SL_269

SL 269
Setelah sekitar tiga puluh meter jauhnya.
‘Hmmm.’
Ketika Suho memfokuskan pikirannya, waktu di sekitarnya
tiba-tiba melambat, dan hal-hal yang belum terlihat sebelumnya, mulai mulai
terlihat olehnya.
Pedang dipegang oleh Knight hitam. Dan cahaya biru yang
‘bersinar’ dan terbang langsung dari ujung pedang menuju dirinya.
“Itu dia!”
Suho kini bisa melihat arah serangan kuat yang telah
mengakhiri pertarungan, sebelum dia bisa melakukan apa pun. Kelincahan dan
kepekaannya yang sangat ekstrem telah terpicu.
Menghindari cahaya yang datang langsung ke depan, Suho
selangkah lebih maju.
“….!”
Dengan satu lompatan, jarak 15 meter dengan cepat dilalui. Dan
jarak antara Suho dan Knight itu berkurang setengahnya.
Bang !
Pukulan Suho
menghantam di sudut kepala Knight itu.
Setelah mencoba melakukan pukulan, Suho segera mengubah
postur tubuhnya dan mengagumi kekuatan Knight hitam ,yang segera mengeluarkan
serangan kedua.
Suho mengambil langkah selanjutnya.
Whoosh .
Jarak di antara mereka dihapuskan.
Crreack .
Suho lalu memutar tinjunya.
“Sekarang giliranku.”
Kegugupan Knight hitam itu terbawa ke pipi Suho, sebagai
udara yang sangat dingin. Dan Suho berterima kasih. sesuatu yang telah
membawanya ke ‘level kekuatan’ yang ekstrem ini.
Suho melepaskan serangannya.
Shiik!
Sekarang, level serangannya bukanlah serangan biasa. Dan
tinjunya bisa menghantam bagian depan Knight hitam dengan kuat.
Bang !
Knight hitam yang mencoba menghentikan serangan dengan
mengangkat pedangnya secara vertikal, terdorong dengan keras ke belakang dengan
kaki terbuka.
Creaaaak !
Dua jalur lintasan dilantai terbuat, berkat gesekan antara armor
dengan lantai.
Ketika Knight hitam yang didorong begitu lama, nyaris tak
berhenti.
“…!”
Dia menyadari jika ada pilar di belakangnya.
Bang !
Knight hitam yang tertahan itu memalingkan kepalanya ke
depan lagi. Dan Suho sudah berada di hadapannya.
‘Jangan bilang…
serangannya tadi hanya untuk ini?’
Knight hitam menggerakkan pedangnya secara refleks, untuk
terus menyerang.
Cahaya pedang di mata Suho terlihat seperti kilatan biru.
Suho yang berhenti bernapas sejenak, menahan pedang Knight
yang jatuh diagonal dengan punggung tangannya, yang dilindungi Gauntlet. Dan
Suho langsung melangkah maju.
Suho yang membuat jarak antara mereka menjadi hilang, sekali
lagi menyerang dengan tinjunya. Pukulan ini menghantam tepat di jantung seorang
Knight hitam.
Bang!
Permukaan pilar yang semula mulus mulai menunjukkan retakan.
Kekuatan destruktif yang luar biasa.
Tapi…
Yang lebih mengejutkan lagi adalah tentang kenyataan, jika
serangan destruktif semacam itu tak berakhir dalam satu kali gerakan saja.
Suho melakukan tinju beruntun.
Dududududududu!
Knight hitam atau Ygritte mengagumi dirinya sendiri, ketika
dia terus menahan serangan Suho. Seolah-olah dia melihat keterampilan Tuannya.
‘Apakah ini kekuatan
tuan kecil yang belum mencapai 100 persen?’
Seorang ibu yang seorang Hunter S-Rank, dan seorang Ayah
yang telah mendapatkan wujud Dewa.
Potensi yang Suho tunjukkan lebih dari yang dibayangkan
Ygritte.
Creak !
Dalam serangkaian pukulan, armor-nya yang kuat mulai hancur
sedikit demi sedikit. Walau terus bertahan dengan kecepetan yang gila, tapi itu
tak cukup untuk menghentikan serangan Suho.
Dan kemudian, akhirnya.
Clang !
Pedang yang menahan serangan Gauntlet milik Suho, hancur
dengan hebat.
‘Sudah berakhir.’
Melihat potongan-potongan pedangnya yang hancur dan jatuh, Ygritte
merasa jika permainan telah berakhir. Tapi sama seperti ketika ia bertemu
dengan Jin Woo di sini, kekalahan ini juga membuat jantung Ygritteberdetak
hebat.
Suho memasukkan semua tenaganya ke dalam genggamannya, untuk
memberikan pukulan terakhir.
Wow!
Mana di sekitarnya merespons.
Dan…
Bang!
Tinju seperti meriam membuat lubang di perut Knight hitam
itu.
Knight hitam itu bergeser ke sisi pilar. Lalu dia tak
bergerak lagi.
“…..”
Suho yang dengan hati-hati menyentuh Knight hitam itu, menghembuskan
nafasnya.
“Dia mati!”
‘Aku menang.’
‘Aku menang melawan
musuh kuat, yang sepertinya tak bisa aku kalahkan.’
Sukacita yang dalam dan mendalam, datang seperti ombak di
hati Suho.
Tapi…
Tak ada perubahan besar dalam situasinya, tak seperti apa
yang ia harapkan sebelumnya.
‘Bukankah… ini
akhirnya?’
Perlahan melihat sekeliling, Suho menemukan gerbang lain di
sana. Itu berada jauh di bawah tangga takhta.
Mata Suho membelalak.
“Apa itu jalan keluarnya?”
Sebuah senyum menyebar di wajah Suho yang mampu menyelesaikan
petualangan aneh ini. Suho yang berlari dengan gembira,melemparkan dirinya ke
dalam gerbang.
Dia lalu membuka matanya, setelah melalui kegelapan yang
panjang.
-Kieeee
“Apa ini?”
-…..
Kali ini, semut seukuran manusia berteriak di hadapannya.
***
“Sial, sial, apa-apaan
semua semut bodoh ini?”
Suho memandangi tubuh semut itu.
Anehnya, ketika dia menyadari jika dia menyukai semut sejak
saat kecil, Suho membenci dirinya sendiri yang ada di masa lalu itu.
Begitulah, semut-semut ini, mereka begitu kuat.
Ini tak bisa dibandingkan dengan monster armor.
“Tapi jika aku
menemukan sesuatu yang menghibur …”
Tingkat stagnan mulai naik lagi, ini seperti berburu semut.
Shasak, Shasak.
Dia mendengar langkah kaki semut di tempat lain.
Sementara itu, Suho yang berhasil bernafas, meraih tinjunya
dengan erat.
“Quaddeuk.”
“Keyeck!”
“Kokang!”
Berdasarkan pelajaran yang ia dapat setelah berurusan dengan
Knight hitam, Suho fokus pada menaikkan level dengan berjalan di seluruh gua.
Jeritan monster semut bergema masuk dan keluar, dari labirin
gua yang kompleks.
‘Sudah berapa lama aku
berada di gua?’
Ketika levelnya tak naik, bahkan jika mengalahkan semut
lagi, Suho memasuki ruang terakhir gua.
Itu ruangan kosong yang besar.
Tak ada cahaya di kamar ini, tapi itu bukan masalah bagi
Suho yang inderanya telah melampaui akal sehat manusia.
‘Seberapa besar
monster yang ada di sini?’
Suho mulai khawatir.
Suho lalu melihat semut manusia bergerak di ujung ruangan.
Berbeda dengan semut lain, itu adalah semut dengan sayap di
punggungnya.
‘Apakah dia bos
ruangan ini?’
‘Suasananya mirip
dengan ruangan tempat Knight hitam tadi berada.’
Tapi, Suho tak dapat merasakan kekuatan semut inisama
sekali, tak seperti semut lain.
‘Kuat atau lemah?’
Suho memiringkan kepalanya dan terus mendekati semut dengan
hati-hati.
Ketika dia cukup dekat.
Semut menoleh ke Suho.
‘Huck!’
Suho tersentak mundur.
Bukan karena takut. Dia hanya terkejut dengan situasi yang tak
terduga.
Saat Suho menatap semut itu lagi.
Suho melihat semut itu menangis.
Walau tak mengerti, Suho bisa melihat jika semut itu
menangis dengan sedih.
‘Mengapa?’
Jika serangga seukuran manusia berdiri di atas kedua kaki
dan meneteskan air mata, bukankah normal untuk merasa aneh.
Tapi….
‘Mengapa?’
‘Mengapa aku ingin
menenangkan semut itu, tanpa tahu sebabnya.’
Suho merasakan hal itu. Tapi itu hanya untuk sesaat. Suho yang
merasakan energi yang kuat, melompat mundur.
“….?”
Semut itu membersihkan air matanya dengan punggung
tangannya, seolah-olah dia memegangi jantungnya yang lemah.
‘Ya Tuhan.’
Terkejut oleh kekuatan semut, Suho menatap bulu-bulu
tangannya yang berdiri.
‘Semut ini.’
‘Ini berbeda dari Knight
hitam serta semut yang telah aku lawan sejauh ini.’
Suho sadar akan hal itu.
“Eh?”
Suho tiba-tiba menatap bayangan, dan semut itu sudah berdiri
di depannya.
Semut itu dua kali lebih besar dari dirinya, dan dia meraung
mengerikan.
-Kieeee!
***
‘Terima kasih Tuhan.’
‘Terima kasih Tuhan.’
Suho yang jatuh kelelahan, mengulangi gagasan itu
berkali-kali.
‘Semut bersayap adalah
musuh yang mengerikan.’
Tapi setiap kali saat yang berbahaya datang, semut itu akan
berhenti. tanpa diketahui apa penyebabnya.
‘Terima kasih.’
‘Itu sulit, tapi aku
akhirnya bisa mengalahkan semut dengan cara yang menakjubkan.’
“Uhhhhhhhh.”
Suho bangkit, memutar lengannya sakitnya.
Sebuah gerbang baru diciptakan, sebagai ganti rasa sakit
yang kuat.
Suho lalu memeriksa levelnya.
[Level: 99]
Level itu berhenti di 99.
Jika biasanya di level 100, adalah level tertinggi di game.
“Jadi aku bisa pulang setelah satu lagi.”
Jantung Suho sama seperti yang ia harapkan, itu berdebar
kencang. Suho melompat ke gerbang berikutnya. Dan ketika dia membuka mata.
“Hmm? Mmm? “
“Crrrrrrrrr…”
Dia bisa melihat raksasa dan naga memenuhi penglihatannya.
“Ha…”
***
Gunung di atas
gunung.
Suho mengikuti jalan panjang menuju di sekitar, raksasa dan
naga yang setinggi gunung.
Levelnya masih 99.
Meskipun statistiknya tak naik, dia mampu menangani
kekuatannya lebih baik lagi. Kekuatan dan keterampilan ini juga memberi Suho
kepercayaan diri yang besar.
Sesaat kemudian.
Suho menemukan Knight hitam lain menunggu di ujung jalan.
“…..”
Berbeda dengan Knight hitam dengan bulu merah di helmnya, ukuran
Knight ini sangat besar, dan ada tanda-tanda sayap patah di bagian belakang punggungnya.
‘Dia kuat.’
‘Mungkin lebih kuat
dari semut yang aku lawan beberapa waktu lalu.’
Tapi…
“Dia palsu.”
Suho yakin.
Karena ada makhluk yang hanya bisa dianggap sebagai sebuah
kenyataan baginya, sedang melayang di atas kepala Knight itu.
Suho yang merasakan kehadiran yang luar biasa itu, mendongak.
Kemudian.
-Kiak
Naga terbang melolong.
Baru setelah itu, sesuatu jatuh dari naga. Ketika sesuatu
yang jatuh tanpa henti itu mendarat dengan ringan, tanahnya tenggelam karena
tekanan dan debu meledak.
Whoosh !
Suho menelan ludahnya.
‘Itu baru nyata …’
Seseorang yang mengenakan tudung, hingga Suho tak bisa
mengenali wajahnya. Seseorang itu memberikan tekanan yang luar biasa.
Saat dia keluar, Knight yang ada di belakangnya yang telah
menarik pedangnya, mundur beberapa langkah.
Seolah-olah dia tak akan mengganggu pertarungan ini.
Lalu….
Suho memberi kekuatan pada kakinya yang gemetar, karena
tekanan yang menakjubkan. Itu adalah pertama kalinya seseorang muncul, bukan
monster.
“Hei!”
Soho mencoba berbicara dengannya, tapi bibir pria itu hanya
tersenyum di bawah tudungnya. Dia tak
memberikan jawaban.
“Oh… yang benar saja.”
Suho yang menyerah melakukan itu, menemukan sesuatu dan
membuka matanya.
‘Itu?’
Untuk pertama kalinya.
Gerbang dibuat sebelum musuh dijatuhkan.
Posisi gerbang itu berada di belakang pria bertudung itu.
‘Apa maksudnya ini?’
‘Mungkin ini yang
terakhir.’
‘Jika aku
mengalahkannya, aku bisa pulang.’
Saat Suho sampai pada kesimpulan itu. Tubuhnya bergerak.
Kemampuannya untuk bertarung yang telah berkembang secara ekstrim, mulai
terbiasa ia gunakan.
Puff, puff!
Merasakan denyut nadinya yang berdenyut.
Whoosh!
Suho di yang bergereak lebih dari kecepatan suara bergegas
dengan cepat, mendekati pria bertudung itu.
Musuh ada di depannya. Dari kejauhan, tinju yang tak bisa
ditoleransi ditembakkan ke wajah pria itu.
Tapi…
Tudung pria itu
terbuka sedikit, dan itu menunjukkan wajahnya.
Kemudian..
Dalam waktu yang lambat, Suho melihat wajah pria itu.
“Ayah?”
Pria itu tertawa.
“Mau pulang?”
Mata Suho melebar, dan dia melihat telapak tangan pria itu
mendekat lebih cepat daripada cahaya.
Suho menutup matanya. Cahaya segera menutupi penglihatannya.
***
“Huck!”
Suho yang berdiri dari kursinya, melihat sekeliling.
Itu di dalam kelasnya. Itu di ruang kelas yang sepi. Suho
menyeka dahinya dari keringat dingin.
“Aku mendapatkan
mimpi yang aneh.”
‘Apa aku terlalu
banyak bermain?’
‘Bos terakhir yang aku
temui, ketika aku berkeliaran di penjara bawah tanah yang aneh, adalah ayahku.’
‘Ini adalah mimpi
memalukan, yang tak bisa aku ceritakan pada siapapun.’
Itu hanya mimpi.
Dengan napas lega, Suho melihat seorang gadis yang membeku
di depan mata Suho. Suho yang sedang tidur tiba-tiba bangkit dan terkejut.
Suho berbicara terlebih dahulu untuk membuat suasana
canggung menjadi jelas.
“Apakah kamu belum pulang?”
Suho melihat dengan dekat pada gadis yang berbicara
dengannya dari kursi belakang, yang menepuk punggungnya tadi siang.
“Aku, ini… aku harus mengunci pintu dan…”
Gadis itu berbicara kepadanya dengan gugup, dan Suho yakin
ini bukan masalah besar.
“Bolehkah aku
membantumu?”
“Oh?”
Gadis itu malu dengan tawaran yang tak terbayangkan olehnya,
dan dia lalu mengangguk malu.
“Ya.”
***
Waktu yang sama.
Jin Woo,Ber, dan Ygritte berdiri di atap sekolah yang sama.
Ygritte berkata.
“Tuan… bisakah kamu mengembalikan kekuatannmu kepada Tuan
Kecil sekarang?”
Jin Woo telah mengujinya beberapa kali sebelumnya. Tapi ini
adalah pertama kalinya, Monarch of Shadow kecil itu mencapai sang raja.
Dia ingin memberikan Suho ujian yang bagus. Tapi, Jin Woo
menjawab dengan senyum di mulutnya.
“Jika kita percaya pada kekuatan yang aku miliki dan mencoba
menghadapinya dari awal, bisakah kita menang?”
Dia menggelengkan kepalanya.
Itulah yang Jin Woo ingin ajarkan pada Suho. Tak peduli
seberapa kuat kekuatan yang kamu miliki, kamu harus bisa melarikan diri dalam
situasi, di mana kemenangan tidak dijamin.
Bukanlah keberanian, untuk melompat secara membabi buta
melawan musuh yang kuat. Tanpa perhitungan apa pun, yang sangat diperlukan.
“Itu hal yang sangat bodoh untuk dilakukan.”
Suho telah menantang dirinya sendiri, meskipun dia merasa
tak bisa menang. Keberanian adalah hasil yang hebat. Tapi itu juga
mengkhawatirkan bagi Jin Woo, sebagai ayahnya.
‘Masih belum.’
‘Ya, masih terlalu
dini.’
Tapi Suho adalah anak yang cerdas dan akan segera mengetahui
semua ini dengan sendirinya. Dia harus mengatahui cara menggunakan kekuatan
agar sesuai dengan situasi.
“Tuan para Tuan …”
‘Ber’ mulai memerah lagi, melihat kertas gambar tua yang
telah digambar Suho saat kecil.
Tuk tuk.
Jin Woo yang menepuk bahu ‘Ber’, pergi ke pagar dan melihat
ke bawah ke sekolah. Dia melihat punggung anaknya yang meninggalkan sekolah dengan
gadis di kelas yang sama dengannya.
Jin Woo yang memandang Suho, tertawa, dan berkata,
“Sepertinya kita akan
makan malam besar hari ini.”
Post a Comment for "SL_269"
comment guys. haha