ARK_V01E09P06
9. Dua Gadis (6)
Untuk pertama kalinya, Hyun Woo mulai menapaki karir sebagai
pro gamer.
Hari berikutnya, 7.000.000 won ($7.000) Hyun Woo depositkan
ke bank.
Setelah memastikan jika uangnya sudah masuk, Hyun Woo lalu
menuju tempat kerjanya di supermarket. Pemilik supermarket tadi langsung
memarahi Hyun Woo, karena telah seminggu tak pernah datang bekerja. Tapi, Hyun
Woo hanya diam saja dan langsung menyerahkan surat pengunduran dirinya, lalu
pergi meninggalkan supermarket.
Di tempat itu, tak banyak yang akrab dengan Hyun Woo. Jadi,
Hyun Woo sama sekali tak menyesal telah mengundurkan diri dari tempat itu.
Jika ada orang yang disesalkan Hyun Woo karena tak
ditemuinya, orang tersebut adalah Hye Sun. Hye Sun adalah orang yang selalu
tersenyum, tak peduli sesulit apa kehidupannya. Karena kemanisannya, Hyun Woo
yang susah akrab dengan orang lain, menganggapnya bagaikan adik sendiri.
Karena itu, setelah teringat Hye Sun, Hyun Woo lalu berbalik
dan mencarinya untuk memberitahukan kepergiannya dari tempat itu.
"Mungkin terdengar aneh, jika aku berhenti bekerja
karena ingin berkonsentrasi main game. Tapi, hal ini sangat penting
bagiku."
"Tapi hal ini sangat tiba-tiba..."
Hye Sun lalu mengeryitkan mukanya menahan tangis.
"Jangan terlalu sedih. Rumah sakit ibuku juga lokasinya
dekat dari sini. Saat aku pergi menjenguknya, aku akan mampir ke sini untuk
mentraktirmu segelas minuman. Dan jika terjadi sesuatu, jangan sungkan untuk
meneleponku. Walaupun hanya menemukan tikus atau sesuatu, aku akan segera
datang untuk mengusirnya untukmu."
"Tikus..."
Hye Sun lalu tertawa terkikik sembari bicara sendiri,
"Oh iya ya, aku juga masih bisa menemuinya di sana..."
Hye Sun lalu mulai ceria kembali, kekhawatirannya perlahan
menghilang.
"Oh iya oppa. Jika kamu main game, itu berarti kamu
akan selalu berada di New World kan?"
"Ya, tentu saja."
"Asyik, berarti aku akan menemuimu di sana."
"Apa? Kamu juga memainkan New World? Siapa nama
karaktermu di sana?"
"Rahasia. Aku akan segera menemuimu di New World, di manapun
kamu berada," Hye Sun menjawab sambil tersenyum manis.
***
"Huhuhuhu."
Terdengar tawa mengerikan dari dalam Shadow Forest.
Seseorang dengan kelelawar dan tengkorak di sampingnya, yang
mengeluarkan aura kerakusan akan uang tidak lain dan tidak bukan adalah Ark.
Ark yang sekarang berbeda dengan Ark sebelumnya. Determinasi
tergambar di wajahnya, determinasi sebagai seorang pro gamer.
"Bos, kenapa kamu berperilaku seperti ini?
Menakutkan."
Merasakan perubahan Ark, Bat menjadi ketakutan dan seluruh
tubuhnya gemetar.
"Diam. Kamu siap-siap saja, mulai sekarang tak aka nada
istirahat. Bat! Pergi dan periksa lingkungan sekitar, temukan tempat di mana
banyak monster berkumpul."
"B-baik. Tenang bos."
Sembari mengangkat pedangnya, Ark mulai berlarian di Shadow
Forest bagaikan orang gila.
"Huahaha, tunggu saja Alan! Suatu hari, aku akan
membuatmu bertekuk lutut di hadapanku!"
Dulu, ketika Ark berburu di Shadow Forest, dia hanya mencari
lokasi dengan monster sedikit, sehingga dia bisa berburu dengan tenang.
Sekarang, Ark mencari lokasi, di mana banyak monster berkumpul. Setelah
menemukannya, matanya mulai berbinar dan langsung maju menerjang.
Keinginannya untuk mendapat uang sudah seperti melapisi
pedangnya, saat dia mulai menebas Zombie dan Ghoul.
Semakin banyak monster yang ada, semakin keras tawa Ark. Hal
ini membuat Zombie dan Ghoul yang ada di hutan gemetar. Tak hanya itu, dia juga
mengambil tiap ingredient/bahan yang ia lihat di dalam hutan. Hutan itu pun
seakan menangis, melihat sumber daya di dalamnya dihabiskan Ark.
"Aku tak akan kecewa dengan job-ku lagi. Karena aku
telah memilihnya, aku akan menjadi yang terbaik dengan job ini. Dan untuk
menjadi yang terbaik, aku harus memberikan 100% tenagaku untuk memanfaatkan
karakteristik job ini!"
Ark bahkan jarang beristirahat.
Seandainya dia beristirahat, dia tak lupa melakukan Survival
Cooking dan memaksa Summon-nya untuk memakan hasilnya.
"T-tolooong! Bos Berhenti!"
Jeritan Bat dan Skulll semakin mengenaskan. Tapi, Ark tetap
melakukannya tanpa belas kasihan. Hal ini karena jika Summon-nya semakin kuat,
otomatis dia juga akan semakin kuat.
Ketika Ark mendapatkan equipment dari monster, dia akan
memperbaiki benda itu dengan skillnya, sampai durabilitynya anjlok tinggal 1
poin. Ark ingin menaikkan skill Restore-nya secepat mungkin, sehingga dia bisa
berhemat nantinya.
Tak peduli skill apapun itu, semakin tinggi level Summon-nya,
maka karakter Ark akan semakin kuat, sehingga penghasilannya juga akan meningkat.
Terutama skill yang berhubungan dengan Produksi dan Managemen, jika kedua jenis
skill itu meningkat, pengeluarannya akan berkurang.
Itulah alasannya, kenapa Ark bersedia mengorbankan segalanya
untuk uang!!
"Hahaha! Berikan semua experience, uang dan
barang-barangmu!"
Ark mulai berburu seperti maniak, monster-monster di
sekelilingnya mulai mundur dan menjauh, ketakutan hanya melihat ekspresi Ark.
Tapi, walaupun dia terlihat seperti kehilangan akal sehatnya ketika berburu, tapi
dia tetap memperhatikan sekelilingnya dengan seksama.
Ark mendeteksi ada monster yang lumayan kuat sedang
mengintainya.
Akhirnya, setelah beberapa hari berlalu, muncul monster tipe
Boss.
Boss ini bernama Reaper, monster jenis ini akan muncul
setelah banyak monster tipe Undead dihabisi. Reaper bentuknya mirip malaikat
maut, dengan kerudung hitam dan sabit yang besar.
"Berani-beraninya kau membuat keributan di sini!"
Teriakan Reaper menggema di tengah tengah Shadow Forest.
Pemandangan itu terlihat mengerikan. Tapi di mata Ark,
Reaper terlihat seperti tumpukan harta karun yang menunggu untuk diambil.
Level Ark telah mencapai 39, setelah berburu tanpa henti.
Dengan bonus dari job-nya, 20% meningkatnya ability dalam kegelapan. Dia
sekarang tak berbeda dengan player level 40.
Selain itu, skill-skill bertarungnya juga telah meningkat.
Sword-Hand Combat telah mencapai tingkat Intermediate.
Walaupun Reaper adalah monster level 50, tak ada alasan
untuk menakutinya.
"Terserah, ayo sini!"
"Kukuku. Nyalimu besar juga, melawan penjaga gerbang
roh sepertiku, dasar bocah jahanam!"
Reaper itu mulai maju menghampiri Ark, sambil mengibaskan
sabitnya ke tubuh Ark.
Ark tanpa ragu maju menghampirinya.
Booom!
Tiba-tiba terdengar suara keras, Bat dan Skull dengan sigap
menabrakkan tubuhnya ke Reaper. Hal ini karena Bat dan Skull lebih takut dengan
makanan yang dibuat Ark. Jumlah hukuman yang diterima, berhubungan erat dengan
sumbangsih mereka dalam pertarungan.
"Uhuk, dasar makhluk sialan!"
Ketika Reaper masih sempoyongan, Ark mengaktifkan Eyes of
the Cat.
HP Reaper mulai terlihat dan titik-titik merah mulai
bermunculan di sekujur tubuhnya. Titik-titik merah ini adalah kelemahan yang
terlihat melalui Eyes of the Cat.
Ba-ba-ba-bang!
Ark langsung menghajar Reaper pada titik-titik merah itu,
dan Hp Reaper mulai turun drastis. Ketikan HP-nya tinggal separuh, muncul aura
berwarna hitam dari tubuh Reaper.
"Rasakan ketakutan dari alam kubur!"