Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

ARK_V02E02P04

gambar


2. Egg menetas (4)



Ark mengusap air liurnya, dia ingin berburu di tempat ini selama beberapa hari.
Akan tetapi sayangnya, karena monster di dalam goa ini merupakan bagian dari quest, Gnoll yang dibunuh tak respawn lagi.
Yah, jika dipikir-pikir, seandainya Ark sukses mengumpulkan ribuan Gnoll's Leather dan kembali ke desa Lancel. Bukannya menjadi makmur, desa tadi bisa bangkrut, karena terpaksa memenuhi janjinya membeli kulit yang dikumpulkan Ark.
Ark lalu berjalan semakin dalam ke goa.
Ark mencapai ruangan besar di ujung goa. Terdapat lubang di tengah tengah ruangan tersebut. Dan di belakangnya, terdapat altar yang dipenuhi dengan tombak-tombak membentuk pagar berduri.
Sebuah totem berbentuk ular, terlihat berada di tengah-tengah altar.
Di dalam ruangan juga berdiri 3 Gnoll, yang sayangnya merupakan Gnoll terakhir yang ia temukan di dalam goa. Karena, ini adalah ujung goa.
Ark menggunakan Stealth dan menyusup masuk mendekati kelompok Gnoll itu.
'Apakah salah satu dari mereka merupakan boss Gnoll?'
Satu Gnoll dengan penampilan aneh, menarik perhatiannya.
Gnoll itu memakai baju kebesaran, layaknya bangsawan. Namun, itu sudah terkoyak dan usang. Di atas kepalanya, terdapat kumpulan ranting dan daun, yang sepertinya berfungsi sebagai mahkota. Akan tetapi, monster yang sepertinya adalah boss ini tak nampak terlalu kuat.
'Yah boss adalah boss, sebaiknya aku tak meremehkannya. Mungkin, dia punya serangan atau pertahanan yang unik.'
"Grrr, apa yang kalian lakukan? Kenapa sampai sejauh ini kalian belum bisa menangkap manusia yang menyusup kemari?"
"K-kaiiing... manusia itu lebih kuat daripada yang kami kira."
"Walaupun kami menggunakan ular-ular yang ada, kami tetap tak bisa membunuhnya."
"Grrr, kita tak akan bisa meredakan kemarahan Dewa, jika seperti ini caranya."
Boss Gnoll tadi gemetar dengan ekspresi ketakutan.
"Dewa telah terluka oleh manusia yang sebelumnya menyusup kemari. Jika kita membiarkan kejadian itu terulang.... Grrr, entah bagaimana caranya, kita harus menghentikan manusia itu."
"Baik, kami paham."
Kedua Gnoll yang telah menerima perintah berbalik lalu berjalan keluar ruangan, di mana Ark sedang menanti.
Dengan tenang, dia bersembunyi dan menunggu kesempatan untuk menyerang.
Ketika jarak antara kedua Gnoll dengan boss Gnoll mulai melebar, dengan segera Ark menggunakan Backstab dan menusuk salah satu Gnoll di dekatnya.
Kedua Gnoll itu kaget dan ketika Ark memanggil Bat dan Skull, kedua Gnoll dengan cepat berhasil dihabisi.
"Grooowl! Sejak kapan manusia itu berada di sini, grrrrr!"
Boss Gnoll melolong marah dan kaget melihat kedua bawahan Gnollnya binasa, tanpa perlawanan berarti.
"Ayo kepala anjing, mari bertarung!"
Hanya tinggal Boss Gnoll yang masih hidup di ruangan ini.
Ark tak segan-segan mengambil posisi bertarung dan melesat ke arah Boss Gnoll.
Akan tetapi, Boss Gnoll sama sekali tak menanggapi provokasi dan serangan Ark. Dia malah berbalik dan berlari menuju altar, mengambil totem ular, menggoyangkannya sambil mengucapkan mantera yang tidak jelas.
"Nunak, nunak, sandalani! Raja Besar Ular!"
'Huh, mau apa dia?'
Ark terhenti sejenak, karena kaget dan penasaran melihat perilaku Boss Gnoll. Tapi dengan segera, dia kembali berlari ke arah Boss Gnoll.
Sebelmum Ark mendekati Boss Gnoll, tiba-tiba terjadi getaran di seluruh ruangan. Lalu, ada sesuatu yang besar dan panjang keluar dari lubang di tengah ruangan.
Ark menyipitkan matanya dan memfokuskan pandangan pada bayangan hitam di depannya, dia mendengar suara desisan, dan terdapat kepala reptil dengan mata yang memancarkan cahaya merah. Dia melihat ular besar dengan lebar beberapa meter.
Muncul pesan bahaya di menunya, dan keluar Message Window.
[Monster Boss tipe ular, Kundalini telah muncul!]
"Geh, a-apaan ini?!"
Tubuhnya tiba-tiba tak bisa bergerak.
Ark bisa dibilang sudah bukan pemula di New World.
Dia sudah melihat berbagai macam makhluk yang menjijikkan dan mengerikan sepanjang permainan, seperti tikus sebesar beruang, serigala sedang mengoyak mangsa, dan zombie dengan daging dan organ busuk.
Tapi, monster di depannya kali ini, Kundalini, jauh lebih mengerikan daripada semua monster yang telah dijumpainya.
Ark merasakan bulu kuduknya berdiri, dan tubuhnya menggigil bukan karena kedinginan. Dia bisa merasakan rasa marah dan haus darah dari monster di depannya, yang sangat berlimpah. Nafsu membunuh Kundalini begitu mengerikan, keringat Ark sampai mengucur deras dibuatnya.
Semangat bertarung yang sebelumnya membara, langsung padam karenanya.
"Oooooh, dewaku yang agung! Raja dari segala ular! Saya mohon hancurkan manusia itu!"
Melihat Kundalini muncul, Boss Gnoll langsung menyembah dan memohon dengan girang, senyum yang memperlihatkan seluruh taringnya juga dilihat Ark. Tapi ironisnya, ini adalah saat terakhir dari Boss Gnoll.
*Snap! Cruuunch!*
Kundalini dengan cepat membuka mulutnya dan melahap seluruh tubuh Boss Gnoll ke dalam mulutnya.
Mulut Kundalini lalu bergerak-gerak mengunyah mangsa di mulutnya, terlihat darah bercucuran keluar dari sela-sela taringnya. Kundalini lalu menelan Boss Gnoll sembari tersenyum sadis. Kundalini lalu mengangkat kepalanya yang masih penuh darah ke atas dan menjerit dengan keras dalam kegelapan!
-Groaaaaar!
'Yaa Tuhan!'
Ark tanpa sadar mendesah ketakutan.
Efek dari jeritan itu terasa di sekujur tubuhnya.
Ark merasa sedang melihat film horror yang sangat mengerikan secara live!
Pandangan Kundalini lalu mengarah kepadanya. Itu adalah pandangan seorang predator ke arah mangsanya, dan bukan pandangan monster ke arah lawannya.
'Jadi, ini alasan rating quest ini adalah C?'
Ark telah melakukan kesalahan perhitungan yang fatal. Pada mulanya, dia berpikir jika ular-ular kecil sebelumnya adalah hambatan utama. Sekarang dia baru sadar, jika monster besar di depannya yang lebih mirip iblis daripada ular inilah hambatan utamanya.
Kundalini lalu merayap perlahan menuju ke arah Ark. Dia sama sekali tidak merasa terancam akan kehadiran manusia ini. Ark bagi Kundalini mirip tikus kecil yang hanya berguna sebagai snack semata.
'Agh, a-apa-apaan ini?'
Ark mengeluh dalam hati.
Ark mencoba mengangkat pedang, tapi lengannya tak mau digerakkan. Dia lalu mencoba melangkahkan kakinya, tapi kakinya saat ini bagaikan akar yang tertanam sangat dalam di tanah.
[Anda telah memandang mata Kundalini, dan terkena efek Forestallment/terpaku di tempat. Jika Anda terkena Forestallment, Anda kehilangan kesempatan untuk menyerang pertama kali. Jadi, sebelum Anda terkena serangan lawan, Anda akan kehilangan kemampuan gerak.
Efek ini akan terhenti, setelah Anda terkena serangan.
"Terkena serangan! Aku akan tertelan ular sialan itu dalam satu serangan. Efek macam apa ini!"



< Prev  I  Index  I  Next >