Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

ARK_V02E03P07

gambar


3. Nodelesse, Kota di Dasar Lautan (7)



Ark menjerit kegirangan.
Setelah mendekat, dia melihat gedung dan bangunan yang mencuat seperti terumbu karang, dan mempunyai ragam warna, yang mengeluarkan sinar bagaikan pelangi. Dari kejauhan di sela-sela bangunan itu, terlihat beraneka ragam makhluk laut yang berkeliaran. Mermaid merupakan penduduk utama kota bawah laut tersembunyi ini.
Mermaid adalah makhluk dengan setengah manusia setengah ikan yang bisa dengan mudah bergerak dalam air, karena siripnya. Ark jadi teringat dengan cerita yang sering ia baca di masa kanak-kanaknya, mengenai dunia fantasi.
"Ikan, ada banyak ikan!"
Bat mulai menjilati bibirnya dan sudah mulai membayangkan sushi yang lezat.
Sebelumnya waktu latihan menangkap ikan, Bat jadi ketagihan oleh rasa daging ikan.
"Omong-omong, jangan ucapkan itu di depan mereka."
"Tapi mereka kelihatan lezat!"
"Tutup mulutmu!"
Setelah membentak dan melototi Bat, dia mulai berjalan mendekati gerbang pintu masuk kota.
"P-permisi."
Ark berbicara pada penjaga pintu gerbang.
Penjaga itu memakai baju pelindung yang terbuat dari rangkaian cangkang, dan memegang tombak yang sepertinya terbuat dari gabungan duri dan tanduk ikan besar. Penjaga itu memandang Ark dengan terkejut.
"Huh, kamu manusia kan?"
"Ya, aku manusia."
"Ini adalah kali pertama aku bertemu manusia. Aku pikir, setelah terjadinya bencana besar waktu itu, jalan yang menghubungkan lokasi ini dengan daratan sudah terputus...
Aneh juga melihat makhluk tanpa sirip dan ekor ikan di sini. Dengan bentuk tubuh semacam itu, bukankah sangat sulit bagimu untuk bergerak di lautan? Bukannya manusia juga tak bisa bernapas di dalam air?"
"Aku secara tak sengaja menemukan Mermaid Scale sebelum memasuki lautan, setelah membunuh beberapa monster Sharkmen."
Penjaga itu lalu mengangguk ramah.
"Sharkmen adalah monster keji yang menjadi musuh bangsa Mer. Kamu telah membalaskan dendam bangsaku dengan membunuh monster jahat itu. Dulu, bangsa kami bersahabat dengan manusia, karena kamu berjasa pada bangsa kami, dengan senang hati aku menyambutmu di kota ini."
"Terima kasih. Hmm, apa ya nama kota ini?"
"Kamu sampai kemari tanpa tahu nama kota ini?"
Penjaga itu lalu dengan bangga menjelaskan, "Ini adalah kota bangsa Mer, para penduduk lautan, Nodelesse. Kota ini dilindungi oleh dewa laut, dan satu-satunya tempat yang pantas diberi julukan kota terindah. Kamu akan mengerti, setelah masuk dan melihat-lihat kota menakjubkan kami."
"Dari kejauhan aku sudah mengerti betapa indahnya kota kalian. Aku sudah berpetualang di berbagai tempat, dan kota kalian jauh lebih indah dari apapun yang pernah aku lihat. Melihat bentuknya saja, aku bisa memahami kehebatan bangsa Mer."
"Oh, kamu adalah manusia yang bijaksana."
Penjaga itu langsung tersenyum lebar mendengar pujiannya.
Ark sudah berpengalaman dalam membangun intimasi dengan NPC. Merayu dan memuji seorang prajurit penjaga gerbang sudah tak sulit baginya. Dia meningkatkan intimasi melalui pujiannya dan langsung menanyakan perihal quest-nya.
"Apakah kamu mengenal seseorang bernama Christin, yang tinggal di sini?"
Nama Christin sebelumnya secara singkat disebutkan pada Information Window Hand Mirror.
Itu adalah satu-satunya petunjuk yang dimilikinya sekarang, untuk melanjutkan questnya. Akan tetapi, respon yang diberikan penjaga itu aneh.
Sikap yang sebelumnya bersahabat langsung berubah menjadi waspada.
"Di mana kamu mendengar nama itu?"
"Sebenarnya, aku mencapai kemari untuk menemukan seseorang yang bernama Christin."
"Tak ada yang bernama Christin di sini."
"Aku tahu. Aku rasa, dulu sekali dia adalah orang yang tinggal di sini..."
"Aku bilang aku tak tahu!"
Penjaga Mermaid itu tiba-tiba menjadi marah dan melototi dirinya. Ark bisa merasakan intimasi yang sebelumnya dibangun, langsung anjlok.
"Jika kamu sebelumnya tak berjasa dengan membunuh monster Sharkmen dan datang kemari. Dengan segera, aku akan mengusirmu dari sini."
Penjaga itu jelas-jelas tahu mengenai Christin. Ark ingin mendapatkan informasi itu secepat mungkin. Tapi, jika intimasinya jatuh lebih rendah lagi, bisa-bisa dia tak bisa memasuki kota.
"Aku minta maaf. Aku sepertinya salah orang."
Ark langsung meminta maaf dan berjalan memasuki kota.
Setelah memasuki kota, Bat langsung marah-marah.
"Apa-apaan makhluk itu, dia kan hanya ikan!"
"Dasar bodoh, segera tutup mulutmu!"
Ark hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya keheranan.
Tak hanya penjaga itu, beberapa Mermaid lain yang ia tanyai mempunyai reaksi yang sama.
Hanya mendengar kata Christin saja mereka langsung menjadi marah dan tak mau bicara dengannya lagi.
Ark sebelumnya berpikir, setelah mencapai lokasi ini questnya akan bisa terselesaikan. Pikirannya masih sama. Para Mermaid yang sangat sensitif mendengar nama Christin, membuat dirinya paham jika ada sebabnya. Akan tetapi, hanya menyebut nama Christin saja mereka sudah marah-marah, hal ini membuatnya harus memutar otak untuk mendapatkan solusinya.
Ark lalu duduk di salah satu taman kota dan mulai merenung memikirkannya.
***



< Prev  I  Index  I  Next >