ARK_V02E03P02
3. Nodelesse, Kota di Dasar Lautan (2)
Hyun Woo benar-benar berpikir jika Detektif Gwon, yang
mempunyai nama lengkap Gwon Hwa Rang, adalah orang yang menyelamatkan
keluarganya dan dirinya.
Kecelakaan yang diakibatkan ayahnya lima tahun lalu,
benar-benar mengguncang kehidupan Hyun Woo hingga ke akar-akarnya.
Ayahnya dan korban yang ditabrak meninggal. Tabrakan juga
terjadi secara beruntun, dan membuat 10 orang lainnya mengalami luka serius.
Kecelakaan ini masuk berit,a karena kerusakan dan korbannya lumayan tinggi,
hanya beberapa detik saja.
Namun pembawa berita saat itu juga berceletuk, jika ayahnya
adalah pengemudi ceroboh yang mencelakakkan banyak orang.
Efek dari beberapa detik berita ini sangat buruk bagi
keluarga Hyun Woo.
Kritik mengalir dari semua pihak, bahkan kerabatnya juga
memalingkan muka.
Kehidupan yang sebelumnya indah dan akan berlangsung
selamanya, mendadak hancur dan pudar. Untuk Hyun Woo yang masih SMA, kejadian
ini nyaris menghancurkan dirinya.
Saat itu Hyun Woo mulai sedikit liar. Dia mulai minum
alkohol dan merokok. Dia bahkan mulai bertarung di jalan-jalan. Dia membenci
ayahnya yang mengakibatkan kecelakaan dan seluruh dunia yang mengecamnya.
Saat itu yang menemukan dan menangkap Hyun Woo sekaligus
menghajarnya adalah Detektif Gwon, yang juga merupakan detektif yang ditugaskan
untuk menyelidiki kecelakaan itu. Itu adalah kali pertama Hyun Woo babak belur
dihajar orang.
Setelahnya, Hyun Woo diseret ke rumah sakit.
Dia dipaksa menghadapi kenyataan di depannya.
Sebelumnya Hyun Woo mencoba berlari dari kenyataan ini.
Ibunya yang sekarat di ruang ICU dengan berbagai penopang kehidupan yang
dipasang di badannya, adalah kenyataan yang ia hindari.
Hari itu, Hyun Woo menangis sejadi-jadinya untuk kali
pertama.
Gwon Hwa Rang lalu membimbing dan menolong Hyun Woo sejak
saat itu. Ketika Hyun Woo menemui permasalahan di sekolah, Detektif Gwon pasti
datang untuk menyelesaikannya.
Saat Hyun Woo butuh penghasilan, dia pula yang mengenalkan
Hyun Woo pada orang yang membutuhkan pekerja paruh waktu. Ketika Hyun Woo
membutuhkan pinjaman, Gwon Hwa Rang pasti maju sebagai penjaminnya. Karena
bantuannya lah Hyun Woo akhirnya bisa lulus SMA dengan baik.
Bagi Hyun Woo, Gwon Hwa Rang adalah seorang penolong besar,
tidak, dia bahkan lebih dari itu.
"Aku hanya merasa kasihan pada Detektif Gwon."
"Aku juga. Tapi kamu tak perlu berpikir seperti itu
bu."
"Apa maksudmu?"
"Alasan kenapa Detektif Gwon sering kemari, pasti bukan
hanya karena dia merasa bertanggung jawab. Dia memang seperti beruang, dilihat
dari kelakuannya. Tapi, dia juga seperti punya tujuan tersendiri untuk datang
kemari. Kamu juga tahu ini kan bu?"
Hyun Woo tersenyum geli melihat pipi ibunya memerah karena
malu.
"Anak ini, sudah berani menggoda ibu ya?"
"Hahaha, wajahmu memerah bu, sepertinya kamu tak ingin
menolaknya."
"Anak tengik, jangan sampai Detektif Gwon tahu."
"Ibu."
Tiba-tiba nada Hyun Woo menjadi serius.
Ibunya menjadi sedikit tegang mendengarnya.
"Aku merestuinya."
"Dasar!"
"Hahaha, aku akan segera kembali setelah menemui
Detektif Gwon."
Hyun Woo lalu mencari detektif Gwon di luar.
Detektif Gwon yang saat itu sedang duduk di lorong rumah
sakit, tersenyum lebar melihat Hyun Woo mendekatinya,
"Bagaimana? Ibumu sudah tampak lebih sehat kan?"
"Ya, mood-nya juga sudah lebih baik. Terima kasih ya
paman, itu semua karena dirimu."
"Aku tak berbuat apapun..."
Dengan canggung Detektif Gwon menjawab.
Dia menjadi agak kikuk melihat tatapan ingin tahu dari Hyun
Woo, tanpa sadar tangannya meraih rokok di saku bajunya, tapi langsung
mengantonginya lagi, karena dipelototi oleh perawat yang sedang piket. Detektif
Gwon hanya bisa menggaruk kepalanya dan berkata dengan sedikit kesulitan.
"Oh iya, Hyun Woo."
"Ya?"
"Aku mendengar dari dokter jika sudah saatnya untuk
ibumu di rehab dan... yah... aku dengar biayanya lumayan besar. Kamu tak
terdaftar dalam asuransi kan. Jadi, yah, memang tak terlalu kelihatan, tapi aku
mempunyai simpanan uang lumayan besar."
Detektik Gwon dengan kikuk melanjutkan dengan tawa canggung.
"Hahaha, benar juga, aku punya terlalu banyak uang. Aku
masih punya uang pensiun dari pekerjaanku sebagai detektif sebelumnya, dan aku
juga mempunyai beberapa pekerjaan lain dengan hasil lumayan. Nah, itu bukan
berarti aku kaya raya. Tapi aku tak punya outlet untuk menghabiskan uangku,
jadi sekarang simpananku lumayan membengkak. Jadi, bagaimana kalau..."
"Tak apa-apa."
Hyun Woo menggelengkan kepalanya.
"Aku paham atas apa yang detektif ingin sampaikan, aku
benar-benar senang. Tapi, biaya sudah bukan menjadi masalah. Aku bisa mengatasi
itu sendiri."
"Begini, kamu salah paham, ini bukan belas kasihan. Aku
cuma tak begitu membutuhkan uang, jadi..."
"Detektif, kamu menyukai ibuku kan?"
Gwon Hwa Rang langsung kaget, mendengar pertanyaan Hyun Woo
yang langsung membuka rahasia hatinya.
"I-itu..."
"Sudah, detektif tak perlu malu, lagi pula aku sudah
bukan anak kecil lagi."
"Aku minta maaf."
"Memang ada yang perlu dimaafkan? Jika detektif benar
menyukai ibuku, aku malah senang."
"Baiklah, tapi kenapa kamu tak mau bantuanku?"
"Aku menghormati detektif dan aku menolak bantuan uang
detektif, adalah dua isu yang berbeda. Apakan detektif lakukan, ketika Anda
menghajarku hingga babak belur lalu menyeretku ke rumah sakit?"
"Oh, iya, aku ingat kalau sesuatu semacam itu pernah
terjadi."
"Setelah melihat ibuku sekarat di ICU, aku sadar betapa
bodohnya aku selama ini. Waktu itu, aku juga bersumpah kepada diriku sendiri, tak
peduli apapun yang terjadi, aku sendirilah yang akan menanggung dan merawat
ibuku.
Aku bukannya tak nyaman menggunakan uang detektif, dan ini
juga bukan masalah harga diriku. Aku hanya ingin menjaga sumpahku, karena ini
adalah wujud baktiku kepada orang tuaku, yang sebelumnya aku lupakan."
Gwon Hwa Rang kehabisan kata-kata dan hanya bisa menepuk
pundak Hyun Woo dengan bangga.
"Bagus, Hyun Woo, kamu memang anak yang luar
biasa."
"Aku tak pantas mendapat julukan itu. setidaknya, saat
ini aku belum pantas."
"Dan itulah kenapa kamu sangat luar biasa."
Gwon Hwa Rang hanya tersenyum dan lalu bangkit dari tempat
duduknya.
"Aku paham. Jika kamu laki-laki, janji dan sumpah yang
diucapkan, harus ditepati. Lakukan apa yang kamu mau, tapi berjanjilah satu hal
padaku. Jika terjadi kesulitan yang membuatmu kewalahan, kamu harus
memberitahuku, kamu bisa berjanji itu kan?"
"Ya, Detektif Gwon, aku berjanji."
"Aku sudah bukan lagi detektif, cukup panggil namaku
saja. Atau kalau kamu kurang nyaman cukup ditambah dengan Nim (Pak) saja."
Gwon Hwa Rang lalu dengan terpincang-pincang beranjak pergi.
Setiap kali melihat Gwon-Nim terpincang-pincang Hyun Woo
jadi sedikit sedih.
'Kenapa tiap orang
baik yang aku temui selalu mengalami musibah?'