Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

SL_242

gambar


SL 242

Monarch of Dragon sangat terkejut.
Di belakangnya, ada bayangan hitam besar yang tingginya mencapai langit. Bayangan itu seperti mahluk, yang seharusnya tak ada di dunia.
Petir hitam menghantam ribuan hingga puluhan ribu kali ke atas bahu bayangan hitam besar itu.
‘ Tubuh spiritual?’
‘Tidak, tak mungkin.’
‘Monarch of Shadow yang awalnya merupakan salah satu ‘fragmen cahaya’, tak mungkin memiliki kekuatan yang sangat gelap seperti ini.’
‘Lalu..’
‘Bagaimana cara Monarch of Shadow melakukannya saat ini?’
Kwagagagagagagaga!
Ketika bayangan itu menghentakkan kakikanya, tanah berguncang dengan sangat kuat, dan Monarch of Dragon membeku di tempatnya.
‘Jangan bilang …’
 Dan saat itu, mata Monarch of Dragon bergetar karena menyadari sesuatu.
‘Apa dia… Apa dia menarik Power of Destruction ke bumi?’
‘Bagaimana…’
‘Bagaimana bisa seorang manusia biasa bisa berurusan dengan kekuatan ini?’
“Tidak!”
 Monarch of Dragon kembali tercengan.
“Kau sudah menghabiskan waktu yang lama, di perbatasan antara hidup dan mati.”
Aada alasan mengapa Asborn mantan Monarch of Shadow, mampu memberikan kekuatan penuhnya kepada manusia ini.
Adalah karena pria ini sendiri sudah berjuang, sebelum dia mendapatkan kekuatan Monarch of Shadow. Dan semua hanya untuk hidup.
Setelah menyadari perbedaan antara Jin Woo dan Asborn, rasa hormat muncul di tatapan Monarch of Dragon yang sebelumnya memandang rendah Jin Woo.
“…..”
Dan untuk sesaat, Monarch of Dragon merenungkan kebodohan dirinya, yang mencoba menggunakan kelemahan manusia untuk membodohi Jin Woo, agar bertarung dengan para Rulers.
‘Aku harus membunuhnya sekarang juga. Dia terlalu berbahaya.’
Sama seperti Monarch of Dragon, Jin Woo juga menatap sambil memikirkan banyak hal saat ini.
‘Monarch of Dragon memang hebat.’
Jin Woo kemudian menatap tangannya, yang telah berubah menjadi besar.
‘Ini… ini aku?’
Dia lalu menggerakkan ujung jarinya.
Tubuh besar yang merupakan kegelapan itu sendiri, lalu bergerak seperti yang Jin Woo harapkan.
Itu bukan hanya peningkatan ukuran.
Di tubuh Jin Woo saat ini. Kekuatan di dalam tubuh yang besar terus meningkat, tanpa dia tahu kapan itu akan berkahir. Dia sudah sebesar gunung yang memandang rendah bukit.
Jin Woo kemudian mengangkat kepalanya.
“Haaaaaa!”
Monarch of Dragon menyerang dengan melemparkan api dari mulutnya.
Buzz !
Dan Jin Woo juga menyerang balik.
Api liar dan kilat hitam, kemudian bertabrakan dan meledak ke sekitar. Jin Woo lalu memberi kekuatan pada kakinya, untuk menahan serangan nafas, dan mencoba mendekat.
-Kaaaaaaa !
Monarch of Dragon yang terus berjuang, berhasil menggigit bahu Jin Woo. Dan api merah memercik keluar dari gigitannya.
Jin Woo tak panik, dia menarik tanduk Monarch of Dragon. Dan pukulan dilayangkan ke wajahnya.
Bang!
Dengan ini, Monarch of Dragon terpental mundur.
“Aaaah!”
Setelah dipukul mundur, Monarch of Dragon dengan cepat menyerang kembali dan berhasil mengigit bagian sisi tubuh Jin Woo.
“Aaaarrgh!”
Ini adalah teriakan yang keluar dari mulut Jin Woo untuk pertama kalinya, setelah bertempur melawan Monarch of Dragon.
Boom! Boom! Boom!
Ledakan terdengar dari jauh, saat keduanya terus bertarung.
Jin Woo berusaha memukul kepala Monarch of Dragon dengan sikunya, tapi Monarch of Dragon yang mengangkat Jin Woo ke langit, berhasil menghindarinya.
Pertarungan dua Monarch ini menggetarkan Mana di atmosfer.
Thud !
Monarch of Dragon yang merasa sudah terbang cukup tinggi, melemparkan Jin Woo ke tanah dan segera melontarkan nafas api lain.
Boom !
Nafas kehancuran menghantam Jin Woo yang tak bisa mengelak. Ketika napas api berakhir, salah satu lengan Jin Woo hilang. Tapi, Jin Woo mengertakkan giginya dan tak berteriak.
“Aaaarrgh!”
Jin Woo yang kemudian mempersempit jaraknya dengan cepat, mendorong lengannya yang tersisa jauh ke dalam mulut Monarch of Dragon.
Creack !
Kulit Naga yang tebal ditembus, dan lidah besar Monarch of Dragon ditarik keluar oleh Jin Woo.
“Caaaaaaaaaa!”
Alih-alih darah, lava merah meledak di bagian melintang dari ujung lidahnya. Jin Woo lalu memukul kepala Monarch yang kesakitan. Dan lava dari mulutnya menghujani semua tempat di sekitar.
Kemudian, Monarch itu menatap Jin Woo dengan mata reptilnya yang tajam. Dan menghantam Jin Woo dengan menggunakan tanduknya.
Pertarungan terus berlanjut.
Bang ! Bang ! Boom ! Boom !
Setiap kali mereka bertabrakan, tanah bergetar, dan atmosfer menggila. Di mana-mana, api jatuh seperti hujan, Jin Woo terbakar dan kegelapan. Dan setiap kali petir hitam menghantam tanah, semuanya habcur.
Pertarungan yang mengerikan.
Tusk menyaksikan pertempuran antara kedua Monarch itu.
Di hadapan pemandangan yang gila dan agung, Tusk tak bisa menutup mata dan mulutnya.
Jika…
Jika orang yang disebut ‘Absolute’ sengaja menciptakan mereka hanya untuk bisa melihat pertarungan ini, sepertinya mudah untuk dipahami alasannya.
Pertempuran ini adalah bencana itu sendiri. Dan pada saat yang sama, itu adalah ekstasi yang membuat candu.
Tusk meneteskan air mata, ketika dia menyaksikan pertempuran dua makhluk kuat.
Tuannya dan Monarch of Dragon.
Kekuatan kehancuran dan kekuatan kematian disatukan untuk mengguncang dunia.
Jin Woo lalu memberi lebih banyak kekuatan pada tinjunya.
Whoosh !
“Ini…”
Bang !
Pukulan yang datang dengan gelombang kejut yang merobek atmosfer dengan kuat.
Boom ! Boom ! Boom !
Cakar tajam Monarch of Dragon juga merobek udara, sebagai upaya balasan tinju Jin Woo.
Shhhhhhhh
Jin Woo yang telah melangkah mundur untuk menghindari serangan, lalu mendorong bahunya ke depan dan menjatuhkan Monarch of Dragon.
Boom !
Jin Woo dengan cepat memanjat ke atas Monarch yang jatuh. Dan kemudian, sekali lagi, serangkaian serangan ia lancarkan.
Booom ! Bang ! Boom !
Pukulan kuat dan gila, bergerak dari atas ke bawah dengan kejam.
Boom ! Bang ! Boom !
Petir, cahaya, dan suara udara yang dirobek menambah kegilaan tinju Jin Woo.
Tapi…
Pukulan Jin Woo tak cukup untuk melukai Monarch of Dragon. Walau dia berkonsentrasi penuh untuk itu, saat Jin Woo terus memukulnya, kekuatannya juga semakin berkurang setiap kali.
‘Apa yang terjadi?’
Wajah Jin Woo mengeras karena itu. Dan segera, Jin Woo memperhatikan perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
Melihat itu, Monarch of Dragon mengulurkan tangan dan menahan tinju Jin Woo.
Tangannya sangat panas. Dan semuanya terjadi begitu cepat.
Monarch of Dragon lalu berkata untuk Jin Woo yang marah, karena tak bisa menarik tinjunya.
“Inilah perbedaan pengalaman antara kau dan aku!”
Mata Jin Woo melebar.
“Aah!”
Naga yang menempatkan kuku tajamnya ke tangan Jin Woo, tertawa.
“[Mempertahankan kekuatan besar itu sendirian, membutuhkan banyak stamina.”
 Energi mengerikan mulai berkumpul di mulut Monarch of Dragon, saat Jin Woo masih belum bisa bergerak.
Kilatan kehancuran disiapkan untuk mengakhiri pertarungan oleh Monarch of Dragon.
‘Ini sudah berakhir…’
Monarch of Dragon yakin akan kemenangannya.
Tapi…
Tepat sebelum napas kehancuran meledak, dia melihat lengan baru muncul dari bahu Jin Woo yang telah terputus.
‘Apa dia masih memiliki kekuatan sebanyak itu?’
Monarch of Dragon tercengang. Dia masih tak yakin, jika perubahan akan terjadi saat ini. Matanya kemudian dipenuhi oleh cahaya yang sama seperti mulutnya.
Kemudian…
Jin Woo memasukkan lengannya yang baru dibuat ke mulut Monarch of Dragon.
 “Aaaaaah!”
Dia memfokuskan semua kekuatannya ke ujung jarinya.
Boooom !
Cahaya menutupi area dengan gelombang kejut yang kuat. Cahaya berkedip. Dan keheningan menyelimuti lingkungan di sekitarnya.
Jin Woo kembali ke bentuk manusia dari bentuk bayangan besarnya. Dia berbaring di lantai dan terengah-engah.
 “Haa, haa, haa.”
Seluruh tubuhnya terbakar. Tak ada satupun tempat di tubuhnya yang terbebas dari luka. Jin Woo yang berusaha menenangkan napasnya dengan napas pendek, perlahan-lahan mengangkat tubuhnya yang kelelahan.
Seseorang mendekat dari balik kabut tebal ledakan. Dan dia bisa melihat Monarch of Dragon keluar, dengan menggunakan wujud manusianya.
“Monster …”
Walau tubuh Monarch terluka, tapi itu jauh lebih sedikit daripada yang di derita Jin Woo.
“Kau pria yang gigih.”
‘Siapa yang bilang itu?’
Namun,Jin Woo lebih memilih menyimpan kekuatannya daripada menjawab. Lalu, dia diam-diam mengeluarkan Karmish’s Wrath.
Monarch of Dragon juga mengeluarkan pedang.
Singg..
Dengan tak adanya kekuatan untuk mempertahankan tubuhnya, Monarch of Dragon menarik kekuatan terakhirnya untuk membunuh Jin Woo.
Jin Woo menggertakkan giginya.
Hanya dalam satu langkah, Monarch of Dragon melompat kehadapan Jin Woo, dengan memegang pedang panjang.
Dua Dagger dan satu pedang panjang berbenturan.
Setiap kali pedang bertabrakan, percikan, keringat, dan darah meluncur ke daerah sekitar.
Kemudian..
Creack !
Salah satu ‘Karmish’s Wrath’ rusak oleh serangan Monarch of Dragon.
 “…!”
Jin Woo menbalikkan tubuhnya untuk menghindar, tapi keseimbangan yang ia pertahankan, sedikit rusak. Dan Monarch of Dragon tak melewatkan celah itu.
Pedang yang direntangkannya langsung menembus perut Jin Woo.
Stab !
Walau rasa sakitnya mengerikan, Jin Woo mengertakkan gigi dan terus mengayunkan Dagger di tangannya yang lain ke arah leher Monarch of Dragon.
Tapi, tepat sebelum ujung Dagger menyentuh lehernya, Monarch itu meraih pisau Dagger dengan tangannya yang telanjang.
Aura hitam berayun dari Jin Woo ditahan oleh Monarch itu.
Monarch of Dragon menyeringai.
“Apa Dagger yang terbuat dari gigi naga, bisa menembus ke dalam tubuh Naga ini?”
Monarch of Dragon berbicara dengan percaya diri, dan memberi kekuatan pada tangan yang memegang gagang pedang panjang.
Pedang panjang itu menggali lebih dalam ke perut Jin Woo. Dan karenanya, dia meludahkan darah merah.
“Koo hoo..”
Monarch of Dragon mendorong Jin Woo dengan kakinya, dan mencabut pedangnya. Ketika Jin Woo yang jatuh dan berguling-guling di lantai. Dia nyaris tak berusaha untuk mengangkat dirinya. Ujung pedang Monarch of Dragon yang sudah datang ke depan, mengarah ke leher Jin Woo.
“..…”
 Di hapadpan dengan ujung pedang yang begitu dekat, Jin Woo diam. Monarch of Dragon lalu tertawa.
“Bukankah itu lucu?”
Dia menatap wajah Jin Woo yang seakan menyerah.
“Api yang lahir dalam kegelapan, pertarungan kegelapan menang melawan cahaya. Tapi, pertarungan berakhir sekarang.”
Jin Woo setuju dengan Monarch of Dragon.
“Ya, aku sudah melihat akhirnya.”
‘Oh, ayolah.’
Monarch yang melihat ke atas, dan ke bawah pada Jin Woo yang terluka parah, bertanya dengan ekspresi heran dan senang.
“Apa kau memutuskan untuk menghentikan perlawanan yang tak berarti ini?”
Kemudian..
Mata Jin Woo yang terlihat tak memiliki kekuatan seolah-olah telah menyerah, berubah seketika.
“…!”
Monarch of Dragon buru-buru mendorong pedang, tapi Jin Woo tak diam begitu saja.
Pedang panjang menggores leher Jin Woo, dan darah memancar keluar seperti air mancur. Tapi itu bukan pukulan yang fatal.
 ‘Aku bisa melakukannya.’
Jin Woo yang mampu menghindari sarangan cedera serius, memanggil Dagger ayahnya yang berada di dalam Inventory.
Mata Monarch of Dragon melebar melihat itu.
Sebelum dia bisa bertindak, Dagger Jin Woo tertancap di dada Monarch of Dragon.
Creack !
Dagger yang menembus armor tebalnya, menikam tepat di jantung Monarch of Dragon.
“Caaaaaaaaaaaaa!”
‘Belum.’
‘Masih belum.’
Jin Woo tahu, jika Monarch tak akan mati hanya, karena tertusuk jantungnya satu kali. Maka, dia terus menyerang.
‘Jika dia seorang manusia, tak aneh jika dia mati saat ini.’
Jin Woo yang memegang Dagger, kemudian menggunakan skill ‘Mutilate.
Dududududu!
Banyak serangan diarahkan ke dalam tubuh Monarch of Dragon.
‘Sekali lagi!’
Dudududuudu!
“Aaarh!”
Walau terkena serangan yang tak terhitung jumlahnya, Monarch of Dragon tetap sanggup mengangkat pedang.
Mata Jin Woo bergetar.
Monarch of Dragon yang memiliki lubang di dadanya, dan masih sanggup menahan serangan Jin Woo satu per satu.
Semakin banyak skill yang Jin Woo gunakan, semakin cepat Monarch of Dragon menangkisnya. Ini adalah makhluk terkuat yang diciptakan oleh ‘Absolute’ dari kegelapan. Yang mana hidup hanya untuk kehancuran.
Dahi Jin Woo yang mulai didorong dengan kecepatan yang gila, sangat berkeringat.
“Aaaaaaaaaa!”
 Monarch of Dragon meraung dan mendorong Jin Woo ke belakang.
Kejutan itu sangat kuat.
Whoosh !
Ketika Jin Woo bisa menyeimbangkan dirinya, Monarch of Dragon sudah di depannya. Dan tak seperti sebelumnya, Monarch itu tak melakukan kesalahan dengan menghentikan pedangnya.
Dia dengan cepat menusuk ‘Black Heart’ Jin Woo.
Puff !
Jin Woo merasakan sakit yang membakar di dadanya. Napasnya menjadi cepat, dan dia kesulitan berbicara.
Kakinya tak stabil, dan dia berlutut.
Thud !
Tapi, Monarch of Dragon tak peduli dengan itu, dan dia meraung marah ke arah langit.
“Aaaaaaaaaaaah!”
Monarch of Dragon yang berubah menjadi Draconian, lalu mengeluarkan kuku tajamnya.
Dia lalu berbicara.
“Kau… aku akan merobekmu sampai mati dan memakanmu!”
Jika kesalahan untuk mencoba membunuh Monarch of Shadow dengan kesopanan. Memberikan kematian yang kejam adalah hal yang harus ia lakukan, untuk menebus kesalahan itu.
“Aku akan menunjukkan kepada orang lain. Jika ini adalah akhir bagi seseorang yang menolakku sampai akhir!”
Ketika Monarch of Dragon yang marah sedang meraung, dan menujukkan gigi yang panjang dan tajam.
Tiba-tiba raungan lain meledak dari langit.
“Woaaaaaa...”
Monarch of Dragon itu kemudian mendongak.
Kemudian sebuah pemandangan yang tak bisa dipercaya muncul di hadapannya.
Melalui Gate besar, tentara para Rulers, para prajurit langit mengalir tanpa henti.
Sayap mereka yang mengepak memenuhi langit hitam, dan menutupi langit hitam menjadi putih.
“Tak mungkin …”
Monarch of Dragon tercengang.
Jelas sekali.
Ketika dia baru tiba di sini, dia tak bisa melihat atau merasakan Gate.
‘Lalu, dari mana Gate ini berasal. Dan mengapa para prajurit bisa masuk dan keluar segera?’
Dibutuhkan banyak energi untuk membuka Gate yang dapat menghubungkan dunia ini dan dunia lain.
Saat Monarch of Dragon terus berpikir.
Dia memandang Jin Woo yang terengah-engah dengan matanya yang gemetaran.
“Kau… kau tak bermaksud menyerangku dengan sekuat tenaga sejak awal.”
 Ini bukan tentang perbedaan pengalaman, ini semua hanya rencananya saja. Untuk merobek ruang dengan tabrakan kekuatan besar dan membawa pasukan Rulers ke sisi ini.
Monarch of Dragon menyadari niat Jin Woo hanya dengan menatapnya. Tapi sayang, Jin Woo sudah berhasil.
JIn Woo berhasil menarik pasukan Rulers dan membawanya ke sini.
‘Aku pikir semua orang akan terganggu, saat bertarung denganku.’
‘Tenyata tidak.’
‘Dan Monarch of Shadow ini pasti memiliki tujuan lain.’
‘Tapi…’
“Tapi … tak mungkin kau bisa berkomunikasi dengan para Rulers …”
Monarch of Dragon yang menyadari sesuatu terdiam segera.
‘Ada suatu cara.’
‘Wadah para Rulers.’
Para Rulers meminjamkan kekuatan mereka kepada manusia. Dan sepertinya, masih ada wadah yang masih terhubung dengan mereka. Jadi, mereka telah mempersiapkan Gate untuk ini, secara akurat.
“…..”
Monarch of Dragon terus menatap Jin Woo.
Saat ini dia sedang memikirkan cara untuk hidup, bahkan jika dia kalah dalam pertarungan. Semua ini karena kekalahannya sendiri.
Jin Woo yang hampir tak tahan dengan rasa sakit dari luka, lalu tertawa lemah.
“Kemenanganmu?”
“…..”
“Rulers White Salt dan Caines. mereka berdua diperintahkan dari belakang, untuk menyerang Monarch of Shadow sebelumnya.”
“Apa White Sovereign sudah mendengarnya?”
Alih-alih menjawab, Jin Woo melihat ke langit, di mana para prajurit Rulers muncul. Dan dia tersenyum lagi, kemudian dia menatap Monarch of Dragon.
“Asborn memintaku untuk menyapamu.”
Jin Woo mengangkat jari tengahnya, dan matanya berbalik menjadi putih.
“Kauuuuu!”
Kuku yang tajam bergegas ke Jin Woo, yang terduduk tanpa daya.
Tapi..
Kukunya tak bisa mencapai Jin Woo, mereka diblokir oleh enam sayap indah yang melilit Jin Woo.
Monarch of Dragon yang menarik kukunya yang dihentikan, mengerang saat melihat orang yang telah menghalanginya.
“Fragmen Cahaya paling terang …”
Monarch of Dragon itu mendongak.
Dan di atas kepalanya.
Ada enam malaikat dengan enam sayap, perlahan-lahan turun dari langit.
‘Aku sudah melihat akhir pertarungan.’
Monarch of Dragon tersenyum, teringat akan percakapannya dengan Jin Woo.
“Ini sudah berakhir.”
Segera, tombak para Rulers menusuk tubuh Monarch of Dragon dari segala arah.



< Prev  I  Index  I  Next >

Post a Comment for "SL_242"