Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

SL_228

gambar


SL 228

Ketika Sistem masih ada, ‘Ber’ adalah prajurit yang menjadi pemimpin pasukan. Dan hanya bisa ada satu pemimpin saja dalam sebuah pasukan.
Karena itu, prajurit yang memiliki gelar yang sama, harus saling bertarung untuk membedakan, antara tinggi dan rendahnya kemampuan dan peringkat mereka.
‘Apa seperti itu?’
Dengan asumsi jika posisi ‘General Commander’ baru telah muncul. ‘Ber’ yang juga seorang General Commander, berhak untuk menantangnya.
‘Karena ‘Ber’ berasal dari monster semut, peringkat adalah hal yang paling penting baginya.’
‘Jenderal Shadow Army, huh …’
Jin Woo mengalihkan pandangannya ke Ygritte, kapten tentara lainnya. Tapi, dia dengan sopan menolak. Ygritte tak tertarik dengan urutan di antara para jenderal.
Saat Ygritte diam-diam melangkah mundur. Bellion yang berada di sampingnya, mulai terlihat.
Saat ini, Bellion adalah komandan dari 130.000 Shadow Army.
Selain dia, tak ada lagi Shadow Amy sekaliber Ber. Dan hanya menyisakan Jin Woo, yang merupakan satu-satunya penguasa Shadow Army.
Tatapan Jin Woo bertemu dengan Bellion, dan itu membuatnya menundukkan kepalanya. Bellion menurunkan posturnya, karena dia berada di hadapan tuannya.
“Aku akan mengikuti kehendak Tuan.”
Jin Woo tertawa, saat mendengar jawaban Bellion. Dia lalu berkata dalam nada tenang.
‘Tapi, sebagai Tuan. Aku bisa menghentikan mereka kan?’
Ketika Jin Woo melihat ke belakang, ‘Ber’ seakan menjelaskan apa yang ia inginkan. Dia menunjukkan senjata kukunya dan semangat juangnya.
Gizzy!
Tak seperti Bellion yang menyembunyikan kekuatan sihirnya sebanyak mungkin. ‘Ber’ memuntahkan kekuatan sihir ganas.
‘Hmm … ‘
Jin Woo yang telah khawatir sejenak, akhirnya membuat keputusan.
“Baiklah.”
‘Aku tahu kemampuan ‘Ber’, tapi tak untuk Bellion.
‘Kekuatan tempur Bellion dapat menjadi bagian penting dari data, untuk menggerakkan pasukan di masa depan.’
‘Jadi, sangat menguntungkan bagiku untuk mengizinkan pertempuran ini.’
 “Tapi, aku akan memutuskan kapan pertandingan akan berakhir.”
Dua mata ‘Ber’ yang menatap Jin Woo, dipenuhi dengan sukacita saat mendengar itu. ‘Ber’ yang bersemangat berkata.
“Tuanku adalah yang terhebat.”
“Hentikan.”
“Terima kasih, Tuan.”
‘Ber’ senang dengan kesempatan itu. Sedangkan, Bellion dengan tenang mempersiapkan pertarungan yang akan terjadi.
Penantang dan yang ditantang,
‘Sebelum keduanya bertarung dengan kekuatan penuh, aku harus melakukan pencegahan lebih dulu.’
Jin Woo mengeluarkan Karmish’s Wrath. Lalu dia mengayunkannya dengan ringan ke sisi hutan.
Quizajajajak!
Deru amarah hitam menyapu hutan. Tapi kerusakannya tak besar, seperti yang Jin Woo bayangkan.
Jin Woo lalu mengangguk dan menyimpan Dagger-nya kembali.
 ‘Ini cukup…’
Pertarungan antara dua jenderal ini sepertinya tak akan membahayakan daerah sekitar. Akumulasi Mana di tempat ini cocok, untuk dijadikan sebagai medan perang.
“……”
Jin Woo yang melihat ke tanah dengan tatapan pahit, akhirnya mendongak. Pandangan kedua jenderal itu penuh dengan antisipasi.
“Lalu…”
Keduan prajurit yang sedang menunggu perintah tuan mereka, menganggukkan kepalanya pada saat yang sama.
“Tolong perintahmu, Tuan.”
“Beri aku perintahmu, Tuanku.”
Jin Woo tersenyum dan berkata.
“Bersedia.”
* * *

Asosiasi Hunter Korea.
Ruang pertemuan darurat Asosiasi agak sibuk, setelah keadaan darurat yang tak terduga terjadi.
“Wartawan asing membuat keributan, dan memaksa kita mengeluarkan pernyataan tentang ini.”
“Biro Hunter menanyakan, apa kita tahu lokasi Hunter Sung Jin Woo atau tidak.”
“Markas Bencana Balai Kota bertanya, apakah mereka bisa mengembalikkan warga yang dievakuasi atau tidak.”
“Seseorang mengundang Hunter Sung Jin Woo ke sebuah wawancara di Jimmy Show, di Hunter Channel…”
“Jimmy ibumu sialan. Jika dia bisa mendapatkannya, bawa saja dia.”
Ribuan panggilan telepon hampir membuat jalur komunikasi Asosiasi lumpuh. Dan ketika dia melihat dokumen menumpuk seperti menara, Woo Jincheol menghela nafas saat ini.
“*sigh*”
Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan olehnya.
Tapi..
‘Yah, syukurlah.’
‘Aku hanya berakhir dengan segunung dokumen.’
Dokumen berbaris, hingga ujungnya tak terlihat di ruangan Woo Jincheol. Dan itu cukup membuat pusing seorang Hunter A-Rank yang hampir menjadi Hunter S-Rank itu.
Ngomong-ngomong..
Woo Jincheol yang menggelengkan kepalanya, bangun saat dia mendengar sepatah kata dari seorang bawahan di dekatnya.

“Jadi pada akhirnya, hanya summon Hunter Sung Jin Woo saja yang keluar …”
Nadanya seakan dia mengeluh akan itu.
Woo Jincheol yang mendengar itu, segera mendekati bawahannya itu.
“Jadi, Tuan Sung salah. Karena yang keluar dari Gates ultra besar itu bukan monster, huh?”
“Ya? Oh, bukan itu … “
Woo Jincheol membuat kritik tajam. Dan bawahannya yang mendengar itu, tak bisa berbicara, karena kebingungan dan malu.
“Jika telepon yang kita terima bukan permintaan wawancara dari stasiun TV. Tapi, telepon dari keluarga yang menanyakan, apakah keluarga mereka yang seorang Hunter sudah mati atau hidup. Kalian akan luar biasa sibuk saat ini.”
Bawahannya tak bisa menangani tatapan Woo Jincheol yang marah.
Dari awal, karyawan Asosiasi Hunter memang tak memiliki pengalaman dalam keadaan seperti itu.
Apa yang akan dilakukan seorang Hunter di saat krisis?
Dalam Dungeon yang gelap, apa yang akan terjadi,apa mereka akan diserang,atau mereka akan menyerang?
Dengan mempertimbangkan apa yang terjadi saat Gate ultra besar itu terbuka. Kemarin adalah hasil yang paling terbaik, yang diterima Korea, begitu juga Dunia.
Lebih dari 100.000 monster muncul, tapi tak ada yang terluka. Dan tak ada kerusakan apapun karena itu.
Selain itu, monster ini juga bergabung ke dalam pasukan Hunter Sung Jin Woo.
Siapa yang menyangka, jika itu akan terjadi?
Ini adalah keadaan yang tak ada seorangpun pernah membayangkannya. Dan ini juga alasan, mengapa Woo Jincheol mampu menangani semua pekerjaan yang harus ia lakukan sepanjang malam, dengan senyum mekar di wajahnya.
Jadi..
Saat dia mendengar seorang anggota Asosiasi Hunter mengeluh karena ini. Dia menjadi sangat marah.
‘Apakah itu pantas bahkan untuk dijadikan sebagai keluhan?’
Jika ada Hunter Sung Jin Woo ada di sekitar sini, Woo Jincheol mungkin akan melangkah maju dan langsung menampar wajah bawahannya, sebelum Jin Woo marah karenannya.
Semua karena Woo Jincheol tahu, seperti konsekuensi membuat seorang seperti Jin Woo marah. Dia lalu mengatakan kepada semua karyawan untuk berhenti sejenak, melihat sekeliling karyawan dan memberi mereka motivasi.
“Aku tahu bagaimana perasaan kalian, saat Hunter Sung Jin Woo tiba-tiba menghilang.”
“Tapi, pasti ada alasan untuk hilangnya Hunter Sung Jin Woo yang bertanggung jawab.”
“Dan mungkin, orang yang paling bingung saat ini adalah Hunter Sung itu sendiri.”
Dikatakan jika kekuatan besar, juga disertai dengan tanggung jawab yang besar.
Woo Jincheol memikirkan beban apa yang ada di pundak Hunter Jin Woo.
“Aku sudah lama mengenal Hunter Sung. Tapi itu pertama kalinya, aku melihatnya sangat gugup.”
Dia tak tahu apa yang akan terjadi setelah ini. Jika pasukan summon tiba-tiba saja keluar dari Gate dan bersumpah setia. Siapa pun akan bingung, dan ingin menghindari dengan cepat.
Jadi, pantaskah seseorang marah akan hal itu?
Sekarang adalah tugas Asosiasi Hunter, untuk mengatasi kebingungan dan berbagi keluhan. Sampai Hunter Sung Jin Woo kembali, dan menjelaskan situasinya.
Asosiasi harus selalu menjadi gelombang pendukung para Hunter.
“Jika Asosiasi Hunter kita tak memahami penderitaan Hunter Sung Jin Woo. Siapa lagi yang bisa memahaminya?”
Dalam pidato yang panas dari Presiden Asosiasi, para karyawan lupa kelelahan mereka, dan memerah karena malu.
Pegawai yang mengeluh juga sudah merah sampai ke ujung hidungnya, dan berulang kali menundukkan kepalanya pada Woo Jincheol.
“Maaf, Presiden. Aku berpikir pendek. Aku sangat menyesal.”
Woo Jincheol yang tanpa bicara, menepuk pundak karyawan itu untuk menghiburnya. Dan dia kembali ke tempat duduknya.
“*sigh*”
Ada tumpukan dokumen di meja, yang tampaknya dua kali lebih banyak dari sebelumnya.
“…..”
Woo Jincheol yang memalingkan kepalanya dari dokumen, khawatir kepada Jin Woo.
‘Apa yang sedang dia lakukan sekarang?’
* * *

Jin Woo yang menjauh dari dua General Commander menunjukkan wajah cerah.
Di sebelahnya, Ygritte mendekat.
Shadow Army lainnya juga membuat jarak yang cukup dan membuat lingkaran besar. Agar kedua General Commander itu bisa bergerak bebas.
Di tengah lingkaran.
‘Ber’ menunjukkan kukunya dan membuka mulut lalu meraung.
-Kieeeeeh!
Sedang kan Bellion, dengan tenang mengeluarkan pedang di pinggangnya.
Sejauh ini, Jin Woo memang sudah mengira, jika Bellion adalah seorang pendekar pedang yang mirip dengan Ygritte.
‘Hmm…’
Tapi, tatapan Jin Woo tertuju pada pedang yang dipegang Bellion.
‘Pedangnya sangat unik.’
‘Tidak.’
 “Apa tak masalah menyebutnya sebuah pedang?”
Pedang itu terdiri dari puluhan bagian, sama seperti rantai.
Keduanya lalu memandang Jin Woo pada saat yang sama. Seolah-olah memberi isyarat, jika keduanya sudah siap.
 “Mulai!”
Begitu Jin Woo memberi sinyal, ‘Ber’ langsung bergerak.
-Kieeee!
Bellion yang mempersempit jarak dengan kecepatan yang luar biasa, menahan kuku ‘Ber’ yang diayunkan sekuat mungkin. Dan dia menyerang balik ke arah ‘Ber’ yang sedang menjauh, karena dampak benturan.
Kemudian..
“…..!”
Mata Jin Woo melebar.
Pedang lurus Bellion menjulur seperti ular, dan menargetkan ‘Ber’.
Susususususu!
‘Ber’ yang dengan cepat berbalik, menangkis pedang secara refleks.
Clang !
Seakan itu permulaan.
Bellion mulai menggunakan pedang seperti cambuk, untuk melemparkan serangan kejam seperti badai.
Pedang hitam Bellion bergerak bebas sesuai dengan kehendaknya, dan Mana yang mengalir keluar darinya sangat tangguh. Merobek tanah dan udara di sekitar ‘Ber’.
 Bang! Bang! Boom! Boom!
Di sisi lain, ‘Ber’ nyaris tak bisa menahan serangan itu.
-Kieeek!
Melihat serangan Bellion yang melebihi batas kemampuan senjata pedang. Jin Wo membayangkan, jika dia sendiri yang berdiri di sana.
Lalu.
‘Semuanya melambat.’
Tapi..
Bahkan dalam waktu yang lambat, pedang hitam Bellion masihlah bergerak cepat.
Jin Woo lalu semakin fokus pada matanya. Dan tak ada satu gerakan pun dari pedang, dilewatkan oleh matanya.
Kiri atas, sisi kanan, kiri atas lagi, kiri bawah, kanan atas.
Sebuah sosok yang telah menghindari semua serangan, kemudian berdiri di depan Bellion.
Itu ‘Ber’.
Dalam pikiran Jin Woo, dia sudah membayangkan jika leher Bellion terputus.
‘Sebentar lagi.’
Tapi..
Bellion yang langsung merasakan aura membunuh di tenggorokannya, berbalik ke Jin Woo karena terkejut.
‘Ini…’
Jin Woo menemukan senjata yang menarik dan dia bereaksi terlalu serius, hingga tak sengaja mengeluarkan auranya.
Jin Woo yang melihat mata Bellion yang bingung, menjawab dengan ekspresi menyesal.
‘Ber’ yang tak melewatkan kesempatan ini. Memukul keras pedang Bellion yang mengejarnya, dan mendekati Bellion seperti sambaran petir.
-Kieeeeek!
Slash !
Tapi..
Tindakan Bellion mematahkan harapan Jin Woo, karena dia berhasil menusukkan senjatanya ke perut ‘Ber’. Refleks Bellion melampaui harapan Jin Woo.
Selain kekuatan destruktif yang mengerikan yang meniup tanah. Bellion juga memiliki refleks yang hebat.
Dia memang seorang prajurit yang pantas, untuk posisi General Commander.
‘Tapi, kamu tak bisa lengah.’
Walau tak semua prajurit semut seperti ‘Ber’ bisa dikatakan. Jika kekuatan dia sebenarnya adalah vitalitasnya yang besar. Dan seperti yang diharapkan.
‘Ber’ dengan pedang di perutnya, membentangkan tubuhnya, dan mengepalkan tinjunya.
Boom!
Dampaknya sangat kuat, sehingga bagian dari helm Belion pecah dan asap hitam berserakan ke sekitar.
-Kieeeeek!
Segera setelah itu, serangan kedua ‘Ber’datang.
Tidak, itu hampir datang.
Serangannya tak bisa dilancarkan karena pergelangan tangan ‘Ber’berada di genggaman Bellion.
‘Ber’lalu memberi kekuatan pada tangannya, dan mencoba melepaskan tangan Bellion, tapi itu tak berguna.
Saat itu, Bellion mengangkat lengannya yang lain. Mana besar mulai berkumpul di lengannya itu.
Lalu..
Kuwoong !
‘Ber’ yang dada dipukul, dilemparkan dalam garis lurus. Pada saat yang sama, gelombang kejut menyapu hutan dan meniup pepohonan di sekitarnya.
Ada bekas garis lurus di hutan tempat pepohonan rimbun berada.
-Kie Ae Eg.
‘Ber’ yang seakan terbang tanpa akhir, buru-buru melebarkan sayapnya untuk menahan diri. Tapi Bellion segera tiba di hadapan ‘Ber’yang nyaris berhenti.
Bang !
Koo Woong !
Bellion memukul jatuh ‘Ber’, seperti meteorit.
Tanah hancur. Dan di tengah lubang tangan itu.
‘Ber’ yang telah menahan guncangan yang seharusnya sudah hancur, jika dia adalah musuh biasa. Dengan cepat, dia bereaksi dan mengangkat tubuhnya.
Swigg!
Bellion bergerak kembali, dia mengangkat kepala ‘Ber’dengan tangannya.
Lalu..
Bang!
Pertarungan jarak dekat dimulai.
Bang! Bang! Bang! Bang!
Serangan ‘Ber’sedikit mengganggu keseimbangan Bellion.
Kuwoong!
Serangan fatal Bellion mendarat pada tubuh ‘Ber’.
Creack!
Segera setelah kerangka luar ‘Ber’rusak, dia mulai terhuyung-huyung.
-Kieeeeek!
Namun, ‘Ber’menahan dengan putus asa sampai akhir dan berusaha untuk tak menyerah.
Bellion lalu meraih leher ‘Ber’, yang berusaha menggigit bahunya.
Creack!
‘Ber’menggeliat, dia tak bisa bergerak, tapi Bellion kembali memfokuskan Mana pada lengannya yang lain, untuk melakukan pukulan terakhir.
Mana yang mengerikan, yang mampu menghancurkan bahkan kepala naga, mengubah suasana di sekitarnya.
‘Inilah akhirnya.’
Tinju Bellion bergerak ke wajah ‘Ber’.
Tapi..
Jin Woo yang tak ingin melihat kepala ‘Ber’terbang, menahan tangan Bellion.
Tap !
“Cukup!”
Bellion dengan cepat menarik lengannya, menyadari jika orang yang menghentikan serangannya adalah Jin Woo.
 “Tuan.”
Bellion bergegas berlutut dan menundukkan kepalanya.
“Kerja bagus.”
Jin Woo yang memuji Bellion, lalu mendekati ‘Ber’ yang sedang berbaring di lantai.
-Kieeeek
“Tuan, aku, eeek! Aku masih bisa bertarung … “
“……”
Jin Woo menatap ‘Ber’ dengan wajah sedih, lalu dia bertanya.
“Ber… kenapa kamu begitu terobsesi dengan posisi General Commander?”
“Keieeek, aku ingin menjadi General Commander, agar aku bisa bersamamu selamanya.”
Ketika ‘Ber’ menjawab dengan perasaan pahit, Jin Woo menggaruk kepalanya. Dan kemudian mengatakan sesuatu.
 “General Commander bisa dibagi dua,Bellion sebagai General Commander kanan. Dan kamu bisa mengambil posisi yang sebelah kiri.”
“…!”
Kemudian dia menyadari, jika dia bisa berdiri dengan Tuan-nya, meskipun dia bukan seorang General Commander.
“Tuan.”
“Jangan.”
Ketika Jin Woo mendesah pelan, dengan ‘Ber’yang canggung menangis.
Seseorang datang mendekat.
Itu Ygritte yang mendengarkan dialog antara Jin Woo dan ‘Ber’ tanpa berbicara sebelumnya.
“Tuan, beri aku kesempatan untuk menantang …”
Jin Woo menjawab seolah-olah dia telah menunggu.
“Kamu di belakangku.”
“….!”
Ygritte tak bisa berbicara lagi saat itu.
* * *

“Ngomong-ngomong… Monarch of Shadow sudah berbalik menjadi musuh.”
“Itu dilaporkan oleh para Monarch yang sudah turun ke Bumi, dalam bentuk manusia.”
Dalam kegelapan, hanya suara para Monarch saja yang terdengar.
“Oke, aku akan mengatasinya. Kalian tak perlu bergerak. Kita harus menghentikan kerugian lebih lanjut.”
Monarch of Dragon yang telah cukup memahami situasi, memutuskan koneksi dengan Monarch lainnya.
Suara itu segera menghilang.
Dunia tanpa apapun, ruangan di celah dimensi dengan cepat terbenam dalam kekosongan. Dan ruang di mana tak ada yang bisa dihancurkan ini, seperti neraka baginya.
‘Begitukah?’
Lord of Destruction yang diciptakan dari kegelapan, berkomitmen untuk menghancurkan segala sesuatu yang ada. Dan akhirnya, hari mencicipi buah keinginannya, itu tak lama lagi akan datang.
Monarch of Dragon itu berbalik. Dia lalu memberi perintah ke dalam kegelapan.
“Pasukan, bersiaplah untuk perang.”
Kemudian puluhan Naga purba, ratusan naga, dan sejumlah Draconian, yang bersembunyi di kegelapan, berteriak dengan semangat.
-Aah! Aah! Aah!



< Prev  I  Index  I  Next >

Post a Comment for "SL_228"