Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

ARK_V01E05P03

gambar


5. Balas Dendam Viscount Haverstein (3)




Jika ini game lain, Ark bisa memilih job dengan sembarang. Jika dia tak menyukainya, dia hanya tinggal membuat karakter baru. Tapi, hanya ada satu kesempatan dan satu karakter di New World.

Ark harus mempertimbangkannya dari segala segi terlebih dahulu.

'Baiklah, untuk sekarang, aku akan berburu di sekitar Castle Jackson dan mencoba mengamati Player yang telah memiliki job. Karena sekarang, aku juga sedang tak ada kesibukan.'

Ark membuka tasnya dan melihat Batu Tulis di dalamnya dengan suka cita.

‘Ini adalah Mysterious Slate yang dilindungi Setan Tikus.’

Ketika Ark melihatnya, secara tak sadar, dia merasa senang. Dia telah mendapatkan banyak hal dari Quest berantai ini.

Dia mendapat 12 stats bonus, dan dia juga mempelajari Survival Cooking secara gratis. Selain itu, dia mendapat 2 Item Enchant, yang biasanya mustahil didapat pada levelnya sekarang. Ark tak bisa untuk tidak optimis, akan kelanjutan quest ini. Dan dia terus membayangkan, hadiah apa yang bisa dia dapatkan nantinya.

'Untuk melanjutkan quest ini, aku harus menemui Viscount Haverstein terlebih dahulu.'

Ark berjalan menuju kastil Viscount dengan tergesa-gesa.

"Ada keperluan apa?"

Ketika dia sedang memutar otak mencari alasan untuk masuk kastil sambil mondar mandir di dekat pintu kastil, penjaga di depan pintu memeloti dan membentaknya.

Ya, game ini kan sangat mirip kenyataan, jadi Ark sudah menunggu respon semacam ini.

"Aku kemari karena ingin menemui Tuan Viscount."

"Apa? Maksudmu pemimpin kota ini?"

"Ya, jika kamu tunjukkan pesan ini, mungkin Tuan Viscount mau menemuiku."

Ark mengeluarkan pesan orang malang, yang ia temukan dari mayat di goa misterius(dungeon).

Penjaga tadi melihatnya dengan ragu, lalu masuk ke dalam kastil. Setelah 10 menit berselang, dia kembali keluar bersama seorang pria.

Pria itu terlihat seperti Knight paruh baya dengan wajah penuh rambut. Knight ini hanya memakai Armor sederhana, jadi kelihatannya pria itu bukan Viscount.

Knight tadi memperkenalkan dirinya sebagai Cross. Seorang Jendral yang bertanggung jawab akan keamanan kastil. Setelah Ark juga memperkenalkan dirinya, Cross bertanya dengan tak sabar.

"Ark, apakah kamu adalah orang yang menemukan pesan ini?"

"Ya."

"Apakah kamu menemukan benda yang tertera dalam pesan ini?"

"Aku menemukannya."

Ark lalu mengeluarkan Mysterious Slate dari dalam tasnya dan menunjukkannya ke Cross.

Cross menghela napas yang selama ini tak sadar telah ia tahan.

"Aku tak tahu apakah ini petunjuk dewa atau lelucon iblis."

"Apa maksudmu?"

"Batu ini adalah benda yang telah dicari Tuan Viscount Haverstein untuk waktu yang lama. Tapi, tak ada kabar apapun dari orang yang dikirim untuk mencarinya. Bahkan, tak ada satupun orang yang kembali."

"Apa fungsi batu ini?"

"Aku sendiri tik tahu detailnya. Aku hanya tahu jika batu ini berhubungan dengan reruntuhan yang berada di dekat sini. Setelah bertahun-tahun, tak ada petunjuk mengenai batu ini, dan Tuan Viscount akhirnya menyerah. Lalu, dia memimpin Slyphid Knight menuju reruntuhan tadi. Tapi, batu ini malah muncul, tak lama setelah Tuan Viscount berangkat...."

Cross memegang tangan Ark dengan erat sambil meminta.

"Bisakah kamu mengantarkan batu ini kepada Tuan Viscount? Jika kamu bergegas dan mengikuti beliau sekarang, kamu bisa menyusul Tuan Viscount, begitu beliau mencapai reruntuhan tadi."

Di saat yang sama, judul quest yang dimiliki Ark berganti.

'Secret of the Slate >> Secret of the Slate II'

Quest ini berisi tentang Ark harus segera menemui Viscount, yang saat ini sedang menuju ke reruntuhan, yang mempunyai hubungan dengan Batu Tulis ini.

'Hahaha, ini dia. Aku telah menunggu kejadian ini.'

Ark mulai melakukan kalkulasi di dalam otaknya, muncul formula 'Quest + Dungeon = Harta Karun'.

Tak ada alasan untuk ragu. Ark langsung mengangguk. Cross lalu memberinya kuda dan dua prajurit.

Tidak peduli sesibuk apa Ark, dia harus mempersiapkan diri lebih dulu. Dia lalu menuju pandai besi, memperbaiki semua Equipment-nya dan langsung menunggangi kuda, yang telah diberikan kepadanya. Tapi, hal ini ternyata mustahil Ark, yang selama ini tak pernah menunggang kuda.

"Aduh, wwaaaa!"

‘Berpikir jika karena ini adalah game, dan entah bagaimana aku pasti bisa menunggang kuda.

Itu adalah kesalahan besar.’

Baru berjalan beberapa kilometer, Ark sudah jatuh dari kuda sebanyak lima kali. Ark merasa kehabisan akal, untungnya ada dua prajurit yang mendampinginya. Mereka segera menuntun kuda milik Ark.

"Fokuskan tenaga di pahamu dan berbaringlah di punggung kuda. Kami akan mengarahkan kudamu."

***



"Tidak, tak bisakah kita beristirahat sejenak?"

"Jika kita ingin segera menyusul Tuan Viscount sebelum dia mencapai reruntuhan, kita tidak boleh membuang-buang waktu, ayo semangat!"

"sialan, aku pikir, aku akan mati sebelum mencapainya!"

Walaupun Ark merasa perutnya seakan digiling, tak ada untungnya menyuruh-nyuruh NPC yang merupakan bawahan langsung pemimpin kota.

Di samping itu, untuk skill yang baru saja ia dapatkan, dia harus bisa bertahan.

[Skill Riding(berkuda) naik 3 poin.

Menunggang kuda akan lebih mudah]

Riding Skill yang tercipta di tengah-tengah penderitaannya.

Jatuh 5 kali di awal, seakan diaduk-aduk ketika kudanya diarahkan, itu menghentikan keinginan besar Ark untuk menusukkan pedangnya di punggung di bawahnya. Setelah sehari dan semalam berpacu kencang, akhirnya samar-samar reruntuhan mulai terlihat.

Untung saja mereka belum terlambat. Di depan reruntuhan, tampak Sylphid Knights sedang mengatur formasi.

Ark langsung melompat turun dari kudanya dan kedua prajurit yang mendampinginya langsung berbegas ke tempat Viscount berada, dengan Ark yang masih mabuk kuda.

"Tuanku, kami telah menemukan batu yang tuanku cari!"

"Apa?"

Ark mendongakkan kepalanya dan melihat seseorang yang kira-kira telah berusia 60 tahun. Rambutnya yang berwarna putih berkibar tertiup angin.

Wajahnya penuh keriput. Tapi, matanya mempunyai ketajaman, yang seakan lebih hebat daripada pedang.

Pria ini adalah Viscount Haverstein.

Dengan tenang, dia menghampiri Ark.

"Apakah kamu petualang yang telah menemukan batu yang selama ini aku cari? Bisakah kamu menunjukkannya kepadaku?"

"Tentu saja."

"Tak ragu lagi. Benda inilah yang selama ini aku cari."



< Prev  I  Index  I  Next >