Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

ARK_V01E07P03

gambar


7. Makhluk Panggilan (3)


Dire Wolves tentu jauh lebih kuat dari monster Serigala biasa. Di samping itu, sekarang sudah malam, Dire Wolves yang merupakan makhluk nocturnal akan menguat 30%.
Mereka sangat kuat, hingga bahkan Player pada level 24 pun akan kesulitan melawannya. Ark semakin tegang melihat 5 Dire Wolves mulai berputar mengelilinginya dari segala arah.
'Sial, aku terlalu ceroboh. Sudah terlambat untuk melarikan diri sekarang.'
Tubuhnya yang sudah terlatih seni bela diri Taekwondo bisa menilai situasi pertarungan dengan cermat dan cepat.
Insting bertarunglah yang merupakan faktor penentu menang kalah!
Kapan menyerang, bertahan, atau menghindar.
Merupakan hal yang tergantung pada insting. Insting adalah hal yang dimiliki oleh semua petarung jobonal.
Ark dengan sigap menyerang Dire Wolves di hadapannya dan mendapat Crit Hit, dan membuatnya mundur. Tapi, Serigala adalah jenis hewan yang ahli dalam pertarungan kelompok. Ketika satu monster mundur, dua monster yang lain akan langsung menyerang dari belakang.
Ark juga terserang Crit Hit dari satu Dire Wolves di belakangnya, tapi dia bisa menghindari serangan yang lain.
[Anda terkena Crit Hit! Damage 50.
Anda terkena status Bleed. Sampai pertarungan berakhir, Anda akan mendapat 2 Damage tiap 10 detik.]
'Sial, sudah jatuh tertimpa tangga. Masa bodoh, setidaknya aku harus membunuh satu Dire Wolves, sebelum aku mati!'
Ark mulai menyerang lagi. Dengan skill Sword-Hand, dia menyabetkan pedangnya sambil memukul dan menendang. Dia bahkan berguling, membungkuk, dan memutar untuk menghindari serangan dari segala sisi.
Setelah 10 menit berlangsung, 3 Dire Wolves telah mati. Tapi Ark juga menderita, HP-nya nyaris habis karena status Bleed dan kombinasi serangan Dire Wolves.
'Huff huff huff, hanya 20% HP tersisa.'
"Eyes of the Cat."
Mata Ark berubah keemasan. Sisa Dire Wolves mempunyai HP 50%.
'Jika aku berhati-hati, masih ada kemungkinan menang.'
Ketika Ark sedikit lengah, Dire Wolves yang sedang menunggu kesempatan, langsung menyerang.
Serangan serigala menggores dadanya, dan HP-nya langsung jatuh. Tubuhnya langsung menjadi kemerahan, menandakan dirinya sudah kritis.
Pada saat yang sama, muncul deretan pesan di depan Ark.
Indomitable Will dan Indomitable Body, skill yang keluar saat dia dalam kondisi kritis, mulai menunjukkan kehebatannya. Attack, Crit Hit, dan Evasion meningkat tajam.
'Fuuuh, ada kesempatan!'
Dia segera bergerak dan menusuk dan menebaskan pedangnya.
Clang, clang!
Dua Crit Hit mengenai salah satu Dire Wolves dan membunuhnya.
Dire Wolves terakhir menyerang punggung Ark pada saat yang bersamaan. Dia dengan segera membalikkan tubuhnya dan menyabetkan pedangnya. Namun, untung dan rugi hanya setipis kertas bedanya.
[Serangan Crit Hit Anda gagal!]
Jika itu serangan biasa, dia tak mungkin meleset. Akan tetapi, karena skill itu muncul secara otomatis saat kondisinya kritis, dia berada dalam situasi, di mana tiap serangannya akan langsung mengincar Crit Hit.
Kadang kala, hal ini juga bisa menjadi negatif. Crit Hit adalah serangan yang memberikan 2-3x damage normal. Namun di sisi lain, kesempatannya mengenai lawan juga mengecil.
"Tidak! Jika aku mati sekarang stats-ku... Summon demon! Tengkorak sialan, lakukan sesuatu!"
Ketika Ark panik, dia memanggil Skeleton, mengambilnya dan melemparkannya ke arah musuh.
Skeleton tadi melayang dan menggigitkan dirinya ke lutut Dire Wolves. Walaupun Damagenya cuma 1, Skull berhasil menghentikan gerakan Dire Wolves. Kesempatan yang didatangkan Skeleton mengagetkan Ark.
Namun, tanpa ragu dia kembali mengayunkan pedangnya ke arah Dire Wolves.
[Anda telah memberikan Crit Hit.
Karena serangan Anda merupakan kombinasi serangan dengan Skeleton, Damage akan naik 30%.]
*Auuuuuu*
Dire Wolves melolong keras dan mati.
Kemenangan ini sungguh ajaib. Ark yang sadar dirinya nyaris kalah, memeriksa HP-nya dan menghela napas lega, HP-nya hanya tersisa 3 poin.
Jika pertarungan barusan 10 detik lebih lama, dia pasti mati gara-gara Bleed. Bleed terhenti setelah petarungan berakhir, namun jantungnya tetap berdetak keras.
Ark lalu segera menuju lokasi yang aman. Setelah Stamina dan HP-nya dia pulihkan dengan makanan, dia mulai tenang kembali.
Ark lalu melihat Skeleton yang sedari tadi berputar di sampingnya dengan pandangan takjub.
Skeleton itu terlihat seperti anak anjing yang meminta pujian. Dia mulai berguling ke kiri dan ke kanan mencari perhatian. Ark merasa penilaiannya jika Summon-nya adalah makhluk tak berguna mulai berubah.
Karena tak ada gunanya dan hanya menyedot Mana, selama ini Ark tak pernah memanggil satu Summon pun ketika bertarung. Tapi barusan, ketika dia terdesak dan memanggil Skeleton, dia bisa menyelamatkan nyawanya.
'Yah, dari pada tidak sama sekali.'
"Terima kasih Skull(nama si skeleton), aku selamat karenamu."
*Clack clack clack.*
Skull menggertakan giginya, seakan paham perkataan Ark.
Beberapa hari terakhir, Ark terobsesi dengan berburu. Selain waktu yang ia gunakan untuk menambah perbekalan di kota, dia selalu sendiri.
Dia tak merasa kesepian selama ini, karena fokusnya selalu berburu. Tapi baru sekarang, dia merasa hutan di sekitarnya terasa sepi dan terpencil.
"Hmm, aku benar-benar nyaman, saat kamu ada di sini, Skull."
Ark memandang Skull dengan sayang dan berpikir ada baiknya, jika mulai sekarang dia berburu dengan Skull. Terlebih lagi, jika Skull bisa berjasa seperti tadi, dia akan merasa sangat senang. Ya, Skull akan menyedot Mana miliknya. Tapi selama ini, Ark hanya menggunakan Mana untuk Spirit of the Cat. Jadi, dia juga merasa jika lebih baik Mana miliknya digunakan untuk men-summon Skull.
"Baiklah, mungkin sebaiknya aku juga panggil yang lain."
Ark lalu men-summon Bat(si kelelawar vampir) juga. Dia mulai berpikir, mungkin monster summon juga ada gunanya.
Bat bisa digunakan untuk menyisir lokasi di sekitarnya. Jika dia mengirim Bat untuk memeriksa lokasi di depannya, dia bisa menghindari sergapan Dire Wolves. Bat juga berguna untuk memeriksa situasi lokasi di sekitarnya.
Skull dan Bat juga berguna dalam pertarungan.
"Maju!"
Ark mengangkat lengannya, dan dengan segera Bat dan Skull menyerang monster Yeti.
Skull akan menggigit lutut Yeti dan menghambat gerakannya, Bat akan mengitari kepala Yeti dan menghambat penglihatannya.
Ark dengan mudah menghabisi Yeti. Tiap serangannya akan membuahkan Crit Hit, karena Yeti terganggu gerakannya. Selain itu, tiap serangan dihitung sebagai serangan kombinasi dengan para Summon-nya. Sehingga, Damagenya ikut naik.
Sejak saat itu, Ark mulai berburu dengan cara ini. Setelah terbiasa, dia merasa pertarungannya menjadi jauh lebih mudah.
"Wahahaha, ternyata Summon bisa sangat berguna, aku tak menyangkanya!"



< Prev  I  Index  I  Next >