Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

ARK_V01E09P01 Dua Gadis

gambar


9. Dua Gadis (1)



Di tengah-tengah desa Harun, bersamaan dengan munculnya sinar terang, muncul Player baru di New World. Dia bernama Roco. Karakternya adalah gadis yang lucu.
"Woah, woah. Jadi, ini rasanya berada di virtual reality?"
Roco melihat sekelilingnya dengan mata yang melebar. Langit, tanah, gunung. Semuanya terlihat nyata dan bahkan lebih indah dari dunia nyata.
Bangunan terbuat dari batu dan kayu mengelilinginya. Pemandangan ini mirip seperti dengan pemandangan abad pertengahan Eropa, yang pernah ia lihat di taman bermain.
Roco lalu mencoba menggerakkan tubuhnya. Mengangkat kakinya dan melangkah, lalu Roco tiba-tiba mengangkat kedua tangannya dan berputar gembira.
"Apakah aku memang benar-benar sedang berada di unit khusus game? Gerakanku tak ada hambatan sama sekali. Ini mirip dunia nyata. Mungkin itu sebabnya biaya game ini sangat mahal. Ah, jadi wajahku seperti ini ya sekarang?"
Roco berlari sambil melihat kiri kanan, ketika melihat bayangan dirinya di kaca jendela. Dia dengan kaget melihat penampilannya yang cantik, seperti idola-idola di TV.
Tanpa sadar Roco tertawa.
"Ehehe, operasi plastikku berhasil dengan sempurna. Baiklah, saatnya memulai berpetualang di New World."
Walaupun dia sangat bersemangat, di saat yang sama dia juga bingung.
"Tapi, apa ya yang sebaiknya kulakukan lebih dulu?"
Saat berpikir, datang seorang tetua desa yang lalu menyapa Rocco.
"Gadis muda, apakah ini pertama kalinya kamu datang ke sini?"
"Hah?! Aku?"
Karena Roco saat itu masih melamun, dia kaget mendengar ucapan tetua tadi. Tetua tadi lalu tertawa melihat kelakuannya.
"Ya, benar. Aku bicara padamu. Siapa namamu?"
"Aku dipanggil Roco."
"Nak Roco, ada yang bisa saya bantu?"
"Ya, um... bisakah Anda menjawab beberapa pertanyaanku. Ini desa Harun bukan?"
"Ya, ini adalah desa Harun, desa perbatasan yang merupakan bagian dari kerajaan Schudenberg. Aku adalah kepala desa, Hansen."
"Ah, kakek Hansen!"
Roco berteriak gembira sambil melompat-lompat. Lalu Roco mulai mengamati kakek Hansen dengan seksama sembari berjalan memutarinya. Hansen lalu menjadi sedikit malu, karena diamati.
"Ada apa Roco?"
"Ah, aku minta maaf. Aku hanya gembira bisa bertemu kakek Hansen, yang selama ini hanya aku dengar dari teman."
"Kamu mengenalku dari ucapan seseorang?"
"Ya, Hyun Woo-oppa... ah, bukan. Aku mendengarnya dari Ark-oppa."
"Ark! Berarti kamu kenalan dari Ark?"
"Ya. Kakek masih mengingat Ark-oppa ya? Aku dengar dia pernah singgah di sini."
"Tentu saja aku mengingatnya! Bagaimana bisa aku melupakannya. Dia adalah pemuda yang hebat, sangat sopan, dan suka membantu orang lain. Dan sifat inilah yang sangat jarang ditemui akhir-akhir ini."
"Benar!"
"Dan lagi, keberaniannya sungguh luar biasa. Dia menyelamatkan desa ini dari krisis, yang selama ini diabaikan orang-orang. Peristiwa tersebut masih teringat jelas olehku. Ah, jadi, apa hubunganmu dengan Ark?"
Mendengar pertanyaan Ansen, pipi Roco memerah dan dia hanya tersenyum malu.
"Maaf, tapi di mana Ark-oppa sekarang?"
"Aku juga ingin tahu itu. Terakhir kali aku bertemu dengannya, dia bilang ingin menuju ke kota Jackson. Akan tetapi, sudah cukup lama waktu berlalu setelahnya. Jadi, aku juga ragu dia masih di sana. Kenapa kamu ingin mencarinya?"
"Karena sudah cukup lama aku tak berjumpa dengannya. Minggu lalu, tiba-tiba Ark-oppa cuti dari tempat kami bekerja, dan tak pernah kembali... aku pikir, mungkin aku bisa menemuinya di sini. Selain itu, aku juga ingin mencoba permainan ini."
"Permainan?"
Hansen bertanya bingung.
Roco dengan cepat menggelengkan kepalanya.
"Bukan apa-apa. Jadi, bagaimana caranya supaya aku bisa mencapai kota Jackson?"
"Jangan-jangan kamu ingin menuju ke sana sekarang?"
"Kenapa? Aku tak bisa ya?"
"Ho ho ho, jadi begini Roco. Kota Jackson lokasinya cukup jauh dari sini. Kamu harus berjalan empat hari tanpa henti untuk mencapainya. Selain itu, perjalanannya akan cukup berat. Ada banyak bahaya yang tak terhitung jumlahnya.
Petualang pemula sepertinya akan menjadi makanan serigala nanti. Karena kamu mengenal Ark, aku jadi berkewajiban untuk menasehatimu, demi kebaikanmu. Sebaiknya, kamu mencari pengalaman bertarung terlebih dahulu."
"Bagaimana caranya mencari pengalaman?"
"Ho ho, mudah, mencari pekerjaan. Aku bisa membantumu mencarinya."
'Ah, jadi ini ya, yang namanya Quest!'
"Ya, aku mau bekerja."
Roco mengingat cerita dari Ark tentang New World, mengenai Quest, dan tanpa ragu dia menganggukkan kepalanya.
Tapi, mendengar permintaan dari Hansen untuk membasmi tikus, muka Roco jadi pucat pasi. Tikus adalah makhluk yang paling Roco takuti. Tapi, Roco memantapkan hatinya dan menerima permintaan dari Hansen.
'Ceh, memang aku idiot? Apa yang aku takutkan? Tak peduli senyata apa tempat ini, game tetap game.
Walaupun namanya juga tikus, kemungkinan bentuknya akan seperti Mickey Mouse atau Pikachu. Akan sedikit sayang untuk menghancurkan mereka. tapi mau apa lagi, ini kan cuma permainan. '
"Ya, aku akan segera melakukannya."
Roco lalu tersenyum manis dan pergi menuju gudang lokasi tikus merajalela. Dia menyempatkan diri mampir ke tempat Kraydon untuk berbincang-bincang tentang Ark sebelum menuju gudang. Ketika melihat tikus di gudang, Roco menjerit ketakutan.
"Kyaaaa! Apa ini! Tikus di sini lebih besar dan lebih menakutkan daripada tikus di dunia nyata!"
Tikus-tikus di dalam gudang begitu mendengar jeritan Roco, langsung memusatkan perhatiannya kepadanya.
"Ugh, a-aku tak mau! Jijik, takut...! Tuan Kraydon, tolong buka gudangnya, aku tak berani melawan gerombolan tikus ini!"
Dengan panik Roco berlari menuju pintu gudang, namun dia tersandung tumpukan kotak yang jatuh dan menutupi pintu gudang. Lalu, Roco terkena cakaran salah satu tikus.
[Anda terserang tikus. Damage 1.]
Roco tidak begitu memperhatikan damage yang ia terima. Tikus sebesar lengannya mengerumuni tubuhnya, hal ini lebih dikhawatirkannya, karena sangat menakutkan.
Mukanya lalu memutih karena ketakutan. Dia lalu berteriak keras sembari merayap menaiki kumpulan kotak kayu, yang menutupi pintu gudang. Dengan panik, Roco mulai memikirkan cara untuk melarikan diri dari tempat ini.
"Oh-oh iya, ini kan game, aku bisa log out. Putuskan koneksi!"
Saat ini Roco hanya ingin pergi dari tempat ini. Akan tetapi bukannya keluar dari game, malah muncul layar pesan di depannya.
[Anda tidak bisa log out dalam pertarungan. Silahkan mencoba kembali setelah Anda menyelesaikan pertarungan.]
"Aaah, kenapa... harusnya tak begini! Tolong... Aaack! Tolong aku. Waaa…"
Roco mulai menangis histeris sambil menendang tikus-tikus yang mendekatinya.
Akan tetapi saat ini, tak ada yang menjawab teriakan minta tolong dirinya. Pada akhirnya, Roco hanya bisa menjerit dan menangis di dalam gudang yang penuh tikus. Roco menjerit sampai tenggorokannya kering dan menangis sampai matanya bengkak.
Sudah berapa jam waktu berlalu?
Roco mulai mati rasa. Lalu muncul layar informasi di depannya.
[Anda mendapatkan skill baru.]
[Lady's Wail (Beginner, Active):
Jeritan ketakutan dari seorang gadis muda, membuat musuh-musuh di sekitarnya menjadi penuh rasa bersalah. Selain itu, teriakan ini juga bisa membuat rekanmu berani melompat memasuki api untuk menyelamatkanmu.
Akan tetapi, teriakan ini hanya bisa muncul ketika Anda merasa sangat ketakutan.
Attack speed, movement speed, dan moral musuh turun 20% selama 30 detik.
Attack speed, movement speed, dan moral rekan naik 20% selama 30 detik.
Mana: 20]
***



< Prev  I  Index  I  Next >