ARK_V02E02P05
2. Egg menetas (5)
Terkena efek di mana dia tak bisa bergerak, sebelum terkena
serangan oleh iblis yang bisa melahap Boss Gnoll dalam satu tegukan. Bukankah
ini berarti dirinya tidak lebih dari sekedar mangsa?
Benar-benar efek sialan dari monster sialan.
Kundalini dengan perlahan merayap mendekati Ark, sembari
membuka rahangnya memperlihatkan taring dan mulut yang sebesar gua. Ark hanya
bisa menatap ngeri, karena tak bisa menggerakkan tubuhnya.
Bagaikan katak yang ditangkap ular, Ark hanya bisa melongo
melihat kedalaman mulut Kundalini. Namun, ketika Kundalini hampir melahapnya,
tiba-tiba muncul cahaya merah di depan mata Ark.
Cahaya merah itu adalah Skull.
Sesaat sebelum Kundalini melahap Ark, Skull menabrakkan
tubuhnya ke Ark.
*Klak kla-kla!*
Skull menggertakkan giginya sembari mengorbankan diri untuk
menyelamatkan Ark. Skull akhirnya hilang tertelan Kundalini menggantikan Ark.
"S-Skull!"
"Bos, apa yang kamu lakukan! Tenangkan dirimu!"
Ketika Skull menghilang, tubuh Ark yang seakan tersetrum,
terkena penalti damage dari matinya Summon. Dan itu langsung membuatnya
tersadar. Saat efek Forestallment menghilang, kengerian yang barusan
dirasakannya juga memudar.
'Benar juga, ini hanya
virtual semata. Monster mengerikan macam apapun, hanyalah exp untuk dimakan player.
Tak ada alasan untuk tak bisa menang! Aku akan mengalahkan monster ini!'
"Eyes of the Cat!"
Information Window dari Kundalini langsung terlihat begitu
Ark menggunakan skill.
Melihat informasi ini, dia langsung terkejut. Ark sekarang
sudah mencapai level 46 setelah berburu di gua. Tapi, level Kundalini hampir
dua kali lipatnya yakni level 80.
Walaupun dia menambahkan bonus stats yang didapatnya dari
dalam kegelapan. Maksimalnya, dia hanya bisa sebanding dengan level 50. Masih
ada perbedaan 30 level di antara mereka. Kundalini bukanlah monster yang bisa
dikalahkan dengan cara biasa.
Akan tetapi, ini tak membuatnya menyerah begitu saja.
'Hum, Kundalini hanya mempunyai HP 50%!'
Ark langsung menyadari alasannya.
Terdapat titik kelemahan yang sangat besar di dahi Kundalini,
yang ditandai dengan titik merah yang sangat besar di mata Ark. Terlihat ada
pedang yang tertanam sangat dalam di dahi Kundalini.
Dalam sekejap, Ark menyadari pedang siapa ini dari apa yang
dialaminya sebelumnya.
'Lancel! Itu pedang
milik Lancel!'
Galen mengatakan Lancel bertarung sendirian selama beberapa
jam dalam gua. Setelah itu, terdengar auman mengerikan dari dalam gua.
Ada pula beberapa percakapan Gnoll yang menunjuk pada
keberadaan Lancel yang didengar Ark sebelumnya. Mereka bilang, ada penyusup
manusia yang meninggkalkan luka pada dewa mereka, yang membuatnya menjadi emosional.
Jadi, Lancel sebelumnya melawan Kundalini di sini sendiri.
Lancel telah dikalahkan, sebelum bisa menggapai cita-citanya.
Tapi dengan usaha besarnya, penduduk desa bisa bertahan selama ini. Pedang yang
tertancap di dahi Kundalini adalah manisfestasi dari niat dan harapannya!
Ark membayangkan prajurit hebat yang bertarung dengan gagah
berani melawan Kundalini.
'Lancel, kamu memang luar
biasa!'
Semangat langsung bangkit dari dalam hati Ark.
'Baiklah, aku akan
meneruskan cita-citamu!'
Walaupun Kundalini adalah monster level 80, lain ceritanya
jika HP-nya tinggal separuh.
'Dengan kondisi
semacam ini, akan sangat mengecewakan, jika aku sampai kalah!'
Ark langsung menebaskan pedangnya ke arah dahi Kundalini.
*Ba-ba-ba-baaang!*
Kundalini langsung terhuyung-huyung terkena serangan itu. Tapi,
masih tidaklah mudah untuk menutupi jarak 30 level. Walaupun Ark menghasilkan
Critical Hit, HP Kundalini hanya turun 2 persen.
Kundalini lalu mulai membalas serangan.
Ekornya bergerak ke arah Ark seperti cambuk.
Ark langsung bergulung menghindarinya. Ekor Kundalini
mengenai dinding gua sampai dinding tersebut retak dan hancur.
Kekuatannya sangat mencengangkan, menangkis serangan
tersebut adalah mustahil bagi dirinya!
'Aku harus mengerahkan
segalanya untuk menghindarinya!'
"Bat, alihkan perhatiannya."
"Sialan Bos, kenapa kamu selalu memberiku pekerjaan
yang sulit?!"
Bat langsung berkeluh kesah, tapi dirinya tetap melayang
mendekati Kundalini.
Karena terganggu oleh Bat, akurasi serangan Kundalini
langsung menurun drastis. Karena sulit melihat, Kundalini hanya secara acak
mengibaskan ekornya untuk menyerang.
Ark menunggu hingga ekor tadi mendekatinya lalu langsung
dengan sigap bergerak ke samping menghindarinya, sambil menyerang dengan
pedangnya. Ark tak mempunyai waktu untuk memilah serangannya pada titik merah,
karena dia harus selalu bersiaga untuk menghindari serangan.
Walaupun serangan ini tak menimbulkan damage yang besar, hal
ini tetap dengan pasti mengurangi HP Kundalini.
Sepertinya, pedang di dahi Kundalini tak hanya mengurangi HP-nya,
tapi juga stats-nya secara keseluruhan. Hal ini disadari Ark, karena kecepatan
serangan ekor Kundalini tak semengerikan yang dibayangkannya.
Namun, sepintar-pintarnya musang melompat, akhirnya dia akan
jatuh juga, begitu pula dengan Ark. Karena kesalahan perhitungan sedikit ketika
menghindar, akhirnya dia terkena serangan.
*Ka-pow-!*
"Uargh!"
Ark tehempas mundur ke belakang beberapa meter.
Dari satu hentakan ekor tadi, dia kehilangan 400 HP dan
terkena efek Poison. Serangan tadi menghilangkan setengah HP-nya.
Dengan kata lain, Kundalini hanya butuh dua serangan biasa
saja untuk menghabisi dirinya. Selain itu, hanya kibasan ekornya saja sudah
sanggup meracuninya. Jadi, HP-nya terus menurun. Dengan serangan pada level ini,
tak ada gunanya menggunakan potion.
Jika tiap kali diserang Ark menggunakan potion yang harganya
100 gold, dia akan rugi.
'Tak peduli selambat apa
serangan Kundalini sekarang. Berdasarkan levelnya, mustahil bagiku untuk terus
menghindari serangannya.
Aku pasti terkena satu
serangan dari 5 atau 6 serangannya. Poison yang aku dapat juga lebih kuat 3
hingga 4 kali lipat dari Poison biasa. Pertarungan ini akan lebih sulit, jika
berlangsung lama! Aku butuh serangan penentu...'
Ark lalu memandang pedang di dahi Kundalini.
Titik merah yang jauh lebih besar dan lebih merah dari titik
lainnya.
Tak salah lagi, itu adalah kelemahan terbesar Kundalini!
'Tak ada pilihan lagi,
aku harus melakukan resiko ini!'
Ark memantapkan keputusannya dan segera memberi perintah,
"Bat alihkan perhatiannya ke atap!"
"Siap Bos! Di atas sini, ayo, cacing besar!"
Bat lalu berputar-putar di depan mata Kundalini dan melayang
ke atas. Begitu perhatian Kundalini mengarah ke atas, dia langsung melompat ke
punggung Kundalini.
Ular ini besarnya sampai beberapa meter.
Ark berlari melintasi punggung monster besar ini, dengan
mengandalkan keseimbangan yang sudah diasah melalui Taekwondo. Ketika hampir
mencapai kepalanya, Kundalini merasakan Ark dan tiba-tiba menegakkan leher dan
kepalanya ke atas.
Ketika pijakannya menjadi vertikal, dia langsung tergelisir
ke bawah.
"Waa, sialan!"
Ark langsung menghunuskan pedangnya dan menancapkannya ke
tubuh Kundalini sebagai pegangan.
Kundalini menurunkan tubuhnya, karena serangan Ark. Dan dia
terus menggerak-gerakkan kepalanya, mencoba melempar Ark.
Dengan kedua pedangnya, Ark mencoba mendaki hingga kepala
Kundalini. Dia lumayan kerepotan, karena kibasan kepala Kundalini. Tapi
akhirnya, dia mencapai ujung kepalanya. Dia lalu mengerahkan seluruh
kekuatannya dan menusukkan pedangnya ke dahi Kundalini.
"Dark Blade!"
[Anda tidak mempunyai Mana yang cukup!]
"Sialan!"