dengan mata para saksi.]
Tentara bayang-bayang dipaksa untuk bergetar ketakutan, pada
kemarahan yang mendalam dari Ranker Nasional.
* * *
“Shadow Exchange.”
Prajurit High Orc menghilang, dan Jin Woo muncul
menggantikannya.
“….!”
Kelompok Hwang Dongsoo membeku seperti tikus yang berada
dihapadan ular, saat mereka melihat kemunculan seorang tamu yang tak terduga.
Khususnya, Hwang Dongsoo yang mengenali Jin Woo, dia
berhenti bernapas untuk sejenak.
Jin Woo lalu berjalan melewati Hwang Dongsoo dan mendekati
Yoo Jin Ho, seolah-olah dia tak tertarik pada Hwang.
Meskipun mereka tak membuka mulut, kedua pria yang berdiri
di samping Jin Ho berdiri pada saat yang bersamaan, saat Jin Woo mendekat.
Jin Woo lalu menuangkan Heal Potion yang telah diambilnya
dari Inventory, secara perlahan ke mulut Jin Ho.
Tapi,
[Ketika HP yang tersisa kurang dari 10%, Heal Potion tidak
dapat digunakan.]
Jin Woo mendapatkan pesan yang mengatakan bahwa Jin Ho tak
bisa disembuhkan dengan Potion itu.
Creack!!
Botol Heal Potion pecah di tangan Jin Woo.
‘Apa-apaan dengan Heal
Potion yang tak bisa menyembuhkan seseorang ini?’
‘Aku membutuhkan sihir
penyembuhan seorang Healer.’
Tapi, dia adalah satu-satunya Hunter Korea berada disini. Kemudian
Hwang Dongsoo yang sadar, mulai berbicara dengan Jin Woo.
“Kamu… Apa-apaan kamu? Orc … Bagaimana kamu melakukan itu?”
Jin Woo bahkan tak mendengarkan itu, dan bertanya pada dua
orang di sampingnya.
“Yang mana dari kalian seorang Healer?”
Pria yang seorang Hunter Class Healer lalu mengangguk.
Jin Woo kemudian mendekat dan berkata.
“Jaga dia baik-baik.”
Mata Healer bergerak ke Hwang Dongsoo.
Dan Hwang Dongsoo menggelengkan kepalanya.
Jin Woo lalu dengan hati-hati meletakkan tubuh bagian atas Jin
Ho dan berdiri.
“Aku bilang, sembuhkan dia.”
Sekali lagi, mata Healer berpaling ke Hwang Dongsoo. Dan
jawaban Hwang Dongsoo masih sama, Healer lalu mengangguk, dan menatap Jin Woo.
“Lebih baik membujuk
bosku daripada a….”
Dia tak bisa menyelesaikan ucapannya.
Bang!
Jin Woo menghantamkan kepala Healer itu ke lantai, sama
seperti apa yang Hwang Dongsoo lakukan pada Jin Ho.
Itu sangat cepat, sehingga tak ada yang bisa melihat gerakan
Jin Woo.
Bahkan Hwang Dongsoo yang merupakan seorang Hunter S-Rank, hanya
bisa melihat. Ketika Healer sudah terkapar di lantai, tanpa menyadari jika Jin
Woo sudah menyerangnya.
Jin Woo lalu menoleh ke pria lain di sampingnya dan
bertanya.
“Apa kau seorang Healer?”
Pria itu menggelengkan kepalanya, ketika dia melihat Jin Woo
mendekatinya.
“Wow, ini Sung Jin Woo? Hunter Sung Jin Woo?”
Saat dia melangkah mundur, dia berteriak pada Hwang
Dong-soo.
“Hwang Dongsoo! Kamu tak mengatakan ini bukan tentang Sung
Jin Woo! Apa ini? Apa ini?!”
“Aku bertanya apakah ada obat yang tersedia.”
“Oh,tidak. Aku …”
Jawaban pria itu terputus di sana.
Bang!
Kepala pria itu dipukul oleh ‘tangan yang tak terlihat’, dan
dia langsung terkapar di atas lantai.
Dalam sekejap, dua Hunter senior tak sadarkan diri.
Jantung Hwang Dongsoou berdebar kencang, setelah melihat
kekuatan Jin Woo dari dekat.
Kemudian,
“Ah, hyung-nim.”
Suara dari arah
lantai terdengar oleh Jin Woo. Kesadaran Jin Ho telah kembali.
“Hyung-nim.”
Jin Woo membungkuk dan lalu mendengarkan apa yang ingin
dikatakan oleh Jin Ho. Dengan mata bengkaknya yang sedikit terbuka, Jin Ho
menggerakkan mulutnya yang berlumuran darah dan berkata.
“Hwang Dongsoo, Hwang Dongseok, saudara laki-lakinya…
Hati-hati …”
Jin Woo yang menatap Jin Ho dengan tatapan sedih, menghentikan
kata-kata Jin Ho.
“Sst, jangan bicara
lagi.”
“Hyung-nim …”
Jin Ho menggenggam tangan Jin Woo dan menangis. Jin Woo lalu
bertanya.
“Bisakah kamu menahannya?”
Nod.. Nod..
Setelah mengalami kesulitan berbicara, Jin Ho menjawab
dengan menggerakkan kepalanya. Jin Woo kemudian perlahan berdiri. Dan matanya
tertuju pada Hwang Dongsoo.
Hwang Dongsoo juga menatap Jin Woo.
Kakinya gemetar saat melihat Jin Woo, tapi dia tak mau
melarikan diri.
Jin Woo semakin dekat.
Hwang Dongsoo memberi lehernya banyak kekuatan, dan
berpura-pura dia baik-baik saja.
“Saudaraku? Saudaraku, kamu membunuh Hwang Dongseok, bukan?”
Wajah takut Hwang Dongsoo semakin terlihat jelas.
Wajah seseorang yang kuat ke yang lemah. Dan yang lemah ke
yang kuat, secara otomatis tumpang tindih terlihat jelas pada ekspresinya.
Mata Jin Woo sedingin biasanya.
Hwang Dongsoo lalu berteriak.
“Jawab! Sung Jin Woo, apa kau membunuh saudaraku dan
timnya?”
Jin Woo yang sangat dekat dengan Hwang Dongsoo, lalu
berkata.
“Pergi dan tanyakan itu pada kakakmu.”
Boom!
Hwang Dongsoo mengayunkan tangannya yang dikelilingi oleh
cahaya. Apa yang ia incar adalah wajah Jin Woo.
Namun,Jin Woo yang menghindar, segera menekankan tinjunya ke
perut Hwang Dongsoo.
“Cuck!”
Dalam satu pukulan, Hwang Dongsoo memuntahkan darah.
* * *
“Hentikan mobilnya!”
“Apa?”
“Hentikan mobilnya!”
Thomas Andre berteriak, dan mobil berhenti dengan cepat.
Mobil Guildmaster yang melaju cepat, berhenti tiba-tiba
tanpa pemberitahuan. Dan semua kendaraan Guild yang berada di belakangnya, juga
ikut berhenti.
Kieeet..
Ada banyak suara rem mobil di sana-sini.
Klik!
Thomas Andre keluar dari pintu mobil. Wajahnya sangat
terdistorsi.
“Hmmm…”
Di mobil lain yang berhenti, Hunter elit dari Guild
Scavenger keluar satu per satu.
“Ada apa, Tuan?”
“Apa yang sedang terjadi?”
Thomas Andre memberikan jawaban singkat kepada anggota Guild
yang bertanya padanya.
“Ini sudah dimulai. Aku akan pergi lebih dulu, ikuti aku
setelahnya.”
“Apa?”
“Apa yang dimulai?”
Tapi sebelum mendapat penjelasan, Thomas Andre menekuk
lututnya.
Ketika otot-otot kakinya membengkak dan aspal di bawahnya
mulai hancur, para Hunter secara alami mundur dua atau tiga langkah menjauh
dari Thomas Andre.
Whoooosh !
Thomas Andre yang melompat dari lantai, tiba-tiba terbang
jauh.
* * *
‘Sesuatu… datang. Sesuatu
yang kuat.’
Sama seperti Thomas Andre merasakan kekuatan Jin Woo, Jin Woo
juga merasakan kehadiran Thomas.
Jin Woo lalu menarik lengannya. Dan dia menarik Hwang Dongsoo
yang terluka serius.
Bang!
Salah satu atap pabrik runtuh dan Thomas Andre, salah satu
Hunter Rank Nasional turun dari lubang yang dibuatnya.
Jin Woo yang menyadari pendekatan Thomas, melihat kearahnya
tanpa berkedip. Thomas mengangkat tubuhnya dan memastikan sekitarnya.
Jin Ho, Jin Woo, dan Hwang Dongsoo.
Matanya lalu terpaku pada Hwang Dongsoo.
Thomas merasa heran. Dia tak bisa merasakan kekuatan Hwang Dongsoo,
karena sihir yang kuat dari Jin Woo.
Thomas lalu melepas kacamata hitamnya, dan bertanya.
“Hwang Dongsoo… Apakah kamu masih hidup?”
“Hampir.”
Thomas yang mendengar itu lalu berbicara dengan jelas dengan
kata-kata sederhana pada Jin Woo, yang tak terbiasa dengan bahasa Inggris.
“Biarkan dia pergi. Jika kamu membiarkannya pergi, apa yang
terjadi hari ini tidak pernah kami ungkit. Inilah yang aku minta kamu lakukan.”
Jin Woo lalu memberikan lebih banyak kekuatan pada tangannya
yang memegang Hwang Dongsoo dan bertanya.
“Jika tidak?”
“Itu bukan permintaan.”
Itu dikatakan oleh salah satu Hunter terkuat di dunia. Dan
merupakan situasi di mana Hunter biasa dapat terbunuh begitu saja.
Tapi Jin Woo bukan orang biasa, dia lalu bertanya.
“Lalu apa?”
Badabes lah, di sini translate nya yg terbaik. Kalau disebelah translate skill nya pake bahasa Indonesia, jadi kek gimana gitu. Kyk healer jadi tabib kan kurang geegeg bacanya. Lanjutkan min, tambahan lagi novel yg lain ππππ
ReplyDeleteThanks gan. Tp di sini minusnya, garapannya kayak kura-kura. Wkwk
DeletePelan beeetttt...πππ